CP 12 8 Guild Terkenal

Arka dan Skynet kini tengah berhadapan dengan dua sosok lawan, yaitu pria dan wanita. Pedang Muramasa dan dagger Shamshir-e Zomorrodnegar masih setia berada di tangan mereka.

Pria itu bertepuk tangan selama tiga kali. Ia tersenyum tipis. Sedangkan sang wanita menari-nari kecil.

"Kalian hebat, bisa mengalahkan semua anggotaku hanya dalam sekali serangan," puji pria itu.

Arka maju selangkah ke depan. Pedang Muramasa ia acungkan ke arah pria tersebut. "Langsung intinya saja. Siapa kau dan mengapa menyerang kami?" tanya Arka tanpa berbasa-basi. Ia semakin waspada.

"Hahahaha...,"

Pria itu mengangkat satu tangan ke atas. Tiba-tiba langit berubah menjadi gelap. Awan-awan hitam menjadi dominasi di langit. Kilatan petir kecil perlahan muncul lalu berubah menjadi kilatan petir besar.

Salah satu kilatan petir menyambar pria itu, hingga pandangan Arka dan Skynet ternganggu. Pria itu tidak mati setelah tersambar petir, ia masih berdiri tegak.

"Itukan...," ujar Skynet terperangah. Ia mengenal senjata yang berada di genggaman pria itu.

"Kau benar sekali. Ini adalah Mjolnir, palu milik Dewa Thor." ucap pria tersebut memamerkan senjata miliknya.

Arka langsung mengecek item Mjolnir. Ia cukup tertarik menemukan salah satu pemilik senjata legendaris, seakan dirinya memang sudah ditakdirkan dengan mereka untuk saling bertemu.

(Mjolnir - Legendary
Sumber gambar : Google)

[Mjolnir (Legendary) :

Salah satu senjata legendaris. Mjlonir dahulu digunakan oleh Dewa Thor, anak Dewa Odin dalam Mitologi Nordik. Senjata ini dapat mengeluarkan elemen petir dengan sangat dahsyat. Sekali terkena kilatan petir, maka pemain akan langsung kalah. Keuntungan dapat meningkatkan Vit +15 dan Str +12 dalam setiap kenaikan level.]

"Siapa kau?" tanya Arka lagi. Ia tak dapat melihat nama kedua player di atas kepala mereka.

Lightning Flash!

Pria itu tiba-tiba menyerang menggunakan Mjolnir. Kilatan petir menyambar Arka dan Skynet.

Jdarr!!

Arka melompat ke belakang, pedang Muramasa ia ayunkan untuk menghancurkan kilatan petir itu. Sosok Skynet menghilang menggunakan keahliannya.

Arka mendarat dengan mulus. Ia berlari sekuat tenaga sambil mengayunkan Muramasa secara diagonal.

Blade Dance!

Tarian pedang Arka terus menerjang menyerang kedua musuh. Wanita bertelinga kelinci yang berdiri di sebelah pria itu, akhirnya mulai bergerak menyerang. Salah satu tangan ia pukul ke tanah. Dinding kokoh dan tebal berukuran raksasa menghalau tebasan pedang milik Arka.

Earth Wall!

"Akan kubantu!" seru Skynet. Ia membelah dirinya menjadi dua. Tiga serangan berhasil menghancurkan dinding tanah raksasa itu.

*****

Pria itu menyengir di balik reruntuhan dinding tanah.  Ia menghantamkan Mjolnir ke tanah. Dengungan keras terdengar jelas di telinga. Kilatan-kilatan petir berbentuk palu merambat dari tanah hingga menuju ke tempat Arka dan Skynet.

Lightning Hammer!

Serangan tersebut tidak bisa dihindari. Arka dan Skynet terkena kilatan petir hingga mengurangi setengah HP mereka.

"Pemain itu... pasti memiliki level tinggi," ucap Skynet. Kilatan petir kecil masih terlihat di tubuhnya.

