Chapter V
Pagi yang cerah.
Apa yang bisa menggagalkan rasa bahagia menatap pagi yang ceria seperti ini?
Well, Tsukishima mendapatkan jawabannya.
Pria berkacamata itu terbangun dengan kondisi kacamata yang setengah miring di halaman belakang. Ia tidak tahu mengapa ia bisa berada di tempat itu.
Tsukishima mendongak. Ia melihat kaki si dark guy telentang hingga keluar jendela yang terbuka. Saat itulah Tsukishima menyadari bahwa ia terjatuh ke halaman belakang karena terdorong oleh kaki mulus si putra Hades semalam.
Ingin marah, tapi tidak bisa. Ya udah, Tsukishima hanya bisa menggeleng kesal karena tidak percaya. Setidaknya ia jadi tahu alasan bermimpi jatuh ke dalam jurang yang dalam.
"Kei?" dari kejauhan, tampak seorang pria yang mirip dengan Tsukishima. Seseorang yang tengah tersenyum dan menghampiri Tsukishima Kei.
"Kurasa kau sudah menemukan tempat terbaik kedua untuk tidur. Ya kan?" ujar pria itu. Tsukishima tersenyum kesal. Ia meninju pelan bahu pria yang mirip dengannya itu.
"Nii-san!" serunya kesal.
Kakak Tsukishima, Akiteru tersenyum menyaksikan wajah adiknya yang lusuh dan tidak karuan.
"Ngomong-ngomong, sejak tadi pagi kau ditunggu oleh temanmu di ruang tamu loh?!"
"Oh oke- eh??! Wait?! Teman?!"
Tsukishima berlari keluar tanpa mandi maupun mencuci muka. Ia ingin sekali menemui teman yang diberitahu Akiteru tersebut. Ia memprediksi itu adalah Percy ataupun siapa saja dalam perkemahan blasteran. Ia bergegas untuk melaporkan bahwa ia tidak berhasil meminta para senpainya untuk membantunya.
Ketika ia sampai di ambang pintu, Tsukishima terbelalak. Ia terkejut setengah mati. Tsukishima melihat seorang pria bersurai hitam yang tampak tersenyum. Penampilannya saat ini mirip sekali dengan seorang malaikat maut.
"Yah? Ternyata yang datang malah si megane-kun" Ujar Kuroo sambil tersenyum lelah.
Tsukishima be like : Σ(O_O;) wut?
"K-kenapa kau disini?" tanya Tsukishima Kei serius.
"Ya, ga ada. Hanya mau menjenguk rival" (wajah tanpa dosa)
"Kau bertingkah seolah aku ini sakit keras atau sudah pergi ke kediaman Hades. Bukannya tadi kau kecewa karena aku yang muncul?"
"Semoga kau segera sampai di elysium dengan selamat."
Nb:
Elysium semacam surga
"Aku tidak tahu apa kau sedang berdoa untuk kebaikan atau kejahatan"
Tsukishima menatap pria berambut gelap yang tampak acak-acakan sejak pertama datang. Perasaan heran muncul dalam benak putra Athena. Beberapa kali terpikir untuk bertanya pada Kuroo Tetsurou yang tengah meneguk secangkur teh. Sayangnya keinginannya itu terbuyarkan ketika [Name] tiba-tiba muncul ke ruang tamu.
DEG!
"Kau pernah tahu bagaimana rasanya patah hati, Megane?" tanya Kuroo tiba-tiba. Manik pria itu tak bisa lepas dari wajah manis [Name] yang kini duduk di sebelah Tsukishima Kei.
"Akan ku pastikan kau merasakannya sebentar lagi. Akhir pekan ini pertandingan kita, bukan? Bersiaplah untuk kehilangan [Name] untuk selama-lamanya."
Kuro lenyap secepat kedipan mata setelah berkata demikian. Ternyata Tsukishima lebih geram dari sebelumnya. Ia sudah mati-matian menahan emosinya yang terus-terusan diteror oleh si kucing hitam.
Lagipula, untuk apa dia datang?! Apa dia kemari hanya untuk menggertak?! Batin Tsukishima.
"Siapa itu?"
Tsukishima mengangkat dahinya dan tersenyum pada [Name] yang bertanya-tanya.
"Kau lupa siapa dia?"
Gadis itu mengangguk perlahan. Dan enggan bertemu pandang dengan Tsukishima.
"Dia orang yang membuatmu sengsara seperti ini"
[Name] terperanjat. Ia mengedipkan mata beberapa kali pada Tsukishima dan menoleh ke sekeliling.
"Tapi aku baik-baik saja. Aku tidak sengsara," ujar [Name].
"Orang itu jahat. Dia ingin membuatmu dalam masalah besar berkaitan dengan dewa-dewi! Terutama ayahmu, Apollo!"
"Oh," jawab [Name] tanpa mendebat, "kalau kau sendiri siapa?"
Tsukishima menatap [Name] dengan tatapan 'oh-kau-tidak-tahu-?!' dilanjutkan dengan tatapan 'kau-mau-tahu?-langkahi-mayatku-dulu'
Hiyyyy! [Name] merinding dan berusaha menyingkir dari Tsukishima. Gadis itu berlari menuju kamar Tsukishima dan menutup pintunya rapat-rapat.
Bodohnya, Tsukishima mengikuti [Name] dan menggedor-gedor pintu kamarnya.
"Ini kamarku! Jangan masuk sembarangan!"
"A-aku- Hu-'uh! Kau menakutkan!" seru [Name] sambil menahan pintu yang tertutup.
"Terimakasih atas pujiannya, bisa kau keluar sekarang?"
"Kenapa?! Supaya kau bisa menunjukkan tatapan mengerikanmu lagi?"
"Tentu saja tidak! Aku mau ambil baju! Aku mau mandi!"
"O-oh" pipi [Name] memerah salah tingkah. Ia membuka pintu dan berlari ke halaman belakang, meninggalkan Tsukishima di ambang pintu kamar yang menutup wajahnya karena tersipu dengan tingkah [Name] yang aneh.
"Shit, why she is so cute?! Coba kalau dia gak sakit, aku bakal kasih hukuman karena melupakanku!"
[Next.....]
Author's note :
Pendek ya ceritanya? Maaf yaa🙏
Sebenernya awalnya Author udah buat cerita ini dan jalur ceritanya. Tapi karena di tengah jalan jadinya aneh dan gaje, akhirnya dirombak lagi.
//plak//udah gaje dari awal kok thor
Tapi tenang, ceritanya bakal tetep update kok. Athor cuma butuh waktu untuk memperbaiki bagian yang kurang jelas, garing dan aneh🙏🙏
Kayaknya The Camp ga bakal update sesuai jadwal. Jadi kalo moodnya author ada, bakal di update :"
Egois yaa? Maaf😭🙏 huwaaa
Btw author lagi sakit :v minta doanya ya biar cepet sembuh :))😂
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top