4. Navy Blue Leather Box

London, UK
Early 2026

Setelah menghampiri Harrods dan Scribber yang dekat dari hotel tempatnya menginap, Nicholas Wiradikarta pun berhasil menemukan boneka beruang yang dimaksud oleh Giandra—salah satu produk ikonik perusahaan mainan asal Inggris, Jellycat, yang bernama Bartholomew Bear. Ia mengeluarkan boneka tersebut dari kantung belanjanya, lalu tangannya mengusap boneka beruang berwarna cokelat itu. Bulu dari boneka beruang tersebut tampak lembut dan ia langsung memeluknya.

Giandra sudah memiliki beberapa produk Jellycat seperti boneka kelincinya yang tak kalah ikoniknya, Bashful Bunny, yang tinggal di kursi ruang ganti atau boneka naganya yang berada di ruang kerjanya. Wanita muda tersebut juga beberapa kali mengeluhkan bahwa ia tak dapat menemukan Bartholomew Bear saat ia pergi ke luar negeri, padahal ia begitu mendambakannya sejak lama.

Mata hijau kebiruan milik Nicholas pun kembali menatap boneka beruang dengan dalam. Bahkan Giandra sudah mendambakanmu sejak ia muda dan ia bisa membicarakanmu dengan antusias, apakah dia juga mendambakan aku? Sebenarnya, apakah Giandra juga tertarik denganku?

Lelaki itu hanya menghela nafas dan menaruh boneka tersebut di sisi kosong dari kasurnya. Nicholas berpikir bahwa beruang besar itu dapat tidur nyenyak di sampingnya dibandingkan harus memasukkannya kembali ke tas belanja, bahkan ke koper kabin Rimowa-nya. Jemarinya langsung menjangkau ponsel dari sakunya untuk memotret boneka beruang tersebut dan mengirimkannya ke Giandra.

Nicholas Wiradikarta:
I found him and he will come home with me.
He sleeps with me.
So fluffy!

Giandra Euphrasia:
AAAAAAAAAA HE'S SO CUTE
Thank you, Kakak Nicky, udah keluarin dia dari tas!
Tolong ajak dia pulang yaaa kakak.

Nicholas Wiradikarta:
Siaaaaap!
Udah yaa anak kecil.
Aku pulang minggu ini.

Giandra Euphrasia:
Noted, I'll pick you up at the airport. Just inform the arrival time.

Nicholas Wiradikarta:
Sounds great!

Giandra Euphrasia:
Ngomong-ngomong, Kak. Kamu tanggal 28 Maret nanti kosong, enggak?

Nicholas Wiradikarta:
Hari apa, Gi?

Giandra Euphrasia:
Sabtu.

Nicholas Wiradikarta:
Aku kosong seharian dan belum ada janji juga.
Ada apa Giandra?

Giandra Euphrasia:
Kakak mau jadi plus one aku, enggak? Ini untuk nikahannya Mba Alya.

Nicholas Wiradikarta:
Giandra, iparmu mau menambah suami lagi?

Giandra Euphrasia:
Eh, enggak. Maksudnya adiknya Mba Alya nikah di tanggal itu.
Kak Nicky bisa, 'kan?

Nicholas Wiradikarta:
Aku bisaa!

Giandra Euphrasia:
Well noted.
Thank you so much, Kak Nicky!

Nicholas Wiradikarta:
No worries, anak kecil.

Nicholas masih tertawa setelah ia menutup percakapan WhatsApp-nya dengan Giandra. Menurutnya, Giandra memang selalu lucu tanpa harus melontarkan lelucon menggelitik perut atau meniru hal yang akan menyinggung orang lain. Nicholas selalu menyukainya dan perasaannya semakin kalang kabut sejak ia menjadi penyunting naskah Giandra dari karya pertamanya. Ia memiliki kelebihan, namun ia tertahan karena ia merasa sulit dalam menyampaikan perasaannya dan memilih untuk melakukan beberapa hal untuk perempuan itu (yang sekiranya dapat membantu Giandra).

Ia terpikir untuk membuka Instagram dan melihat apa yang teman-temannya bagikan atau mengecek kembali notifikasi WhatsApp dari rekan kerja yang pergi dinas bersamanya (meskipun rekan kerjanya berencana untuk pulang larut malam), namun ia mengurungkan niatnya setelah ia melihat notifikasi pesan berantai dari bundanya, Ingrid, yang muncul secara tiba-tiba dari bagian atas ponselnya.

WhatsApp
Bunda
Nicholas Hanan Albert Wiradikarta.
We need to TALK.
RN.

Pesan tersebut tampak tak menyebutkan konteks secara jelas, namun Nicholas menyadari bahwa orang tuanya di Amerika Serikat sudah mendapatkan kabar mengenai rencana pernikahannya dari keluarganya di Inggris. Ketika Nicholas ingin membuka WhatsApp untuk mengetik pesan balasan, bunda langsung meneleponnya dan telepon itu harus ia angkat saat itu juga.

Percakapan telepon pukul 11 malam waktu London dan 6 sore waktu New York antara Nicholas Wiradikarta dengan Ingrid Ehrlich.

NW: Ya Bunda?

