delapan

lambelambean: hmmm hmmmm babang kiev pilih yang manaaaa

----

Postingan mimin lambelambean tentu memicu kehebohan di dunia maya. Tidak hanya merembet karena direpost oleh akun-akun gosip instagram lainnya. Gosip yang digosok makin sip ini seolah membelah diri dan menyebar pesat. Dari trending twitter, berlanjut dengan menetasnya banyak artikel di portal berita online lalu berbuntut pada pemberitaan oleh media televisi.

Di kamarnya, Early masih memantau kolom komentar postingan mimin lambe-lambean terkait kebersamaan Kiev dan Kivia. Early membenarkan posisi rol rambutnya sebelum jemarinya menari terus melakukan scroll di kolom komentar. Matanya membaca dengan saksama komentar yang ditulis oleh para netizen.

delisakievforever : SIAPA TUH PELAKOOOR? PELAKOOOOR WOI PELAKOR. DELISA-KIEV FOREVER!

kievfc_: Kiev nggak pernah konfirm hubungannya sama siapa-siapa kok

Kievsalahgaul : gue slipet juga ni babang Kiev

kinyiskinyis : nggak ada yang cocok. cocoknya sama akyu :p

kievfansclubgoldenways : siapapun pilihan abang Kiev semoga yang terbaik aja buat dia....

istrikiev : diam kalian semua. saya istrinya yang sah

simelekete : ngajak tubir mulu deh minceuu

gerakansegeranikah : siapapun jodohnya semoga lekas menikah dan punya momongan

angginafila: cicicuitttt

dionangkasa_ : uhuy

jaenudinjajamiharja : sabar ya Kiev, susah jadi orang ganteng. nggak heran makanya gue juga susah.

kieveyeueueueu : gakuku ganana gans banget babang Kiev

antiribetantibocorcambodifit  : ribet bgt netijen

netizenjulid : paling Kiev sama Delisa deket cuma gimmick hadeeeh

netizenzenzen : sama ini lebih cocok deh. Kiev keliatannya bahagia banget

delisadihatiku : tega teganya Kiev sama cewek di depan delisa. emang cowok nggak bener

delisamyqueen : iyuh banget tuh cewek nempel-nempelin Kiev, masih cantik junjungan gue ke mana-mana kali. Mukanya aja nggak jelas. blur. Mirip kulit biawak kali. burik iyuh jijik najisuuuun. Udah pasti cantikkan Delisa My Queen

Melihat komentar itu, Early yang sudah memastikan bahwa ia kini menggunakan fake account langsung bergerak untuk membalas komentar itu. Jemarinya menari dengan lincah di atas keypad dengan menggebu-gebu

hamtarotidur : eh mbak @delisamyqueen saya ada di tkp dan cewek di sebelah Kiev itu cantik bgt kek bidadari. katanya fans delisa. udah pasti ngikutin web seriesnya itu kan? tentang mental health. masih aja cyber bullying. hati-hati lho mbak udah ada UU ITE. Jarimu harimaumu. Sadar mbak sadaaaar.

Kening Early mengernyit. Pihak lawan malah membalas dengan sadis, pakai mengeluarkan kata-kata penghuni kebun binatang segala. Huh, ada aja ya orang yang jelas salah tapi ngeyel kayak gini?

Early menghempaskan ponselnya dan memutuskan untuk berhenti meladeni pikiran si haters Kivia yang batu banget itu. Huh, bikin pusing aja.

***

Seperti biasa, Kiev tak pernah terlalu berkomentar di luar masalah pekerjaan. Ia ingin pemberitaan tentangnya hanya terkait karya-karyanya bukan malah berfokus dengan masalah pribadinya. Kiev lebih senang disebut dengan seniman dibanding selebriti yang hanya mengandalkan popularitas. Ia lebih memilih dikenal dengan prestasi bukan sensasi. Namun, awak media dan masyarakat kelihatannya lebih senang membincangkan masalah pribadi para selebriti.

Meski Kiev tau itu adalah risiko dari pekerjaannya di bidang entertain. Minimnya privasi, semua orang seakan ingin tahu segala hal tentangnya. Perhatian di berbagai penjuru. Kadang hal itu membuat Kiev sulit bernapas. Namun, ia sudah menjalani ini sejak kecil. Kiev sudah terbiasa. Menghadapi skandal narkoba dan peculikan pernah Kiev lewati. Ia masih trauma dengan jarum suntik juga suara benda yang digeret membuat Kiev sesak napas. Skandal kencan seperti ini bukanlah apa-apa baginya.

