thejeon. 33
***
Jungkook terkejut sambil memandang darah dihadapannya. Ada rasa sakit didadanya. Kalau sahaja dapat memutarkan waktu , dia akan memilih tidak mencintai sesiapapun dalam hidupnya. Kalau saja dia tahu semua ini akan terjadi , perempuan itu Shanon tidak akan menjadi korban dalam hubungan rumitnya.
"J-Jungkook" tegur Taehyung yang entah datang dari mana.
"Ak-aku bunuh dia..Sh-Shanon.."
Suara Jungkook terus melemah , sisi lainnya kembali. Tangannya digenggam kuat.
"Jungkook!" Panggil Taehyung lagi berusaha menyedarkan Jungkook.
"Aku bunuh dia! Aku yang patut!"
"JUNGKOOK!" jeritan Taehyung tidak dihiraukan Jungkook. Ada rasa sedih dalam dirinya , rasa takut dan ingin mati. Hal itu sudah lama dia tidak rasakan , hal yang lama mula menguasai dirinya kembali.
Dush.
Satu tumbukan kuat terkena di wajah Jungkook. Membuatkan bibir lelaki itu terluka. Taehyung terpaksa lakukan untuk sedarkan Jungkook , Taehyung sendiri berasa sedih melihat nasib Jungkook.
Jungkook memandang Taehyung
"Taehyung.." panggilnya dengan lemah.
Jungkook menundukkan kepalanya dan menangis di situ , sementara petugas hospital membawa mayat Shanon di bawa ke dalam hospital.
"Sia-sia Jungkook , kita dah tak boleh selamatkan dia" Taehyung bersuara.
"Aku sepatutnya tak libatkan dia , aku yang bersalah. Aku patut mati"
"Junghae , kau perlu fikirkan tentang anak kau"
"Junghae?"
Mendengar nama itu seolah-olah kesedaran Jungkook kembali. Dia pantas berdiri dan memandang Taehyung.
"Dia selamat , dia ada dengan appa kau"
"Haemi?"
"Dia pun okay , cuma badan dia je lemah"
"Aku perlu jumpa appa aku"
Taehyung menepuk bahu Jungkook sambil mengangguk , Jungkook tersenyum tipis lalu berlari pergi dari situ menuju ke keretanya. Taehyung memandang Jungkook yang menjauh , sekarang dia perlu ambil alih untuk menjaga Haemi sementara Jungkook berusaha mengambil anaknya kembali.
***
Sekujur tubuh Jungkook menggigil sepanjang perjalanan namun dia mengabaikannya. Sekarang dia perlu berjumpa dengan appanya dan memastikan bahwa anaknya selamat.
Hal itu membuatkan Jungkook memejamkan matanya , apabila teringatkan bagaimana Shanon berakhir.
Shanon adalah sebahagian daripada keluarganya. Perempuan pertama yang dia cintai namun bukan yang sessungguhnya. Timbul keraguan yang membuatkan dia tidak menyentuh perempuan itu dan menjaga kehormatannya sehingga ke akhir.
Jungkook keluar dari kereta dan masuk ke dalam rumah utama keluarga Jeon.
Orang pertama yang ditemui adalah omma tirinya , ibu kandung Junghyuk. Ommanya terkejut apabila melihat wajah pucat Jungkook. Dia mendekati Jungkook sambil tersenyum tipis dan mengusap pipi lelaki itu.
"Apa yang terjadi sayang?"-tanyanya lembut dengan mata berkaca-kaca.
"Appa..mana appa?"
"Appa kamu ada di bilik kerjanya"
"Omma , saya perlu jumpa dengan appa" kata Jungkook.
"Pakaian kamu , kamu perlu bersihkan diri dulu" kali ini ada airmata turun di kedua pipinya.
Jungkook memegang pipi ommanya , dia menghapuskan airmata itu kemudian tersenyum.
"Saya akan berjumpa dengan appa dulu , lepas tu baru saya tukar baju ya?"
"Baiklah , omma akn siapkan sup untuk kamu"
Jungkook mengangguk kemudian berjalan menuju ke bilik kerja Tuan Jeon. Sementara ommanya mengelap airmata dan memandang Jungkook yang masuk ke dalam bilik kerja Tuan Jeon dengan risau , kemudian dia berjalan menuju ke dapur.
"Appa" panggil Jungkook dengan suara paraunya.
"Jungkook?" Pelik dan risau Tuan Jeon apabila melihat sekujur tubuh Jungkook pucat lesi.
"Mana Junghae?" Soal Jungkook.
Tuan Jeon melirik ke katil bayi yang ada di sebelah sana.
"Kembali kan dia pada saya"
"Tidak akan , kamu aka berikan balik pada perempuan yang bernama Haemi tu kan?"
Jungkook terdiam , sambil mengagahkan dirinya untuk berdiri , tubuhnya terasa lemah.
"Appa..Shanon...Kenape dia?"
Jungkook seperti kehilangan kata-kata apabila teringatkan bagaimana Shanon ditembak di depan matanya sendiri.
"Disebabkan kamu lebih memilih perempuan murahan tu daripada Shanon. Jadi tidak ada gunanya kalau dia tetap ada di samping kamu" kata Tuan Jeon dengan senang.
"Apapun..apapun keinginan appa saya buat. Tolonglah.. kali ni , tolong lepaskan Junghae dan omma kandung saya.."
"Kamu akan menjalankan perusahaan keluarga seperti biasa" kata Tuan Jeon.
Tidak ada jawapan dari Jungkook.
"Kalau kamu setuju , appa akan menyuruh orang suruhan appa membawa Junghae kembali pada Haemi dengan segera. Dan menyuruh pihak hospital merawat omma kamu dengan sebaik mungkin" tambah Tuan Jeon.
Jungkook mengepalkan tangannya bukan marah atau bencikan appanya. Tapi membenci dirinya sendiri kerana tidak dapat memilih jalan yang mana dia harus pilih untuk masa depannya.
"Kalau kamu tidak setuju , kamu akan tengok apa yang terjadi dengan mata kepala kamu sendiri pada Haemi dan omma kamu"
Kali ini Tuan Jeon malah memberi ancaman. Lalu Tuan Jeon membuat kerjanya kembali.
Jungkook dengan lemahnya berjalan keluar dari bilik itu. Sudah ada ommanya di sana
"Jungkook.."
Perempuan itu lantas menolong Jungkook dengan mengusap belakang badan anak tirinya.
"Saya okay je , omma"
"Omma akan hantar kamu ke bilik ya?"
"Tak perlu , saya boleh pergi sendiri. Jangan risaukan saya omma"
Jungkook berusaha tersenyum pada ommanya. Ommanya mengangguk kepalanya.
"Omma akan bawa sup tu ke bilik kamu nanti"
Jungkook mengangguk kepalanya lalu berjalan menaiki anak tangga dengan perlahan.
***
Setelah Jungkook meninggalkan bilik kerja Tuan Jeon. Tuan Jeon mengoyakkan kertas hasil pemeriksaan doktor yang ada di mejanya.
"Jungkook , maafkan appa. Appa tak dapat selamatkan omma kamu"
DOUBLE UPDATE
Vote [/]
Comment [/]
KsJin_Taehyung
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top