empatpuluh empat

Kiev dan Dave berpandangan dengan sengit.

"Kalau Anda nggak bisa bersikap sopan, saya nggak segan untuk panggil petugas keamanan." Rahang Kiev kemudian mengatup, menahan diri pada Dave yang dinilainya kurang ajar karena telah menggenggam tangan Kivia dengan kasar.

"What? Lo ngusir gue? Lo nggak tau gue siapa?" tanya Dave dengan emosi yang meluap-luap. Dave mendorong bahu Kiev.

Kiev lantas mencekal tangan Dave. Ia bisa saja menantang Dave untuk berkelahi dan Kiev percaya diri dengan kemampuan bela dirinya. Namun, amarah Kiev teredam saat mendengar suara Kivia.

"Kiev, udah...." Kivia menarik lengan Kiev dari belakang.

"Awas kamu, Kivia. Urusan kita belum selesai," tunjuk Dave menahan emosi pada Kivia dan Kiev. Sadar sekarang telah menjadi perhatian orang-orang dengan pandangan negatif, Dave segera beranjak pergi dari sana.

"Kamu nggak kenapa-napa?" tanya Kiev berbalik menatap Kivia.

Kivia mengangguk menenangkan.

"Makasih, Kiev."

Ia lalu beralih pada Ganis. "Ganis, you okay?"

"Iya, Ya. I am okay. Untung Kiev datang. Kalau nggak, aku bisa ngamuk banget sama cowok yang mulutnya nggak ditata itu," ujar Ganis.

Ganis kemudian pamit dari sana dan meninggalkan Kivia bersama Kiev. Pagelaran busana itu benar-benar usai. Kini Kiev menunggu Kivia berganti pakaian. Kivia mengenakan jumpsuit santai dan rambutnya digelung menggunakan jedai. Kivia pamit dan cipika-cipiki dengan para staff yang telah membantunya.

"Maaf lama, ya," kata Kivia di depan Kiev. Kiev sudah menanggalkan jasnya. Dua kancing kemeja teratasnya pun dilepas dan bagian lengan yang digulung hingga siku.

Kiev mengacak puncak kepala Kivia. "Tadi sambil ngobrol juga kok."

"Duluan, semuanya," kata Kiev sembari menggandeng tangan Kivia.

Kivia juga mengangguk ramah. Membuat semua yang ada di sana tercerahkan bahwa kedekatan Kiev dan Kivia bukan rumor semata dan sudah menjadi rahasia umum di kalangan staff belakang layar. Tinggal menunggu waktu saja hal ini menyebar ke publik.

Kiev membawa mobilnya sendiri dan para manajer sudah pergi lebih dulu bersama mobil manajemen.

Setelah Kiev dan Kivia memasuki Aston Martin warna silver itu, Kiev memeriksa pergelangan tangan Kivia. Sudah tidak semerah tadi.

"I am okay, Kiev. Really."

Kiev mengecup pergelangan tangan Kivia dan mengusapnya sebelum mulai menjalankan mobil.

"Jadi, yang tadi itu yang namanya Dave?" tanya Kiev akhirnya.

Kivia mengangguk. "Dia belum berubah ternyata. Dia cukup tempramental dan agak narsistik."

"Kamu benci dia, Ya?" tanya Kiev lagi.

Kivia menghela napas. "Sebenarnya sekarang nggak ada perasaan yang tersisa. Karena dulu, aku menghabiskan waktu untuk membenci dia. Aku juga nggak tau udah memaafkan dia atau nggak, yang pasti aku nggak tau kenapa dia masih bisa santai-santai aja depan aku dan nggak merasa bersalah sedikit pun."

Gadis itu menggigit bibirnya dan menggelengkan kepala, mencoba mengusir ingatan tentang perlakuan kasar Dave padanya dulu.

"Jujur aja, ketika melihat dia tadi, otomatis kenangan buruk itu juga datang mengganggu aku. Aku sempat gentar dan merasa takut saat berhadapan dengan dia tadi... Tapi aku sadar, aku nggak hidup di masa lalu."

Senyum Kivia mengembang. "Sekarang aku punya kamu di sisi aku, ada ayah juga."

Kiev mengusap pipi Kivia. "Takut itu hal yang wajar, sayang.... Tapi aku yakin kamu dan aku bisa hadapi sama-sama. Apa pun rintangannya. Kita bisa saling menguatkan dan cari jalan keluar bersama."

Kivia mengangguk dan menggenggam tangan Kiev di pipinya.

