Chapter 15
Neko mengurung diri di kamarnya. Sesekali, ia melihat dan memperhatikan rekannya dari jendela vila yang memang sengaja disewa oleh ketiga agensi itu.
Chisa dan Sachi tampak tertawa bebas bersama dengan rekannya yang lain. Dari sisi Idolish7, Trigger dan Re:Vale pun mengadakan lomba voli pantai.
Ya, pembuatan iklan mereka memang lebih cepat. Neko menghela nafas dan membanting tubuhnya ke kasur lalu ia memejamkan matanya.
Disisi lain, Chisa sesekali menatap kearah vila yang membuat Iori dan Mitsuki mengembalikan arah fokusnya.
"Oh, ini tidak seru. Aku ingin menjahili Neko," ucap Sachi yang telah selesai membangun istana pasir.
Sachi bangkit dari duduknya dan berlari menuju vila. Akan tetapi, Sachi dicegah oleh Nagi.
Nagi mengatakan jika ia yang akan mencoba bicara pada Neko. Karena, Nagi takut jika Sachi akan menangis lagi seperti kejadian sebelumnya.
"Aku tidak percaya jika Nagi-san yang akan bicara pada Neko-san. Aku rasa, ada baiknya jika Chisa yang bicara," ucap Iori.
"Ya, Neko sepertinya sangat nurut pada Chisa," timpal Yamato.
"Tidak apa. Biar Nagi-san saja. Lagipula, siapa tahu Nagi-san bisa pendekatan sekalian," ucap Chisa dengan senyuman jahil di wajahnya.
"Itu tidak adil. Kenapa Nagi di izinkan sementara aku yang satu agensi dengannya tidak di izinkan?"
Suara Gaku membuat mereka sedikit memberi jarak. Chisa menatap Gaku dengan tatapan menantang, "Dengan Tsumugi-san saja gagal. Apalagi sama perempuan sedingin dan serumit Neko."
Jleb!
Gaku baru menyadari jika ucapan Chisa tidak ada bedanya dengan Ten. Sama-sama menyakitkan dan selalu ada benarnya.
"Oi, kau tahu ...."
"Taklukan dulu Tsumugi-san baru dekati ketua kami," tegas Chisa yang terkesan galak untuk saat ini.
"Kalian bergerombol disini?"
"Ya, Yuki-san sudah datang," ucap Chisa lalu, ia mengalihkan pandangannya pada Iori, "Iori, ada waktu? Aku ingin bicara sebentar padamu."
Belum sempat menjawab, Chisa menarik Iori menjauhi kerumunan. Saat Re:Vale tiba, Momo langsung merangkul Mitsuki lalu mengajak kakak dari Iori itu pergi bersamanya dan meninggalkan ketiga leader dengan satu anggota Idolish7 dalam kebingungan.
"Kalian membicarakan apa?" tanya Yuki.
Yamato tampak tidak peduli, "Nagi dan Gaku rebutan untuk menghampiri Neko. Ya, terserah siapa yang datang asal tuh anak bisa diam."
"Tuh anak? Sachi maksudnya?" tanya Gaku.
"Memang, siapa lagi jika bukan Sachi yang tahu-tahu seperti menganggap Neko sudah bagian dari dirinya," jelas Yamato sembari meninggalkan lokasi itu.
"Aku pergi dulu," ucap Nagi yang meninggalkan Gaku dalam pikirannya sendiri.
Sesaat kemudian, Gaku baru sadar, "Oi, Nagi! Jangan pergi sendiri!"
Yuki yang ditinggal seorang diri pun hanya tersenyum. Ia menyusul langkah yang Yamato ambil.
*****
"Ada apa sampai menarik ku sejauh ini?" tanya Iori dengan tampang datarnya.
"Iori, waktu itu kau menjadi juri, bukan?"
"Iya?"
"Apa kau tahu dimana Neko bekerja sebelum mendaftar audisi?"
Iori tampak berpikir, "Di sebuah teater kecil. Letaknya juga masih di Tokyo."
"Tokyo ...," gumam Chisa dan kembali menatap Iori dengan sedikit antusias, "Apa kau tahu tepatnya?"
"Untuk lokasinya aku belum pernah mengetahuinya. Selain itu, dari rumor yang beredar, kabarnya teater itu akan pindah ke lokasi yang lebih besar," jelas Iori.
"Aku mengerti. Hm, tampaknya ini akan sedikit sulit. Tapi, terimakasih, Iori," ucap Chisa yang tampak lebih riang dari sebelumnya.
"Tunggu, ada apa kau menanyakan hal itu?"
"Rahasia."
*****
Tok! Tok! Tok!
Ketukan pintu itu membuat Neko menghentikan aktivitasnya. Ia segera mengemas biolanya lalu membuka pintu.
"Nagi?"
Ya, Nagi berdiri diambang pintu dan layaknya pangeran, ia mengulurkan tangannya.
"Mari mencari udara segar, Neko," ajaknya.
"Tidak, terimakasih," tolak Neko.
"Tidak baik menjadi burung dalam sangkar," bujuk Nagi.
"Setidaknya, sangkar memberikan perlindungan lebih baik dibandingkan di luar sana," balas Neko.
"Oh, Neko. Di luar sana juga masih ada yang membutuhkanmu. Chisa, Sachi, dan yang lainnya masih membutuhkan kehadiranmu," ucap Nagi yang membuat Neko membuang pandangannya ke arah lain.
Neko berpikir sejenak, 'Memang, memang benar jika mereka membutuhkan ku.'
"Maaf, Nagi. Aku masih ingin menyendiri," tegas Neko.
Namun, Nagi menggenggam tangan Neko, "Neko, kemari. Aku akan menunjukkan sesuatu padamu."
Tanpa persetujuan dari Neko, Nagi mengajak Neko keluar dari vila dan kembali pada pantai sebelumnya.
Sesampainya disana, tiba-tiba saja Sachi memanggil namanya dan menghampirinya, "Ngapain kau panas-panas di kamar, hmph!"
"Kau sendiri ngapain, panas-panas malah main pasir," balas Neko.
"Aku tidak bisa berenang!" ucap Sachi.
"Bilang saja niatmu menyindir," ucap Chisa yang baru saja kembali bersama Iori.
"Oh, jadi begini kalau tidak ada aku," ucap Neko.
"Kau sendiri juga, kenapa gandengan tangan dengan Nagi-san? Lagipula, lebih baik hidup sendiri selamanya daripada bersama dengan Iori," balas Chisa.
Neko melihat tangannya yang masih digenggam oleh Nagi. Dengan cepat, Neko melepaskan genggaman tangan itu dan bersikap seperti biasa.
*****
"Aku rasa Nagi berhasil," ucap Ten sembari mengamati Nagi dan Diamond yang tengah becanda.
"Dia itu hanya beruntung," balas Gaku.
"Maka itu, lain kali langsung curi start ya, Gaku. Cari jodoh itu tidak gampang, hahaha," ucap Momo.
"Sepertinya begitu," gumam Yuki.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top