CP 04 Berburu di Hutan Hijau
"I-itukan... pedang,"
Arka terkejut melihat sebuah pedang yang masih setia berada di dalam kotak kayu. Ia sedikit merasakan tekanan aura pada pedang itu.
Genai mengambil pedang itu. Sarung pedang berwarna merah merona bagai bunga mawar yang mekar. Perlahan Genai membuka sarung pedang. Pancaran cahaya menyilaukan pandangan.
(Pedang Muramasa
Sumber gambar : Google)
Arka mengintip sekilas, ia dapat melihat kilatan tajam dari pedang itu. Ujung pedang terdapat tulisan kanji Jepang. Sarung pedang kembali tertutup rapat. Arka tampak penasaran pedang yang dipegang oleh Genai. Ia mencari informasi secepatnya.
[Pedang Muramasa:
Pedang yang telah di buat oleh Sengo Muramasa pada abad ke-14. Salah satu Pedang legendaris. Kekuatan Muramasa memiliki kekuatan mengerikan, sekali terkena tebasan akan mati. Terdapat satu Iblis yang menghuni pedang Muramasa.]
"Wow!" takjub Arka.
Genai memutar badan mengarah ke Arka. Ia menatap lurus kedua mata Arka. "Aku memberikan pedang Muramasa untukmu," ucapnya.
Bagai tersambar petir, luapan kebahagiaan terpancar jelas dari mimik wajah Arka. Arka masih menahan rasa bahagia di depan sang guru.
"Terimalah,"
Genai menyerahkan hak kepemilikan kepada Arka. Arka dengan senang hati menerimanya. Satu notifikasi muncul.
[Selamat! Kamu mendapatkan sebuah pedang Muramasa]
[Skills : Murrama's Curse ditambahkan]
[Skills : Blade Dance ditambahkan]
Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Peribahasa yang cocok untuk Arka saat ini. Satu pedang legendaris dan dua skill berhasil ditambahkan.
Arka banyak berhutang budi kepada guru Genai. Ia akan melakukan terbaik demi harapan dan impiannya. Tanpa berlama-lama, Arka mengecek dua skill tambahan dari kolom list.
[Skills Murrama's Curse :
Sebuah skill yang sangat mematikan. Jika terkena tebasan sedikit saja, kutukan Muramasa akan langsung bekerja. Menghilangkan HP setiap tiga detik sekali, hingga benar-benar habis.
Catatan: Pemilik pedang harus memiliki pertahanan diri yang kuat, agar jiwa Iblis di dalam pedang tidak menguasai dirinya.]
[Skills Blade Dance :
Sebuah gerakan tarian pedang yang akan menebas satu persatu lawan, hingga menghilangkan HP setengah. Skill ini hanya dapat digunakan dalam 3x serangan setiap harinya.]
"Terimakasih guru Genai. Pemberianmu ini sangat berharga sekali untukku." Arka bersujud langsung di depan guru Genai. Ia tak mempedulikan debu-debu yang menempel di lantai, padahal Arka sendiri alergi terhadap debu.
Genai tertawa kecil. Ia sudah lama tidak tertawa seperti ini, setelah sekian lama hidup dalam kesendirian. Genai membangunkan Arka. Ia menepuk pelan pundak Arka memberikan semangat.
Waktu telah menjelang malam. Arka memutuskan untuk berburu di 'Hutan Hijau'. Di mana hewan-hewan liar seperti babi hutan serigala menampakkan diri di malam hari. Arka juga bermaksud untuk menaikan level dan mencoba skills baru miliknya.
"Guru, saya ingin berburu di Hutan Hijau," pamit Arka. Guru Genai tersenyum kecil. Pedang Muramasa telah Arka gantungkan di pinggang kanan.
Arka pun meninggalkan tempat latihan Pedang Kematian. Malam ini Arka sudah siap untuk berburu mangsa.
*****
~Hutan Hijau~
Hutan ini di huni oleh berbagai spesies hewan buas, seperti Babi hutan dan serigala merah. Pohon-pohon hijau menjulang tinggi ke atas. Semak-semak berlukar juga hinggap di bawah pepohonan.