IE: Kamu tidak bercerita apapun padaku dan ayahmu, namun kamu menceritakan rencana pernikahanmu PADA ORANG TUAKU DAN SEPUPUKU LEBIH DAHULU?!

IE: Aku dan ayahmu terkejut karena kamu tidak pernah bercerita soal kisah asamaramu atau teman perempuan yang menarik perhatianmu. Oke, aku memaklumi kamu belum siap menceritakannya pada aku dan ayahmu, namun kamu menceritakannya lebih dahulu pada orang tuaku dan sepupuku—jelas saat mereka menceritakan dan menanyakan seperti apa calon istrimu, aku benar-benar bingung. Mereka juga tidak menyebutkan nama atau apapun itu soal calonmu.

(Jeda karena ada suara Remus yang menanyakan Ingrid: Kamu antusias atau menakut-nakutinya? Kenapa nadamu seperti itu?)

NW: Maaf Bunda.

(Jeda yang terasa canggung. Ayahnya bicara pada bunda: Sudahlah, Dear. Biar aku saja yang melanjutkan, Ingrid.)

RW: Nicky, ini ayah. Aku tidak ingin menceramahimu karena semuanya sudah diwakilkan oleh bundamu. Apakah kita mengenal anak atau keluarganya?

NW: Ya.

RW: Anak perempuan siapa yang ingin kamu nikahi?

NW: Orang tuanya udah almarhum.

RW: Ayah tidak bertanya orang tuanya masih hidup atau tidak, Nicky.

NW: Hiram Soerjapranata.

(Ingrid merespon pada Remus: Sudah kuduga Nicky ingin menikah dengan Giandra! Ya Allah Remus, Nicky menemui atau menghubungi Giandra hampir setiap hari setelah kerja dan nini sangat menyukainya!)

(Remus merespon Ingrid yang membuat Nicholas terdiam: Aku selalu menginginkan Giandra menjadi putriku, Ingrid. Apa kita langsung nikahkan saja mereka?)

NW: Boleh saja, Ayah. Aku tidak keberatan.

RW: Kamu tidak diajak dalam percakapan orang tua.

NW: Yaaaaaa.

NW: Sekarang kalian sudah tahu, jadi apa Ayah dan Bunda setuju dengan pilihanku?

IE: Bunda sangat setuju. Kapan kamu akan melamarnya? Atau mau Ayah dan Bunda bicara dengan dr. Arif Soerjapranata di Singapura untukmu?

NW: Tolong jangan. Aku akan bicara sendiri pada kakeknya Giandra. Akan aku usahakan lamaran dan menikah di tahun ini atau tahun depan.

RW: Well, semangat mengumpulkan energi dan uang untuk menikahinya, Nicky. Giandra putri sahabat baikku dan keluarga kita selalu berhubungan baik dengan keluarganya. Jangan kecewakan anak itu karena orang tuanya sudah tidak ada.

NW: Baik, Ayah. Tolong doakan aku untuk kali ini.

RW: Bunda dan aku selalu mendoakan kalian. Good luck!

NW: Terima kasih!

Panggilan antara Nicholas dan orang tuanya berakhir setelahnya dan lelaki itu merebahkan tubuhnya ke atas ranjang putih khas hotel. Perasaannya sudah jauh lebih tenang dan ia hanya tinggal mengkomunikasikan keinginannya ini pada adiknya, Sura, yang juga bersahabat dengan Giandra. Bahkan harus diakui bahwa Nicholas sudah sangat yakin untuk melamar orang yang ia taksir secara nekat.

Matanya lansgung melirik ke kotak cincin kulit berwarna navy blue khas toko perhiasan Harry Winston. Kotak yang tergeletak di atas nakas ranjang tersebut berisi emerald-cut engagement ring. Ia membukanya kembali dan memperhatikan betapa cantiknya cincin tersebut.

Cincin yang terlihat klasik itu sudah berada dipikirkan oleh Nicholas setelah melihat beberapa desain yang tersedia di toko, meminta saran dari teman dekatnya melalui WhatsApp, dan mengumpulkan keyakinannya dengan total satu jam. Bahkan pikirannya sudah dapat berimajinasi secara menyenangkan lalu membayangkan betapa sempurnanya cincin itu tersemat pada jarinya Giandra. Pengeluarannya memang besar, namun Nicholas benar-benar girang dengan belanjaannya hari ini.

Akan tetapi, sebelum Nicholas melangkah lebih jauh, ia harus berhenti di Singapura untuk bertemu dengan dr. Arif Soerjapranata di Mount Elizabeth.

TBC

Published on July 14th, 2024

nas's notes: hi hi i'm back! yuk yang ingin mengobrol boleh ke twitter-ku gemeinschweft atau sekalian follow juga boleh. aku lebih banyak bikin announcement update dan juga fictional content ala chat antar karakterku yang aku publikasikan di twitter-ku.

kalau dari part introduce sampai 4 sudah ada 10 vote untuk masing-masing chapter, aku akan update. aku butuh suntikan semangat karena aku sibuk rl jugaa :"))

terima kasih sudah berkunjung. jangan lupa VOTE dan COMMENT-nya karena WATTPAD SUDAH TIDAK BISA DM (sad). jangan lupa nyalakan lagi paket datanya jika tadi kalian baca dalam mode offline (smirk). <33

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top