Prolog

Ruangan luas dengan pijar-pijar lampu sorot kian terang. Putih di segala sisi membuat silau, sedang di tengah ruangan terdapat kapsul berbentuk pipih, warnanya mengkilat-kilat sewarna baja, terdapat kaca hitam besar. Itu terlihat canggih, menarik, tidak tertandingi.

Dari arah lain, sekawanan orang dengan jas putih mengotak-atik tuas, tombol, menyaksikan dari balik jendela satu arah. Mahakarya terbaik mereka, seiring tombol merah ditekan. Terdapat baja berbentuk bundar, seperti cincin, di tengahnya ada lubang hitam, bergerak ganjil sebagian keluar dari lingkaran.

"Mesin sudah siap, Professor."

"Worm hole stabil!"

"Semuanya beres!"

Pria tua yang disebut Professor setengah terbatuk mengangguk, mata itu berbinar cerah. Menatap anak buahnya, rasa senang itu semakin besar, gugup, bersemangat. "Apakah sukarelawan kita sudah bersedia?"

"Saya siap."

Professor berseri-seri, menjabat tangan wanita dengan pakaian tertutup. Sukarelawan yang memenuhi spesifikasi dalam percobaan mesin waktu oleh para peneliti. Dari kepala hingga ujung kaki, semua pakaiannya dibuat khusus--- untuk bisa tahan panas maupun dingin, menyediakan oksigen sendiri, dapat mengatasi anomali worm hole. "Semoga berhasil."

Semua orang tegang, bersiaga penuh ketika wanita muda--- sukarelawan mereka menginjakkan kaki dalam ruang putih. Tempat dilakukannya eksperimen besar. Tempat ini dibuat khusus, jika eksperimen di luar kendali. Otomatis ruangan akan menghancurkan anomali asing yang bersifat merusak. Mata-mata terarah jelas, detik-detik berlalu lambat hingga akhirnya wanita itu masuk ke dalam.

Sibuk. Bising dari para peneliti lain, menatap monitor, jendela satu arah, kemudian memonitor kestabilan mesin juga lorong waktu. Memastikan tidak satupun hal yang dapat mengacaukan percobaan. Perlahan terdengar mesin yang menyala, kapsul itu mendesing, mengapung satu meter dari tanah.

Mereka semua cemas. Ini percobaan menakjubkan, pandangan mereka tak ingin lepas barang sedikit saja. Dari lingkaran ruang waktu--- worm hole berupa anomali sains yang dikembangkan menemukan titik waktu berupa dimensi.

"Eksperimen siap dijalankan!"

"Jalankan."

Terdengar suara dari kapsul, menyalakan mesin mengambil aba-aba. Semua orang menahan napas, detik selanjutnya suara desingan kapsul semakin bergemuruh, keras, lantas melaju melewati lorong waktu--- titik dimensi ruang yang asing.

Suara gemuruh terdengar, para peneliti terbelalak memonitori mesin yang berjalan dalam lubang hitam. "Profesor! Dimensi ruang waktu tak stabil! Tarik relawan mundur." Professor segera menekan tombol merah. Suara sirene terdengar nyaring, sedang kepanikan terlihat jelas.

"Nona Anna! Nona Anna, perintah diluncurkan! Tarik kembali mesin waktu!"

"Bzztt ... Prof ... bzztt ...."

"Gawat! Kita kehilangan koneksi!"

Terlihat dari monitor lorong gelap dengan titik merah--- pelacak dari kapsul waktu terlihat. Akan tetapi monitor semakin buram, dari ruang putih sendiri lingkaran besi tempat worm hole berada mulai tidak stabil. "Profesor!" Profesor mengusap pelipis, napasnya terengah dengan mata membola.

Dari lingkaran besi worm hole menyebar di ruang putih, melahap sepenuhnya lingkaran yang menampung anomali. Kini mereka telah membuka lorong waktu yang salah. "Worm hole negatif terdeteksi!"

"Non-aktifkan mesin!"

"Laksanakan!"

Ketika worm hole menyebar ke seluruh ruang putih. Secara otomatis penghancuran aktif. Para ilmuwan berusaha untuk mematikan sistem penghancur, jari-jari mereka cepat mengetik di keyboard. "Nona Anna masih di dalam!"

SISTEM PENGHANCURAN DIMULAI DARI 10.

"Tidak! Cepat non-aktifkan penghancuran!"

Dari monitor titik merah sudah menghilang, pelacak yang dipasang terlepas. Hanya layar hitam yang tersisa. Ketegangan semakin menyeruak, worm hole menyebar, mulai menghancurkan kaca pembatas.

9

8

7

"Semua orang keluar dari ruangan!"

6

Menghadapi kegagalan di depan mata, satu-satunya pilihan adalah pergi, menyelamatkan nyawa. Profesor menggigit bibir, mulai melihat kaca pembatas yang retak. Segera saja bersama dengan anak buahnya mereka menyelamatkan diri ke pintu keluar.

5

Cahaya mulai menyebar melahap ruangan--- worm hole mulai memecahkan kaca. Cahaya terang tak dapat menghabisi semua wormhole yang menyebar ke ruang kontrol.

4

Worm hole mulai memenuhi ruang kontrol dengan timpaan cahaya putih. Arus listrik menyebar hingga membuat kilatan warna biru dan putih. Gemuruh semakin keras, mulai menyalakan penghancuran.

3

Suara arus listrik terdengar, cahaya utuh semakin silau siap menghancurkan. Sedangkan worm hole mencari celah, memasuki ventilasi udara.

2

Ketika cahaya sepenuhnya menyebar. Worm hole sudah memenuhi ventilasi udara, kabur dari penghancuran, mulai berjalan melewati lorong-lorong kecill.

1

Ledakan hebat sudah menghancurkan worm hole.

Para ilmuwan di ruang kontrol cadangan mendesah panjang, memeluk satu sama lain. Beranggapan bahwa dimensi yang diciptakan sudah lenyap, mereka tak mengetahui melewati ventilasi udara. Menyebar ke seluruh Negeri Philia, lubang hitam siap mencari mangsa, menelan korbannya masuk dalam kegelapan.

Bersambung ....

1 Desember 2023

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top