Chapter 11
"Selamat atas pembuatan musik video kedua!"
Idolish7 menyambut adiknya dengan riang. Bahkan, Mitsuki dan Sougo juga telah memasak banyak makanan hari ini.
"Seharusnya, tidak perlu repot-repot seperti ini," ucap Chisa yang sebenarnya juga suka akan kejutan tersebut.
"Tidak masalah. Lagipula, ini memang keinginan kami untuk terus menyemangati kalian," ucap Riku.
Diamond duduk diantara tujuh laki-laki itu. Lagi-lagi, rasanya memang canggung kalau hanya ada sedikit wanita dan duduk diantara laki-laki sebanyak ini.
"Tidak perlu canggung. Ayo dimakan," ucap Mitsuki dengan penuh semangat.
"Justru kami tidak canggung," ucap Sachi dengan manik yang siap menyantap semua hidangan lezat itu.
Baru saja hendak mencoba makanan, Sachi dikejutkan dengan kehadiran Re:Vale. Senyuman Momo membuat Sachi mengurungkan niatnya untuk makan.
"Kalian juga datang, Re:Vale?" tanya Chisa yang duduk disebelah Iori dan Mitsuki.
"Tentu saja kami datang! Hanya, sayang sekali Trigger harus melewatkannya. Karena, musik video kedua Diamond baru saja selesai digarap dan tinggal munggu rilis. Yaotome production kembali fokus untuk comeback Trigger," jawab Momo dengan ceria.
"Akhirnya, aku bisa melihat Ten-nii di televisi lagi," ucap Riku yang tidak bisa menahan haru.
"Comeback ... Trigger?" ulang Sachi.
"Ya, selama mengurus Diamond, baik Trigger dan Idolish7 sedikit terhambat. Tapi setelah ini, kemungkinan akan berjalan stabil lagi," jelas Yuki.
"Yuki-san ...," gumam Iori.
"Eh? Kenapa terhambat?" tanya Sachi dengan tatapan polos.
"Soal itu ...."
"Diamond berdiri karena adanya tiga agensi. Dan karena tiga agensi berkeinginan untuk menjadi satu, mereka harus mengorbankan beberapa comeback idola kesayangan mereka demi idol baru. Meskipun mengecewakan para penggemar, mau tidak mau mereka harus melakukannya," jelas Neko yang memotong ucapan Mitsuki.
"Oi, Neko. Darimana kau tahu itu?" tanya Mitsuki.
Neko diam. Dia tidak ingin menjawab pertanyaan itu meski dipaksa oleh Mitsuki.
"Oh, Mitsuki. Jangan memaksanya untuk bicara. Lebih baik kita nikmati pesta ini," lerai Nagi.
"Ya, aku sudah sangat lapar," timpal Tamaki.
Tiba-tiba saja, Neko berdiri dari tempatnya, "Maaf. Aku rasa aku ingin pergi sebentar. Permisi."
Mereka menatap kepergian Neko yang tampak terburu-buru. Sachi menatap Chisa dan Chisa hanya menjawab bahwa ia tidak tahu apapun untuk kali ini.
"Apa Neko takut akan ditipu lagi?" tanya Tamaki dengan polosnya.
"Kalau dia takut, dia pasti sudah menolak dari tadi, Tamaki," ucap Mitsuki.
"Sudah! Kita lanjut makan saja!"
*****
"Ekh!? Iklan untuk musim panas!?"
Teriakan Idolish7 ditambah Chisa dan Sachi membuat Momo tertawa.
"Ya. Setelah melihat musik video debut Diamond, beberapa perusahaan minuman menawarkan kontrak pada Chisa dan Ryunosuke Tsunashi untuk iklan minuman bersoda, Megumi Sachi dan Yotsuba Tamaki untuk iklan eskrim, Kurosaki Neko dan Momo untuk iklan momo ringgo sparkling," jelas Banri.
"Hee ... itu membuatku iri," ucap Sachi sembari menopang dagu.
"Selain itu, Kurosaki Neko mendapatkan tawaran untuk memerankan karakter Hisoka Shina dari ...."
"Dari light novel Miracle Never End?" sahut Nagi dengan mata terbelalak.
"Ya, itu benar," ucap Banri yang diakhiri dengan senyuman.
"Selain itu, Chisa juga mendapatkan tawaran untuk menjadi Yuki Onna dalam film The Snow yang rencananya akan tayang bulan Oktober nanti," sambung Banri.
"Selamat untukmu, Chisa," ucap Iori.
"Keren! Sama seperti Yamato-san saat awal debut. Langsung dapat pekerjaan untuk drama," ucap Riku dengan penuh kekaguman.
"Hmmm, aku harap Neko mendengar ini. Tapi, dia tampak sedang tidak ingin diganggu," gumam Sachi yang masih dapat didengar oleh lingkungan sekitarnya.
"Tenang saja, Sachi. Menjadi ketua bukanlah hal mudah. Mungkin saja, Neko sudah melakukan sesuatu untuk menjagamu dan Chisa secara diam-diam agar kalian tidak terluka. Benar bukan, Yuki?" hibur Momo.
"Hisoka Shina ... mari kita lihat, apa aku bisa memerankannya."
Suara itu menghentikan Yuki yang akan bicara. Neko kembali dengan pakaian yang lebih santai dari sebelumnya.
"Lama sekali!" protes Sachi.
"Kau pasti bisa. Kau satu-satunya orang yang tidak mendapatkan complain selama dua kali pembuatan lagu," timpal Chisa.
Neko menghela nafas. Ia duduk disebelah Sachi, "Momo-san, mohon bantuannya."
"Ah! Mohon bantuannya juga! Aku yakin, kita bisa menciptakan iklan yang bagus. Kan Yuki?" ucap Momo.
"Ya, aku yakin kalian semua bisa membuat iklan yang bagus," jawab Yuki.
Yamato berdeham yang membuat semua tatapan tertuju padanya, "Neko, maaf sudah membuatmu sakit sesudah pesta kemarin."
"Aku juga meminta maaf padamu, Neko," timpal Sougo.
"Neko, I really apologize to you," ucap Nagi yang mendapatkan teguran dari Iori karena telah memakai bahasa asing.
"Don't worry about it. It's not your fault at all. It's my fault for drinking while carrying a lot of thoughts," balas Neko.
"Oh, Neko. You can tell us if you have a problem. We are friends in the end," ucap Nagi.
"Yeah, you're right," balas Neko dengan senyuman yang terukir di wajahnya.
"Baik. Mari kita tinggalkan para bule berbicara. Dan mari makan!" ucap Chisa.
"Macam kau bukan bule saja," ucap Iori.
"Diam! Aku sudah keturunan satu per enam belasnya. Berbeda dengan Neko yang masih setengahnya."
"Sama saja. Kau tetap bule."
"Tidak."
"Iya."
"Tidak."
"Iya."
Momo kembali tertawa, "Jarang sekali melihat Iori berdebat."
"Daripada memikirkan bule. Lebih baik pikirkan saat Chisa menjadi Yuki Onna," timpal Mitsuki.
"Aku rasa, akan lebih seram dari Sougo-san," sahut Iori. Dan tanpa sadar, aura mematikan Sougo telah aktif, "Ulangi lagi, Iori-kun?"
Mau tidak mau, Yamato, Nagi, dan Riku harus menenangkan Sougo.
Sementara Chisa dan Iori berdebat, Sachi dan Tamaki justru mengadakan lomba makan.
"Sudah-sudah kalian, ayo makan. Keburu dihabiskan oleh Tamaki dan Sachi," lerai Yuki.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top