"Aku selalu ingin ngucapin terimakasih sama kamu, karena udah datang ke kehidupan aku, jadi support system aku," ujar Kivia dengan mata berkaca-kaca, suaranya bergetar dan senyuman yang secara natural merekah di bibirnya.

Kiev lantas menepikan mobilnya.

"Ya ampun, sayang...." Kiev kemudian merengkuh Kivia dalam pelukannya.

"Maaf yaaa, aku jadi cengeng," kata Kivia membalas pelukan Kiev erat.

Kiev mengusap bagian belakang kepala Kivia. "I am so grateful to have you in my live, Kivia."

"Thank you for always being there for me, Kiev. I love you," ujar Kivia pelan.

"I Love you too, Ya...." Kiev tak bisa menahan senyum dan perasaan hangat yang berdesir di relung hatinya. "I am so grateful we chose each other."

Pelukan mereka baru terurai ketika ponsel Kiev bergetar.

Kiev lantas memeriksa ponselnya. "Ada telepon, dari Bunda."

"Halo, Bun?"

"Besok pulang ke rumah nggak?" tanya Bunda Kiev, Dewi Laksita Bhagaskara.

"Pulang dong, kenapa, Bun?"

"Okay. Ajak Kivia main ke rumah juga ya."

Kiev melirik Kivia yang amat dekat di sampingnya. "Hm? Oh iya ini aku lagi sama Kivia."

"Oke, diajak ya, Kiev. Itu juga kalau Kivia-nya nggak sibuk."

"Besok kamu sibuk, Ya?" tanya Kiev pada Kivia.

Kivia menggeleng. "Besok aku free."

"Ini bunda ngajak kita main ke rumah."

"Oh ya? Boleh boleh," ujar Kivia mengangguk-angguk.

Kiev kemudian mengaktifkan mode loudspeaker. "Oke katanya, Bun."

"Okeee, sampai ketemu sayang-sayangnya Bunda."

"Sampai ketemu, Bunda," ujar Kivia.

"See you, Bunda...." kata Kiev sembari mengacak lembut rambut Kivia.

***

"Ya Tuhan...." lirih Kivia di keesokan harinya setelah bangun tidur.

Ada banyak pesan dari Maya, Mbak Vanya, Early, Bu Maysha dan Ganis. Pesan-pesan mereka seputar dengan topik panas yang baru saja Dave lempar ke publik. Ada riwayat panggilan Kiev yang meneleponnya tapi tidak terjawab.

Ya, tak sempat menunggu 24 jam dari acara pagelaran busana Nadira Himawan selesai digelar, Dave Ajibrata membuktikan ancamannya pada Kivia. Dave mengunggah foto Kivia yang diambilnya secara pribadi saat berjalan di runway.

Ditambah pada slide kedua, ia mengunggah fotonya bersama Kivia di masa lalu. Waktu itu Kivia berumur 18 tahun dan Dave 21 tahun. Tidak ada yang istimewa sebenarnya. Mereka hanya duduk berdampingan. Tak hanya berdua, di sana juga terdapat beberapa orang. Itu merupakan momen saat keduanya menghadiri pesta sweet seventeen putri salah satu konglomerat Tanah Air.

Kivia mengenakan gaun paling tertutup di antara sejumlah teman-temannya yang lain di circle itu. Namun, dapat dilihat outfit Kivia secara keseluruhan dari ujung kepala sampai ujung kaki lengkap bisa membeli sebuah pulau pribadi. Itu belum termasuk dengan perhiasannya.

Dave nekat menulis caption "Mine" dan menuai banyak komentar warganet. Dave yang bestatus sebagai 'influencer' memang hangat diberitakan karena isu perceraiannya.

Terlebih Dave memiliki citra sangat menyayangi sang istri dan berbagai foto kemesraan lainnya yang kerap ia tunjukkan di dunia maya. Padahal realitanya tidak seindah itu.

Foto yang diunggahnya bersama Kivia lantas dihubung-hubungkan dengan masalah perceraiannya. Apalagi isu Dave yang selingkuh dan melakukan KDRT sudah digaungkan sejak lama oleh istri Dave.

Mengingat betapa banyaknya perhatian yang diarahkan pada Kivia, nama Kivia kembali menjadi trending topic. Meskipun nama Kivia trending hampir setiap hari, akan tetapi pembicaraan tentang Kivia yang tampil dalam pagelaran busana desainer kondang Nadira Himawan dan interaksinya bersama supermodel internasional Ganis Ayu harus tergusur dalam beberapa jam dengan sensasi yang ditimbulkan Dave.

Di kediamannya, Dave tersenyum puas melihat kehebohan yang telah ia ciptakan dalam satu postingan.