Arka diberikan sebuah peta, jadi ia tidak tersesat sampai di hutan hijau. Ia menelusuri jalan setapak yang biasa dilewati oleh pemain. Arka menajamkan indra pendengaran dan penglihatan miliknya. Berburu di malam sebenarnya bukan pilihan yang cukup bagus, karena di malam hari hewan-hewan serigala merah biasa mencari mangsa.
"Auuu!!"
Lolongan serigala membuat Arka semakin waspada. Tangan kanan sudah memegang ujung pedang yang tergantung indah di pinggang.
Bagai malam nan sunyi, sesunyi perasaan Arka yang tak memiliki kekasih. Arka mulai berlari menantang kegelapan malam pekat.
Suara lolongan serigala semakin terniang jelas di telinga. Tidak hanya satu ekor, mungkin lima atau lebih ekor serigala. Serigala biru memang lebih suka berkelompok untuk berburu mangsa.
"Auu!!"
Arka menyembunyikan hawa keberadaannya. Saat ia berada di balik semak-semak dekat pohon besar. Arka mengamati sekelompok serigala biru. Ia langsung mencari informasi tentang level lawan.
[Blue Wolfy (Child) Level 2]
[Blue Wolfy (Adult) Level 5]
Kira-kira lima ekor serigala berjenis Blue Wolfy Child dan 2 ekor Blue Wolfy Adult. "Hmm... Menyerang dari yang kecil dahulu," gumam Arka. Ia sedang mencari strategi ampuh untuk menaklukan lawan dengan cepat.
Satu ekor Blue Wolfy Adult menyadari keberadaan Arka. Blue Wolfy Adult langsung menyerang semak-semak. Lima cakar terbesit mengawali serangan musuh.
Crash!
Sedetik Arka tidak menghindari, HP ya pasti akan menurun lebih dari setengah. Arka berguling ke depan. Ia menarik ganggang Muramasa cepat.
"Aauuu!!"
Blue Wolfy Adult mengeram marah. Air liur menetes dari gigi-gigi tajamnya. Ia melesat cepat menyerang Arka.
"Terimalah ini!" seru Arka.
Devil's Slash
Satu tebasan berwarna hitam pekat melintang lurus menembus tubuh Blue Wolfy Adult. Sebelum cakar musuh mengenai seinchi tubuh Arka, tubuh Blue Wolfy Adult terbelah menjadi dua bagian. Perlahan tubuh lawan menjadi kepingan data.
(50% HP bertambah)
[Item Kuku Blue Wolfy Adult ditambahkan]
[Item Kristal Hitam ditambahkan]
[Item Kulit Blue Wolfy Adult ditambahkan]
Arka tersenyum takjub. Sensasi tebasan iblis masih ia rasakan, seakan adrenalin miliknya meningkat drastis. Beberapa item telah ditambahkan di inventory, bukan saatnya Arka untuk mengeceknya satu persatu. Arka menatap lima ekor Blue Wolfy Child dan satu ekor Blue Wolfy Adult.
Tatapan seperti iblis disematkan, Arka menjadi semangat. Ia mencoba skill baru lainnya, yaitu tarian pedang.
Satu ekor Blue Wolfy Adult menyerang, diikuti Blue Wolfy Child. Saat ini kondisi Arka telah dikelilingi lawan. Gigi-gigi tajam siap mengoyak tubuh Arka hingga hancur.
Blade Dance!
Arka mengeluarkan serangan tarian pedang miliknya. Arka bergerak lincah seakan tengah menari mengikuti alunan pedang.
Slash! Slash!
Potongan-potongan daging serigala biru berserakan di tanah, lalu berubah menjadi serpihan data. Cipratan darah meninggalkan jejak di pedang maupun pakaian yang dikenakan oleh Arka. Arka melakukan gerakan terakhir, menyarungkan pedang Murasama dengan gaya elegan. Beberapa notifikasi langsung membanjiri Arka.
