Chapter 2

Selamat Membaca

Kini, pangeran Garel sudah tiba di kastil kerajaan Archelino. Dia kemudian berjalan dan menghadap kepada ayahandanya.

"Ayahanda, anakmu sudah kembali dari pendidikannya" ujar Garel dengan penuh hormat.

"Garel, ayahanda ingin menyampaikan sesuatu padamu" ujar sang raja.

Garel cukup bingung dan sedikit kaget karena dia tidak diberitahu sama sekali jika sang raja ingin menyampaikan sesuatu pada dirinya.

"Ayahanda ingin mengangkat Shira, pembantu kita menjadi asisten pribadi kamu Garel" ujar sang raja.

Garel cukup kaget dan menolak permintaan ayahandanya itu.

"Ayahanda, aku merasa tidak perlu asisten pribadi Ayahanda" ujar Garel menolak dengan halus.

Sang Raja tetap bersikeras ingin Shira menjadi asisten anaknya itu.

"Saya katakan, Shira akan menjadi asisten pribadi kamu Garel. Kasihan, kamu harus sendirian selama Ayahanda dan ibunda pergi" ujar sang Raja sedikit memaksa.

Garel hanya menghela nafas pasrah. Dia menerima perkataan ayahnya itu.

"Tapi, Garel ada satu permintaan" ujar Garel dengan penuh percaya diri.

"Apa itu? Akan ayahanda lakukan semua yang kamu inginkan" ujar sang Raja.

"Sekolahkan dia, aku tidak mau dia tidak sekolah sama sekali walaupun dia hanya seorang pembantu" ujar Garel.

Awalnya, sang Raja ragu dengan permintaan sang anaknya. Namun demi kemauan sang raja, sang raja menerima permintaan anaknya itu.

Singkat cerita di sore hari, matahari terbenam dengan cahaya yang berkilau di arah barat. Shira baru saja menyelesaikan pekerjaannya. Tiba-tiba, dia bertemu dengan Garel.

"Shir, jujur padaku... Kamu meminta kepada ayahanda untuk menjadi asisten pribadiku?" tanya Garel dengan nada serius.

Shira seketika kaget dengan pertanyaan sang pangeran.

"Eh, tidak kok pangeran. Sang Raja yang memanggilku untuk memberi tahu bahwasanya dia ingin mengangkat aku sebagai asisten pribadimu pangeran" ujar Shira.

Garel mulai melembutkan nada bicaranya. Dia paham, Shira tidak akan bohong padanya. Biasa, mereka sudah lama bersahabat sejak kecil.

"Oh ya, aku punya kabar baik buatmu, Shira" ujar Garel dengan tersenyum.

"Kabar baik apa pangeran?" tanya Shira sedikit ragu.

"Mulai besok, kamu sekolah ya. Kerajaan Archelino bakal bayarin sekolah kamu" ujar Garel dengan perasaan senang.

"Eh yang benar pangeran? Tapi, saya takut saya tidak bisa-" ujar Shira yang tiba-tiba di potong sama ucapan Garel.

"Udah ga usah khawatir, nanti aku bakal ajarin kamu sampe pintar ya. Aku tahu kok kamu belum pernah sekolah. Jadi, besok sekolah ya, berangkat bareng ya" ujar Garel dengan penuh harapan.

"Hmm"

Shira mulai memikirkan perkataan Garel. Ada benarnya, dirinya harus sekolah untuk masa depannya. Karena itu, Shira menerima keputusan itu.

"Baiklah, mulai besok aku bakal sekolah pangeran" ujar Shira dengan penuh hormat.

"Terima kasih banyak Shira, aku sangat menghargai pilihanmu" ujar Garel dengan tenang.

Malam itu, Shira baru saja menyiapkan beberapa peralatan miliknya. Dia juga tahu kalau ia harus menyiapkan berbagai peralatan untuk sekolah.

"Buku sama alat tulis.. Itu aja kali ya" ujar Shira berbicara sendiri sembari menyiapkan barangnya.

Tiba-tiba, Garel membuka pintu kamar Shira. Shira pun kaget.

"Eh pangeran, ada apa pangeran?" tanya Shira sambil menyembunyikan perasaan terkejutnya.

"Oh, maaf ya sudah bikin kamu kaget. Aku ga maksud buat masuk kamarmu diam-diam. Ini seragam kamu buat sekolah besok. Sepertinya pas di tubuhmu" ujar Garel.

Shira seketika kaget. Baru kali ini dia melihat seragam sekolah sebagus itu.

"Ini buat Shira?" tanya Shira.

"Pakai nanya segala. Iya dong. Kamu itu sekolah di sekolah prestisius di Kerajaan Archelino ini tahu" ujar Garel sedikit usil.

"Ih pangeran. Aku hanya bertanya tahu" ujar Shira mulai ngambek.

"Haha, maaf ya Shira. Aku hanya bercanda. Ini kamu besok itu sekolah di sekolah yang isinya itu kaya semua. Jadi, kamu pakai ini ya" ujar Garel tersenyum.

"Ah, baiklah pangeran. Aku akan menggunakannya esok hari" ujar Shira.

"Nah, gitu dong baru namanya Shira. Asisten pribadi aku" ujar Garel sambil mengelus rambut Shira.

"Hentikan!" ujar Shira sedikit malu karena rambutnya di elus sang pangeran.

Bagaimana perjalanan Shira sebagai asisten pribadi Garel?

Bersambung

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top