Ini Membuatku Resah (Telat Dua Tahun Weh)
Ehem, seperti yang telah dibocorkan di awal, ternyata naskah ini digantung oleh penebit. Takut jika terjadi hal di luar nalar, aku putuskan untuk keluar dari event yang diselenggarakan tersebut, karena sudah telat sebulan yang mana meresahkan sekali.
Naskah ini ditulis pada tahun 2021 tepatnya pada Agustus 2021 lalu. Selama mengikuti event ini, aku diberi waktu sekitar setahun, yang mana berarti akan diakhiri pada tahun 2022 nanti. Karena ini sudah Januari 2023 dan tidak ada tanda kehidupan di akun resmi penerbitnya, aku putuskan untuk mundur saja.
Naskah ini, meski sangat mentah dan ingin sekali kurevisi, bukan berarti aku tidak menganggapnya. Kalaupun kalah tidak masalah (seperti kasus "Guardians of Shan") asalkan beri tahu aku letak salahnya di mana. Namun, hanya keheningan yang seluruh peserta terima.
"Karena aku belum pemes dan tidak berdaya, akhirnya aku putuskan mundur dengan damai."
Silakan screenshot dan posting dengan tag #quoteoftheday atau #QOTD
Baik, cukup soal anunya. Mari kita bahas karya ini terlebih dahulu. Baru bahas perihal apa yang terjadi.
Covernya!
Art by Nikita Yuana
Cover by VARN Design
Dari segi cover, kita tahu siapa tokoh utama dari novel pendek ini. Yap, dialah Ila sang Putri Hutan. Meski secara fisik dia masih terlalu menyerupai manusia karena masih bocil belum puber, tapi dia adalah peri hutan. Ila lahir tanpa orangtua (secara harfiah, bukan dalam artian yang gelap) di Hutan Vanam.
Nah, sementara gambar tumbuhan di sekeliling dia itu merepresentasikan ortu dia, yakni para Penjaga Vanam.
Art by Raa Kun
Nah, dalam hutan anu ini, terdapat 4 orang penjaga yang memiliki kekuatan tema musim ; musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Karena aku kebetulan pengen ambil tema musim, jadi kujadikan karakter saja.
Ila (namanya berarti "bumi" / "tanah") melambangkan tanah. Sehingga menyatu bersama dengan keempat musim tersebut secara filosofis. Nah, jadi mereka satu keluarga, walau mereka tidak punya Kartu Keluarga.
Dalam satu keluarga ini, mereka hidup di Vanam dalam keadaan damai, tentram, sejahtera, dan sentosa. Namun, tidak pernah keluar dari sana. Para Penjaga kadang ngilang, yang mana membuat Ila merasa kesepian. Dia memang merasa aman, tapi bosan sampai meninggoy. Tak lama kemudian, keanuan terjadi. Ada datang penyusup dari negeri luar.
Ila yang penasaran akan dunia luar pun mulai mendekati penyusup itu dan ... (baca saja kelanjutannya di lapak ini).
Nah, dari gambaran cerita ini, aku mau bahas beberapa hal.
Setting tempat Vanam dan negeri luar itu terinspirasi dari negara India (versi zaman Mahabaratha tapinya). Selama menggarap cerita ini, pikiranku dihantui dengan nyanyian syahdu sebagai latar belakangnya yang mana membuatku resah. Gara-gara ini, novelnya membutuhkan waktu sekitar 6 bulan baru kelar (dengan jumlah kata tidak sampai 50K karena seingatku itu ketentuan event tersebut saat dijelaskan di grup WA). Meresahkan, bukan?
Selanjutnya, karena ini naskah mentah yang amat sangat menuntut revisi dan perbaikan anu lainnya, maka aku putuskan untuk mendiamkannya terlebih dahulu atau gencar promosi. Kenapa tidak promosi saat sudah direvisi? Belajar dari pengalaman sebelumnya, naskah yang sudah direvisi cenderung lebih sepi pengunjung. #sesat
"Naskah yang sudah direvisi cenderung lebih sepi pengunjung."
#QOTD
Setelah naskah selesai, akhirnya aku tunggu kepastian dari grup WA, pusat event berlangsung. Aku akan jelaskan beberapa masalah yang terjadi setelahnya.
Grup WA memang sepenuhnya diatur admin, dan hanya mereka yang bisa bicara di sana. Meski tujuannya agar peserta tidak spam promosi, tapi ini juga sedikit membatasi ruang komunikasi antar peserta. Bayangkan, setiap grup dibuka, hanya ada sapaan basa-basi yang berlangsung selama satu menit lalu hening sepanjang malam setelahnya.
