CP 11 Serangan Zombie
~Kota Hantu, Benua Darkside~
XieXie bersama kedua temannya sedang menghadapi sekumpulan zombie. Tongkat Poluo diayunkan pelan ke arah zombie bertubuh besar. Sekuncup bunga merah mengurungnya.
Zombie itu pun berhasil dikalahkan. XieXie melakukan hal yang sama kepada dua zombie memegang tongkat besar.
"Ini tidak ada habisnya," keluh XieXie.
XieXie sudah menghabiskan waktu selama tiga jam terjebak di pasukan zombie. HP XieXie tersisa tinggal setengah. Potion miliknya sudah banyak terpakai, mungkin masih ada beberapa botol lagi yang tersisa. XieXie harus menggunakan potion miliknya di saat keadaan benar-benar semakin gawat.
"Awas di belakangmu, Ketua!" seru salah seorang memperingati XieXie.
XieXie membalikkan badan. Ia melihat salah satu zombie menyerang dirinya menggunakan kapak. XieXie membuat pelindung kelopak bunga.
Wall of Petals!
Crash!
[Axe Zombie - Level 19 (HP 5200)]
The Splitting Ship!
Axe Zombie menyerang kembali dengan melakukan pembelahan kapak. Hal itu dilakukan berulang kali, hingga pelindung kelopak bunga XieXie terkikis perlahan.
"Ketua, aku akan membantumu!" seru seorang Wanita bersayap kelelawar.
Bat Squad!
Pasukan hewan kelelawar muncul dari berbagai arah. Mereka menyerang Axe Zombie mengeroyok. Axe Zombie menebas setiap kelelawar yang mendekat. Sebenarnya itu hanya sebagai pancingan saja. XieXie tengah merapalkan sebuah mantera untuk menghabisi lawan selamanya.
Black Roses!
Ujung tongkat Poluo milik XieXie mengeluarkan cahaya berwarna merah kehitaman. Muncullah bunga mawar hitam di bawah Axe Zombie langsung mengurungnya. Axe Zombie berusaha melepaskan diri, namun pasukan kelelawar masih terus menyerang.
-500
-500
-500
-600
-600
-600
Perlahan HP Axe Zombie terus menurun hingga tersisa 1500. XieXie melakukan serangan terakhir miliknya.
Crushing Roses!
Ujung tongkat Poluo mengeluarkan sinar merah. Sinar itu melesat lurus ke arah lawan. Tubuh Axe Zombie langsung hancur dan berubah menjadi partikel data. Tiga buah item terjatuh yaitu skill book, kristal hitam dan sebuah kapak. XieXie langsung menyimpan ketiga item di inventory.
XieXie menghela napas lega. Setidaknya salah satu zombie yang merepotkan telah dikalahkan. Wanita yang membantu tadi mendekatinya.
"Ketua hebat sekali," puji Wanita itu.
XieXie tersenyum kecil. "Itu semua berkat bantuanmu juga, Knuppel." balasnya.
Knuppel malu telah dipuji oleh sang Ketua. Tiba-tiba suara jeritan perempuan mengalihkan pandangan keduanya.
"Aaah! Ketua tolong aku!" seru wanita lain yang saat ini tengah dikerumuni oleh zombie.
"Knuppel, ayo kita bantu Levina." ajak XieXie.
"Baik ketua," jawab Knuppel cepat.
XieXie dan Knuppel berlari untuk menyelamatkan kawannya. Satu persatu zombie dikalahkan oleh mereka.
*****
Arka telah berada di dalam hutan. Ia sedang beristirahat di bawah pohon rindang. Hembusan angin membelai lembut wajahnya.
Apel merah yang ditemukan Arka di pertengahan jalan begitu lezat. Arka sudah menghabiskan lebih dari limah buah apel merah. Sisanya ia simpan di dalam inventory untuk persediaan cadangan.
"Keluarlah!" seru Arka santai. Ia menatap lurus dedaunan yang berguguran dari atas pohon. Sepertinya musim gugur akan tiba.
Srek!
Srek!
"Aku tahu kamu mengikuti sejak tadi, keluarlah Skynet," ucap Arka.
Suara semak-semak bergoyang muncul di belakang Arka. Seorang pria bersyal merah tiba-tiba muncul.
"Haha... Kau hebat sekali bisa mengetahui keberadaanku," jawab Skynet tertawa kecil. Kini ia sudah berdiri di hadapan Arka.
Arka bangun perlahan dari posisi nyamannya. Ia membersihkan debu-debu dan dedaunan yang menempel di pakaian. Arka menepuk pundak Skynet pelan, lalu menatapnya fokus.
