[kuro x reader] (bonus)
req by: MelanieGaming11
Kuro x reader
[servamp]
______
di hari itu, disaat itu.
mulai hari itu kuro menyukai seorang perempuan manusia. yang beruntungna sekarang tinggal bersamanya bersama mahiru. gadis itu adalah kakaknya mahiru.
"wah imut sekali kucingmu mahiru~" kata gadis itu. namanya adalah [name] shirota kakak dari mahiru shirota. [name] memangku kuro yang saat ini berubah menjadi kucing.
"um... onee-san..."
"ah! tidak apa! kau boleh keluar dan bermain dengan temanmu kok" terkadang mahiru bingung dengan kakaknya. mahiru tidak mengatakan apa-apa tapi kakaknya sudah tahu. dia ini manusia atau bukan sih? atau tingkat pekanya yang melebihi batas orang normal?
"kalau begitu jaga kuro baik-baik! eh tidak kuro jaga onee-san baik-baik" lalu mahiru keluar. di ruangan itu hanya bersisa [name] dengan kuro. kuro sangat ingin menampakkan dirinya namun itu adalah sesuatu tindakan ceroboh.
"hn~ jadi namamu kuro ya~?" [name] mengelus lembut kepala kucing kuro. [name] tersenyum lalu mencium puncak kepala kuro.
'astaga, dia ingin membunuhku ya?' batin kuro.
[name] berdiri. "tunggu sini sebentar ya~?" [name] pergi meninggalkan kuro di ruang tamu. disaat [name] menaiki tangga, tanpa sengaja [name] terpeleset di tangga. dengan refleks kuro menangkap [name].
tentunya kuro telah menjadi manusia. [Name] awalnya diam mencerna apa yang telah terjadi hingga [name] akhirnya tersadar.
[Name] segera mendorong kuro hingga menjauh tapi tidak terjatuh. Sementara [name] terduduk di tangga. [Name] menatap kuro dingin.
"Siapa kau!?" Nada suara yang meninggi masuk ke pendengaran kuro. Kuro hanya diam, dia tidak menduga kalau reaksi [name] akan menjadi seperti ini.
[Name] berubah 180° ketika kuro menjadi manusia. Tidak ada yang membuka suara setelah [name] bertanya seperti itu.
"Hoi, jawab aku baka-otoko" kata [name] masih dengan tatapan dingin. Tidak ada kehangatan di matanya. Kuro mendecih sebal lalu bergumam "merepotkan"
"Aku ini kucingnya mahiru" kata kuro tanpa ekspresi.
"Eh?"
"Apa?"
"Tadi kau bilang apa?"
"Aku kucingnya mahiru"
Hening~
[Name] terkejut dengan jawaban kuro. Bagaimana tidak? Kuro menjawabnya yang membuat orang salah kira.
"Apa maksud--"
"Kau tau kucing yang kau elus tadi? Itu aku, jadi kau sudah mengerti?" Kuro memotong kata-kata [name]. [Name] sedang mencerna kata-kata kuro.
"T-tunggu! Kucing menjadi manusia itu mustahil!" Mata [name] yang tadinya dingin sekarang mulai kembali normal. kuro tersenyum samar, dia bahagia tentunya. Tapi tidak dia tunjukkan.
"Jadi kau itu sebenarnya makhluk apa?" Tanya [name]. Kuro tiduran, dia lelah karena sedari tadi berdiri. Kuro melirik [name] sekilas lalu memainkan game yang selama ini ia mainkan.
"Vampir"
"Eh?"
"Apa?"
"Kau tidak bercanda?"
"Tentu saja tidak bodoh"
"Siapa yang kau sebut bodoh hah!?" [Name] sangat tidak terima kalau dirinya dipanggil bodoh. Kuro terkekeh karena melihat ekspresi [name] yang menurutnya imut.
Untuk pertama kalinya kuro jatuh cinta, dan anehnya dia jatuh cinta kepada seorang manusia. Kuro tau konsekuensinya.
Tapi sayangnya kuro sudah terlanjur jatuh cinta kepadanya.
Mau bagaimana lagi kan?
--------
*2 tahun kemudian*
Sekarang [name] dan kuro telah berpacaran. Awal-awal mahiru tau kalau kuro berpacaran dengan kakaknya, mahiru tidak rela.
Tetapi setelah berbincang sedikit dengan [name] akhirnya mahiru mengerti. Bukannya mahiru incest tetapi dia hanya khawatir.
