Chapter 6.2

Baik Idolish7, Trigger, dan Re:Vale diminta untuk menunggu di ruang keluarga oleh salah satu member diamond. Mereka tampak melihat-lihat kondisi sekitar.

"Tampaknya, dorm ini lebih besar dari yang kita punya," ucap Tamaki yang langsung disenggol oleh Sougo.

"Ya, aku pun merasa jika ini terlalu besar untuk tiga orang," ucap Gaku.

Tidak lama kemudian, salah satu member diamond kembali bersama dengan dua rekannya yang lain.

"Maaf membuat kalian menunggu lama," ucapnya, "Sebelumnya, izinkan kami memperkenalkan diri terlebih dahulu. Aku adalah center Diamond, Chisa. Mohon bantuannya."

"Oh! Kau yang memegang buku sihir itu!" ucap Nagi dengan mata terbelalak.

"Sebenarnya, itu bukan buku sihir. Tapi, itu buku astronomi," tukas Chisa.

"Hei, Chisa. Bukannya kau sendiri yang menolak untuk ikut kami audisi waktu itu. Kenapa sekarang malah debut?" sindir Mitsuki.

"Salahkan adikmu yang membuatku lolos, Mitsuki," ucap Chisa.

"Hee, jadi Chisa pakai jalur belakang!?" ucap Sachi.

"Bukan begitu maksudnya. Tapi, Chisa korban pemaksaan pendaftaran," jelas Neko.

"Benarkah itu, Iori?" ucap Mitsuki yang dibalas anggukan oleh Iori, "Dia pantas untuk jadi idol. Hanya saja, dia selalu buta nada."

"Hei! Itu pujian atau hinaan!" ucap Chisa yang telah mengeluarkan deathglare.

"Menakutkan, ada duplikat Sougo disini," ucap Tamaki tanpa berpikir terlebih dahulu.

"Tolong ulangi, Tamaki-kun," timpal Sougo yang sudah mengeluarkan aura yang sama dengan Chisa.

"Sudah-sudah kalian. Mari kita lanjutkan perkenalannya," lerai Ryu yang membuat Idolish7 kembali tenang.

"Megumi Sachi, salam kenal," ucap Sachi dengan riang.

"Ha! Apa kau juga mencoba makanan yang ada di musik video itu?" ucap Tamaki dengan semangat.

"Ya, tentu saja! Aku diizinkan untuk memakannya setelah selesai membuat mv," respon Sachi yang tidak kalah semangat dari sebelumnya.

"Omong-omong, ada apa kau menangis di kelas dengan mawar? Putus cinta?" timpal Gaku.

"Kalau pun putus cinta, dia tidak akan berakhir mengenaskan seperti tukang soba yang satu ini,"  jelas Tenn yang langsung memancing emosi dari Gaku. Tapi untungnya, Ryu telah melerai lebih cepat sebelum kedua rekannya bertengkar lebih hebat.

"Ah! Benar! Putus cinta. Disana, ceritanya memang aku sedang putus cinta," ucap Sachi.

"Mengapa putus cinta?" tanya Yuki.

"Ah ... kenapa ya?" ucap Sachi yang tampak bingung.

"Dari video itu, Sachi adalah Dewi Aphrodite. Yang mana dalam mitologi, Dewi Aphrodite telah memiliki suami yang bernama Hephaestus, sang dewa matahari. Karena anggapan orang jika Hephaestus adalah dewa yang jelek, Aphrodite melakukan perselingkuhan dengan dewa Ares. Hephaestus tidak sengaja telah mengetahui hal itu dan mengutuk semua pasukan Ares menjadi ayam jantan. Selain itu, selama bersama Ares pun, Aphrodite dikhianati oleh Ares," jelas Neko.

"Ternyata kalian menarik juga ya. Omong-omong, boleh kami tahu namamu?" ucap Momo dengan senyuman di wajahnya.

"Leader Diamond, Kurosaki Neko," ucap Neko dengan singkat.

"Senang bertemu dengan kalian," ucap kakak mereka dengan serempak.

Setelahnya, Sougo, Ryu, Yuki, dan Neko sibuk di dapur untuk mempersiapkan makanan dan minuman. Sementara yang lain, mereka sibuk untuk mengatur tata ruangan.

Meskipun tidak usah diatur sudah cukup menampung mereka. Tapi, mereka ingin yang lebih spesial.

Dua jam kemudian, makanan dan minuman mulai di tata di meja yang telah disediakan. Mereka pun duduk bersama dan mulai memakan makanan setelah berdoa.

"Omong-omong, apa Diamond diambil dari lagu Trigger?" tanya Momo yang membuat Chisa dan Sachi menatap Neko.

"Tidak, tentu tidak. Saat itu, Tsumugi dan Banri mengatakan jika kami memiliki potensi dan aura yang lebih kuat dari peserta trainee yang lainnya. Hanya saja, kami belum mengeluarkan semua potensi yang kami miliki. Sehingga, mereka menyebut kami sebagai berlian. Dan dari situlah nama kami berasal," jelas Neko.

"Oh, aku juga ingat. Saat live streaming tadi, beberapa penggemar kita kebanyakan memuji visual kalian. Ternyata, kalian benar-benar memiliki visual yang lumayan," ucap Yamato.

"Memuji kok setengah-setengah," sindir Tenn.

"Permainan ekspresi kalian juga sangat hebat untuk pemula," puji Yuki.

"Ya, kami memang pemula. Tapi tidak untuk Neko. Dia sudah memiliki pengalaman lebih banyak di industri hiburan dibandingkan aku dan Sachi yang notabenenya hanya seorang siswa biasa," ucap Chisa.

"Um! Apalagi Chisa yang korban pemaksaan," timpal Sachi.

"Dan Sachi yang mudah lelah," tambah Chisa.

"Eh?" Riku terkejut mendengar ucapan Chisa.

"Y-ya, mudah lelah jika terlalu banyak pekerjaan di awal. Tapi, nanti akan terbiasa juga," elak Sachi.

"Apa kalian mau membuat makanan itu dingin?" sela Tamaki yang membuat rekannya kembali ceria dan mulai menghabiskan makanan dengan penuh tawa.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top