1 - The Guests From Scotland Yard
Hari yang dinanti tiba, beberapa saat setelah makan siang, sang footman tergopoh berlari ke arah manor memberi tahu bahwa sang detektif telah tiba, bersama dengan seorang teman membuat alis Kai berkerut tajam. Namun sesuai dengan isi surat balasan beberapa minggu sebelumnya, Kai beserta para pelayan mau tak mau menyambut tamu yang akan mengganggu ketenangan manor selama lima hari ke depan.
Seprai telah diganti, kamar telah disiapkan, dan misteri siap diselidiki.
Ketika langkah kaki Mr. Whetstone dan Mr. Mitford tiba di depan pintu manor, sang penguni pun bersiap untuk menyambut.
========
Day 1 - HP: 12
Salah satu hal yang Harold suka dari Myrtlegrove Estate adalah koleksi buku milik sang tuan rumah yang beragam. Dia bahkan dapat menemukan buku-buku langka yang hanya bisa diperoleh dari acara lelang eksklusif atau mungkin bahkan hanya dapat ditemukan di pasar gelap. Hal itu tidak mengherankan bagi Harold. Dengan koneksi dan harta benda yang dimiliki, tentu saja Henry Myrtle dapat membeli buku-buku itu tanpa kesulitan. Pria tua itu bahkan memberikan Harold jatah khusus untuk membeli buku-buku medis setiap bulannya. Harold hanya perlu mengusulkan buku yang ingin dia beli kepada Akio Kai, lalu butler kepala Myrtlegrove Estate akan memesankannya tanpa banyak tanya.
Pemikiran yang menarik, gumam Harold sambil menutup buku tebal yang baru selesai dia baca. Buku itu merupakan versi terjemahan dari tulisan seorang filsuf Yunani yang membahas konsep alkimia dan ilmu pengobatan. Harold harus sangat berhati-hati saat membolak-balikkan halaman buku karena setiap lembarnya sudah cukup lapuk. Sebagai dokter, dia tidak hanya mempelajari ilmu pengobatan modern, tapi juga cabang keilmuan lain yang berkaitan dengan profesinya.
Saat Harold hendak mengembalikan buku ke rak, terdengar suara ribut dari arah ante room yang terletak persis di sebelah perpustakaan. Harold dapat mendengar langkah kaki tergesa–mungkin milik salah satu footman–meninggalkan ruang tunggu di bagian depan manor tersebut, sepertinya untuk melaporkan kedatangan para tamu kepada sang butler kepala.
Sepertinya tamu yang dimaksud Akio sudah datang.
Akio memang sempat memberi tahu Harold bahwa Myrtlegrove Estate akan kedatangan seorang tamu dari Scotland Yard. Kalau Harold tidak salah ingat, Metropolitan Police ingin menyelidiki tentang hilangnya Dorothy Herring, salah satu mantan pelayan di Myrtlegrove Estate.
Ah. Dorothy yang malang.
Harold ingat gadis yang sedang dicari-cari polisi itu. Well, pria itu memang tidak pernah melupakan setiap gadis yang pernah dia temui.
Usai menyelipkan kembali buku yang habis dibacanya ke dalam rak, pikiran Harold sedikit teralihkan. Ada yang janggal pada rak di hadapannya. Harold membungkukkan badan dan memeriksa lebih dekat deretan yang kosong pada rak di sudut kiri ruang perpustakaan itu.
"Dokter Wayne?"
Duk!
Kepala Harold membentur rak saat hendak menoleh kepada gadis yang memanggilnya barusan. Pria itu refleks mengelus-elus bagian belakang kepalanya yang sakit.
"Oh, halo, Gaela. Kau hendak bersih-bersih di sini?" Meski kepalanya terasa nyeri, Harold tetap memasang senyum manis untuk menjawab sapaan Gaela.
"Maaf jika mengejutkan Anda, Dokter Wayne," kata Gaela dengan tampang bersalah. "Iya, saya hendak bersih-bersih."
"Apakah tamu-tamu Mr. Kai sudah datang?" tanya Harold memastikan. "Kalau tidak salah, ada petugas Metropol yang akan berkunjung hari ini, kan?"
"Iya, mereka sudah datang," jawab Gaela diiringi anggukan.
"Kau sudah bertemu mereka? Ada berapa orang yang datang?" Sembari mengelus-ngelus kepalanya yang kini sedikit benjol, Harold mendekat kepada Gaela.
"Ada dua orang, Dokter Wayne," Gaela diam selama beberapa saat sebelum berbicara lagi, "jika boleh bertanya ...."
"Bertanya apa, Gaela? Kau tidak perlu takut kepadaku. Aku akan menjawab pertanyaanmu dengan senang hati."
Kini, jarak antara mereka hanya tersisa satu langkah. Harold dapat melihat mata hijau Gaela dengan lebih jelas. Berbinar cerah bagai zamrud.
Cantik, pikir Harold. Dia makin terpikat pada kecantikan alami gadis muda itu.
