[Jyuto × Reader]

Request by: yaoi4lyfe

Jyuto × Reader

[Hypnosis mic]

________

Rintik hujan mulai terdengar disaat sore itu. Terdapat gadis manis mengenakan baju lolita favoritnya berjalan dengan payungnya yang cantik.

Seluruh perhatian menatapnya lekat-lekat. Tidak perempuan tidak laki-laki. Mereka hanya tidak terbiasa saja melihat orang mengenakan pakaian tersebut ditempat umum. Belum lagi pakaiannya yang cocok saat gadis itu pakai dan wajah manisnya membuat banyak kesan bagus dimata mereka.

[Full Name] itu namanya. Perempuan berusia 21 tahun yang tidak tahu lagi ingin melanjutkan studinya dimana. Jadi ia hanya dapat melakukan pekerjaan online dan membebani orang tuanya dirumah.

Rintikan hujan tersebut menenangkan pikirannya. Yang tadinya pikirannya berkecamuk sekarang ia merasa sudah baikan. [Name] sangat menyukai hujan.

[Name] sepanjang jalan hanya memegang payung renda miliknya yang cantik sambil menatap ke bawah sepatunya. Ia seperti tidak khawatir jika ia bisa saja menabrak sesuatu. Entah itu orang lain atau menabrak barang.

Hingga langkahnya terhenti saat melihat ada sepatu laki-laki dihadapannya. [Name] mengadahkan kepalanya menatap manik milik pria tersebut. Tersenyum manis begitu tahu siapa lelaki tersebut.

"Jyuto~? Ada apa disini?" Tanyanya.

"Kau menghilang selama 3 hari ini kemana?" Tanya Jyuto. Sang empu hanya membalas dengan senyuman saja. Enggan untuk menjawab.

Terdapat tatapan khawatir dari kedua mata Jyuto. Ia juga seperti kelelahan.

"Jyuto, matamu jadi seperti panda. Apa selama ini kau mencariku?"

Pertanyaan bodoh. Padahal sudah jelas jawabannya apa. Jyuto hanya menghela nafas kasar.

"Ayo pulang."

+++


Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk melepas rindunya. Ada yang dengan memeluk sang kekasih dengan lama, ada pula yang meminta berdua seharian dan sebagainya. Bermacam-macam.

Seperti [Name] dan jyuto saat ini.

Jyuto tidak langsung membawa sang tunangan pulang kerumah sang kekasih maupun rumahnya. Ia justru membawa ke hotel bintang lima. Alasannya karena tidak mau diganggu oleh yang lain. Bahkan Jyuto saja sampai rela membuang pekerjaannya sesaat.

Hari pertama, Jyuto hanya membiarkan [Name] beristirahat dan memesankan apa saja yang [Name] inginkan entah itu barang, alat make up, baju, skincare, makanan dan lain lain. Setelah itu Jyuto melepas rindu dengan memeluknya seharian hingga tertidur.

Dihari kedua, Jyuto merasa energiku sudah pulih. Jadi saat siang hari ia memeluk [Name] dari belakang.

"Aku rindu... Jangan pergi lagi..." Bisiknya dengan suara menggoda di telinya [Name]. Jyuto memasukan tangannya perlahan dari balik kain baju yang tipis milik [Name].

"Tunggu, Jyuto! Kau sedang moodnya!?' Pekiknya. Tentu saja ia terkejut saat sedang berdiam diri menatap luar jendela tiba-tiba saja Jyuto begini.

"Iya." Balasnya.

"Tutup dahulu gordennya..." Kata [Name]. Banyak orang lalu lalang apalagi motor dan mobil lewat. Rasanya malu sekali jika melakukan itu dan melihat mereka lalu lalang walau mereka tidak melihat keatas jendela situ.

Namun jyuto tidak menjawab. Jyuto mulai meremas dada [Name] disebelah tangannya. Tangan satunya lagi menggesekan jarinya ke kelamin [Name].

"J-jyuto..." Sang kekasih bukannya menjawab ia justru malah meniupkan angin dari mulutnya ke telinga sang kekasih. [Name] rasanya malu sekali. Firasat [Name] pun mengatakan Jyuto tidak akan melakukannya dengan lembut seperti saat pertama kali melakukannya.

Desahan keluar dari mulut [Name]. Membuat irama syahdu ditelinga Jyuto. Jyuto sangat menyukai desahan yang [Name] keluarkan lebih dari apapun. Apalagi saat melihat ekspresinya saat ini. Ekspresinya malu, tapi bukan malu biasa saja.

Jyuto tetap melakuka aksinya. Tangan sebelahnya mulai menurunkan celana piyama milik [Name] beserta celana dalamnya. Sementara tangan sebelahnya masih memainkan dadanya. Begitu lembut hingga ia rasa jadi susah untuk melepaskannya.

Tangan nakal milik Jyuto mulai menjentikannya ke klitoris milik [Name] hingga ia mengeluarkan suara keras. Badannya mulai bergerak secara tidak nyaman. [Name] ingin lepas dari pegangan Jyuto namun apa daya ia kalah kekuatan olehnya.

