Part 16
Ketika sampai di pack, Nio dikejutkan dengan suara Jessy yang membentak salah satu warior dan omega. Ia segera menghampiri sang adik untuk melihat lebih jelas dan meminta penjelasan agar tidak terjadi salah paham, laki-laki itu yakin ada penyebab dari semua ini. Apalagi kembaran Jeslyn itu terlampau cuek dan tidak mau dicampuri urusannya, entah memang gadis itu yang bersalah atau warrior dan omega-nya.
"Ada apa ini?" tanya Nio.
"Kak, kau tahu kalau aku tidak suka ada yang masuk ke ruangan pribadi milikku? Mereka malah dengan lancang menggunakan tempat itu untuk berbuat terlarang, aku yakin antara keduanya tak memiliki ikatan mate," tunding Jessy menggebu-gebu.
Jika awalnya Nio bersikap biasa saja, kali ini wajah laki-laki itu mulai mengeras. Kedua tangannya terkepal erat, aura permusuhan juga sangat kentara. Melihat hal tersebut, warior dan omega yang tadi semula berhadapan dengan Jessy bergerak mundur. Kemarahan sang King bukanlah sesuatu yang patut dilihat, ia berkali-kali lipat lebih menyeramkan daripada biasa.
"Apa benar yang tadi dikatakan Jessy?" tanyanya.
Keduanya mengangguk cepat, membenarkan tuduhan dari Jessy. Berbohong pun percuma, Nio akan melakukan berbagai cara agar mereka berkata jujur. Bahkan, pernah ada yang masuk ke pengadilan terbuka. Disaksikan oleh seluruh warga pack dan disiksa hingga mati.
"Kalian dikeluarkan secara tidak terhormat dari pack!"
Nio mengeluarkan alpha tone miliknya, suara laki-laki menggelegar hingga ke seluruh penjuru pack. Xander dan Bella yang kebetulan bersantai langsung menuju tempat asal suara, mereka melihat warrior dan omega terduduk di hadapan Nio dengan tubuh bergetar hebat.
"Ada apa, Nio?" tanya Xander.
"Mereka lancang melakukan hubungan terlarang di ruang pribadiku, Dad. Aku tidak terima dan kakak mengeluarkan mereka dari pack. Rasanya cukup wajar, melakukan tindakan bodoh hanya untuk memuaskan nafsu semata. Sangat wajar jika keduanya dikeluarkan, kalau perlu pack lain tidak ada yang boleh menerima," jawab Jessy sebelum Nio membuka suara.
Keberadaan Bella yang dekat dengan Jessy langsung memeluk gadis itu, ia tahu persis jika anaknya tidak terima kejadian ini. Memang kamar Jessy terletak di paling ujung pack, sepanjang lorong menuju tempat tersebut pun tidak terdapat ruangan lain. Tak pernah ada satu omega atau warior yang ke sana jika tidak memiliki kepentingan mendesak.
"Bakar ruangan itu, aku tidak sudi menempatinya lagi!" perintah Jessy.
Gadis itu melesat keluar dari pack, mungkin kembali ke dunia mortal atau ke daerah vampir. Kekesalan Jessy sedang memuncak, tidak ada yang bisa menangani kecuali dirinya sendiri. Sementara Nio kembali dipusingkan dengan permintaan adiknya itu, membakar satu ruangan sekaligus lorong cukup panjang yang berada di lantai tiga tentu sangat sulit.
"Tunggu apa lagi? Pergi kalian!" usir Nio.
Warior dan omega tadi buru-buru keluar sebelum Nio mengamuk, mereka masih merasa beruntung tidak dijatuhi hukuman mati. Setidaknya, masih ada pack lain yang bisa dijadikan tempat tinggal atau memilih menjadi rogue.
Selepas kepergian mereka, bahu Nio jatuh melemas. Keringat di sekujur tubuhnya tiba-tiba membanjir, begitu pula dengan kepala yang terasa semakin memberat. Ia berpegangan pada dinding yang berada di samping kiri, lalu menyandarkan tubuhnya di sana.
"Nio, kau sakit?" tanya Bella khawatir.
