Chapter 05 Alfharizy Angkasa

Alfharizy Angkasa. Pemuda bermata sipit. Berwajah lumayan tampan. Rambut berwarna hitam pendek. Postur tubuh yang tak kalah tinggi dengan Raka bukan Nana.

Biasa di panggil Al oleh teman-teman. Ia memiliki sifat sok keren, komedian, lucu, percaya diri dan kesetiaan akan ikatan persahabatan.

Menyukai anime dan wanita 2 dimensi. Apalagi kalau gadis imut dan lucu macam loli. Ia seorang wibu sejati. Banyak berbagai poster gambar gadis-gadis kecil di dinding kamar.

Al berasal dari kota Malang. Ia memiliki garis keturunan orang China dari kakeknya.

Ayah Al bekerja sebagai pilot pesawat tempur, sedangkan Ibu Al sebagai dokter bedah plastik yang terkenal dalam lapangan artis.

Al berusia 15 tahun. Sekolah di tempat yang sama dengan Raka dan Nana, serta sekelas.

"Hmm... Apalaginya," gumam Al berpikir ala detektif.

Al bercita-cita menjadi seorang pilot seperti Ayahnya. Ia sangat menganggumi pekerjaan kedua orang tuanya. Ia juga memiliki adik berusia 8 tahun bernama Karina Angkasa.

Al sayang menyanyangi Adiknya. Ia tak segan untuk membuat sang Adik dalam pengawasan ketat, terutama para pria yang menyukai loli.

Ahh satu lagi. Sampai saat ini Al tak memiliki seorang kekasih alias jomblo. Ia lebih suka menganggumi wanita 2 dimensi.

"Tak ada yang menandingi wanita 2 dimensi," Itulah ucapan Al, bila di tanya tentang pacarnya. Miris sekali.

*****

Al sudah siap dengan seragam lengkap dengan atribut sekolah. Ia menggunakan kendaraan moge alias motor gede.

"Karina, Kakak Al berangkat sekolah dulu ya," ucap Al lembut. Ia mengusap kepala Adiknya pelan.

Karina sangat menyukai itu. Ia juga telah menggunakan seragam SD. Terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

Cairan kental berwarna merah tak sadar keluar dari hidung Al. Al sangat tak kuat melihat gadis kecil yang imut baginya.

"Gawat! Aku harus berangkat sekolah sebelum diriku kehabisan darah," batin Al.

"Sampai jumpa Kak Al," balas Karina mengecup singkat pipi Al.

Rona merah muncul di kedua pipi Al. Ia semakin tak tahan untuk mengurung Karina di dalam kamar. Ah, pikiran kotornya mulai berdatangan.

"Jangan dekat dengan orang asing, apalagi dengan pria dewasa. OK!" pesan Al.

Karina mengangukan kepala kecil lucu. Ia melambaikan tangan. Al menatap tajam kepada pengawal Adiknya. Pengawal itu memberi salam hormat.

Al pun berangkat sekolah menggunakan moge. Ia melintasi jalan raya dengan kecepatan sedang.

*****

Al tiba di sekolah. Waktu masih tersisa cukup banyak. Ia pun menggunakan waktu yang berharga itu dengan mendowload anime terbaru di ruang multimedia. Lumayan mendapatkan akses Wi-Fi gratis.

"Wah, seru sekali anime ini," gumam Al. Ia sangat menyukai genre fantasi apalagi ada karakter loli.

Waktu terus berjalan hingga bel masuk berbunyi. Al menghentikan aktivitas berharganya. Ia menyimpan smartphone hitam miliknya ke dalam saku celana.

"Saatnya belajar walau itu membosankan," ucap Al.

Al sudah siap dengan buku pelajaran Bahasa Inggris. Pelajaran yang sangat ia hindari. Lebih tepatnya sang guru.

"Baiklah, silahkan buka buku kalian halaman 30," ucap Miss Jessie. Ia termasuk salah satu guru tercantik di sekolah. Tak banyak para murid yang menembaknya secara langsung, tetapi Miss Jessie tolak dengan halus.

"Al, coba kau baca tentang paragraf di sana," perintah Miss Jessie lembut nan menggoda.

Al menelan ludah paksa. Ia merasakan aura permusuhan di dalam kelas. Terutama siswa yang menjadi salah satu fans Miss Jessie.

"Indahnya di sukai guru sendiri," goda Raka. Ia menaikan kedua alisnya.

Al menatap tajam Raka, walau tak membuat teman sebelahnya itu ketakutan. Malah Raka terlihat menahan tawa.

