Chapter 13.1
Ten meringis kesakitan saat Ryu menempelkan antiseptik di sudut bibirnya yang berdarah. Sesekali, ia meminta Ryu untuk memberikannya jeda dalam menahan sakit.
"Ten-nii," panggil Riku.
"Jangan khawatir. Ini hanya luka kecil," ucap Ten.
"Wanita memang menyeramkan jika marah," ucap Tamaki dengan tatapan kesal. Sepertinya, Tamaki mulai membenci Neko.
"Tidak. Ten sudah menemukan pemicunya. Kerja bagus, Ten," ucap Yuki sembari tersenyum.
"Ya, meskipun Ten jadi korbannya. Tapi, tetap saja kalian mencoba menguji lagi perempuan dingin itu?" ucap Gaku.
"Sepertinya, Chisa tahu sesuatu," ucap Ten.
"Chisa?" ulang Riku.
"Saat Neko benar-benar marah. Aku sempat melihat tatapan Chisa yang terfokus pada sisi lain Neko. Seolah-olah, ia melihat seseorang tengah terkejut saat Neko semarah itu," jelas Ten.
"Tidak mungkin hantu," ucap Riku.
"Bisa jadi," ucap Iori, "Seseorang yang bunuh diri, terkadang mereka akan selalu bersama seseorang yang mereka sayangi hingga pesannya tersampaikan. Atau, bisa saja, Neko yang belum terima akan kepergian temannya itu."
"Masuk diakal," timpal Mitsuki.
"Oh, Neko yang malang," gumam Nagi.
"Omong-omong, apakah kalian berniat meminta maaf pada Neko dan Sachi?" tanya Momo.
"Ya, harus meminta maaf," ucap Sougo.
"Meminta maaf? Tapi, Neko mengerikan!" ucap Tamaki dan langsung dibalas senyuman mematikan oleh Sougo.
"Iya, harus minta maaf," ucap Tamaki yang merasa terpojok.
"Dan Yamato, aku tidak tahu kau bisa sebaik itu pada Neko," ucap Yuki.
"Hah? Boneka itu? Aku bermaksud meminta maaf padanya akibat insiden pesta itu," ucap Yamato yang pandai menyembunyikan sesuatu dari rekannya, tapi tidak dengan Yuki.
Yuki kembali mengukir senyuman, "Aku mengerti."
"Selain itu, sepertinya Ten-nii terlalu keras pad Sachi. Dia sampai menangis," ucap Riku yang mencoba memutar balik ingatannya.
"Kalau begitu, mengapa kau tidak meminta kakakmu ini meminta maaf? Aku yakin harga dirinya sudah jatuh akibat Neko yang sangat protektif dengan member mudanya," ucap Gaku dan langsung mendapatkan tatapan tajam dari Ten.
"Ten-nii harus meminta maaf!" ucap Riku dengan lantang.
"Iya-iya, aku akan meminta maaf padanya juga," ucap Ten.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top