Unhinged
Myrtlegrove Estate,
Dine Room, Hari kedua para tamu tinggal di Manor.
"Untuk rincian mengapa dan bagaimana pembagian kerja, biar Mrs. McFadden yang akan menjelaskan pada kalian nanti. Untuk sementara anggap saja beban kerja kalian sama seperti sebelum Ms. Adaline datang," jelas Akio kepada para staf dapur dan pekerja yang bertugas di Manor menjelang jam makan siang, ketika seorang maid datang memberi kabar bahwa makan siang hari itu, Detektif Viper tidak ikut serta.
"Lagi-lagi?" desah Butler itu. "Sepertinya saya perlu merevisi pendapat tentang bagaimana mereka kurang mensyukuri pekerjaan. Satu dari mereka sangat tekun, hanya kurang bisa menjaga diri."
"Uhh ... permisi, Sir?" panggil seorang dari mereka, ragu. "Apa yang harus kami perbuat untuk makanan yang terlanjur jadi?"
"Baiklah, masakannya sudah siap, bukan? Kecuali Doctor Wayne ingin ikut bergabung makan siang bersama tamu, sediakan saja jamuan untuk satu orang. Sisanya bisa kalian bagi untuk makan siang staf."
Usai memastikan makanan yang tersisa bisa diolah kembali untuk jadi makan siang pegawai yang sedang di Manor, Akio bermaksud kembali ke Annex untuk memeriksa paket-paket pesanan dan surat bisnis yang datang hari ini. Namun mengingat tamunya hanya makan seorang diri, dalam kondisi tidak ada Maids atau Footmen bisa bersiaga di dekat situ, dia memutuskan untuk mampir sejenak ke Dining Room.
Hanya ada rekan mungil sang Detektif di meja yang panjang itu. Mungkin lelaki besar yang seperti lokomotif itu sedang mengepulkan asap rokoknya sebagai ganti makan siang, entah di bagian ruangan Manor yang mana. Sungguh berdedikasi.
Sembari melangkah masuk, matanya sempat melirik ke sisi lain meja. Tempat di mana Harold biasanya ikut bergabung bila ada tamu juga kosong. Koleganya itu sepertinya tak terlalu berminat bila tamu yang datang lelaki semua.
"Selamat siang, Mr. Mitford," dia mulai menyapa. "Bagaimana masakannya, apakah cocok dengan selera Anda?"
"Selamat siang, Mr. Kai," balas Mario sambil mendongak dari piringnya. "Aman, Mr. Kai. Ayamnya enak sekali!"
Tamu mungil itu terlihat menimbang-nimbang sesuatu sambil meneruskan kunyahan, tetapi kemudian memilih untuk berkata, "Saya tidak tahu apa yang akan Anda kerjakan setelah ini, tapi selamat bekerja, Mr. Kai!"
Hanya berbasa-basi, rupanya.
"Terimakasih banyak atas perhatian Anda," jawab Akio sopan, seperti biasa walau sambil memikirkan apakah sebaiknya memberi tahu rekan mungil si Detektif mengenai kepergian salah seorang Maid atau tidak. Membuat kericuhan tak perlu hanya akan menambah beban pekerjaan bagi semua pegawai. Akhirnya dia memutuskan untuk setidaknya perlu minta maaf atas keterbatasan mereka untuk memberikan pelayanan.
"Mohon maaf bila mengganggu waktu makan siang Anda, apakah ... Anda sempat bertemu dengan Mr. Whetstone, siang ini?"
Mario tawa geli, kemudian menggelengkan kepala. "Sepertinya hari ini memang konsepnya kami berpencar, Mr. Kai. Saya belum bertemu dengannya lagi usai sarapan," jelasnya.
Berarti berita tentang Ms. Taylor belum sampai ke telinga orang di hadapannya.