Hanya saja, Kiev takut Kivia mendapatkan dampak dari pemberitaan ini. Syukurnya, komunikasi mereka berjalan baik. Kiev sudah menyelesaikan proses syutingnya dan siap untuk kembali ke Amerika Serikat. Ia bahkan tidak bisa ikut media visit untuk kegiatan promosi bersama rekan yang lain.

Kiev jadi berpikir. Kebersamaannya dengan
Kivia yang saat itu kebetulan di depan publik adalah bagian dari kehidupannya. Dan sudah menimbulkan kegemparan seperti itu. Bagaimana kalau ... mereka benar-benar bersama. Anggap Kiev terlalu memandang jauh ke depan. Namun, andai saja harapannya menjadi kenyataan. Bersediakah Kivia memasuki dunia Kiev. Apakah segala yang terkait hingar bingar dunia entertain membuat Kivia nyaman?

"Nggak apa-apa, Kiev. Gue nggak punya sosial media. Sean pernah nunjukin postingan akun gosip itu tapi gue juga nggak minat baca komentar kok, lo tenang aja." Suara lembut Kivia menenangkan Kiev. Meski hanya bersua via suara.

Kiev menghela napas lega. "Syukur deh kalau gitu. I'm so sorry, Ya."

"Kiev lo udah banyak banget minta maaf."

"Really? Sorry, Ya."

Kivia tertawa kecil. "Tuh kan minta maaf lagiii."

Tawa gadis itu menular. Jarak seperti bukan penghalang karena bagi Kiev, rasanya Kivia tepat ada di depannya. Membayangkan ekspresi gadis itu di setiap perbincangan mereka. Apa Kiev sudah sejatuh ini padanya?

Namun, Kiev tak tahu. Kivia memang merasa baik-baik saja akan tetapi sang ayah yang overprotektif bereaksi berlebihan. Kumara Nararya mendatangkan psikiater untuk Kivia mengetahui banyaknya cyberbullying yang mengarah pada sang putri. Padahal Kivia merasa baik-baik saja karena ia sama sekali tak peduli dan tak berminat membaca kolom komentar.

Padahal kualitas foto yang memuat Kivia juga tidak terlalu jelas. Namun, ekspresi dan gesture Kiev setiap bersama Kivia yang begitu nyata sehingga orang berspekulasi adanya hubungan romantis di antara mereka. Identitas pribadi Kivia hampir bocor, tapi bukan Tuan Kumara Nararya yang terhormat jika tidak bisa mengendalikannya. Semua artikel yang terlalu dalam mengulik tentang identitas Kivia dijamin beberapa saat akan musnah.

Kumara juga merasa tidak nyaman hati dengan keluarga Dave. Dave Ajibrata adalah calon pendamping yang sempurna untuk putrinya. Bukan Kiev Bhagaskara, yang memiliki PTSD. Kumara tak yakin remaja itu bisa berada di sisi Kivia. Pertemuan mereka saja menimbulkan kehebohan. Apa yang bisa diharapkan nantinya? Kumara tak suka putrinya disorot banyak orang. Ia sudah melindungi Kivia dengan caranya sendiri. Harusnya ia lebih waspada dan menghalangi Kivia menjalin pertemanan dengan Kiev. Seharusnya Kumara yang memilih siapa saja yang dapat berteman dengan putrinya. Membiarkan Kivia bersama selebriti itu sama saja meletakkan Kivia dalam bahaya.

Kiev tak menyangka, telepon itu adalah kali terakhir ia dapat mendengar suara Kivia. Komunikasi mereka terputus total. Nomor telepon Kivia sudah tidak aktif mungkin selamanya. Bahkan banyaknya email yang Kiev tulis tak pernah Kivia balas.

Apa sebenarnya terjadi?

Dini hari, langit malam di negara Paman Sam itu dipenuhi bintang. Mengingatkan Kiev pada saat malam pelariannya bersama Kivia. Bayangan saat Kivia menangis putus asa dan taburan bintang di atasnya membuat Kiev mengambil gitar.Menyenandungkan lirik dan mencari nada yang sesuai.

"You crying under thousand stars. So ... breaking my heart...."

***

Kembali ke masa sekarang, Kiev masih berada di studio musiknya. Duduk bersandar di sebuah kursi putar. Program Satu Jam Bersama Kiev Bhagaskara sudah selesai sejak tadi. Namun, pikirannya masih tertinggal pada peristiwa sepuluh tahun yang lalu.

Rembulan Kivianisya.