Tiba-tiba wanita kelinci melompat dari atas langit. Salah satu tangannya membentuk pukulan yang terlapisi tanah yang tebal dan keras.

"Nikmatilah serangan ini," ujar wanita kelinci tersenyum tipis.

Ground Fist!

Arka tak bisa bergerak. Ia masih terkena damage dari serangan palu petir tadi. Arka hanya pasrah melihat pukulan tanah sang lawan menghampiri dirinya.

Bugh?!!

Kedua mata Arka tercengang. Ia tak percaya seseorang melindungi dirinya sebagai tameng. "Skynet!"

Tubuh Skynet menerima tinju tanah hingga HP-nya tersisa 10% saja. Arka berhasil menangkap tubuh Skynet.

"Pertemanan yang indah sekali," ucap wanita kelinci. Ia kembali berdiri di sebelah sang pria pemegang Mjolnir.

Pria itu bertepuk tangan sebanyak tiga kali. Ia mengambil sesuatu dari dalam inventory miliknya. Sebuah kristal berwarna ungu berukuran segenggam tangan.

"Selamat menikmati perjalanan kalian," kata pria itu. Ia melemparkan kristal ungu di tempat Arka dan Skynet berada. Tiba-tiba tubuh mereka menghilang atau berpindah tempat semacam sistem teleportasi.

Wanita kelinci dan pria pemegang Mjolnir tersenyum puas. Keduanya menghilang setelah melemparkan kristal ungu ke tanah.

*****

~Kota Mesin, Benua Tekno~

Beberapa NPC berbentuk robot berlalu lalang di jalan. Para player juga ikut bergabung, termasuk 8 Guild Besar yang tengah melakukan pertemuan di salah satu gedung mewah menjulang tinggi.

Di sebuah gang, bersebelahan dengan gedung tempat pertemuan. Terlihat dua sosok siluet pemain berjalan masuk semakin ke dalam gang.

Seorang pria berambut biru tengah bersandar di dinding. Kepulan asap rokok keluar dari mulutnya membentuk lingkaran.

"Uhuk! Uhuk!"

Pria itu melirik ke sebelah kanan, di mana seorang pendekar pedang wanita terbatuk. Asap rokok kembali keluar dari mulutnya, namun mulut pria itu di tutup paksa dengan kain usang.

"Uhmm!"

"Rasakan!" seru pendekar pedang wanita puas. Rokok yang berada di tangan sang pria ia rebut paksa, lalu diinjak sampai tak tersisa.

"Fiuhh... Oh tidak rokok mahalku," pria itu menangis histeris. Ia harus menabung selama seminggu untuk bisa membeli sebatang rokok di toko item. Kira-kira harganya senilai 5.000€.

Pria tersebut menatap tajam sang wanita. Wanita itu tak kalah menatap tajam. Kilatan listrik seakan keluar dari kedua mata mereka.

"Hentikan!"

Suara melengking menggema di dalam gang. Kedua player langsung terdiam, menundukkan kepala ke bawah.

"Maafkan kami, Ketua," ucap keduanya kompak.

Seorang pria memakai kacamata hitam dan topi koboi berjalan mendekati mereka. Sebuah pistol bertengger di dalam tempat khusus di pinggang.

"BlackMarket! Aizara!" panggil sang Ketua lantang.

"Ada apa ketua?" tanya pendekar pedang wanita bernama Aizara. Ia menunduk hormat. BlackMarket diam berdiri tegak.

[BlackMarket - Level 18
Ras : Human
Class : Priest]

[Aizara - Level 18
Ras : Elf
Class : Swordsman]

Aizara dan BlackMarket menunggu balasan dari sang ketua. Ketua terlihat menghela napas sejenak, lalu memandangi wajah anggotanya.