Berkaitan dengan paragraf sebelumnya, akibatnya grup mulai sepi dan beberapa teman seperjuanganku pun mengaku mulai melupakan event ini (sementara aku menolak lupa). Mengingat aku sudah telanjur patah hati akibat kalah dalam event sebelumnya (ini novel bruh, bukan cuma cerpen yang sehari dah kelar bikinnya), alhasil semakin skeptis diriku. Aku sangat ingat karena aku peduli dengan naskahku, meski aku selalu mem-bully naskahku sendiri.
Waktu demi waktu berlalu, tahun 2021 berlalu dan tahun 2022 pun berlangsung seperti angin lalu. Semakin dekat menuju tahun 2023, akhirnya aku cek ulang timeline event di mana jelas tertera jadwal penjurian. Ternyata sudah lama lewat. Parahnya, tidak ada kabar sama sekali, baik di grup WA maupun akun resmi penerbitnya.
Kecewa karena masuk ke event ini lumayan banyak syarat dan kehati-hatian yang kulakukan, tapi pada akhirnya digantung juga. Aku putuskan untuk mundur saja daripada dibiarkan basi di pojokan layaknya makanan yang dilupakan.
Satu hal yang membuat keputusanku final adalah, waktu aku cek akun resmi penerbitnya, terakhir aktif pada Januari 2022 di mana harusnya pada Desember 2022 sudah kelar masa penjurian dan tinggal bagi-bagi hadiah dan sertifikat peserta. Resah, aku mulai yakin ada yang tidak beres dan memutuskan untuk mundur secara sadar.
Masalahnya, ini event yang memakan waktu satu tahun dan karena inilah mungkin penyebab penerbit bisa lupa sendiri. Ya, gitulah kira-kira akhir dari kisah anu ini.
Ini cukup membuatku resah, karena sudah berkali-kali novelku diajukan dalam suatu lomba dan selalu gagal dan kalah. Sepertinya hanya cerpenku saja yang bisa bersinar dalam kegelapan. Padahal, bagiku aku jauh lebih menikmati proses pembuatan novelku. Tapi, sudahlah. Mungkin sudah takdir. #eeeaaasokpasrah
Untungnya ada satu novel pendekku yang berhasil terbit dalam event, setelah sekian abad. Namun, ini lapak khusus "The Forest's Daughter" jadi tidak akan kubahas lebih jauh mengenai novel satunya, walau dia juga bikinanku.
Oke, mari lanjut!
Bagi yang sudah baca, terima kasih banyak. Walau ini karya tidak sebanyak karya sebelumnya yang baca, setidaknya sedikit lebih estetik eh-maksudnya sedikit lebih ringan. Aku rela melenturkan gaya tulisku agar menyesuaikan dengan pasar remaja di negeri yang anu ini. Namun, rupanya sesuatu yang dipaksakan tidak pernah baik. Alhasil, aku pun tidak puas dengan hasilnya dan mungkin kalian pun juga merasakan hal yang sama.
Aku sadar kalau tidak pantas bagi penulis warbasyah sepertiku mengubah gaya demi menyenangkan banyak orang, toh aku sendiri tidak menyukai semua hal. Sehingga kuanggap naskah malang ini gagal dan aku harus melakukan sesuatu untuknya.
Karena naskah ini sudah kelar tahun lalu, aku pun yakin suatu saat aku bisa menciptakan versi lebih luar biasa dari ini. Jadi, kumohon pada kalian, percayakan semua padaku. Karena kalau bukan aku yang melakukannya, siapa lagi? Tukang cimol di Australia?
Terima kasih bagi yang sudah baca. Meski tahun demi tahun yang kulalui sebagai penulis tidak begitu mudah, aku yakin suatu saat aku akan bersinar walau hanya menyinari satu RT saja. Entah kapan, kuharap secepatnya karena aku capek nungguin dari 2017-ehem melantur.
Jadi, untuk naskah ini dan semuanya, aku berharap semua akan berjalan lancar setelahnya. Oh ya, salam dari masa lalu (Januari 2023) pada diriku di masa depan yang mungkin akan membaca ulang pesan ini. Satu hal yang ingin kusampaikan pada diriku di masa depan hanya satu dan camkan itu.
Y
O
h iya, mau kasih info dikit yang mungkin agak kurang penting. Saat ini, di tahun 2024 aku sedikit nekat dengan bikin akun Trakteer. Namanya masih sama denganku, nanti kamu bakal nemu makhluk dengan foto profil kucing imut pinky modelan gini, nah itu aku. Atau tinggal cari lewat di deskripsi bio aku hehe
💸💰
https://trakteer.id/kiprangnovel323
Tujuannya sih seikhlasnya aja kalau misal mau. Aku sebenarnya udah lama disarankan sama bestie terkait ini, cuma sedikit insecure karena beberapa hal.
Tetap semangat nganu!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top