Wanita paruh baya itu mengelap keringat yang ada di wajah Nio dengan tangannya, kemudian meletakkan punggung tangan di dahi sulung Wilkinson. "Suhu badannya tinggi," adu Bella pada Xander yang memperhatikan pergerakannya.
Tanpa mengucap satu patah kata, Xander langsung merangkul bahu Nio dan melesat menuju kamar anaknya. Selama dua puluh tahun lebih, laki-laki itu sangat jarang jatuh sakit seperti ini. Namun, dalam jangka waktu dekat ia kembali tumbang.
"Di mana Karin?"
Pertanyaan tersebut tidak dijawab oleh Nio, tapi Xander yakin jika laki-laki itu mendengar. Suaranya cukup kuat, apalagi pendengaran werewolf yang tidak perlu diragukan. Mungkin anaknya sedang malas berbicara atau tidak mau memberitahu keberadaan Karin sekarang.
Xander baru menyadari jika anaknya kembali tanpa sang mate ketika masuk ke kamar, sangat tidak mungkin jika Nio meninggalkan Karin di perbatasan dunia. Bisa dipastikan jika gadis itu kembali ke dunia bawah, entah apa yang dilakukannya di sana. Laki-laki yang semula duduk tenang di atas ranjang itu mendadak gelisah sendiri, ia langsung pergi tanpa berbicara kepada Bella.
"Dad mau ke mana, Mom?"
"Tidak tahu. Mungkin ada urusan," sahut Bella.
Ia sedang berusaha menyerap panas yang ada di tubuh Nio dan memindahkan ke benda lain, proses tersebut memakan waktu cukup lama hingga tidak bisa mengejar Xander. Lagi pula, wanita itu tidak tahu suaminya pergi ke mana.
"Kau belum menjawab pertanyaan daddy-mu tadi. Di mana Karin, Nio?" Bella tidak marah jika Karin meninggalkan Nio yang sedang sakit, hanya saja ia sedikit khawatir dengan gadis itu. Berkeliaran di dunia immortal sendirian tentu akan membuat masalah, meskipun para warga sudah mengenalinya.
"Dia pergi ke tempat asalnya, Mom. Sebenarnya aku ingin ikut, tapi Karin melarang dan menyuruhku untuk kembali ke pack saja," ujar Nio.
Tubuhnya sudah mulai terasa membaik, beberapa alat gerak juga sudah tidak selemah tadi. Hanya saja, pusing di kepala masih tetap ada. Kemungkinan karena banyak pikiran, Nio akui hari ini lumayan berat baginya.
Dari Karin yang kembali ke dunia bawah, dua orang misterius di hutan, masalah warior dan omega, dan Jessy tak ingin bagian kotor pack masih ada. Ia baru teringat jika ada yang ingin ditanyakan kepada Xander, sayangnya pria paruh baya itu tidak berada di sini.
"Mom, kakek Orben ada di mana?"
"Wilayah witch. Tidak biasanya kau menanyakan keberadaannya, Mom yakin ada yang tidak beres di sini," ucap Bella menyelidiki Nio yang tampak enggan menatap matanya.
Laki-laki itu memang sama sekali tidak berbakat untuk berbohong di hadapan Bella, sekali pun tak pernah berhasil dari kecil hingga dewasa sekarang. Ia cukup ragu untuk bercerita, hanya saja beban di pundaknya bisa sedikit terangkat.
"Aku tak sengaja mendengar percakapan dua orang misterius sebelum sampai ke pack. Mereka berklan werewolf dan vampir, sepertinya ada rencana jahat yang sedang dirancang. Masalahnya, aku tidak bisa melihat wajah mereka dan aura keduanya seperti dilingkupi sesuatu," ungkap Nio.
"Mom yakin ada yang tidak beres, kau harus menyelidikinya. Kalau perlu minta bantuan Jessy dan Aldirck, siapa tahu mereka bisa mencari pelaku dari klan vampir. Kakek Orben juga harus tahu tentang ini," balas Bella.
"Ya, tadinya aku ingin menanyakan sesuatu pada daddy. Tapi saat sampai di sini ada keributan."
****
Haloooo
Aku kembali.😁😁😁
Ada yang masih nunggu gak?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top