"Orang yang rajin. Sungguh sangat disayangkan bila berusia pendek," komentar Akio. Nadanya tetap santun dan—walau sering disangka sarkas, dia betul-betul serius menyayangkan kebiasaan tak sehat Detektif Viper.
"Wah, jangan, dong!" protes tamunya. "Nanti saya sama siapa—maksudnya, masih banyak orang yang membutuhkan Detektif Whetstone."
Akio mengerjap, sepertinya merasakan ada hal yang hendak disampaikan oleh Mario tetapi batal diucapkan. Akhirnya dia lebih memusatkan perhatian pada pernyataan soal kegunaan Detektif Viper bagi orang-orang di sekitarnya.
"Ah, maafkan saya yang kurang pandai menyusun kata. Maksud saya, segala ketekunan Mr. Whetstone itu, bila tidak diimbangi dengan menjaga kesehatan badan, bukankah akan sia-sia?"
"Mungkin Mr. Kai bisa coba bilang sendiri kalau keadaannya memungkinkan. Kalau saya yang ngomong, pasti masuk kuping kanan keluar kuping kiri." Mario kembali terkekeh.
Kemudian, seperti buru-buru mengalihkan pembicaraan tamunya itu balik bertanya, "Mr. Kai sendiri, apakah sempat bertemu dengannya?"
"Ya," jawab Akio. "Saya sempat bertemu dengannya tadi, sebelum lonceng pukul 12."
Mendengar jawaban itu si Tamu kembali mengunyah sembari tenggelam dalam pikirannya sendiri. Akio masih belum beranjak, menunggu apa yang kira-kira hendak dikatakan atau diminta oleh Mario setelah mengetahui pertemuannya dengan Detektif Viper.
"Mr. Kai," ujar si Tamu, disertai cengiran gelisah. "Maafkan saya karena malah menahan Anda di sini. Takutnya saya malah mengobrol panjang dan menghambat tugas Anda."
Kemudian rekan sang Detektif itu meneruskan, "Semoga keberadaan kami tidak terlalu menyusahkan, walaupun pasti merepotkan dalam keadaan seperti ini. Mohon maaf, ya."
Akio sama sekali tidak memahami ungkapan rasa sungkan yang ditujukan padanya. Sudah kodrat seorang Butler untuk direpotkan tamu majikan. Tentu saja pekerjaannya akan jauh lebih mudah bila para tamu tidak datang untuk mengorek-ngorek dan mengacak-acak Estate yang susah payah diatur dan diurus olehnya. Apabila orang di hadapannya sungguh-sungguh tak ingin merepotkan Estate, mengapa tidak segera mengepak barang dan segera pulang saja.
Namun pada akhirnya Butler itu hanya menanggapi kesungkanan tamunya dengan ucapan santun, "Sudah menjadi kewajiban kami untuk melayani tamu-tamu yang datang ke Manor, Mr. Mitford."
"Kebetulan saya mampir kemari juga karena hendak memberi kabar, bahwa untuk sementara hingga waktu yang belum bisa ditentukan, para pekerja tidak bisa lagi bersiaga di lorong seperti sebelumnya," dia menjelaskan dengan menambahkan nada penyesalan pada kalimatnya.
"Karena itu bila Anda membutuhkan bantuan kami, jangan segan untuk mampir ke ruangan lain atau mencegat pekerja yang sedang melintas."
Terlihat dari ekspresi wajah si Tamu, bahwa yang bersangkutan sangat ingin menanyakan apa yang menyebabkan perubahan pelayanan Manor. Namun akhirnya dia hanya menanggapi dengan, "Tidak masalah, tidak masalah. Silakan melanjutkan aktivitas Anda, Mr. Kai. Sebetulnya ada hal yang membuat saya penasaran—"
Diam sesaat, seperti mempertimbangkan sesuatu, kemudian, "Tidak jadi. Kalau ada pekerjaan lain, silakan saja, Mr. Kai. Sebentar lagi saya juga sudah selesai makan."