"Kita harus tetap waspada. Salah satu guild merupakan ancaman besar bagi kita dan guild lainnya. Senjata Mjolnir miliknya sangat berbahaya ditambah levelnya saat ini paling tertinggi yaitu level 33," jelas Key, sang Ketua Guild Anima.

"Baik, Ketua," jawab BlackMarket tegas.

Ketiganya pun lantas meninggalkan gang menuju ke tempat pertemuan. Masing-masing dari perwakilan guild terdiri dari dua sampai tiga pemain saja.

*****

~Gedung Reborn, Kota Mesin~

Sebuah gedung yang menjulang ke atas seakan menembus cakrawala. Gedung Reborn menjadi tempat pertemuan ke delapan guild terkenal, tepatnya di lantai delapan.

Pertama, Guild Frozen berasal dari Benua Aurora. Perwakilan mereka adalah wakil ketua Alfonse si pembunuh naga dan seorang gadis imut bertelinga serigala.

Kedua, Guild Android berasal dari Benua Tekno. Perwakilan mereka terdiri dari tiga player, yaitu sang ketua Andre331, penembak wanita Rains dan terakhir sebuah robot android berbentuk manusia.

Ketiga, Guild Fire Vulcan berasal dari Benua Rune Kuno. Perwakilan terdiri dari dua player, yaitu FlameBoy sang ketua guild dan anggotanya seorang pendekar pedang Chen.

Keempat, Guild Ghost dari Benua Darkside. Terdiri dari tiga player wanita sebagai perwakilan. Mereka adalah wakil ketua Perona, sang iblis Yon, dan pemanah Killa.

Kelima, Guild King Thunder dari Benua Green Forest. Perwakilannya adalah sang pemegang level tertinggi untuk saat ini GodKirin dan wanita berkuping kelinci Ichiigo, sebagai wakil ketua.

Keenam, Guild Zodiac dari Benua Rune Kuno. Seorang ketua yang memiliki job arkeolog, Leon05 dan sahabat karibnya seorang pendekar pedang, Taurus02 sebagai perwakilan.

Ketujuh, Guild Hero Anima dari Benua Green Forest. Terdiri dari tiga perwakilan yaitu sang ketua sendiri Key, dua orang kepercayaan Aizara si pendekar pedang wanita serta BlackMarket sang priest.

Kedelapan, guild perwakilan terakhir yang baru terbentuk sebulan lalu, namun mampu bersanding dengan tujuh guild terkenal lainnya. Guild God Yunani dari Benua Heaven. Perwakilannya terdiri dari sang wakil ketua Michele, class God Human yaitu Light dan sang healer yang diakui oleh seluruh pemain TFG, Xenoca.

Sebuah meja berbentuk persegi panjang telah disiapkan. Kedelapan pemain perwakilan dari masing-masing guild duduk di bangku yang telah dipersiapkan.

Key menatapi wajah pemain satu persatu dalam diam. Aura di dalam gedung terasa menekan dan aura paling besar dikeluarkan oleh si pemilik level tertinggi yaitu GodKirin.

"Pertemuan ini akan menjadi sesuatu yang menarik," gumam Key. Di sebelah terdapat perwakilan dari Guild Ghost yaitu pemain bernama Perona.

Sejak awal pertemuan belum dimulai, Key melihat raut ekspresi wajah Perona begitu gelisah. Ia pun memberanikan diri untuk bertanya.

"Di mana Ketuamu sekarang?" tanya Key berbisik.

Perona melirik Key sejenak. Ia menghela napas berat. "Aku tidak tahu keberadaan Ketua XieXie sampai sekarang. Kami mencoba menghubunginya namun ada semacam penghalang yang membuat alat komunikasi tidak berfungsi." jawabnya sedih.

"Memang kemana terakhir ketuamu berada?" tanya Key kembali.