Level Up!
Level Up!
[Item Kuku Blue Wolfy Adult ditambahkan]
[Item Daging Blue Wolfy Child ditambahkan]
[Item Daging Blue Wolfy Child ditambahkan]
[Item Kalung Jimat Blue Wolfy ditambahkan]
*****
Level Arka naik menjadi level 3 60%. HP bertambah awalnya 300 meningkat 500. Arka juga mendapatkan bonus tambahan point +50. Arka pun melihat biodata miliknya.
~~^~~
Name : Arsta
Ras : Human
Class : Swordsman
Special Job-tier : Tamer's Swordsman
Tittle : -
Level : 3 (60%)
Str : 51
Agi : 33
Vit : 20
Int : 20
Dex : 25
Luc : 38
Point : +50
Job : -
Weapon : Muramasa - Sword (Legendary)
Skills :
- Devil's Slash
- Murrama's Curse
- Blade Dance
Money : 200€
~~^~~
Arka tak bisa berkomentar apa-apa. Ia terlalu syok melihat isi biodata miliknya. Belum ada satu hari bermain, ia sudah mendapatkan senjata legendaris serta skills-skills hebat.
Arka tidak boleh membanggakan diri. Para pemain lainnya pasti memiliki level dan kekuatan lebih tinggi darinya. Namun, di awal permainan Atka sudah mendapatkan keberuntungan yang bagus.
"Yosh! Mari kita keluar dari permainan!" seru Arka.
Kira-kira sudah lebih dari 14 jam Arka bermain game TFG. Waktu di dunia nyata dan dunia virtual game memiliki kesamaan. Pembuat TFG membuat game ini se-nyata mungkin, seperti kehidupan di Bumi. Berbagai sejarah, legenda, cerita rakyat maupun hal-hal lain yang ada di Bumi ia kembangkan dalam dunia game. Sungguh pemikiran dan kreatifitas yang luar biasa.
Arka memilih tombol log-out, sebeluma ia akan menekan tombol tersebut sebuah suara kencang menghentikan aksinya. Arka memilih untuk menunda sementara keluar dari dunia game. Saat ini ada seseorang yang membutuhkan pahlawan di malam hari.
Suasana malam hari ini semakin mencekam. Arka merasa gerak geriknya di perhatikan oleh beberapa pasang mata di kegelapan malam yang kelam. Arka tidak terlalu mempedulikan, jika ada yang menyerang ia sudah siap dengan pedang kutukan yang menggantung indah di pinggang.
Beberapa menit, Arka telah tiba di sebuah tanah lapang. Pohon-pohon menjulang tinggi seakan mengelilingi dirinya. Pandangan Arka tertuju pada seorang player yang mengenakan tudung hitam. Sekilas terlihat pantulan cahaya yang menyinari wajah seorang wanita cantik.
Wanita itu dalam bahaya. Seekor Blue Wolfy Adult ingin menerkamnya. Arka baru akan menarik Murasama, namun Wanita bertudung hitam sudah mengeluarkan sebuah tongkat berwarna merah maroon.
Arka bisa merasakan energi kuat dari tongkat tersebut. Sebuah percikan cahaya merah keluar dari ujung tongkat.
Black Roses
Ujung tongkat milik sang wanita bertudung, mengeluarkan cahaya berwujud bunga mawar hitam. Blue Wolfy Adult perlahan terbungkus mawar hitam. HP Blue Wolft Adult sedikit demi sedikit mulai habis.
Blush!
Tubuh serigala biru dewasa berubah menjadi serpihan data. Wanita bertudung menghela napas lega. Ia terduduk lemas di tanah. Dua buah gunung berukuran E-cup naik turun dengan indahnya. Arka memandang dua gunung itu dengan penuh napsu.
Tiba-tiba seekor serigala biru berukuran raksasa muncul di belakang sang Wanita. Arka menarik Muramasa, lalu berlari secepat kilat menangkis kuku-kuku tajam lawan.
Trang!!
| | * * * * * * | | | * | | | * * * * * * | |
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top