"Mahiru kumohon mengerti lah pada kakakmu ini~"
Dengan puppy eyes andalan [name] tentunya mahiru akan luluh. Bagaimana pun juga [name] adalah salah satu keluarganya. Mahiru menhela nafas lalu memijit pelipisnya.
"Baiklah baiklah aku akan membiarkan kalian" kata mahiru. [Name] hanya tersenyum lebar.
[Name] keluar bersama kuro meninggalkan mahiru. Hingga akhirnya mahiru menginhat sesuatu. Dia mengikuti kuro dan [name] secara diam-diam.
"Mahiru aku tahu kau mengikuti kami" kata [name]. Sementara mahiru hanya cengengesan. Kuro yang telah menjadi kucing telah berada di kepala [name].
"Tidak bukan apa-apa"
"Mahi--"
Tanpa ada salah satu dari mereka--mahiru dan kuro--sadari. Seseorang yang entah siapa dia, menyekap [name] dari belakang.
"[Na--!!"
[Name] menghilang bersamaan dengan orang yang menyekap [name] tadi. Mahiru sangat kaget begitu juga kuro.
"Kuro"
"Aku mengerti"
Kuro dan mahiru terus menerus mencari [name]. Berjam-jam merwka mencari hingha akhirnya bertemu. Namun sayangnya--
"[Name]!!!"
--keadaan [name]. Darah keluar dari kepalanya. Tatapannya menatap kuro dan mahiru sayu. [Name] sempat-sempatnya tersenyum.
Kuro berlari mendekati [name]. "Apa yang terjadi padamu!? Bagaimana bisa--"
"Kuro awas!" [Name] yang tangannya di rantai di balik tiang sementara kakinya bergerak bebas segara menendang kuro menjauh dari penglihatannya.
Kuro terhempas ke dinding. [Name] menendang kuro kesanping. Sebuah panah menancap di sebagian tubuh [name]. 3 panah menancam di tubuh [name] yang membuatnya muntah darah.
"[Name]...!" Teriak kuro. Disaat mata kuro bergerak ingin mencari mahiru, matanya menangkap mahiru telah dibuat pingsan.
"Tch"
"Kuro... pergi... lah..." dengan suara tercekat [name] menyuruh kuro pergi.
"Bawa... mahiru per... gi..." masih dengan suara tercekat. Bahkan [name] masih sempat-sempatnya berbicara.
Kuro berlari mendekati [name]. Kuro berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan [name] yang terduduk. Walau [name] harus mengadahkan kepalanya untuk menatap kekasihnya tersebut.
"Per--"
"Tidak! Aku mau bersamamu! Selamanya dan selamanya" kuro mendekap [name] erat bagaikan tidak ingin kehilangannya. Namun cepat atau lambat shinigami akan mengambil nyawa [name].
"Cepatlah pergi dan tinggalkan aku sendiri... jaga mahiru... bahkan kalau bisa carilah perempuan yang lebih baik.... selain aku... kuro... aku mencintaimu... sangat mencintaimu" kedua tangan [name] memegang kedua pipi kuro. [Name] menaikkan kedua sisi bibirnya yang membentuk sebuah senyuman.
"Aishiteru" [name] memiringkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya dengan wajah kuro. [Name] menyatukan bibirnya dengan bibir kuro.
Sebuah ciuman lembut, mereka menuangkan rasa cinta mereka dengan ciuman tersebut. [Name] tak dapat membendung air matanya terlalu lama.
[Name] mulai mengeluarkan air mata.
"Maafkan aku [name]"
"Tinggalkan aku"
Disaat yang bersamaan. Kata-kata itu keluar dari mulut mereka disaat yang bersamaan. Kuro menggendong mahiru lalu pergi dari tempat itu dengan berat hati.
Tepat disaat kuro telah pergi menjauh bersama mahiru yang pingsan. Teriakan nyaring perempuan--yang tentunya suara [name]--masuk kependengaran kuro.
Kuro hanya menatap sayu.
"Maaf..."
---------------
Jangan marah jangan marah
Kan tadi aku bilanh bonus
Lah emang beneran bonus kan?
Iya bonus tanpa ada maksiat
Author tidak membawa dosa
Padahal mah author lagi sange tadi//kalau mau tau jawabannya jawabannya adalah jawab sendiri wkwkwkw
Author juga gak tega membuat kuro-ku enaena sama reader sekalian
Dia.masih polosssssssssssssss
Gak rela aku tuh
Harap maklumi
Btw terimakasih untuk para reader yang setia
Yang baca udah sampe 2k lebih uwu
Oke bye guys see you later~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top