JUST FOR ME (3)

Hello readers 😊😊😊

Come back in this story again 😁😁😁

I will continue this story 😁😁😁

Hope you will enjoy this story 👌👌👌

Have a nice day 😉😉😉

Happy reading 📖📖📖 😉😉😉



🌹 🌹 🌹 🌹 🌹


Tiba-tiba gadis itu sadar dan mendorong gue dengan kasar.

“apa yang kau lakukan?” teriaknya sambil menyentuh bibir yang baru aku cium

“trus apa maksudmu tadi yang aku temuin itu buka orang yang smsan sama aku dan kmau yang smsan sama aku?” tambahnya dengan nada marah.

“gue baru aja nyium bibir manis loe” kata gue santai sambil tersenyum

"ya sebenarnya cowok tadi itu temen gue yang gue suruh gantiin dan yang smsan sama loe selama ini ya gue. Sebenernya Amgga itu nama gue. Anggara, temen gue manggil Gara dan waktu smsan ama loe, nama gue Angga” jawab gue dengan santai dan tersenyum kearahnya.

“trus maksudmu apa? Mengutarakan kebencian mu dengan cara menjadi temannya. Kenapa gak bilang kalo kamu ga suka sama aku waktu masih smsan dan malah ngajak ketemuan” tanyanya

“lha gue kan udah ngasih kode kalo gue ga suka ama loe. Gue udah males balas sms loe. Jawaban sms gue singkat, jawabnya juga telat dan gue ga pernah sms loe duluan. Bukannya itu kode jelas banget. Loe nya aja yang sering sms gue” jawab gue santai.

“berarti emang akunya yang bodoh. Ga tau kalo ternyata maksudnya itu. Aku pikir karena kamunya sibuk jadi bersikap seperti itu. Ternyata aku yang salah” katanya sambik tertawa namun terdengar menyedihkan.

Gue hanya diam mendengarkan jawabannya. Terkejut dengan jawabannya yang diluar prediksiku. Kenapa cewek ini jauh dari yang gue pikirin. Haruskah gue membiarkannya pergi atau mempertahankannya, menjaganya dan terus berada di samping gue? Pikir gue dalam hati.

“baiklah kalo gitu, aku ga akan ngehubungi kamu lagi dan ganggu kamu lagi. Maaf kalo selama ini kamu merasa ga nyaman karena aku dan terima kasih mau membalas smsku selama ini” tambahnya sambil membuka pintu mobil gue.

Untung gue bertindak cepat. Pintu mobil langsung gue kunci semua jadi dia ga bisa keluar.

“apa yang kamu lakukan. Kenapa pintunya ga bisa dibuka?” katanya sambil mencoba membuka pintu
“cepat buka pi…. “ katanya dengan marah sambil menoleh ke arahku.

Gue langsung memeluknya. Dia bergerak untuk melepaskan pelukan gue dan hal itu malah membuat gue memeluknya tambah erat. Gue membelai kepalanya dengan lembut.

“maafin gue udah nyakitin loe. Udah ngehina loe dan nyuruh loe pergi. Jangan tinggalin gue. Gue mohon” kata gue dengan lembut sambil membelai kepalanya dan masih memeluknya. Takut jika dia pergi ninggalin gue.

“lepasin gue” katanya sambil berusaha melepas pelukan gue.

“gue ga akan nglepas loe. Karena loe pasti ninggalin gue dan ga akan kembali” kata gue

“bukannya kamu yang bilang kalo aku ga pantas buat kamu” katanya mengingatkan dengan suara bergetar yang menandakan dia menangis.

Badannya bergetar dan membuat gue memeluknya tambah erat. Gue membelai punggungnya menciumi ujung kepalanya karena dia menangis sangat keras dalam pelukan gue. Mungkin dia udah menahan nangiswaktu gue ngehina dia di food court dan melihat Rio yang dekat dengan cewek lain.

Dia mungkin juga kecewa dengan kebenaran yang ternyata yang ngehina dia adalah orang yang smsan ama dia. Gue nyesel banget udah hancurin hatinya.  Gue ga akan ngehancurin hatinya lagi, gue ga mau kehilangan dia dan gue mau jaga dia biar tetap di samping gue. Setidaknya gue seneng kalo di nangis dipelukan gue.

“maafin gue. Dulu emang gue benci loe, tapi sekarang gue ga bisa benci loe karena gue suka banget sama loe dan gue ga mau nglepas loe dan biarin loe sama Rio.” Kata gue sambil tetep memeluknya erat dan menciumi ujung kepalanya

“gue juga ga suka waktu loe sedih dan nangis karena Rio. Loe itu milik gue dari awal jadi loe ga boleh sedih dan nangis untuk cowok lain” tambah gue sambil melepas pelukan gue karena dia udah berhenti nangis dan badannya udah tidak bergetar lagi.

Tangan gue bergerak dari bahunya menuju kepalanya dan berhenti di wajahnya. Gue letakkan kedua tangan gue di kedua pipinya. Gue hapus air mata yang membasahi pipinya dan menatap matanya yang berwarna hitam.

Gue dekatkan wajah gue ke wajahnya “I love you.” kemudian gue sentuh bibirnya lahi untuk kedua kalinya dengan bibir gue. Gue cium dia dengan lembut. Bibir gue bergerak menikmati seluruh bibirnya. Beberapa detik kami menghirup udara untuk bernapas.

Gue gigit bibir bawahnya dengan lembut dan dia secara reflek membuka bibirnya. Kemudian tanpa menunggu, gue langsung memasukkan lidah gue di dalam mulutnya. Lidah gue bergerak di dalamnya, meraba dan merasakan apa yang ada di dalamnya. Lidah kami bertemu tapi dia tidah merespon hanya diam saya.

Dia terkejut demgan apa yang gue lakuin. Mencium, mengkulum dan menghisap bibir dan mulutnya yang membuat dia kehabisan napas. Lalu gue melepas ciuman gue. Kening gue menempel di keningnya dan bibir gue masih menempel di bibirnya.

Gue melepas bibir gue dari bibirnya untuk berkata “jadilah miliki gue selamanya. Dan hiduplah sebagai istri gue”

dia hanya diam tapi tersenyum malu yang terlihat sangat manis.

Kemudian gue mencium bibirnya lagi. Sekarang dia juga menerima ciuman gue. Kami saling berciiman, meraba seluruh permukaan bibir kami. Lidah kami saling bertemu. Lidah kami meraba di dalam mulut. Kami saling mengulum dan menghisap pada ciuman kami.




🌹 🌹 🌹 🌹 🌹




The story have ended

The next I will show you the visual character of this story 😁 😁 😁 😁

See you next time 😉😉😉 👌👌👌

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top