"Akan ku balas kau Raka!" umpat Al pelan. Ia segera membaca paragraf yang di minta.

Kringg!!

Bel istirahat berbunyi selama beberapa detik. Siswa kelas X-2 menghela napas kesal. Namun, bagi siswi di kelas merasa sangat senang.

"Kita akan bertemu lagi di pertemuan selanjutnya. Sampai jumpa," ucap Miss Jessie pamit. Sebelum keluar ia mengedipkan sebelah mata kepada Al.

Al tersenyum masam. Ia merasa sial pagi ini. Ia mengambil langkah seribu keluar kelas. Sebelum para 'singa jantan' membunuh dirinya.

*****

Al tiba di halaman belakang sekolah. Setidaknya untuk saat ini ia aman. Ia keluarkan smartphone miliknya.

"Mari kita lanjutkan menonton anime yang tertunda," ujar Al semangat.

Al tak bisa tenang. Sesekali ia akan bersorak kencang, lalu marah-marah tak jelas dan diakhiri dengan menangis.

"Hiks... Sedih sekali waifu-ku ini,"

"Andai saja aku punya kekuatan. Aku pasti akan menolongmu, wahai waifu-ku," Al bermonolog sendiri macam orang gila.

Tanpa Al sadari sebuah simbol bergambar lingkaran yang melingkari bintang hitam bercahaya di punggung. Al baru saja akan menonton episode selanjutnya. Tetapi sesuatu hal aneh terjadi.

"E-eh, kenapa aku merasa sedang melayang," gumam Al. Tiba-tiba...

"Ahh! Apa yang terjadi? Kenapa aku bisa melayang terbang di udara?!" seru Al penuh pertanyaan. Tak ada yang menjawab.

Al terlihat gelisah. Ia mencoba turun, namun tak mengerti caranya. Tiba-tiba saja ia terbang bagaikan burung.

Bulu-bulu berwarna hitam terbang jatuh ke bawah. Al melihat dengan jelas.

Terdengar suara kepakan sayap dari belakang tubuhnya. Ia berpikir sejenak dan... Ia baru menyadari. Bahwa ada sepasang sayap berwarna hitam muncul di punggungnya.

"A-aku memiliki kekuatan super. Aku bisa terbang!" seru Al girang. Padahal ia sudah setengah ketakutan.

Al mulai berkosentrasi. Ia akan mencoba terbang dengan kemauan sendiri.

Whuz!!

Al sudah dapat mengendalikan sepasang sayap hitamnya. Ia terbang bebas di sekitar halaman belakang sekolah. Untungnya tak ada pohon-pohon tinggi yang tumbuh di sana.

"Aku harus mencoba turun," ungkap Al. Ia kembali berkosentrasi.

Perlahan-lahan Al mulai turun ke bawah. Ia mendarat dengan cukup mulus, walau hampir terjatuh.

Sepasang sayap hitam Al menghilang. Sensasi kekuatan super miliknya masih terasa nyata.

"Whoaa! Aku dapat terbang dengan bebas di langit!"

Al melompat-lompat kegirangan seperti anak kecil yang baru di belikan mainan. Kesenangan Al ternganggu.

Beberapa bayangan hitam muncul melingkari dirinya. Al merasa aura tak enak dari bayangan hitam itu.

"Kau harus ikut dengan kami... Sang terpilih!" perintah sosok bayangan hitam.

"Tidak! Siapa kalian seenaknya mau membawaku?" tolak Al tegas.

Dua bayangan hitam yang berada di belakang Al mendekat. Al tersudutkan. Ia mengepalkan kedua tangan erat.

"Sial!" umpat Al.

"Kami akan membawa kalian dengan kekera-,"

Perkataan bayangan hitam terpotong. Dua sosok remaja tiba-tiba muncul di antara mereka.

Brukk!!

"Aduh sakit sekali bokongku untuk kesekian kaliannya,"

"Kenapa aku bisa ada di sini?"

Al dan beberapa bayangan terkejut akan kehadiran kedua remaja itu. Al melebarkan kedua mata. Ia sangat mengenal salah satu remaja tersebut.

**********

Yohohoho...

Kembali lagi dengan saya sang author baik hati dan tampan. #pedesekali :v

Chapter kali ini masih menceritakan beberapa karakter tentang kehidupan mereka dan kekuatan super yang akan mereka miliki.

So? Siapakah selanjutnya? Penasaran?

Yuk! Selamat membaca!

{23/05/2020}

With MAlfharizy

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top