Chapter 6.1

"Halo semuanya. Bagaimana kabar kalian? Aku harap kalian baik-baik saja. Dan pada hari ini kami memang sengaja melakukan live streaming spesial untuk menyambut adik kami, Diamond."

Tepuk tangan pun mengisi keheningan itu.

"Maaf, Diamond memang belum bisa hadir hari ini. Karena mereka masih ada pekerjaan. Jadi lain waktu baru kita bisa mengundang mereka," ucap Mitsuki setelah membaca beberapa komentar yang masuk.

"Pada kesempatan kali ini, kami hanya akan melakukan reaction pada musik video mereka. Jadi, mari saksikan bersama," jelas Ten yang menjadi penutup dari pembukaan acara itu.

Setelahnya, Momo menekan tombol 'play' dan mereka menjadi hening.

Video diawali dengan pemandangan taman sekolah. Dimana, ada seorang gadis tengah membaca sebuah buku yang tampak seperti buku sihir.

"Eh? Buku sihir?" ucap Nagi dengan wajah tercengang.

"Hah? Benarkah?" Yamato menjadi terpancing pada ucapan Nagi dan ia pun mendekatkan dirinya pada laptop tersebut, "Iya, seperti buku sihir."

"Keren," puji Tamaki.

"Tunggu, bukannya itu teman kita, Iori?" ucap Mitsuki.

"Iya, dia memang teman kita, Chisa," jawab Iori dengan ringan.

"Heh ... padahal dia sendiri bilang tidak ingin terlibat dalam idol, tapi dia ikut idol," ucap Mitsuki dengan tatapan tidak percaya.

"Aku rasa, itu hal yang wajar untuk manusia," timpal Tenn.

Setelahnya, adegan berpindah pada seorang gadis yang menangis di ruang kelas dengan mawar merah digenggamnya.

"Eh? Kenapa dia menangis?" tanya Gaku.

"Putus cinta, mungkin," sahut Tenn.

"Darimana kau simpulkan itu?" tanya Gaku.

"Ada bunga mawar disana. Jadi, kemungkinan besar ia putus cinta," jelas Iori.

"Bukankah itu penggemar Momo waktu itu, Yamato?" timpal Yuki yang membuat Yamato mengamati secara seksama, "Ah, benar. Ternyata dia bisa lulus sampai kesini ya."

Tidak lama kemudian, kamera berpindah pada seorang gadis yang tengah memanah. Dan saat panah itu berhasil mengenai sasaran, gadis itu menengadah ke langit lalu tetesan hujan mulai membasahi bumi.

"Wah, bakat baru disini. Seorang pemanah," komentar Momo.

"Tapi, ini juga keren. Re:Vale waktu itu handgun ya. Trigger pedang, dan sekarang panah," ucap Sougo.

"Kita tinggal tunggu Idolish7 akan memakai senjata apa," ucap Ryu yang membuat Idolish7 sedikit ricuh.

"Kita pikirkan itu nanti, ya," ucap Sougo.

"Tapi, aktingnya juga tampak lebih luwes dari yang lainnya," ucap Gaku.

"Ya, karena dia berasal dari theater. Yang artinya dia sudah mengerti semua hal tentang dunia bermain peran," jelas Tenn.

Setelah melihat tetesan hujan itu, ketiga gadis tersebut langsung menutup mata dan judul lagu mereka pun tertera disana. Kemudian, barulah musik mulai dimainkan.

*****

"Aku merasa ada ikatan yang kuat di pembukaan ini," komentar Riku setelah musik video itu selesai diputar.

"Ah, aku juga merasakannya," sahut Ryu.

Setelahnya, produser menanyakan bagian mana yang paling menarik perhatian mereka.

"Sayangnya aku selalu terfokus dengan Chisa," sela Momo.

"Iya, aku juga sama," ucap Gaku.

"Chisa? Ya, aku akui visualnya memang bagus," ucap Iori yang berusaha membuang rasa malunya.

"Kalau bicara yang jelas, Iori," tegur Mitsuki.

"Coba ulang," ucap Yamato. Akan tetapi, Iori memilih untuk tidak melakukannya.

"Bagaimana denganmu, Yuki?" tanya Yamato.

"Aku tertarik dengan tatapan tajam gadis yang memegang panah itu," ucap Yuki yang langsung membuat rekannya ricuh.

"Aku tidak menyangka jika itu selera Yuki," ucap Momo yang membuat Yuki tertawa, "Aku menjawab sesuai dengan pertanyaan."

"Menurutmu bagaimana, Tamaki?" tanya Sougo.

"Aku lebih suka melihat makanan yang ada disekitar gadis dengan mawar itu," ucap Tamaki secara spontan

*****

Setelah setengah jam lamanya, live streaming itupun akhirnya selesai. Dan mereka sudah memiliki rencana untuk berkunjung ke dorm adiknya sesudah rekaman ini.

Memang sedikit riskan untuk idol keluar malam. Apalagi untuk ke dorm wanita, sangat berbahaya.

Tapi, berkat penyamaran dari Trigger, mereka bisa pergi dengan aman tanpa takut paparazi.

Sesampainya disana, Riku menekan bel dorm tersebut. Namun sayang, tidak ada yang keluar.

"Coba lagi," ucap Tenn.

Dan tidak lama kemudian, seorang gadis membukakan pintu dan mempersilakan mereka masuk dengan cepat.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top