Apa kabarnya saat ini? Bahagiakah ia?
Sepuluh tahun bukanlah waktu yang sebentar.
Cowok tinggi itu mengusap wajahnya gusar. Sejak dulu, ia berusaha mencari Kivia. Namun, tak kunjung menemukan titik terang. Tak mudah untuk mendeteksi keberadaan gadis itu.

Kivia menghilang begitu saja. Apa Kivia telah bahagia dengan laki-laki bernama Dave itu? Kenapa gadis itu menghilang bagai ditelan bumi?

Kiev menempatkan kursinya merapat pada meja. Ia meraih pulpen dan notes. Mencoba menulis lirik lagu, namun otaknya begitu beku untuk diajak berpikir. Sekarang pulpen Kiev malah membuat coretan-coretan yang kelamaan menghasilkan sebuah ilustrasi seorang perempuan yang tersenyum di bawah bintang-bintang. Jangan lupa, poin terpenting. Sepasang sepatu....

Saking asiknya, Kiev meletakkan kaki panjangnya di atas meja. Kemudian kembali sibuk menggambar dengan menjadikan paha kanannya sebagai alas menggambar. Kaki kirinya dengan usil berfungsi sebagai penyangga, hingga kursi yang ia duduki bergerak maju-mundur berirama. Kiev bersenandung riang, ia menggambar bintang-bintang kecil hingga satu lembar notes itu terisi penuh.

“Kiev!” seru seseorang yang menggebrak pintu tiba-tiba. Kiev yang terkaget-kaget tak bisa mengontrol posisi duduknya. Cowok itu limbung dan terjengkang. Bunyi gedebuk yang cukup rusuh menggema dalam studio musik itu.

“Ya ampun, Kieeev. Maap-maap. Kaget banget lu sampai pakai acara kejengkang segala.” Laki-laki itu namanya Esmu. Sepupu Kiev dan salah satu orang penting K-Entertainment.

Esmu mengangkat kursi yang menimpa Kiev. Melihat Kiev yang setengah telentang sambil sibuk menggerutu, tawa Esmu langsung tumpah. Cowok itu terbahak hingga perutnya sakit.

Seorang Kiev Bhagaskara, CEO K-Entertainment, jatuh terjengkang dengan sangat tidak patut.

“Baik-baik aja lo, Kiev?” Pada sela-sela tawanya, Esmu membantu Kiev berdiri.

Kiev melayangkan pelototannya pada Esmu.

“Ngapain sih lo, Es?! Kan kaget gue, Ontaaa!”

“Sorry, Big Bro. Duduk dulu sini dah.” Cowok dengan paras khas timur tengah itu mendudukkan Kiev di kursi. Iris mata Esmu menangkap notes milik Kiev dan langsung mengambilnya. Kiev mencoba merebut, namun urung ketika Esmu mengangkat notes itu tingg-tinggi.

“Uhuuuy, si dia lagi nih?” Esmu mengerlingkan mata. “Darling, I wish you could come, even i never to be your home....” Onta arab itu mulai bernyanyi sembarang dengan suaranya yang serak-serak becek.

Kesal, Kiev sudah akan melempari Esmu dengan sendal jepitnya.

“Eeeet. Santai, Bro. Gue ke sini mau ngomelin elu padahaaal woy!”

“Emangnya gue salah apaan coba?” tanya Kiev dengan raut wajah tak bersalah.

“Lo udah berapa kali nolak tawaran film? Apalagi tuh yang terakhir, Production house gede, cuy!”

Kiev menggaruk kepalanya. “Kita udah sepakat tahun ini cuman satu film mendatang ini, terus sambil jalan gue mau fokus sama album gue.”

“Lah sekarang gimana perkembangan album lo? Lagu utamanya aja belum jadi, kan?” cecar Esmu.

“Makanya ini lagi digarap, Ontaaa.”

Esmu menghela napas. “Lo jadi mau nyelipin instrumen alat musik nusantara?”

“Ya jadilah, minggu kemaren gue baru dari NTT belajar langsung dari musisi sana tentang Sasando.”

Esmu mengangguk-angguk. “Selanjutnya, Panting dari Kalimantan Selatan?”

Kiev mengangguk antusias. “Sebenarnya gue udah nyari tau di Youtube, ada satu channel yang bagus, subscriber sama viewers-nya masih sedikit tapi musiknya benar-benar bagus. Bikin gue penasaran.”

“Apa nama channel-nya?”

“Kahada Taduh.”

“Unik juga namanya.”

Jari Kiev menyentuh I-Pad miliknya dan menjelajahi channel youtube Kahada Taduh itu. Videonya cukup banyak, dengan filter hitam putih. Banyak cover instrumen lagu nasional hingga internasional menggunakan alat musik panting.