Perona dari awal tak ingin memberitahukan masalah ini kepada siapapun, tetapi ini sudah menjadi hal yang gawat dan ia perlu bantuan seseorang. Terlebih lagi Key merupakan ketua dari Guild Hero Anima yang terkenal akan kekuatan dan kepedulian yang tinggi.

"Hmm... Terakhir ketua bilang kepada kami, dia dan kedua anggota lainnya akan pergi ke Kota Hantu, di Benua Darkside." jawab Perona. Ia menatap kedua mata Key seakan memohon. "Tolong bantu kami mencari Ketua XieXie. Aku akan memberikan bayaran yang besar kepadamu, kumohon." lanjutnya.

Key melirik ke salah anggotanya. Aizara mengerti maksud dari lirikan itu. Ia pun berjalan mendekati sang Ketua.

"Aku memerintah untuk pergi ke Kota Hantu di Benua Darkside bersama dengan salah satu anggota Guild Ghost. Ketua XieXie dari Guild Ghost membutuhkan pertolongan kita." jeda Key. "Apa kau sanggup?" tanyanya.

"Saya sanggup Ketua!" jawab Aizara cepat, namun tetap mengecilkan volume suara.

Key tersenyum tipis. Ia melirik ke sebelah kanannya berada. Perona menatap Key dengan pandangan tak bisa diartikan lagi.

"Terimakasih Ketua Key. Kami dari Guild Ghost memiliki hutang besar kepada anda." ucap Perona menunduk hormat. Key hanya tersenyum tipis.

Perona pun menyuruh Killa untuk menghantarkan Aizara ke kota Hantu. Killa memberikan salam perpisahan sebelum pergi meninggalkan gedung pertemuan bersama Aizara.

Interaksi dari kedua guild besar tak lepas dari pandangan sang Ketua Guild King Thunder, GodKirin. GodKirin memberikan pesan rahasia kepada salah satu anggotanya untuk mengikuti kemana mereka pergi.

"Hahaha... Ini akan membuat pertunjukan semakin menarik," ucap GodKirin pelan.

*****

Cring!

Bruk?

Arka dan Skynet terlempar setelah berteleportasi secara mendadak. Arka pertama kali tersadar. Ia melihat situasi di sekitarnya, terlihat suasana gelap dan menakutkan.

"Ini di mana?"

Arka membangunkan Skynet yang masih tak sadarkan diri. Ia teringat bahwa dirinya selamat berkat pengorbanan Skynet. Arka mengeluarkan dua buah botol potion berwarna ungu berukuran kecil.

"Bertahanlah kawan," ucap Arka. Ia meminumkan paksa kedua botol potion ke dalam mulut Skynet.

Tiba-tiba tubuh Skynet bersinar. Perlahan kedua mata Skynet terbuka. Iris mata membiaskan cahaya di kegelapan.

"Ughh," gumam Skynet.

Setidaknya HP Skynet sudah bertambah setengah. Ia membantu Skynet untuk bangkit berdiri tegak.

"Ini di mana?" tanya Skynet sepenuhnya telah tersadar. Ia melihat pohon-pohon mati dan kuburan di sebelah kanan mereka.

Tiba-tiba sebuah tangan keluar dari kuburan. Tidak hanya satu, namun semakin banyak bermunculan. Arka dan Skynet saling menyiapkan senjata masing-masing.

[Zombie - Level 12]

"Hmm... Zombie ya," gumam Arka.

"Kita sepertinya berada di Benua Darkside," ucap Skynet tak menyakinkan.

"Iya kah? Apa aku bisa bertemu dengannya?" pikir Arka. Ia teringat dengan sosok wanita bertubuh seksi dan memiliki sepasang tanduk.

Skynet dan Arka saling melirik. Keduanya menganggukkan kepala kecil.

Para zombie mulai mendekati mereka. Arka sebagai penyerang pertama. Pedang Muramasa telah terlapisi api membara.

Burning of Phoenix!

