[Aqua x Reader]
Request by: XILENCI0
Obsession! Hoshino Aquamarine x reader
[Oshi no ko]
----------------------------------------
Aquamarine Hoshino, siapa yang tidak mengenal aktor tampan tersebut? Walau umurnya masih muda tapi ia memiliki bakat yang sangat hebat, begitu pun kembarannya.
Namun sayangnya, sifatnya berbanding kebalik dengan wajahnya. Sifat aslinya benar-benar buruk. Namun tidak ada yang mengetahui sifat aslinya itu kecuali dirinya.
Dirinya pun memiliki obsesi terhadap Hoshino Ai, Idol yang telah tewas karena ditusuk dan juga ibu kandungnya.
Dan saat ini, ia menemukan gadis yang benar-benar mirip seperti Ai. Bukan karena akting seperti Akane, namun gadis ini memang aslinya benar-benar seperti Ai.
Semburat merah di kedua pipinya mulai terlihat. Untung saja saat ini ia hanya sendiri. Mengingat kejadian Ai saat dahulu, Aqua langsung berlari menuju arah gadis itu lalu memegang lengannya mencoba menahan gadis itu untuk pergi.
"Ai?"
"Apa?" Gadis itu kebingungan. Bisa dilihat ia sangat bingung namun ia tetap tersenyum walau hanya tersenyum kaku. Kedua matanya pun mirip dengan Ai. Pikiran Aqua jadi kacau dibuatnya.
"Ai!"
"Ah maaf tuan. Ekhem, tapi sepertinya kau salah orang. Aku bukan Ai tapi [Name]." ujarnya. [Name] berusaha melepaskan lengannya dari tangan Aqua. Aqua pun mulai melepasnya. Bahkan suaranya pun hampir mirip.
Apakah saat ini ia bermimpi?
+++
Oh, tidak. Aqua sama sekali tidak dapat melupakannya. Ia bahkan sampai mencari tahu dimana gadis itu, berapa umurnya, aktivitasnya melakukan apa saja. Aqua mencari tahu semua tentangnya.
Bahkan jika ada waktu Aqua akan mengikutinya diam-diam. Untunglah sang gadis selama diikuti Aqua ia tidak sadar.
Sudah berhari-hari Aqua mengikutinya diam-diam hingga Aqua melihat pemandangan baru. Kali ini [Name] melihat Aqua bersama lelaki lain. Mereka berdua sangat bahagia. Kalau dibilang teman, kontak fisik mereka tidak seperti teman.
Ia sudah punya kekasih?
Hati Aqua serasa terkikis melihatnya. Namun Aqua tetap mengikuti mereka diam-diam hingga malam tiba.
Saat malam Aqua melihat mereka sedang bercumbu ditempat sepi. Ah, Aqua tidak tahan melihatnya. Rasa cemburu mulai membakar hatinya. Begitu ciuman terlepas, mereka mulai pamit berpisah tidak lupa sang kekasih laki-laki [Name] mengantarkannya pada rumahya.
Begitu sudah pergi, Aqua mengikuti lelaki tersebut. Menunggu timing yang pas untuk membunuhnya.
Tangisan [Name] pecah besoknya saat mengetahui kekasihnya mati. Perasaan marah, menyesal, sedih menjadi satu. Seharusnya ia tidak membiarkan sang kekasih pulang. Rasa sedih yang teramat ini, sampai membuatnya tidak sadar ada Aqua dibelakangnya yang akan menculiknya.
+++
"Dimana... Ini?" Gumam [Name] saat sudah tersadar dari pingsan nya. Ia tidak dapat melihat karena kedua matanya sedang ditutupi oleh blindfold. Kedua tangan dan kakinya pun diikat. Namun badannya dapat merasakan benda empuk yang sedang ia tiduri.
Kasur tersebut bahkan lebih empuk daripada kasur miliknya.
Mendengar suara pintu terbuka [Name] langsung merasa waspada. Takut apa yang akan terjadi padanya pula, apalagi ia tidak bisa melihat apapun.
"K-kau yang menculikku ya!? Lepaskan aku!"
Tidak ada balasan apapun.
"Hey! Jawab aku!!" Teriak seberusaha mungkin pun tidak akan dibalas dengannya. Mana mungkin ia akan langsung membuat dirinya diketahui begitu saja.
