HASIL FASE PERTAMA

3 April 1504.

Amaryllis berhasil sampai dengan tepat waktu di Edinvers. Siang itu jalanan kota penuh oleh orang-orang yang merupakan peserta The Hunt for the Holy Coins dan yang bukan. Stan penukaran kepala iblis dari guild-guild telah dibuka sejak beberapa hari lalu, dan itu semua dipenuhi antrean.

Antonio yang enggan mengantre langsung bergerak menuju markas guild tempat ia menjual kepala kambing iblis hibrida waktu itu agar mendapatkan harga yang setidaknya sedikit lebih tinggi dibandingkan harga umum—markas Old School. Antonio masuk membawa dua kantong penuh kepala dan kristal, meninggalkan Vin dan Mira di luar untuk berjaga-jaga. Matanya melihat ada sembilan orang tengah duduk di ruang depan, berbincang-bincang santai, lalu serempak melihat dirinya. Antonio yakin, kesembilan orang itu adalah anggota Old School yang ikut dalam turnamen ini. Mereka semua orang-orang besar.

"Ah, Anda datang lagi, Tuan Midas!" sapa Resepsionis.

"Aku ingin menukarkan kepala-kepala ini."

Resepsionis langsung mengeluarkan kacamatanya, dan melihat satu per satu kepala iblis serta kristal yang Antonio keluarkan dari kantong itu dengan teliti. "Buruan yang menarik. Tapi sayang sekali, saya tidak bisa memberikan harga seperti biasanya."

Antonio menaikkan kedua alisnya sambil mengembuskan napas panjang, mengelus-elus dagunya agar terlihat memelas sehingga Resepsionis dapat memberinya harga yang tinggi. "Berapa yang bisa kauberikan?" tanyanya.

"Total ada 35 barang. Dengan taksiran sepuluh per satu, maka aku hanya bisa memberimu 300."

"Hei, kalau sepuluh per satu, seharusnya 350. Kenapa jadi 300? Kami sampai berdarah-darah memperoleh ini." Antonio protes. Kata berdarah-darah membuat sembilan orang yang berada di ruangan itu tertawa terbahak-bahak, seakan-akan 35 kepala adalah angka yang kecil bagi mereka.

"Maaf, tapi hanya ini yang bisa kami berikan. Dikabarkan ada lebih dari 5000 kepala iblis yang masuk ke kota selama dua minggu ke belakang. Itu lebih banyak lima kali lipat dari hari biasa. Turunnya harga seperti ini tidak dapat kita hindari lagi, Tuan Midas. Bukankah aku sudah pernah bilang padamu waktu itu?"

"Naikkan sedikit," Antonio menawar, "325."

"310."

"315."

"Sepakat." Resepsionis menyiapkan kertas nota dan pena dari bawah mejanya. "Ini kertas nota jenis terbaru, khusus untuk turnamen ini. Silakan, Tuan Midas."

Ujung pena yang Antonio genggam bergerak dengan anggun, menorehkan tanda dari tangannya pada kertas putih di hadapannya. Selesai menandatangani nota, Antonio menuliskan nama lengkapnya dengan jelas.

Antonio Midas da Silva.

"Ini koin Anda, 315 Von."

Antonio menerima koin itu dan memasukkannya ke dalam kantong serut miliknya. "Terima kasih. Jika nanti aku kembali lagi ke sini, apakah aku bisa mendapat bonus harga member?"

Resepsionis terkekeh. "Tentu saja tidak, Tuan Midas. Tapi setelah turnamen ini selesai, Old School berencana membuka pendaftaran untuk angkatan keempat. Mungkin kau bisa mendaftar kalau kau benar-benar menginginkan uang."

Seorang pria dengan janggut tipis yang duduk sambil merentangkan kedua tangannya menyambar, "Hei, jangan sembarangan, Resepsionis! Old School hanya menerima Hunter terkuat!"

Resepsionis terkekeh lagi.

"Kalau boleh tahu, dari tim mana kau berasal?" tanya pria itu.

Antonio menjawab, "Amaryllis."

"Mari kita lihat hingga akhir turnamen nanti. Aku Osamu Kizaro, Ketua Old School I sekaligus pendiri guild Old School. Aku sedang memantau kemampuan seluruh peserta di turnamen ini. Siapa tahu para peserta berpotensi justru tidak berasal dari guild besar atau tidak memiliki guild sama sekali."

"Salam kenal, Osamu. Kau bisa memanggilku Antonio atau Midas."

"Semoga beruntung, Midas."

Percakapan berhenti pada perkenalan. Antonio keluar menghampiri Vin dan Mira, melaporkan kepada mereka kalau uang hasil buruan yang Amaryllis dapat selama fase pertama hanya sebesar 315 Von. Mereka bertiga lantas menaiki kuda mereka, menuju bundaran air mancur untuk melaporkan progres buruan mereka dan mengklaim poin mereka untuk dimasukkan ke penghitungan klasemen.

Keesokan harinya, minggu istirahat dimulai. Para ahli yang bertugas di meja penukaran tahu berapa usia kepala iblis semenjak hari ia ditebas, sehingga tidak ada peserta yang bisa mencuri start atau melakukan manipulasi untuk memperbanyak poin mereka. Hari perburuan akan dimulai lagi ketika fase kedua resmi berjalan (18 April 1504).

Di bundaran air mancur, ribuan pasang mata tengah menunggu pemasangan klasemen pada sebuah papan kayu besar yang menjulang dengan megahnya. Ketika segala prosesnya selesai, mereka mulai bersorak.

Antonio termenung. Tubuhnya membeku melihat nama yang tak asing baginya bertengger di peringkat atas klasemen tersebut.

Wolfgang?

***

| HASIL FASE PERTAMA |

Klasemen Per Fase (Individu):

Hadiah Individu untuk 10 Besar di Fase Pertama:

Klasemen Keseluruhan (Tim) Sementara:

Catatan Penulis: Sayang sekali, jagoan kita (Amaryllis) masih belum masuk 10 besar klasemen :(

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top