Prolog

Belgia, The eight Brussels Conference, “Supporting the future of Syria Refugees"

"It's our job, how to make the world more stable, how to stop the crisis around the world. We need to recognize that decade of broken promises, bad leadership, and partial justice are a fundamental part of how we got today's situations." [Ini tugas kita, bagaimana membuat dunia lebih stabil, bagaimana menghentikan krisis di seluruh dunia. Kita perlu mengakui bahwa selama dasawarsa pelanggaran perjanjian, buruknya kepemimpinan, dan keadilan parsial adalah hal pokok yang membuat kita mendapatkan keadaan saat ini.]

"The failures of our international system causing the number of refugees to grow larger everyday. I see the abuse and suffering around the world. People are fleeing gas attack, bomb, sexual abuse, rape, murder. They do not flee to  improve their lives, they cannot survive otherwise." [Kegagalan sistem internasional kita menyebabkan jumlah pengungsi bertambah setiap hari. Saya melihat kekerasan dan penderitaan di seluruh dunia. Orang-orang melarikan diri dari serangan gas, bom, pelecehan seksual, pemerkosaan, pembunuhan. Mereka tidak lari untuk meningkatkan kehidupan mereka. Mereka melarikan diri karena mereka tidak dapat bertahan hidup.]

"We need to end this situation. The situation that forces people out of their homelands. We need to end this war. We need to change this unstable world, because an unstable world is an unsafe world, for all." [Kita harus mengakhiri situasi ini. Situasi yang memaksa orang pergi dari kampung halamannya. Kita harus mengakhiri perang. Kita perlu mengubah dunia yang tidak stabil ini, karena dunia yang tidak stabil adalah dunia yang tidak aman, untuk semua.]

Ally mengakhiri sesi bicaranya dengan memandang ke arah pimpinan konferensi dan mengangguk, "Thank you, Madam President," ucapnya lalu turun dari podium.

Ia mendengar tepuk tangan, lalu menyalami beberapa delegasi yang berdiri dan menyambutnya sebelum duduk di kursi semula.

Ally menyimak berbagai tanggapan yang disampaikan peserta konferensi. Ia baru teralihkan saat merasakan getar di saku jasnya. Ally segera memeriksa ponselnya.

Tante Willya: Nice speech, beautiful.

Ally tersenyum membaca chat tersebut. Namun senyum itu tak bertahan lama karena ada notifikasi lain yang masuk, sebuah email khusus. Ally bergegas merapikan pulpen, kertas catatan dan bukunya. Ia mengeluarkan alat komunikasi khusus dari dalam tas, segera menyalakan dan memakainya di telinga.

Butuh beberapa menit sampai terdengar suara permintaan identifikasi. Ally bangkit berdiri membawa tasnya berjalan keluar ruang konferensi. Tanpa menunggu waktu, ia mengucapkan konfirmasi, "Alicia Wajendra, confirm the mission."

[to be continued . . .]

--
Hallo,
Kaget enggak dapet cerita baru? Kaget dong, kanget lah, masa enggak, wakakaka~

So, yeah...
Ini adalah cerita baru, yang tokohnya agak lama, eh gimana tuh? Jadi, tokoh utama lelakinya, Renato Aldern, dia adalah saudara kembar dari Dean Harshad tokohku di cerita Alliance, (yang baru mau baca maaf ya sudah diunpublish sebagian, ehe)

Cerita ini bergenre action-romance dan bakal banyak hal fiktif, jadi semisal kalian google instansi, wilayah, atau kejadian related terus enggak ada ya karena itu karanganku. Aku coba semasuk akal mungkin konfliknya, tapi kalau ternyata too hard to understand, yaa sudahlah nikmati yang bisa dimengerti aja. Pokoknya dalam setiap bacaan tuh, cari hal-hal yang bikin fun aja, tyda usah berpusing ria, apalagi terus emosi sendiri, jangan yha. Chill aja, kan baca cari hiburan, ehe :)

Cerita ini akan update setiap Sabtu
See you again

ttd.
AshaFabianWedantaHarisAldern

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top