#3 (A)
Puluhan pikiran masih memenuhi benak Cheryl ketika kedua kakinya melangkah memasuki sebuah kereta api cepat.
Saat ini dia sudah dua puluh satu tahun - usia yang cemerlang baginya - di tengah karir yang sedang menanjak, serta studi strata dua yang akan segera tuntas.
Kecantikan alami Cheryl mampu memikat mata laki-laki normal manapun yang melihatnya. Secara fisik, tinggi dan berat badannya proporsional. Rambut pirang sebahu serta kulit kuning langsat yang terlihat terawat, berpadanan dengan sepasang mata biru bening cerah yang indah.
Cheryl juga dikaruniai kemampuan khusus alami yang terbilang unik. Tidak sembarang orang yang memilikinya. Kemampuan ini sering menjadi gangguan baginya karena justru datang pada saat-saat yang kurang atau bahkan tidak tepat.
Meski begitu, ada satu hal yang membuat kehidupannya tak seberuntung teman-teman sebayanya. Masa kecil dan asal-usul dirinya. Sejak bayi hingga balita Cheryl tinggal di panti asuhan, sebelum sebuah keluarga muda mengadopsi dan memberinya kehidupan layak hingga kuliah.
Richard dan Kelly Craft menjadi ayah dan ibu angkat sesudah mereka mempunyai Gabriela sebagai anak pertama. Sewaktu berusia tujuh tahun, Gaby merengek minta adik, tapi rahim ibunya sudah keburu diangkat karena kanker yang pernah diderita.
Keluarga Craft amat menerima Cheryl dengan penuh kebahagiaan dan ketulusan kasih sayang. Saking sayangnya, mereka tidak lagi menganggap Cheryl sebagai anak angkat. Bahkan lebih jauh lagi, pasangan Craft menyembunyikan status adopsi selama belasan tahun. Hingga gadis ini mengurus administrasi kuliah pertamanya.
Cheryl sampai shock saat mengetahui dari Kelly, yang akhirnya memberikan pengakuan juga, diiringi dengan permintaan maaf.
Sejak peristiwa itulah, dia berjuang menelusuri asal-usulnya dari panti asuhan tempat dirinya dibesarkan. Kesibukan kuliah, pekerjaan pertama dan lain-lain memperlambat gerak-geriknya. Belum lagi gangguan dari bakat khususnya yang sering membuat dirinya dianggap kurang waras.
Sialnya, data keluarga asli yang didapatnya malah hasil karangan, setelah berhasil diselidikinya secara diam-diam. Tidak cocok sama sekali dengan yang tertulis dalam arsip panti asuhan selama ini. Tapi kemudian, masalah rumit ini tidak lantas berhenti di ujung jalan yang buntu begitu saja.
Minggu lalu - setelah satu tahun usaha keras itu menemui kebuntuan - Cheryl menerima sebuah surel (surat elektronik) misterius. Dari seseorang tak dikenal yang ternyata mengetahui usaha pencariannya selama ini. Padahal yang jelas-jelas mengetahuinya cuma tiga orang keluarga Craft itu. Sangat tidak mungkin mereka menceritakan perihal ini, bahkan pada kenalan terdekat sekalipun.
Alamat pengirim tak terdaftar dalam lingkungan komunikasinya. Anonim yang biasa untuk menyembunyikan identitas. Singkat, namun menimbulkan banyak pertanyaan dan segudang kebingungan.
Cheryl Craft yang malang...
Tenanglah nak, sebentar lagi kebuntuan pencarianmu akan menemui titik terang. Maafkan kami yang terpaksa memberi nama keluarga asal yang salah serta data-data palsu hasil rekayasa pada panti asuhan itu. Perlu kau ketahui, keluarga asalmu sanggup membayar semua itu.
Sebentar lagi kau bakalan tahu misteri kenapa kehadiran awalmu tidak diinginkan di keluarga asalmu. Tapi sayangnya, pasti diiringi dengan kesedihan besar yang akan menghantam kakak-kakak tirimu. Kalian semua akan merasakan suatu kehilangan yang teramat sangat dahsyat.
NB: inisialmu (CC) akan tetap sama meski kau pakai nama keluarga asalmu.
Usai kehadiran surel ini, tiba-tiba bakat alami Cheryl jadi sering muncul. Dia sampai berpikir kalau dirinya nyaris gila. Hingga semalam, satu surel lagi menghentaknya.
Cheryl Craft yang malang...
Besok pagi, seorang bilyuner bisnis akan ditemukan meninggal dunia. Dialah ayah kandungmu, dan tiga orang anak kandungnya adalah kakak-kakakmu. Begitu kau melihat berita kematiannya, segeralah menuju rumah besarnya yang terletak di Area London Distrik Tujuh. Di sanalah mereka bakalan berkumpul setelah malam ini asyik menikmati wine di tempat yang sama.
NB: seorang saudara laki-laki juga mendapat e-mail ini dengan konteks isi yang sama persis. Dia tidak mendapat e-mail yang pertama yang kau dapat karena situasi yang kalian alami berbeda.
Kepala Cheryl bertambah pusing saja. Di sela-sela banyaknya pikiran, dia mendapati dirinya berada di dalam sebuah ruangan keluarga yang besar.
Ruangan yang luas, bersih dan terkesan elegan. Semua perabotan dan barang-barang berharga di situ tergolong mewah. Terlebih seperangkat perlengkapan minum anggur yang tersimpan dengan anggunnya di dalam sebuah lemari kaca.
Hadir pula dua orang laki-laki dan seorang perempuan ikut menemani. Perempuan itu punya telinga, bibir dan kulit yang mirip dengannya. Kemudian, seakan seorang laki-laki memasuki ruangan dari balik punggung. Terdorong rasa penasaran yang besar, dia menoleh. Ternyata...
Wajah itu, tak lain adalah wajahnya sendiri. Wajah seorang perempuan. Semua bentuk dan lekukan yang sama persis dengan kepunyaannya sendiri. Seseorang yang dirinya sendiri tengah memandangnya. Dengan ekspresi yang jelas sekali mirip seratus persen dengan dirinya.
Spontan Cheryl memejamkan kedua matanya. Dan ketika membuka mata, dirinya masih berada di kamar apartemennya di Area Jepang. Ditemani surel misterius kedua yang masih terpampang di layar sejauh dua meter di hadapannya.
Beberapa jam kemudian, alarm masuk ponsel Cheryl berbunyi nyaring. Meski belum empat jam terlelap, dengan sigap tangan kanannya meraih dan mendekatkan ke hadapan kedua matanya. Sebuah nomor yang sama sekali asing. Dia segera menegakkan badan dengan sikap waspada - duduk di atas ranjang.
******
Gimana menurut kalian,
udah ketahuan kemampuan indigonya Cheryl?
Apa yg terjadi selanjutnya ya pada kembaran Chester ini?
Ayo lanjut saja ke bagian kedua dari chapter ini.
(Astardi)
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top