[izaya x reader]

Request by: uni_rreiii

[Orihara izaya x reader]

Durarara!

__________________

Gadis dengan rambut [hair color] sedang menonton kar-em maksudnya anime kesukaannya.

"Ya ampun! Izaya memang husbandoku yang terbaik!!" Katanya. Suara perut berbunyi pertanda lapar.

"Kenapa harus sekarang sih?" Gadis itu segera pergi ke arah dapur dan membuka kulkas. Dia mengambil makanan persediaan bulan ini. Setelah memakannya dengan langsung dia segera kembali ke kamarnya.

"Kurasa hari ini aku..." Perkataannya terhenti begitu melihat pria berambut hitam dengan mata merah yang tinggi sedang berdiri sambil melihat sekeliling kamarnya.

Gadis itu langsung memundurkan langkahnya dan bersembunyi di balik dinding sambil menutup separuh wajahnya yang sudah memerah. "Ini pasti mimpi kan?" Gumamnya begitu. Izaya keluar lalu melihat dirinya itu.

"Kau yang punya rumah ini?" Tanyanya. Gadis itu mengangguk.

"Kenapa aku bisa disini?" Tanyanya.

"Aku tidak tahu" kata gadis itu. Lalu menjelaskan panjang lebar ke izaya.

"Mengerti kan? Ah namaku [full name]" kata gadis itu.

"Aku-"

"Aku sudah tahu kok" kata [name]. Sepetinya dia tidak tahu sopan santun.

_________

2 tahun sudah terlewati. [Name] sudah lulus sekolah 1 tahun yang lalu. Dia sekarang sudah berumur 19 tahun. Sebenarnya izaya sudah menyukainya dari dulu tapi dia tidak mengatakannya. Sementara [name] yang seperti tidak punya beban hanya bersikap biasa saja dengan izaya.

"Nee nee izaya-kun, temani aku berbelanja dong"

"Tidak mau" tolak izaya.

"Kau ingin apa? Nanti akan aku turuti" katanya. Izaya menyeringai kecil lalu berdiri dari duduknya.

"Janji?" Tanya izaya sekali lagi. [Name] dengan polosnya hanya mengangguk.

"Kalau begitu aku akan ganti baju dulu" kaya [name]. Dia masuk ke kamarnya lalu mulai mengganti baju. Selesai berganti baju [name] keluar.

"Ayo izaya-kun" kata [name] yang sedang menggenggam izaya. Dan baju yang telah [name] pakai sekarang membuatnya sangat ingin memakannya. Tapi tentu saja kegiatan itu harus ia tahan terlebih dahulu.

"Ya" katanya. Mereka berdua mulai berbelanja.

______

Selesai berbelanja mereka pulang. Tentunya mereka berbelanja bulanan. [Name] memasukkan bahan-bahan makanan ke kulkas tentu saja izaya juga harus tetap membantu. Walau kerjaannya terkadang hanya suka memberantakin rumah nya yang luas ini.

"Sudah~ sekarang kau menginginkan apa iza-" belum selesai [name] menjawab. Izaya sudah membawa [name] kekamar nya.

"Ada apa? Mengapa kau membawaku ke kamarmu?" Tanya [name].

"Kira-kira kenapa hn~?" Tanyanya lalu mulai mendekati [name] yang sedang duduk di kasurnya. Sementara [name] hanya memiringkan kepalanya sambil menatap bingung izaya. Izaya menindih [name].

"Izaya... Kun?" Lirih [name] sambil menatap izaya dengan tatapan terkejut. Tentunya dengan rona merah yang telah berada di kedua wajahnya. Izaya memegang pipi [name].

"Nee [name]... Kau tau? Aku ini sebenarnya sudah jatuh cinta padamu sejak dulu"

"Eh??" Respon [name]. Dan tanpa aba-aba izaya langsung mencium bibir [name] yang menurutnya terlihat sexy itu. Yang awalnya ciuman biasa langsung menjadi ciuman ganas. [Name] memukul-mukul dada bidangnya izaya. Hingga tak lama izaya melepas ciumannya.

[Name] terengah-engah. Bahkan dia langsung mendorong izaya hingga dia mundur beberapa langkah. Entah mengapa [name] menatap keji izaya sambil menutup mulutnya dengan punggung tangannya. "Izaya..."

"Maaf [name]" izaya menggenggam erat kedua lengan [name] erat. Bahkan karena kekuatan izaya yang lebih besar dibanding [name] membuat [name] meringis. Tapi tatapan tidak suka itu masih berada di kedua matanya yang tajam itu.

"Lepas..." Izaya menghiraukannya. Dia langsung mencium leher [name]. [Name] terus menerus memberontak. Tapi usahanya sia-sia kekuatan izaya lebih besar dibanding dirinya itu.

"Iza-!" Izaya segera mencium bibir [name]. Dia memiringkan wajahnya dan memperdalam ciuman. Tangannya dia pegang ke tengkuk [name]. Lidahnya ia masukkan ke mulut [name] dan mengabsen semua giginya dengan lidah.