Pusaran api kecil berkobar membakari para zombie yang terkena serangan. Beberapa item terjatuh, Arka hanya melirik singkat. Bukan saatnya untuk mengambil item-item itu, para zombie masih terlihat banyak di depan mata.

Double Shadow!

Skynet membelah diri menjadi dua. Shamshir-e Zomorrodnegar miliknya mulai memotong para zombie menjadi beberapa bagian. Seperti di tempat Arka, item-item mulai berjatuhan setelah berhasil mengalahkan musuh.

Kedua punggung player ini saling menempel. Mereka melihat para zombie tak ada habisnya.

"Kau membuka jalan, biar aku yang mengumpulkan item-item itu," ucap Skynet memberikan instruksi.

"Siap!" sahut Arka. Pusaran api kecil dan tarian pedang silih berganti menyerang para zombie.

Skynet mengumpulkan item sebanyak yang ia bisa. Arka terus menyerang untuk membuat jalan menyelamatkan diri.

"Sekarang!" seru Arka memberikan kode. Skynet dan Arka berlari kencang melewati para zombie, sesekali mereka menyerang.

*****

Xiexie, Knuppel dan Levina berhasil menyelamatkan diri. Mereka sekarang berada di salah satu bangunan tak terpakai.

Knuppel melihat keadaan di luar menggunakan kelelewar miliknya. Di rasa sudah aman, XieXie mengeluarkan beberapa item yang didapatkan setelah mengalahkan Axe Zombie, Sword Zombie dan Stick Zombie. Mereka berhasil menaikan level serta HP kembali pulih.

Item-item tersebut terdiri dari sebuah topeng, kapak tulang, kalung tengkorak, pedang besi, tiga botol potion berukuran sedang dan satu skills book. Xiexie membagikan satu-satu botol potion untuk Knuppel dan Levina.

XieXie mendapatkan satu skills book, sebuah topeng dan kalung tengkorak. Knuppel mendapatkan kapak tulang. Levina mendapatkan pedang besi.

"Ini tidak terlalu banyak untukku?" tanya Xiexie.

"Tidak ketua," jawab Knuppel tersenyum tipis.

Levina berkata, "Item-item itu pantas untuk Ketua yang berhasil melindungi kami."

XieXie sangat terharu mendengarnya. Ia memang tidak salah memilih mereka menjadi anggota Guild Ghost.

Saat ini keadaan sudah tak terlalu gawat. Hanya satu masalah yaitu alat komunikasi masih belum bisa digunakan. XieXie sudah tak tahu harus bertahan berapa lama lagi.

Jika mereka sampai terbunuh, maka harus mengulang kembali menjadi level 1. Semua item yang terkumpul dan kerja keras selama ini akan menjadi sia-sia.

"Semoga kau datang kemari... Arsta," ucap XieXie berharap.

| | * * * * * * | | | * | | | * * * * * * | |

~~^~~
Name : Knuppel
Ras : Dark Elf
Class : Fighter
Special Job-tier : -
Tittle : Hunter Ghost
Level : 20 (5600/6000 - 12%)
Guild : Ghost (Member)

Str : 120
Agi : 65
Vit : 95
Int : 55
Dex : 70
Luc : 35
Total : 440

Point : +12

Job :
- Spy lv4
- Hunter lv2

Weapon : -

Atribute :
- Black Armor (Regular)

Skills :
- Bat Squad
- Ultrasonic Echo

Artifacts : Beast Artifacts - Bat

Money: 12.500€
~~^~~

~~^~~
Name : Levina
Ras : Demi-God
Class : Healer
Special Job-tier : -
Tittle : Ghost Buster
Level : 19 (5200/5600 (8%)
Guild : Ghost (Member)

Str : 63
Agi : 65
Vit : 80
Int : 100
Dex : 55
Luc : 42
Total : 405

Point : +11

Job :
- Hunter lv2

Weapon : -

Skills :
- Moonlight
- Heal

Money: 11.300€
~~^~~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top