1

Hanze pun mengikuti May dan afa pergi ke suatu bangunan tua. Disana terlihat dua perempuan dan satu anak kecil yang sedang diobati oleh salah satu dari perempuan tersebut yang mungkin seumuran dengan hanze?

Dua perempuan yang merasa bahwa sang kapten telah tiba pun menghentikan aktivitasnya.

May pun tersenyum dan melihat ke anak kecil tersebut sedangkan afa hanya menggenggam tangan milik Hanze.

"Nurul siapa dia?". Tanya May kepada gadis yang memiliki katana yang bernama nurul.

"Dia Ririn aku menemukannya terluka di sebuah bangunan tua". Balas Nurul sembari menjelaskan kepada May yang merupakan sang kapten dari divisi tersebut.

May pun mengangguk pelan lalu mendekati Ririn. Sedangkan Ririn hanya menjauh nun belum sempat ia bereaksi perempuan yang mengobatinya tadi menggenggam tangannya dengan sedikit kuat.

"Lepaskan aku!!". Seru Ririn dengan nada dingin.

Semua yang ada disana pun terdiam melihat reaksi dari Ririn.

Buset dah dingin bet kek gledek🗿

Keheningan pun melanda semua orang yang ada di sana tak terkecuali dengan hanze yang sibuk mencari alat untuk membela dirinya nanti jika ia dalam bahaya dan orang-orang yang bersamanya ini tidak bisa dipercayai.

May pun berjalan perlahan mendekati Ririn, kau ia memegang pundak mungil milik Ririn dan berkata "apakah kau ingin balas dendam?!"

Ririn yang mendengar perkataan balas dendam pun mengangguk sedangkan May hanya tersenyum sinis.

"Baiklah kalau begitu apakah kau mau bergabung dengan kami?"

Sekali lagi Ririn pun mengangguk.

"Lia, Afa, Nurul bawa anak-anak malang ini ke helikopter sekarang!!".

Mendengar perintah sang kapten membuat mereka melakukan hal tersebut.

Bagi mereka lebih baik mengikuti perintah sang kapten dari pada kau mencari ajal mu sendiri.

Setelah semua orang masuk ke dalam helikopter yang berada di dekat bangunan tua tersebut.

Setelah semua orang masuk helikopter di nyalakan.

Hanze dan Ririn pun duduk bersebelahan.

"Um anu apa boleh kita berteman?". Tanya hanze dengan gugup kepada Ririn.

Ririn pun menolehkan kepalanya ke arah Hanze.

"Tentu saja namaku Ririn dan namamu?". Balas Ririn sambil mengulurkan tangannya kepada Hanze.

Hanze yang melihat hal tersebut pun tersenyum lebar lalu membalas uluran tangan milik Ririn.

"Namaku hanze".

Sekarang kedua anak yang sudah berteman tersebut pun bersenda gurau tanpa menghiraukan kelompok mafia yang sedang berada di dekat mereka.

Skip time✓

Kini helikopter tersebut telah mendarat di sebuah gedung yang mungkin bisa dibilang canggih

Mungkin 🗿

Gedung tersebut memiliki logo yang berbentuk huruf.

A.M.M

May pun turun dari helikopter dan disusul oleh anggota divisi yang ia pimpin.

"Anak-anak ayo turun!!". Perintah may kepada hanze dan Ririn.

Hanze dan Ririn pun turun perlahan dari helikopter tersebut dan mereka berdua pun terkejut melihat gedung tersebut.

Ririn pun berusaha mencari petunjuk mengenai bangunan tersebut dengan melihat sekeliling sedangkan Hanze ia hanya tercengang melihat bangunan atau gedung tersebut, matanya berbinar-binar melihat gedung tersebut.

"Wah apa benar ini gedung tapi kenapa terlihat seperti istana ya?". Batin hanze

May yang melihat tingkah anak-anak tersebut pun hanya terkekeh pelan.

"Baiklah kalian ikut dengan ada menuju ketua ya". Ujar May sembari menatap Afa dan pergi menjauh disusul oleh kedua anggotanya kecuali Afa.

Afa pun menghela nafas panjang dan kasar.

"Hue ketua itu sama mengerikannya dengan kapten 7^7". Batin afa pasrah.

Afa pun m lihat ke dua anak kecil tersebut lalu berkata

"Ayo ikuti aku!!". Perintahnya sembari mengenggam tangan kedua anak tersebut.

Setelah sampai di depan pintu sebuah ruangan yang bertuliskan "Kapten mafia room".

Afa pun menghela nafas pelan dan mengetuk pintu tersebut dengan perlahan.

"Masuk". Perintah seseorang yang berada di dalam ruangan tersebut.

Afa pun membuka pintu tersebut lalu setelah ia masuk ia pun membungkuk kecil.

Sedangkan dua anak kecil yaitu hanze dan Ririn hanya menunggu di luar.

Kek orang Jepang beri hormat gitu loh :>

"Oh kau". Netra Emerald tersebut bertemu dengan netra biru safir milik afa.

"Ada apa?". Tanya nya dengan nada dingin.

"Kami membawa dua kandidat batu untuk divisi W.P apakah kami boleh melatihnya?". Tanya afa dengan nada dingin.

Orang tersebut pun melihat ke arah luar pintu yang dimana terdapat Hanze dan Ririn.

"Baiklah kalau begitu latih mereka dan temukan senjata yang cocok untuk mereka!!'. Perintah orang tersebut dengan nada dingin.

"Baik ketua". Balas afa sembari menunduk kepada orang tersebut.

Afa pun keluar dari ruangan tersebut lalu ia menyuruh hanze dan Ririn untuk mengikutinya kembali ke suatu ruangan.

Afa pun membuka pintu tersebut dengan keras. Lalu ia berkata "Welcome to my faforite room"

Bersambung

Auk ah aink lagi gak enak badan mules Mulu dari kemarin 🗿🔪

Dah bye sampai jumpa di video selanjutnya OwO.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top