“Jadi lo bakal langsung cari tau tentang ini alat musik dari daerah asalnya? Lo bakal ke Kalsel gitu?”

Kiev tersenyum lebar. “Yoi. Sekalian Backpacker-an.”

“Berapa lama?”

Kedua bahu Kiev terangkat. “Nggak tau. Perusahaan lo ambil alih, kalau ada apa-apa langsung kontak gue aja atau tanya ke Mbak Vanya. Dia tau segalanyaaa.”

***

Sekarang Kiev sedang menjalani proses reading untuk projek film terbarunya. Ia sudah deal menerima tawaran sebagai pemeran utama dalam film ini. Sedangkan pemeran utama wanita masih dalam proses casting.

Film ini adalah hasil adaptasi sebuah novel Mega Best Seller yang memiliki pembaca setia militan dan begitu mengantisipasi novel favorit mereka divisualisasikan dalam bentuk film. Pemilihan Kiev sebagai pemeran utama pria mendapat reaksi yang luar biasa. Ada pro dan kontra. Namun, dipastikan masih lebih banyak yang pro. Mengingat betapa apiknya Kiev dalam menjalani dunia seni peran. Juga karakter-karakter yang ia perankan sebelumnya membuatnya menyabet penghargaan Best Actor dan diundang ke festival film internasional.

Mereka yakin Kiev dapat memerankan karakter Bagas, seorang mata-mata yang bertemu dengan istrinya di tempat ia melakukan penyamaran. Beberapa orang meragukan Kiev menjalani peran sebagai pria yang pernah menikah. Memang usianya cukup matang untuk mengarungi bahtera rumah tangga. Namun, Kiev selama ini tak pernah mendapatkan peran seperti itu. Ia selalu mendapat peran berstatus lajang atau film itu memang sama sekali tidak mengulik kehidupan asmara karakternya.

"Hai, Bang," sapa Early. Gadis itu tersenyum cerah. Early pernah mendapat peran menjadi adik Kiev dan Kiev sudah menganggap Early seperti adiknya sendiri. Early sangat supel dan kocak. Ketimbang jadi aktris, Kiev setuju Early menjadi pelawak.

"Hei. Apa kabar, adik?" Kiev menarik kursi untuk Early duduk.

"Baik-baik, Abang." Early menyengir, mengempaskan dirinya duduk di hadapan Kiev. "Gue tadi casting peran Citra."

"Ya ampun. Serius?" Kiev menahan tawa. Early yang biasa ngebanyol berubah 360 derajat menjadi karakter Citra yang begitu dingin. Membayangkan syuting dengan Early, Kiev tak yakin ia bisa menahan diri untuk tidak tertawa. Early ini tingkahnya ada-ada saja. Belum lagi ekspresi wajahnya yang tak terkontrol. Padahal awal karier Early seorang model yang menuntut selalu tampil cantik, Early malah seperti kutu loncat.

"Iyalah, masa becanda. Ih, lo nggak yakin gue bisa bawain peran ini kan, Bang?" Early menyipitkan matanya kesal. Namun, siapa juga yang percaya ia bisa dapat peran Citra yang sedingin ice princess, strong, elegan. Early rasa peran itu berat. Tadi saja ia berusaha mati-matian untuk serius dan tidak tertawa.

"Bukannya gitu. Sorry, Ly. Gue sama sekali nggak maksud nyepelein lo." Kiev memiringkan wajahnya menatap Early yang menunduk. Kiev rasa ia sudah keterlaluan dan menyinggung perasaan Early. Gadis itu pasti sudah berlatih keras untuk casting peran ini dan Kiev tak bisa menunjukkan ekspresinya dengan baik dan malah terlihat menahan tawa di depan Early.

"Iya, Bang. Gue aja yang sensi. Nggak apa-apa dah. Bawaannya mau boker gue liat muka bersalah lo," ceplos Early blak-blakkan.

Air muka Kiev langsung berubah. Early ini benar-benar....

"Eh, Bang. Lo tau nggak?" tanya Early lagi.

"Tau apaan? Lo aja belum ngomong."

"Si Delisa juga casting peran Citra."

Kiev mengangkat alis. "Oh ya?"

"Dia juga baru putus tuh sama pacarnya. Fresh from the oven nih. Media pada belum tau."

Kiev berdecak. "Emang ratu gosip lo ya, Ly."

Early terkikik geli. "Ciyeee alamat reuni lagi deh lu kalau Delisa yang dapat peran jadi Citra."


bersambung

hayoloooo gimanaaaaa.

find me on instagram: inkinaoktari

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top