"Euh, apa mereka ...," Gaela mengedarkan pandangan ke sekeliling seperti hendak memastikan tidak ada orang lain yang dapat mendengar percakapan mereka, lalu berbisik kepada Harold, "datang untuk menyelidiki kasus orang hilang?"
"Aah. Kupikir kau akan menanyakan hal yang lebih personal." Harold tertawa. Tingkah Gaela benar-benar membuatnya gemas. "Aku dengar-dengar memang begitu. Kalau tidak salah, salah satu maid yang sudah resign dari Myrtlegrove ternyata tidak pulang ke rumahnya. Jadi keluarganya mencari."
Harold sedikit membungkukkan badan hingga wajahnya hampir sejajar dengan wajah Gaela, sampai-sampai jarak antara ujung hidung mereka hanya tersisa beberapa sentimeter saja. "Apakah kau takut dengan rumor itu?" tanya Harold penuh perhatian. Matanya menatap mata Gaela lekat, seperti hendak menyelami isi pikiran gadis itu.
"Eh? T-tidak. Maksudku ... iya? Eh?" jawab Gaela gelagapan. Dia buru-buru menjauhkan wajahnya dan menggeleng kaku. "Saya hanya sedikit takut. Hanya sedikit."
Harold kembali berdiri tegak. Salah satu sudut bibirnya tertarik ke atas. Pria itu terlihat puas karena berhasil membuat Gaela salah tingkah.
"Kau tidak perlu takut. Di sini aman, kok. Mr. Kai benar-benar mengawasi semua pegawai dengan saksama, memastikan tidak ada yang terluka," katanya berusaha meyakinkan Gaela. "Lagi pula, ada aku juga di sini. Kau bisa meminta bantuanku kapan saja."
"Terimakasih." Gaela masih menghindari tatapan Harold.
"Kalau ada yang meresahkanmu, kau bisa bercerita kepadaku. Aku akan menyapa para tamu dulu. Selamat bekerja, Gaela," ujar Harold sambil menepuk lembut puncak kepala Gaela dua kali.
Interaksinya dengan Gaela barusan berhasil menghadirkan kebahagiaan tersendiri bagi Harold. Bahkan, dia sudah tidak merasakan lagi rasa sakit di bagian kepalanya yang terbentur rak tadi.
Sambil bersiul pelan, Harold meninggalkan ruang perpustakaan.
=-=
Harold sengaja keluar perpustakaan melalui pintu yang terhubung ke ruang tamu. Seperti yang telah dia duga, pintu yang menghubungkan ruang tamu dengan ante room terbuka lebar. Dia dapat melihat Akio sedang berbincang dengan dua orang tamu dari Scotland Yard. Harold memperhatikan mereka. Detektif yang lebih senior mengenakan kacamata hitam dan tampak sedang memegang puntung rokok yang menyala. Sosoknya terlihat sedikit mengintimidasi. Harold dapat menebak bahwa detektif itu bukan tipe orang yang suka berbasa-basi dan berbicara omong kosong. Sebaliknya, detektif yang satu lagi sungguh antitesis dari detektif pertama. Detektif kedua tampak sangat muda dan berperawakan kecil, bahkan sekilas terlihat seperti bocah remaja.
Setelah membaca situasi, Harold memutuskan untuk mengumumkan kehadirannya. Dia mengetuk pintu sembari menyunggingkan senyum andalannya.
"Maaf sudah mengganggu. Saya hanya ingin menyapa para tamu yang sudah jauh-jauh datang ke sini sekaligus memperkenalkan diri." Harold melirik Akio dan memberi tanda supaya butler itu memperkenalkannya kepada kedua tamu mereka.
"Doctor Wayne?" Akio tampak kaget, tapi dalam sekejap pria itu kembali menguasai diri. Dia mengambil jeda sejenak sebelum lanjut berbicara, "Tamu-tamu sekalian, mohon maaf atas keterlambatan saya memperkenalkan orang ini. Dia adalah dokter pribadi bagi Master Myrtle, Doctor Harold Wayne."
Kemudian pria berambut klimis itu mengarahkan ujung tangannya pada masing-masing tamu dan meneruskan, "Beliau yang sedang duduk di situ adalah Detektif Polisi dari Scotland Yard, Mr. Viper Wetstone, sedangkan yang duduk di sebelah sana adalah rekan yang ikut bersama Beliau, Mr. Mitford."
"Anda berdua bisa memanggil saya Harold saja," kata Harold ramah.
Harold memutuskan untuk mendekat kepada detektif yang lebih muda karena tampak jauh lebih ramah daripada detektif yang satunya. Pria itu mengulurkan tangan untuk mengajak berjabat tangan.
"Anda tidak apa-apa, Mr. Mitford? Apakah Anda sedang tidak enak badan? Kalau iya, saya bisa memeriksa Anda." Sejak tadi Harold memperhatikan bahwa lelaki muda di hadapannya itu seperti sedang menahan sakit.
Mario menyambut uluran jabat tangan Harold. "Mario Mitford. Salam kenal. Di sini saya hanya bertugas membantu Detektif—aw!" Pemuda itu mengerang ketika mencoba berdiri.