Aqua melepas seluruh pakaian nya, membuat sang lawan jenis semakin berusaha melepaskan diri walau percuma saja. Namun Aqua hanya diam saja. Aqua mulai mengambil foto pemandangan di hadapannya ini, lalu melempar hpnya.
Aqua memulainya dengan mengelus kaki mulus dan ramping milik [Name]. Seharusnya Aqua melakukan ini dari awal dariapada susah-susah mencari tahu tentangnya.
"Apa yang kau lakukan..." terlihat blindfold tersebut basah. Nampaknya [Name] sedang ketakutan. Tubuhnya saja sampai bergetar begitu. Namun Aqua mana mungkin akan membiarkannya jika baru saja awalan?
Aqua melanjutkannya dengan mencium seluruh badan [Name]. Tubuhnya sangat indah dimata Aqua. Bahkan body type nya saja sangat mirip dengan Ai. Bagaimana bisa seseorang semirip ini dengan Ai?
Aqua meremas kedua dadanya membuat sang empu mengeluarkan ringisan kecil. Menekan putingnya lalu memasukannya ke dalam mulutnya. Aqua mengemutnya sambil melirik ke wajah [Name]. Penasaan sekali ekspresi apa yang gadis itu keluarkan.
Aqua menggigitnya lalu menggesekannya dengan giginya membuat sang gadus mengeluarkan erangan kuat. Aqua menyukai suaranya. Sayang sekali matanya tidak bisa ia lihat untuk keselamatannya sendiri.
Sambil melakukan hal tersebut, tangan satunya mengelus bibir kelamin sang gadis. Rasa geli dapat [Name] rasakan.
Aqua melepaskan puting [Name] dari mulutnya. Aqua sudah tidak tahan lagi. Tidak, sedari awal ia sudah tidak tahan lagi. Ia ingin saja memasukan miliknya padanya, namun [Name] pasti akan merasakan lebih sakit daripada saat setelah disentuh dahulu.
Aqua langsung memasukan miliknya begitu saja. Menahan pinggulnya dengan memegangnya dengan kedua tangannya yang besar lalu mulai menggerakannya dengan kasar. Sang gadis berteriak sangat keras begitu merasakan rasa sakit itu.
Sayangnya Aqua tidak peduli. Ia tetap melakukannya hingga ia keluar dalam [Name]. Namun Aqua tetap melanjutkannya begitu ia keluar didalam milik [Name].
Berkali-kali Aqua tetap melakukannya. Jika ia mulai merasa bosan pun ia akan mengganti posisinya lalu memasukannya lagi dan melanjutkannya.
Aqua tetap begitu hingga rasanya [Name] tidak kuat lagi lalu jatuh pingsan. Begitu [Name] pingsan Aqua langsung mengeluarkannya.
Setelah ini Aqua berencana mengembalikannya kerumahnya kembali.
+++
[Name] menangis begitu saja begitu ia terbangun. Ia telah diperkosa oleh orang yang tak bisa ia lihat. Rasanya benar-benar menyeramkan. Belum lagi ia keluar didalam dan tidak mengenakan pengaman. Rasanya seperti mimpi buruk.
Syukur-syukur jika hanya mimpi buruk. Sayangnya ini kenyatannya.
Aqua sendiri ia tidak merasa bersalah telah melakukannya. Ia pula menaruh camera kecil yang tak bisa [Name] jangkau didalam kamarnya.
Aqua puas sekali.
Sepertinya setelah ini ia akan mendekati [Name] dan membuatnya suka dengannya. Banyak sekali perempuan mudah jatuh cinta karenanya. Mungkin, begitu juga dengan [Name]. Itu pun jika ia sudah melupakan kelasih lamanya.
Besoknya Aqua merencanakan seolah-olah [Name] menabraknya. Dan seperti biasa tentu saja berhasil. Apalagi dengan akting nya yang bagus ia sudah sangat yakin.
"Kau baik-baik saja?"
"Ah... Iya..." tidak seperti saat pertama bertemu [Name] kali ini terlihat sangat lesu. Bisa Aqua kira ini karenanya.
Aqua mengulurkan tangannya membantu [Name] berdiri. [Name] pun menerimanya. Tidak lupa Aqua membantu [Name] barang-barang belanjaannya yang terjatuh.
"Ah, sebagai permintaan maaf biar aku saja yang membawanya. Jadi... Kau ingin kemana?"
Mulai saat itu kisah cinta Aqua yang tidak sehat mulai dimulai.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[The end]
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top