***

Kolom komentar Dave seketika menjadi sarang warganet. Tak sedikit yang memberikan hujatan pada Kivia. Menudingnya sebagai perusak rumah tangga orang lain. Menuduhnya bermuka dua dan imej baik di hadapan publik itu hanya menyimpan semua kebusukannya. Mereka beranggapan tidak menyangka bahwa Kivia bisa begini parahnya.

Di sisi lain, tak sedikit pula yang membela Kivia dan menganggap Dave hanya ingin panjat sosial. Mengingat akun instagram yang mengupdate fashion yang Kivia kenakan saja followers-nya jauh lebih banyak dibandingkan Dave.

Belum pihak manajemen atau Kiev turun tangan, penggemar Kivia yang ketularan dengan Kiev Fans Club yang militan, langsung pasang badan membela Kivia. Mereka tak hanya adu argumen dengan haters yang selalu menyudutkan Kivia. Penggemar Kivia juga secara terang-terangan membeberkan fakta bahwa selingkuhan Dave bukanlah Kivia. Melainkan orang lain.

K-Entertainment langsung menggelar rapat karena tak dipungkiri ini adalah skandal yang cukup besar dalam sejarah perusahaan itu berdiri. Skandal ini juga mempengaruhi para dewan direksi yang bertanya-tanya tentang kebenaran isu tersebut. Apalagi isu perselingkuhan dan istilah pelakor merupakan hal yang sangat negatif bagi imej Kivia sendiri.

"Nggak usah dikasih panggung," tegas Kiev.

Kivia memilih untuk berhenti membaca komentar-komentar terkait dirinya yang menghebohkan dunia maya itu. Ia hanya agak khawatir karena membuat Maya dan tim K-Entertainment yang cukup dibuat pening karena ulah Dave.

Juga kredibilitas dirinya sebagai artis yang dinaungi oleh K-Entertainment dipertanyakan dan Kiev harus berurusan dengan para pemegang saham lainnya. Kivia takut saham K-Entertainment anjlok gara-gara permasalahan ini. Namun, Kiev meyakinkan bahwa hal ini memang harus mereka lewati.

"Ada stasiun TV yang mau undang Dave buat wawancara di acara Talk Show khusus tapi Bos Kiev langsung bertindak," kata Maya.

"Gimana caranya?" tanya Kivia penasaran.

"Kiev punya koneksi sama pimpinan seluruh stasiun TV," jelas Maya lagi. "Oh iya video cuap-cuap nggak penting Dave juga udah ditake down. Jadi, sekarang mereka cukup tau bahwa Dave memang mantan tunangan Kivia dulunya."

"Hal ini pasti merembet ke latar belakang keluarga kamu. Gimana, Ya?" tanya Mbak Vanya.Kivia menghela napas kemudian mengangguk. "It's okay. Cepat atau lambat mereka pasti akan tau. Aku nggak perlu menutupinya lagi. Ya harus gimana lagi."

Tangan Mbak Vanya terulur mengusap bahu Kivia. "Kami minta maaf nggak bisa melindungi hal itu. Tapi sesuai permintaan kamu di kontrak, kita nggak akan menerima kalau ada yang nanya-nanya tentang background family kamu, selain kamu sendiri yang bicara."

Kivia mengangguk. "Makasih banyak, Mbak. Makasih semuanya."

"Oh iya, sebenarnya ini udah agak teralihkan sih. Karena postingan salah satu staff yang bocor ngerekam kalian gandengan tangan, publik udah makin mengendus kedekatan Bos Kiev dan Mbak Kivia," kata Maya memberikan informasi. Senyumnya pun terbit secara penuh.

Kivia bingung harus bagaimana. Namun, senyum Maya benar-benar menular.

"Walaupun masih ada yang agak nyinyir, tapi dominannya kebersamaan Mbak Kivia dan Bos Kiev ditanggapi positif."

"Kami yakin pemberitaan negatif dan sangkut paut Dave akan segera berlalu. Sabar ya, Mbak Kivia...."

"Oke, kita akan konferensi pers nanti siang," kata Kiev yang baru saja datang. Dari tadi Kiev sibuk mengurus hal ini itu ke sana kemari.

Melihat keberadaan Kivia, Kiev langsung tersenyum hangat. Matanya terlihat lelah dan rambutnya kini tak serapi biasanya. Kiev mendekat dan memeluk Kivia tanpa banyak berpikir. Membuat Maya langsung menutup mulut karena terkejut, dan saling tatap dengan Mbak Vanya. 

Aduh, dia uwuphobia.

"Semangat ya?"

