Fang?
Hai! Apa kalian rindu dengan lanjutan cerita ini?~ maaf maaf Author jarang publish cerita yg ini ya pemirsa :"v //Ditabok Readers
Ekhem! Baiklah kita lanjut saja ya~
"Uhh.. Bagaimana ini.. " Taufan sedang menunggu di depan ruangan Lia yang sedang di periksa
" Tenanglah Taufan, Lia pasti baik baik saja." Ucap Gempa sambil menenangkan Taufan
"U.. Ugh semuanya salahku, kenapa aku tak bisa melindunginya." Ucap Taufan menutup wajahnya dengan tangannya
Tak lama kemudian dokter pun keluar dari UGD.
"Dok! Bagaimana keadaannya?! Apa dia baik baik saja!" Ucap Taufan dengan raut wajah khawatir
"Syukurlah, kalian membawa pasien tepat waktu, pasien mendapatkan luka yang cukup parah, tapi pasien sekarang sudah baik baik saja, hanya perlu di rawat inap selama seminggu." Ucap dokter itu menjelaskan
"Ah.. Syukurlah." Ucap Gempa sambil menghela nafasnya
"Apa kami boleh ke dalam?," Tanya Solar
"Boleh, asalkan jangan berisik oke?Yasudah saya permisi dulu, masih banyak pasien yang harus saya tangani." Dokter itupun pergi meninggalkan Taufan dan yang lainnya
Kriieett
Suara pintu terbuka dan terlihat Lia yang terbaring tak sadarkan diri dengan infus dan masker oksigen terpasang, dan juga perban di sekujur tubuh Lia.
"Lia... " Taufan duduk di samping ranjang Lia dan memegang tangan Lia sambil menunduk dalam
" Hy.. Taufan biarkan dia istirahat." Ucap Hali sambil menepuk kepala Taufan
Taufan menggeleng pelan dengan mata berkaca kaca.
"Bangunlahh.. " Air mata Taufan mengalir dengan isakan kecil
"Haahh..." Hali memeluk Taufan dari belakang dan mengelus kepalanya mencoba menenangkan Taufan
"Kak, ini semua salahku.. Hiks" Ucap Taufan menangis terisak
"Tidak, itu tidak benar Taufan kita sudah berusaha tapi hasilnya seperti ini, mungkin sudah seharusnya seperti itu, sudah jangan menangis." Ucap Hali terus mengelus kepala Taufan lembut
"I.. Iya.. Kak." Ucap Taufan yang mulai tenang karena elusan Hali yang menenangkan
"Hm.. Baguslah itu baru adikku." Ucap Hali melepaskan pelukannya sambil tersenyum tipis
"M.. Mmh.. " Tiba tiba jari Lia bergerak sedikit dan mata membuka perlahan
Lia sudah sadar.
"E.. Eh.." Taufan langsung melirik Lia yang mulai sadar perlahan
"Ta.. Taufan.. " Ucap Lia dengan suara lemas
"Akhirnya kau sadar! Aku mengkhawatirkanmu!"Ucap Taufan lalu memeluk Lia
"Ah! A.. Apa yang terjadi..?," Tanya Lia bingung
"Tadi kau mengeluarkan kekuatan baru, kalau tidak salah kristal?sama dengan Tsania bedanya kristal kau berwarna Biru dan Tsania Kristal merah." Ucap Solar menjelaskan
"Ah.. Bagaimana bisa..." Ucap Lia heran sambil melihat jam tangannya yang sudah berevolusi menjadi warna Cyan
"Mungkin karena emosimu meluap, dan jam itu bereaksi terhadap emosimu itu." Tebak Taufan
"Mungkin.. "Ucap Lia yang masih kebingungan
"Udah, Udah sebaiknya kau tidur sana, istirahat kau perlu istirahat yang banyak." Ucap Gempa
"Haaahh.. Baik." Lia pun baring kembali
"Baiklah kami pulang dulu ya, kau tidak apa sendirian disini?," Tanya Taufan pada Lia
"Iya gak apa tenang saja." Ucap Lia tersenyum tipis
"Baiklah."
All elemental pun pulang ke rumahnya dan datanglah Tsania, Adinda, Putri, Crys, Wardah, dan Aprilia.
"Lia! Apa kau baik baik saja?!" Ucap Tsania yang datang dengan raut wajah khawatir
"A.. Ah ya aku baik baik saja." Ucap Lia sambil menggaruk pipinya
"Maaf, uh kami tidak sempat menolongmu." Ucap Putri murung
"Gak apa tenang saja." Ucap Lia sambil tersenyum
"Oh ya! Aku bawa buah buahan nih! Kau suka Mangga kan?," Tanya Aprilian sambil menyimpan Sebakul buah buahan
"Ah.. Ya padahal tidak perlu, nanti merepotkan." Ucap Lia Terkekeh pelan
"Gak apa, ini sebagai permintaan maaf kami karena tidak bisa melindungimu, walau memang tidak seberapa." Ucap Adinda tersenyum tipis
"Biar aku kupas mangganya ya." Ucap Crys lalu mengupas mangganya dan memotongnya
"Thank's." Ucap Lia
"Sama sama." Ucap Tsania dan yang lainnya serempak
"Oh ya, bagaimana bisa kekuatanmu berevolusi dari air menjadi kristal?," Tanya Tsania pada Lia
"Iya, aku juga gak tahu penyebabnya." Ucap Lia dengan pose berpikir
"Udah udah, kau istirahat saja yang cukup jangan berpikir yang macam macam dulu." Ucap Aprilian dan menyodorkan satu piring mangga yang sudah dipotong
"Thank's"
Di tempat lain markas Kaizo
"Cih! Bisa bisanya dia mengalahkanku?!" Ucap Kaizo sambil meremas gelas yang ia pegang sampai pecah
"Tenanglah kapten, kita susun rencana baru untuk mengalahkan mereka." Ucap salah seorang dengan rambut sama seperti Kaizo bedanya dia memakai kacamata
"Ck! Aku muak Fang!Aku punya tugas untukmu." Ucap Kaizo dengan amarahnya
"Ah.. Baik kapten, apa yang harus kulakukan?," Tanya Fang sambil mengernyitkan dahi
"Kau harus memata matai mereka, dan berikan informasi tentang mereka seperti kelemahan dan yang lainnya." Ucap Kaizo menjelaskan
"Ah baik kapten akan saya kerjakan." Fang pun pergi dengan kekuatan bayangnya
"Lihat saja kalian semua."
"Terutama gadis itu.. "
================================
Hae :3 ketemu lagi ya~
Bagaimana cerita kali ini?
Lanjut atau tidak nihhh >3<
Maaf pendek ya QwQ
Kritik dan sarannya dehh
Terus ikuti petualangan mereka semua oke!
See you next part! X3
Jangan sider ¬~¬
Vote and Comment!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top