"Ungh! ...uhn!" [Name] terus menerus memberontak. Izaya mulai membuat kiss Mark di lehernya dan membuka baju [name] tapi tangan izaya ditahan oleh [name].

"J-jangan..." Kata [name] dengan tatapan memelas. Izaya yakin sedikit lagi air matanya akan berlinang. Tapi izaya tak bisa menahannya lebih lama lagi. Tangan kiri izaya memegang kedua lengan [name] dan tangan kanannya membuka baju [name].

[Name] terus menerus memberontak hingga akhirnya ia hanya bisa pasrah saja.

Sekarang apa yang akan kau lakukan [name]?

Izaya membuka bra milik [name] dan membuangnya asal. Izaya menjilat puting milik [name] lalu memainkannya. [Name] mendesah yang membuat izaya semangat memainkannya.

Tangan izaya mulai memasukkan jarinya ke vagina milik [name].  "I-izaya..." Panggil [name] disela-sela desahannya.

"Hn~?" Respon izaya dengan seringainya yang makin melebar. Dia makin memasukkan jarinya yang membuat [name] mendesah keras.

"Y-yamete.... Onegai... Y-ya-ahhhn~ yamete Yo" kata [name] disela-sela desahannya.

"Dan aku tidak akan membiarkan itu~" kaya izaya lalu mencium bibir [name] dengan sebelah tangannya yang memainkan puting [name].

Izaya mulai melepaskan ciumannya lalu melepaskan rok pendek yang [name] pakai sedari tadi. Lalu membuangnya asal. Tangannya mulai bergerak masuk ke vagina milik [name] dan memainkannya. [Name] mendesah.

"Iza-ahhn~ ....apa yang-ahhhn~" [name] sedari tadi tetap tidak menyerah. Dia tetap bersikukuh dengan kata-kata pertamanya sedari tadi. Dia sungguh-sungguh menolak untuk melakukan ini. Dia bukan perempuan murahan yang dengan begitu saja memberikan badannya ke orang lain. Meskipun itu orang yang dia cintai.

Izaya mulai memasukkan 3 jari ke vagina milik [name]. [Name] mulai mendesah keras. Izaya memperdalamnya dan mulai memaju mundurkan. Bahkan [name] sudah sangat basah.

"Hoo~ kata-kata mu memang berkata seperti itu [name]~ tapi badanmu berkata lain" kata izaya. Izaya mulai melepas seluruh celananya dan menggosokkan vagina milik [name] dengan penis milik izaya sendiri. [Name] menggeliat dengan desahan yang sedari tadi tidak bilang dari mulutnya.

Izaya terus melakukannya hingga [name] mengeluarkan cairannya. "Kau nakal sekali [name]~" kata izaya dengan seringainya seperti biasa.

"Ap-!" Izaya memotongnya dengan ciuman yang ia lakukan di bibir [name]. Sekarang izaya mulai memasukkan penis nya ke vagina milik [name].

"Aahk!" Rintih [name]. Bahkan setetes air mata lolos dari sebelah matanya. Izaya menghilangkan air mata itu dengan menjilatnya.

"Shhh~ kesakitan ini tidak akan bertahan lama~" Izaya mulai memasukkan sepenuhnya dengan rintihan keras dari [name]. Disaat itu juga darah keluar dari vaginanya.

Kau sudah bukan seorang perawan lagi [name]~

Izaya memasuk mundurkan.

"I-iza-ahhn~ h-hentikan! Aahhhn~" kata [name] disela-sela desahannya. Namun izaya hanya menghiraukannya dan tetap memaju mundurkan. Izaya mulai mempercepat nya yang membuat [name] mendesah keras.

"Y-yame.... Te" lirih [name]. [Name] sudah pasrah, benar-benar pasrah.

'memang mulutku dan hatiku terus-menerus menolak ini... Tapinya.... Tapinya entah kenapa... Aku mulai menikmati nya' pikir [name]. Pikirannya sekarang sudah benar-benar kosong. Sudah tidak ada satupun yang ia pikirkan. Sungguh-sungguh kosong.

[Name] melingkarkan tangannya ke leher izaya. Dengan tatapan penuh nafsu kali ini [name] berbicara. "Lebih cepat~" kata [name] dengan senyuman dan tatapan penuh nafsu.

Izaya menyeringai puas dan mulai memaju mundurkan dengan cepat yang membuat [name] mendesah hebat. Hingga akhirnya keluar juga dari rahim milik [name].

Crot

Mereka terengah-engah. Izaya menidurkan dirinya di samping [name]. Sementara [name] hanya terbaring lemah di samping izaya.

"Sudah aku bilang kan...."

"Baka... Hosh... Memang siapa yang... akan bertanggung jawab... Huh?" Kata [name] disela-sela nafasnya yang memburu.

"tentu saja aku" jawab izaya dengan percaya diri. [Name] mendengus atas jawaban izaya.

"Baka! Padahal selama... Selama ini yang memberikanku semua kebutuhan itu aku!" Teriak [name]. Izaya memeluk [name] erat.

"Dan mulai sekarang biarkan aku saja yang menanggung" kata izaya lalu mengecup kening [name] lembut.

"Akan aku pegang kata-kata mu itu"

"Ya"

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top