prolog..


Happy reading....

***

Paris...

Setelah tragedi pembunuhan yang terjadi dilondon. Alex, flower, max beserta katherine memutuskan untuk pergi bersama-sama ke Washington dc. Mereka meninggalkan peter dan jasmine dalam ketegangan. Hubungan mereka tidak begitu baik setelah ungkapan perasaan Anna pada peter yang diceritakannya pada jasmine. Juga Adegan saat dimana jasmine melihat ciuman mereka, berbuntut jasmine yang memilih menghindar dan Anna yang semakin gencar mendekati peter dimanapun mereka berada.

Dan disinilah mereka berada. Peter memutuskan kembali ke paris setelah perbincangannya dengan alex juga max tempo hari yang lalu.

"Jasmine kau ikut denganku! " ucapnya saat turun dari jet yang dibawanya dari london sambil menarik tangan jasmine.

Jasmine tersentak. Mencoba menarik tanganya dari genggaman peter. Tapi nihil. Genggaman peter sangat kuat memenjarakan tangannya. Apa-apaan ini? Apa peter tidak lihat tatapan Anna?

"Sebaiknya, aku kembali kerumahku yang dulu... " tolak jasmine halus.

Peter meliriknya dengan mata elangnya. Benci. Peter sangat tidak suka saat jasmine harus membuat jarak dengannya hanya karna Anna. "Jangan membantah jasmine! " bentaknya,sampai-sampai jasmine berjengit kaget. Please, peter sangat lelah. Untuk kali ini saja, dia tidak ingin dibantah.

"Tapi aku... "

"Ingat perjanjian kita jasmine! "

Degh. Jasmine bungkam. Peter mengeluarkan ancaman mutlaknya. Perjanjian itu. Perjanjian yang tidak bisa di ganggu gugat. Perjanjian yang mau tak mau, membuat jasmine kalah dan menyerah pada kehendak peter. Karna perjanjian itu dibuat olehnya.

Anna menatap jasmine dan peter bergantian. Peter yang selalu memaksa jasmine, dan jasmine yang selalu menolaknya. Mereka saudara. Saudara tidak seharusnya saling bersimpangan pendapat seperti mereka. Ada yang aneh antara mereka berdua. Aku akan menyelidikinya. Lalu, perjanjian?  Perjanjian apa?

Jasmine menarik tangannya kuat. Kali ini, dia harus menyerah. Atau peter akan membongkar semuanya didepan Anna. "Baik. Tapi, aku ingin kita tinggal dirumahku. " ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya lalu melangkah cepat meninggalkan peter dan Anna yang terdiam ditempatnya.

Peter tersenyum tipis. Ada-ada saja ulah jasmine yang membuat kemarahannya mereda begitu saja. Peter melangkah cepat menyusul jasmine yang sudah sampai di mobil. Chriss sudah stay ditempat menjemput kedatangan mereka, karna dia sudah lebih dulu kembali ke paris setelah mendapat peringatan perang dingin dari peter sebelumnya.

"Peter.... "

"Hmm... " peter menyahuti panggilan Anna hanya dengan berdehem pelan tampa mengalihkan tatapannya dari punggung jasmine.

Anna menipiskan jaraknya dengan peter. Bagaimanapun impiannya harus terwujud. Peter harus menjadi miliknya. Dan inilah saat-saat yang tepat untuk berani mengambil tindakan. Dia harus  bisa mengambil  hati peter, hanya untuknya seorang .  "Ngomong-ngomong ,apa besok kau akan kembali bekerja? "

"Hmm.."

"Apa disana, masih ada lowongan untuk menjadi sekretaris? " tanyanya dengan harapan peter akan menjawabnya iya.

"Ada." jawabnya santai.

"Yes! Kita akan menjadi rekan, peter. Aku akan menjadi sekretarismu! " ucapnya dengan berbinar. Akhirnya, dia memiliki kesempatan yang banyak untuk mendekati sang pujaan hati, peter-nya.

"Maksudmu?" tanya peter sedikit mengalihkan tatapannya.