"Ada apa kau mengikuti diriku?" tanya Arka. Tekanan aura yang dikeluarkan Arka begitu terasa oleh Skynet. Padahal perbedaan level sudah menentukan siapa yang tertinggi.
"Aku... Ingin ikut bersamamu berpetualangan mengarungi 7 Benua Fantasi," jawab Skynet tegas. Ia menyilangkan kedua tangan di dada.
Arka tersenyum lebar. Ia memeluk tubuh Skynet antarlelaki. "Baiklah jika itu keputusanmu. Aku tidak akan melarang." balasnya.
Skynet dan Arka melanjutkan perjalanan yang tertunda. Jalan setapak mereka ikuti tanpa mengurangi kewaspadaan di sekitar hutan.
Saat Arka memperhatikan lingkungan sekitar. Sebuah anak panah melaju cepat mengarah langsung ke kepala Arka.
Slash!
Arka terlebih dahulu membelah anak panah tersebut. Anak panah terbagi menjadi dua bagian, lalu terjatuh di tanah. Aroma racun begitu menyengat di indera penciuman mereka.
"Ini racun," ucap Arka pelan.
Tiba-tiba langit yang cerah berubah gelap. Arka dan Skynet menatap fenomena aneh itu penuh pemikiran logis. Hujan anak panah yang berjumlah puluhan menerjang bagai menembus angin. Serangan itu mengarah langsung di mana posisi keduanya berada.
"Kita diserang!" seru Skynet tercengang. Ia langsung mengeluarkan senjata dagger miliknya. Arka pun mengikuti dengan aksi mencabut ujung pedang Muramasa hingga terpegang erat di tangan.
*****
~Kota Hantu, Benua Darkside~
XieXie, Knuppel dan Levina tengah bersembunyi di salah satu gubuk yang tak terpakai. Barang-barang usang dan rusak menjadi pemandangannya.
Mereka memilih tempat ini bukan karena disengaja, tetapi untuk menghindari serangan pasukan zombie yang terus berdatangan entah dari mana. Kekurangan tenaga dan potion yang terbatas menjadi kendala besar. XieXie mencoba menghubungi teman-teman guil-nya, namun ada semacam dinding yang menghalangi alat komunikasi.
Seekor kelelawar kecil terbang memasuki celah gubuk. Hewan itu mendarat mulus di pundak Knuppel. Dan tiba-tiba sosok kelelawar kecil menghilang.
"Apa yang dia katakan?" tanya Levina. Ia sudah tak mau tinggal di Kota Hantu lebih lama lagi. Levina sangat tidak menyukai zombie. Menurutnya zombie itu menjijikan dan bau busuk.
"Hmm... Di luar masih banyak zombie yang berkeliaran," jawab Knuppel.
XieXie merasa bersalah. Ialah pelaku yang telah mengajak kedua temannya untuk berkunjung ke Kota Hantu. Setelah menyelesaikan misi membuat ramuan baru, sebuah notifikasi muncul dan memberitahukan bahwa XieXie mendapatkan misi baru. Misinya adalah mencari tiga buah item untuk membuat ramuan tingkat tinggi. Dan berakhirlah mereka terjebak di tempat ini bersama dengan puluhan zombie yang berkeliaran di luar gubuk.
"Maafkan aku," ucap XieXie lirih. Ia menundukkan kepala ke bawah menahan kesedihan.
Levina terdiam. Ia merasa telah melakukan kesalahan sehingga, XieXie menjadi bersedih hati.
"Ketua... Akulah yang seharusnya meminta maaf," ucap Levina. Setetes liquid sudah siap untuk jatuh.
XieXie mengangkat kepala, lalu menatap Levina. Ia langsung memeluk erat tubuh Levina sampai terjatuh.
"Ketu-,"
Bruk!
Bruk!
Bruk!
Pintu gubuk tua dalam kondisi terkunci rapat, tiba-tiba menerima benturan keras dari arah luar. Knuppel mengintip keadaan di luar melalui celah-celah kayu yang berlubang.
Wajah Knuppel berubah pucat pasi. Ia mengarahkan pandangan kepada kedua teman yang juga memandangi dirinya penuh pertanyaan.
"Ada apa?" tanya XieXie tak sabaran. Ia menuntut sebuah jawaban cepat.
"Ki-kita terkepung dan di-diserang," jawab Knuppel syok.
Ketiga wanita cantik itu mulai memposisikan diri untuk menyerang. Kondisi saat ini tidak memungkinkan mereka terus bersembunyi. Pasukan zombie telah menemukan keberadaan mereka.
Brak!
Brak!