Perhatian Harold segera tertuju pada salah satu kaki Mario yang tampaknya menjadi sumber rasa sakit. Harold segera berjongkok. "Apakah saya boleh memeriksa kaki Anda, Mr. Mitford?"
"Oh? Tadi cuma jatuh biasa, kok, karena saya kurang hati-hati .... Padahal saya belum ada satu hari di sini, tapi sudah merepotkan saja. Mohon maafkan kecerobohan saya."
"Izinkan saya memeriksanya untuk memastikan. Kaki yang terkilir bisa makin parah jika tidak segera diobati."
Karena Mario tidak menunjukkan tanda-tanda keberatan, Harold mulai melepas sepatu Mario lalu menggulung celana pemuda itu. Semua itu dia lakukan dengan gerakan yang teramat hati-hati. Dia tidak ingin berbuat ceroboh dan justru memperparah cedera yang dialami Mario.
Harold mematung sejenak saat melihat betis Mario yang mulus, tidak seperti laki-laki pada umumnya. Pria itu melirik sekilas pada wajah Mario. Dia dapat menemukan sedikit ciri-ciri feminin di wajah itu. Harold memang pernah membaca tulisan salah satu profesor yang menjelaskan bahwa seorang laki-laki bisa memiliki beberapa ciri perempuan jika kekurangan hormon testoteron.
Melihat Mario yang masih saja meringis menahan sakit, Harold lanjut memeriksa kaki kiri Mario. Diraba-rabanya pergelangan kaki Mario untuk mencari tahu bagian mana yang cedera.
"Sepertinya ada sendi yang bergeser. Tapi saya bisa mengobatinya," kata Harold. "Apakah boleh saya coba? Rasanya mungkin sedikit sakit. Tapi, saya jamin setelah itu Anda akan merasa lebih baik."
"Boleh. Terima kasih banyak." Mario sepintas melirik Detektif Whetstone, lalu lanjut bertanya,"Apakah saya harus berada di posisi tertentu, Dokter Wayne?"
"Anda hanya perlu percaya pada saya."
Harold memang bukanlah seorang ahli tulang, tapi jika hanya mengobati cedera ringan seperti ini, dia cukup kompeten melakukannya.
Usai menjawab pertanyaan Mario, Harold menyangga telapak kaki Mario di lututnya, lalu mulai menggerakkan telapak kaki Mario ke kanan dan kiri. Beberapa saat kemudian, dia melakukan gerakan menghentak untuk mengembalikan sendi yang bergeser ke posisi semula.
Krak
"Aw," Mario mengaduh pelan ketika Harold melaksanakan tugasnya.
Harold memeriksa kembali pergelangan kaki Mario. Tampaknya, dia berhasil. Mario tidak lagi terlihat kesakitan seperti tadi.
"Apakah saya akan mengganggu fokus Anda jika saya mengajak Anda mengobrol?" Pemuda itu bertanya kepada Harold.
"Tidak, kok. Sebenarnya ini sudah selesai, tapi akan lebih baik jika untuk sementara waktu kaki Anda dibebat dulu. Coba Anda gerak-gerakkan sedikit. Apakah masih sakit?" Harold menatap mata kelabu Mario sembari mengulas senyum simpatiknya.
Pemuda itu melaksanakan perintah Harold, lalu mengangguk pelan. "Aman. Terima kasih, Dokter Wayne."
"Syukurlah." Senyum Harold terkembang lebar. Dia selalu merasa senang setiap kali berhasil mengobati pasiennya. "Kalau begitu, saya kembali ke kamar dulu untuk mengambil perban dan obat. Nanti, kita bisa lanjut mengobrol sambil saya membebat kaki Anda."
Harold bangkit berdiri, dia mengangguk sekilas pada Detektif Whetstone dan Akio, lalu meninggalkan ante room.
=======
Hai.
Karena terlalu panjang, rekap RP hari pertama saya pecah jadi 2 chapter.
Di chapter ini saya sertakan juga denah Manor serta ilustrasi ruangan yang digunakan saat RP. Masing-masing ruangan memiliki clue tersembunyi yang bisa diperiksa dengan skill investigasi. Nah, Harold mau periksa rak yang ada di perpustakaan, sayangnya selain gagal, karena hasil gachanya lebih dari 95, malah kena fumble, alias nyawanya berkurang. Makanya Harold kejeduk rak, dan nyawanya yang semula 12, jadi berkurang 1 (Poor Harold).
Sebagai dokter, Harold punya skill First Aid yang cukup tinggi. Tapi, tetap aja ada kemungkinan gagal ngobatin Mario. Untungnya, kali ini kerang ajaib berpihak kepada Harold dan Mario. Kaki Mario nggak jadi tambah parah, hahaha. Setidaknya walau suka tebar pesona, Harold masih cukup kompeten jadi dokter.
Work ini hanya merekap hasil roleplay dari sudut pandang Harold ya. Jadi, kalau mau tahu gimana perasaan Gaela pas digodain Harold sama gimana kesan pertama Harold di mata Mario, please check these works:
Gaela's POV >> The Maiden of Secret by Nanaasyy
Mario's POV >> The Ambiguous Reporter by izaddina
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top