"Tentu saja kita akan berada diperusahaan yang sama.  Bukankah kau masih menjabat sebagi ceo di perusahaan  ayahku? " tanyanya.  Jarak mereka kini tinggal 3 langkah lagi menuju mobil dan peter menghentikan langkahnya secara tiba-tiba. Dia Berbalik menghadap Anna disampingnya.

"Aku akan mengundurkan diri besok! "

Anna tersentak kaget mendengar ucapan peter. Apa secepat ini, harapannya harus pupus. "Ke-napa? "

Peter memegang bahu anna, menepuknya pelan. "Aku tidak membutuhkannya lagi." ucapnya tampa raut menyesal sudah mengucapkan kata yang terdengar jahat itu. Peter kembali melangkah meninggalkan anna yang mematung mendengar jawabannya.

Sedangkan Anna menatap punggung peter sambil berkaca-kaca. Peter akan mengundurkan dirinya. Itu artinya, peter tidak menghargai dan ingin membuang apa yang sudah diberikan oleh ayahnya, mentang -mentang dia sudah memiliki segalanya.

sesulit inikah untuk mengambil hatimu? Cara apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan perhatianmu? Ingat janjiku peter. Aku akan mendapatkanmu bagaimanapun caranya. Entah harus menunggu 1 bulan, 1tahun atau entah sampai kapanpun itu. Kau hanya milikku, hanya milikku peter.

Jasmine meremas telapak tangannya kuat. Kepalanya tertunduk, bahkan chriss yang berkali-kali memanggilnya tak mendapat responnya.

Cemburu. Kedekatan peter dan anna didepan sana, membuat hatinya tercubit, sakit. Bagaimana dirinya bisa melakukan hal ini?  Sedangkan renggangnya hubungannya dengan peter, adalah karna dirinya. Karna perjanjian sepihak yang mulanya dari dirinya sendiri.

Apa yang harus aku lakukan? Apakah aku mengalah saja demi kebahagiaan anna? Tapi peter hidupku.... Aku sangat mencintainya. Tapi, anna selalu ada utukku saat tidak ada seorangpun yang mau peduli .Lalu, Bagaimana dengan perasaan yang dimiliki peter? Apa peter akan mengerti dan menerima semua ini?

Sreett...

Jasmine tersentak. Peter tiba-tiba sudah duduk disampingnya. Dingin.  Peter tidak meliriknya walaupun kilas. Punggung peter tersandar ke jok limousin mewah milik ayahnya, alexander. Sedangkan tangannya mengotak-atik ponsel ditanganya. Entah apa yang sedang dilakukannya.

Srett..

Pintu kembali terbuka dan Anna lah yang membukanya. Anna tersenyum padanya dan ikut duduk disamping peter. Otomatis, kini posisi mereka saling mendempet peter yang masih tetap dengan sikap acuhnya.

Anna bergerak-gerak tak nyaman. Meskipun kursi yang ditempati mereka bertiga luas, tapi kehadiran jasmine disana membuatnya tidak leluasa untuk mendekati peter. "Jasmine..."

"Iya Anna? "

"Kursinya terasa sesak. Aku tidak nyaman. Bisakah kau..

Jasmine mengerti maksud Anna. Anna ingin berdua dengan peter dengan menyuruhnya pindah, walaupun secara tak langsung. "Iya. Aku akan pin... "

"Tetap ditempatmu jasmine!" suara khas dinginnya, memotong ucapan jasmine secara mutlak. Ketegangan mulai terjadi disana.

Chriss memilih diam. Dia tidak berhak ikut campur Atau peter akan membunuhnya. Dari gelagat jasmine. Chriss tau, sesuatu yang tidak baik sudah terjadi diantara mereka. Jasmine menghindari peter dan itu jelas terlihat. Dan anna? Pasti semua ini ada kaitannya dengan anna. Bukankah beberapa hari yang lalu, anna juga yang berhasil menciptakan ketegangan antara mereka.