Pintu gubuk telah rusak. Kayu-kayu tua berserakan di lantai. Satu zombie masuk ke dalam lalu menatap ketiga wanita itu seakan menemukan mangsa.
"Serang!" perintah XieXie.
*****
Ayunan pedang Muramasa berhasil menghancurkan setengah dari anak panah. Tarian pedang telah digunakan Arka di awal pertarungan.
Double Shadow!
Dua buah bayangan Skynet muncul di kanan kiri Arka. Dagger dipegang erat kedua bayangan itu. Skynet dan kembaran mulai menyerang serangan hujan anak panah.
Sekali tebasan, seperempat anak panah musnah oleh serangan Skynet. Arka tak mau ketinggalan beraksi. Ia kembali mengeluarkan serangan dengan tarian pedang.
Blade Dance!
Semua anak panah yang tersisa sudah dihabisi oleh Arka. Satu bayangan Skynet menghilang, kini menyisakan sosok Skynet asli. Keduanya saling bertos ria. Padahal mereka baru bertemu dua hari saja di TFG, namun seperti sudah saling mengenal.
Arka penasaran dengan dagger yang dipakai oleh Skynet. Ia menyentuh singkat dagger yang berukuran kecil begitu mewah dan elegan. Terdapat pernak pernik kecil berwarna emas di bagian ujung dan tengah. Tiga buah kristal berwarna hijau zamrud berada di gagang dagger. Sebuah notifikasi penjelasan muncul di layar hologram.
(Shamshir-e Zomorrodnegar
Sumber gambar : Google)
[Shamshir-e Zomorrodnegar - Dagger (Legendary) :
Sebuah pedang yang merupakan salah satu dari senjata legendaris. Pedang ini awalnya dimiliki oleh Raja Solomon, pedang dalam legenda Persia Amir Arsalan. Pegang yang digunakan untuk membasmi setan. Pedang ini memiliki keuntungan dalam Agi +20 dan Dex +15.]
Setelah membaca informasi senjata milik Skynet yang bernama lengkap Shamshir-e Zomorrodnegar memandang takjub. Lagi-lagi Arka melihat salah satu senjata legendaris seperti Pedang Muramasa miliknya, Athena's Shield milik WithyGirls dan sekarang Shamshir-e Zomorrodnegar milik Skynet.
Arka menatap fokus ke depan. Di sanalah sosok penyerang mereka bersembunyi. Skynet tiba-tiba menghilang, lebih tepatnya ia menggunakan kemampuan class Assassin.
"Keluar atau aku akan mengalahkan kalian!" seru Arka memperingati. Namun, tak ada pergerakan dari kubu musuh. Arka menyeringai kecil. Ia akan menunjukkan sosok asli dirinya. Skills terbaru yang di dapat yaitu Lightning Strike langsung dipelajari saat ini juga.
[Lighning Strike :
Sebuah kemampuan yang memiliki unsur elemen petir. Serangan ini sangatlah kuat dengan kilatan-kilatan petir yang langsung menyerang lawan. Damage yang diterima cukup besar.
Note: Hanya bisa dipakai oleh class Swordsman.]
Senyum Arka semakin menyeringai lebar, bahkan terlihat menakutkan dilihat secara langsung. Arka mengangkat pedang Muramasa ke atas. Aura energi besar mengalir melalui tubuh menuju ke pedang. Kilatan-kilatan petir muncul menyelimuti pedang.
"Terimalah ini!" seru Arka bersemangat. Sebelum menyerang Arka memberikan kode singkat melalui mata kepada Skynet untuk pergi secepatnya dari area kubu musuh.
Lightening Strike!
Kilatan-kilatan petir dari pedang Muramasa menyerang bagian depan hutan, di mana letak perkiraan posisi kubu musuh berada. Terdengar suara melengking kesakitan dalam jumlah cukup besar di depan Arka. Skynet berhasil menyelamatkan diri setelah mendapat kode singkat Arka. Ia sudah berdiri di sebelah Arka kembali.
"Kekuatan yang mengerikan," komentar Skynet. Bulu kuduknya langsung berdiri. Bau aroma gosong tercium jelas di hidung.
"Itulah akibat telah menyerangku dengan bersembunyi seperti seekor anak ayam," sahut Arka puas.
Tiba-tiba di depan mereka muncul dua sosok pemain. Tubuh keduanya agak sedikit berantakan.
"Pertarungan sebenarnya baru saja di mulai," ucap Arka bersemangat.
*****
Black Roses!
Ultrasonic Echo!
Moonlight!
Ketiga serangan beruntun menghancurkan lautan zombie. Partikel-partikel data terurai dari lokasi kejadian.