Jyuto mulai menekan klitoris milik [Name] agak kuat. Ia tahu [Name] paling sensitive disitu. Erangan keras mulai keluar dari mulut [Name]. Sambil melakukan hal itu pun Jyuto menggesekan kelaminnya dari belakang ke milik [Name].

"Bagaimana?" Bisiknya.

"J-jyuto lepaskan dahulu! Setidaknya tutup dahulu gordennya!" Pekik [Name]. Jyuto semakin mencubit klitoris milik [Name] hingga membuatnya berteriak desah.

"Jawab dahulu pertanyaanku." Balas Jyuto. Cubitannya masih tidak dilepas membuat sang empu merasakan kesakitan yang luar biasa dibawahnya. Tangan satunya Jyuto buat untuk menekan puting milik [Name].

"S-sakit." Setelah [Name] menjawabnya Jyuto langsung mendorong [Name] ke kasurnya lalu menutup gordennya. [Name] mengebu-ngebu mengambil nafasnya. Rasanya susah mengambil nafas jika melakukan hal itu.

Jyuto segera mengunci pergerakan [Name] saat dikasur. Ia berada diatasnya sementara [Name] dibawah. Tatapannya bagaimana sangat ingin memangsa hidup-hidup sang korban.

"Kemana saja saat kau menghilang?" Tanya Jyuto. Kedua tangan [Name] Jyuto pegang dengan satu tangannya diatas kepala [Name]. Mengambil dasi miliknya yang berada didekat kasur lalu memgikatnya dengan cepat dengan tangan satunya.

Melihat perempuan di hadapannya ini tidak menjawab-jawab Jyuto jadi langsung memukul bongkongnya dengan kuat lalu mulai menurunkan juga celana piyama miliknya.

"Jawablah jika kau tidak ingin aku lebih kasar lagi." Kata Jyuto padanya. Jyuto mulai mengeluarkan miliknya lalu menggesekannya pada milik [Name]. Tangan satunya mukai melepas kancing piyama milik [Name] lalu ia buka yang menampilkan lekukan badannya yang indah beserta bra berwarna [Fav Color].

"H-ha... Baik! Umm... Aku hanya--ukh-!" Tidak sempat [Name] melanjutkannya Jyuto langsung menekan kedua putingnya sambil menggesekan miliknya pada milik [Name] secara kasar.

[Name] menatap ke Jyuto, Jyuto hanya membalasnya dengan senyumannya yang tentu saja bukan senyuman manis yang biasa ia lontarkan pada [Name].

"Aku hanya menginap dirumah temanku diluar kota!!" Teriak [Name] begitu merasakan lama-lama tekanannya semakin kuat. Jyuto mulai melepaskan kedua tangannya pasa puting [Name].

"Temanmu yang mana?" Tanya Jyuto. Kedua tangannya mulai melebarkan kedua kakinya. Tidak lupa mengelus pahanya dahulu secara erotis.

"[Friend Name]...." Balasnya. Jyuto hanya diam tidak menjawab. Ia tidak begitu mengenalnya. Mungkin sehabis ini ia akan mencari tahu siapa orang tersebut.

"Baiklah. Aku percaya padamu." Ujarnya. [Name] langsung bernafas lega begitu mendengarnya. Berharap Jyuto menghentikan begitu saja saat ini. Namun tidak, ia langsung memasukan miliknya ke kewanitaan [Name] dengan cara kasar tanpa memberi tahunya.

Erangan kuat keluar dari mulut [Name]. Rasanya sakit sekali. Jyuto mulai memasukan seluruh miliknya pada kewanitaan [Name] yang membuat dirinya teriak semakin kuat.

Namun apa daya ia hanya bisa diam pasrah saat ini. Kedua kakinya di tahan oleh Jyuto lalu kedua tangannya diikat kuat olehnya. Karena rasanya begitu sakit pula [Name] jadi mengeluarkan air matanya.

"Ah~ kau jadi semakin imut jika begitu." Bisik jyuto di telinga [Name]. Setelah berkata begitu ia mulai menggerakan kejantanannya dengan begitu kasar. Bagaikan dirinya melepas rindu dengan sang kekasih. Tentunya sang kekasih yang saat ini merasakan sakit luar biasa didalamnya.

Jyuto terus melakukannya berkali-kali hingga dirinya merasakan puas. Ia tidak peduli lagi sudah berapa jam lewat. Ia hanya ingin melepas rindu pada dirinya.

"Aku merindukanmu, [Name]."

.
.
.
.
.
.
.

[The end]

-------------

A/N:

Hlo hlo apakah ada rindu sy setelah sy ilang bertahun2?

Btw tdk jadi kise yah 👨‍🦽👨‍🦽

selanjutnya gatau mau ambil request siapa tang ting tung kmbang kuncup dulu

Btw kalau kasih request jangan lupa kasi nama panjang atau darimananya ya biar sy tdk kebingungan huhu

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top