Peter menarik nafasnya gusar. Semakin hari, Anna semakin berani menjauhkannya dari jasmine-nya. "Kenapa tidak kau saja yang pindah. Bukankah kau yang membuat tempat ini sesak? "

Hening. Suasana menjadi hening begitu mendengar suara khas penguasa dunia itu. Chriss segera mengambil tindakan.  Dia mulai melajukan mobilnya perlahan untuk meredakan ketegangan yang ada. "Jalanan tidak begitu padat ya?" ucapnya.

Hening. Tidak satupun ada yang menjawabnya. Dia terabaikan oleh ketegangan yang ada.

Hiks.. Hiks.. Hiks...

Sialan!

Peter mengumpat dalam hati. Apa maksud anna menangis seperti itu?. Mengambil simpati jasmine lagi huh? Wanita menyebalkan!

"Stop chriss! " teriakan jasmine, membuat chriss mengerem mendadak sampai-sampai  mobil yang dibelakang mereka menubruk sedikit badan belakang mobil. Tampa satu katapun Jasmine membuka pintu  dan keluar dari mobil.

Peter pun berusaha menyusulnya. "Apa yang kau lakukan? " tanyanya setelah berhasil mencegat jasmine dengan memegang tangannya. Ini yang dia khawatirkan. Jasmine akan selalu terpengaruh dan mengalah demi anna.

"Tidak seharusnya kau mengatakan kata-kata yang menyakiti anna, peter! " jawabnya dengan marah. " anna adalah satu-satunya teman yang kumiliki selama ini... " lanjutnya. Mengalihkan tatapannya dari mata peter. Jasmine memilih menatap kendaraan yang berlalu-lalang.

"Lalu apa artinya aku untukmu jasmine?"

Jasmine membisu. Pertanyaan peter membuatnya sakit. Untuk apa peter masih bertanya,sudah jelas peter adalah hidupnya. Tapi anna,anna adalah sahabat terbaiknya. Anna selalu ada untuknya dalam suka duka hidupnya."Setidaknya bersikaplah seolah kau tak membencinya..." lirihnya dengan tatapan memohon. Jasmine paling tidak bisa melihat kesedihan diraut wajah anna.

Peter menatapnya tajam. Menggelengkan kepalanya pelan. Pertanda ketidaksetujuan nya. "Sudah cukup aku menyetujui perjanjian sialan-mu itu jasmine.  Jangan meminta lebih... "

"Egois!"tuduh jasmine dengn lantang. lalu Melangkah cepat memasuki taxi, meninggalkan peter yang berusaha mengejarnya.

"Kau yang egois Jasmine!" teriak peter tak kalah lantangya. "Kau tidak memikirkan bagaimana perasaanku." ucapnya lagi, Tapi jasmine tetap tidak memperdulikannya. Jasmine sudah pergi tampa memperdulikan perasaanya .

Baiklah jasmine. Kau yang memilih jalan ini. Aku juga bisa keras kepala sepertimu. Kita lihat, siapa yang akan menyerah. Kau atau aku...

---------------

Sorry For typo..
Jangan lupa follow untuk mendapat up terbaru dari moting. vote dan commentnya jangan lupa juga ya..
Ehh..intip juga yuk di ig:riskihakiki29
See you... 😘😘😘

Oiya lupa 😂😂😂....
Pada penasaran kan perjanjian apa yang disepakati oleh jas-pet??
Jawabannya ada di ebook ya... Tersedianya dimana, udah pasti tau semua... 😅😅

Apa bedanya sih di WP sama ebook ting??
Yah jelas beda dong kawan-kawan ... Versi ebook sudah melalui tahap revisi dan ada extra partnya juga lohhh. Gak cuma 1, ada 4 extra part..! W. O. W kannnnn.... Pasti juga penasaran isi extra part itu apaan....

Versi wp nya juga bakal di unpub sebagian. Hihihi .... So, kalian tau sendiri lah ya, moting yang sekarag udah jadi mahmud perlu ber imajinasi banyak buat si mungil...

Salam  sayang. ...😘😘😘                       

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top