Gema ultrasonik milik serangan Knuppel langsung menghancurkan zombie yang terkena efek. Cahaya bulan Levina membuat para zombie musnah setelah di sucikan.
Ujung tongkat Poluo masih menyala terang. XieXie terus menyerang lawan secara berkala. Setiap zombie yang mendekatinya, zombie itu akan terperangkap dalam mawar hitam. Serangan ini membuat HP XieXie menurun.
"Ketua! Jangan memaksakan diri!" cegah Levina. Ia memegang erat tangan XieXie. Sinar di ujung tongkat Poluo mulai meredup.
Wajah XieXie terlihat kelelahan. Butiran keringat sudah membasahi dahinya. Salah satu tangan Levina ditempelkan ke bahu XieXie. Cahaya terang berwarna putih menyelimuti tubuhnya.
"Hangat," gumam XieXie. Stamina tubuh XieXie perlahan mulai terisi kembali berkat cahaya putih milik Levina.
Bruk!
Tubuh Levina terjatuh ke bawah. Kekuatan miliknya mungkin sudah mencapai batas maksimal. Jika ia masih mengeluarkan jurus berskala besar, HP miliknya akan habis.
"Minumlah ini," ucap Knuppel memberikan sebuah botol kecil berwarna ungu.
Levina menolak. "Lebih baik kau simpan saja, terimakasih."
XieXie menatap sendu Levina. Ia semakin merasa bersalah. Ia sudah tidak tahu harus berbuat apalagi untuk keluar dari Kota Hantu.
"Ketua, sekali lagi... kumohon jangan berpikiran yang tidak-tidak. Ini semua sudah menjadi keputusanku dan Knuppel untuk menemanimu," ucap Levina tulus.
Knuppel tersenyum tipis. Ia sudah siap menerima resiko apapun yang terjadi ke depannya. "Aku ingin Ketua semangat," sahutnya.
[XieXie - Level 22
Ras : Demon
Class : Mage]
[Levina - Level 15
Ras : Demi-God
Class : Healer]
[Knuppel - Level 17
Ras : Dark Elf
Class : Fighter
Beast Artifacts : Bat]
*****
Beberapa zombie membawa senjata mengepung ketiganya. Levina menciptakan pelindung cahaya yang ditakuti oleh zombie.
[Axe Zombie - Level 25]
[Stick Zombie - Level 24]
[Sword Zombie - Level 26]
"Aku sudah tidak kuat lagi," ucap Levina lirih. HP miliknya tersisa 50.
Kedua mata Levina terpenjam perlahan. Pandangan mata Levina sudah berubah gelap.
"Maafkan aku, Levina," ujar Knuppel. Ia mengeluarkan kembali potion berwarna ungu miliknya. Ia meminum paksa ke mulut Levina hingga tertelan. Perlahan tubuh Levina menjadi hangat, HP-nya meningkat 2000.
"Aku sudah tak tahan!" murka XieXie.
Tongkat Poluo bersinar terang. Aura energi XieXie melesat kuat. "Terimalah ini!"
Raflesia Powder!
Tiba-tiba dari bawah tanah muncul dua buah bunga raksasa. Bunga itu bernama Raflesia Arnoldi berasal dari kota Bogor, Indonesia. Ini merupakan jurus mematikan milik XieXie yang jarang digunakan jika tidak dalam kondisi mendesak.
Bunga Raflesia mulai mengeluarkan serbuk-serbuk. Serbuk Raflesia bertebaran mencemari udara sekitar. XieXie telah membuat pelindung kelopak bunga untuk melindungi mereka dari serbuk Raflesia.
Perlahan tubuh-tubuh zombie seakan terkikis. Stick Zombie meraung kesakitan. Ia mengayunkan tongkat ke segala arah hingga mengenai zombie biasa.
"Masih belum," gumam XieXie.
"Ketua," panggil Levina yang mulai tersadar. Ia melihat kelopak-kelopak bunga menghalau pandangan.
"Sudah istirahat saja," ucap XieXie.
Knuppel tak diam saja. Ia memanggil kawanan kelelewar. Zombie-zombie berlevel rendah menjadi santapan kelelawar. Beberapa item terjatuh di tanah.
Levina tertegun. Ia harus membantu XieXie dan Knuppel melawan para zombie. Ia mengeluarkan jurus pendukung untuk memberikan kekuatan penyembuh pada mereka.
Pertarungan XieXie, Knuppel serta Levina melawan pasukan zombie masih terus berlanjut. Bagaimanakah pertarungan antara Arka dan Skynet melawan kubu musuh yang belum diketahui jelas identitasnya???
| | * * * * * * | | | * | | | * * * * * * | |
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top