Kivia mengangguk dan membalas pelukan Kiev. "Semangat."

Sebentar lagi, Kivia harus berjuang menghadapi banyaknya wartawan dalam konferensi pers. Ia tidak akan membiarkan Dave bebas memperlakukannya semena-mena seperti ini.

***

Banyaknya kamera terpasang di berbagai sudut dan microphone wartawan dikumpulkan menjadi satu di dekat meja Kivia. Meski agak gugup, Kivia berbicara dengan lancar dan tegas.

Tak gentar sedikit pun menjawab segala pertanyaan yang datang. Intinya, ia membenarkan Dave merupakan mantan tunangannya di masa lalu dan pertunangan itu sudah dibatalkan. Ia dan Dave tidak punya hubungan apa-apa lagi. Mereka juga baru bertemu kembali pada hari kemarin saat pagelaran busana desainer Nadira Ratna Himawan.

Jadi, Kivia membantah keras jika ia dikaitkan dengan hancurnya rumah tangga Dave. Itu bukan urusannya. Pertanyaan demi pertanyaan dijawab Kivia dengan jelas.

Kivia bahkan tak sadar tersenyum senang saat menanggapi pertanyaan tentang dirinya dan Kiev.

"Doain aja ya," tutup Kivia kala pertanyaan tentang hubungannya dengan Kiev datang bertubi-tubi.

"Satu lagi, Mbak Kivia! Apa benar Mbak Kivia adalah putri tunggal Kumara Nararya Komisaris K-Corporation?"

Kivia tidak menyangka pertanyaan tentang ayahnya juga ikut dilontarkan. Mendapat umpan, tentunya kemampuan menyelidiki wartawan tidak bisa diremehkan.

"Benar," jawab Kivia sambil mengangguk dan mencengangkan semua orang. "Makasih semuanya ya. Makasih banyak...."

Usai Kivia turun dan dikawal oleh para ajudan meninggalkan area konferensi pers. Para wartawan yang duduk di sana begitu heboh di depan laptop masing-masing.

"Gila gila gila!!!"

"Tunggu apalagi? Tulis!!!"

Selain yang gerak cepat menulis, ada juga yang memilih mengeluarkan kebutuhan mulut mereka yang ingin berkomentar. "Kivia itu kayak lapisan bawang, berlapis-lapis. Dulu viral karena nyetir truk raksasa yang segede alaium gambreng itu. Mana cantik banget pula, natural manisnya. Bening banget."

"Terus awalnya dia kan figuran malah disuruh jadi pemeran utama. Ya gue jadi sutradaranya juga bakalan mikir kek gitu sih. Sayang banget kalau disia-siain jadi figuran, mana aktingnya bagus. Ini ternyata dia pernah jadi supermodel di New York bareng Ganis Ayu. Gokil banget," sahut wanita di sampingnya.

"Sekarang, yang lebih mengejutkan lagi dia itu putri tunggalnya konglomerat Kumara Nararya."

"Eh kalau dia cinlok sama Kiev itu beneran deh kayaknya, gila kapal gue berlayar dong! Cocokan sama Kiev deh, sama-sama adem gitu bawaannya. Gue baper banget sama mereka berdua."

"Dave ganteng juga sih, tapi jauh ganteng Kiev. Tuh kan apa gue bilang. Dave halu kayaknya masih ngarep Kivia."

"Dave KDRT sama selingkuh, ih ew banget jadi laki. Lenyap respek gue sama dia. Fotonya sama Kivia itu udah beberapa tahun yang lalu, nggak ada foto terbaru. Liat aja fotonya sama selingkuhannya, noh banyak di Twitter."

"Untung istrinya gugat cerai, gue juga mana tahan punya laki macam gitu. Makan ati."

Kania Hartono, yang termasuk pada foto yang diunggah Dave juga tak ketinggalan diburu wartawan untuk dimintai keterangan.

"Oh, iya itu emang foto waktu aku sweet seventeen. Ha? Bukannya pertunangan Kak Kivia dan Kak Dave dibatalkan tahun itu juga ya? Kita nggak kenal-kenal banget, lebih ke kolega bisnis orang tua sih. Jadi paling pernah kumpul-kumpul golf atau main tenis. Kak Kivia sempat ngilang gitu.... Aku nggak mau terlalu ikut campur sih urusan mereka. Makasih semuanya...." ujar Kania buru-buru, asisten pribadinya dan beberapa ajudan melindungi gadis itu menuju mobil.

Sementara itu, Kumara Nararya meradang, ia menahan emosi saat duduk berhadapan dengan orang tua Dave.

bersambung

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top