Akio sempat menunggu tamu di hadapannya menyelesaikan pertanyaan, tetapi rupanya lagi-lagi orang itu berubah pikiran dan lebih memusatkan perhatian pada makanan penutup yang terhidang di meja.
"Baiklah. Kalau tidak ada pertanyaan lagi, saya mohon diri, Mr. Mitford," ucapnya seraya
Hari itu adalah hari datangnya kiriman paket dan surat baik untuk pribadi masing-masing penghuni, maupun untuk bisnis dan keberlangsungan Estate. Sudah tugas Akio untuk memeriksa setiap surat dan paket yang datang sebelum didelegasikan kepada masing-masing penerima.
Seharusnya dia bertemu dengan Harold yang memiliki urusan dengan kiriman bahan-bahan praktek dokter dan obat-obatan, tetapi yang bersangkutan meninggalkan pesan bahwa akan mengambil sendiri paketnya di Annex jadi Akio hanya menyortir paket dan surat untuk yang lain. Setelah itu dia bisa segera kembali ke Manor untuk memastikan pekerjaan para pegawai berjalan dengan baik.mengangguk sopan. "Selamat menikmati hidangan Anda."
Kemudian dia kembali ke arah Pantry untuk meneruskan perjalanan menuju Annex.
Kembali di Manor.
Sore hari, menjelang petang.
Salah satu tugas Akio adalah memeriksa hasil kerja para pegawai pada setiap ruangan Manor. Karena kepergian Ms. Taylor, kali ini dia juga harus menyelesaikan kekurangan yang ditinggalkan pegawai lain. Perkecualian untuk ruang yang ditinggali para tamu, dia mendapat permintaan untuk tidak menyentuh isi ruangan dan barang-barang di dalamnya selagi mereka menginap.
Kebetulan. Butler itu juga tidak ingin menyia-nyiakan lebih banyak seprei dan sarung bantal bagus untuk dihancurkan oleh asap rokok atau bahan kimia apapun yang dibawa-bawa oleh rekan mungil yang mengaku sebagai asisten sang Detektif.
Juga Master's Bedroom—yang sejak awal memang dia tangani sendiri. Kamar tidur Master Henry wajib selalu bersih dan steril, selain karena kondisi kesehatan, juga supaya Beliau bisa tetap nyaman. Akio tidak bisa menyerahkan hal sepenting itu pada pegawai lain. Dia sendiri yang mengganti seprai dan sarung bantalnya setiap hari.
Usai menyelesaikan tugasnya di lantai atas dia memulai tugas memeriksa lantai bawah dari Ante Room, karena dia sempat mendengar keributan di lantai bawah ketika sedang melayani Master Estate. Khawatir seseorang terjungkal atau malah menimbulkan keributan lain yang lebih parah.
Baru saja keluar dari Ante Room, matanya menangkap sosok Harold melangkah menuju tangga dari Living Room. Beberapa saat yang lalu, saat masih menyelesaikan urusan di salah satu kamar di lantai atas, dia memang mendengar orang berlari di lorong dan tangga. Hanya Harold satu-satunya yang berani melakukan itu di Manor.
Hal yang bisa membuat lelaki pirang dan jangkung itu sampai susah payah berlari hanyalah dua hal: Pasien dan Perempuan.
Karena di Ante Room yang baru saja selesai diperiksa tidak ada bekas pertikaian maupun kecelakaan, dengan masyagul Butler itu melangkah masuk ke Living Room.
Selain Jane McFadden sang Head Maid, dia menemukan Gaela si Maid Baru berdiri tak jauh di dekat perempuan itu. Bukan hal yang aneh, kecuali bahwa salah satu tangan Gaela terbebat perban. Terjawab sudah apa yang membuat Dokter Pribadi Estate sampai berlari-lari tadi.
Akio perlu menenangkan diri untuk tidak membuat senyum setelan di wajahnya pudar.
"Apa yang sudah terjadi?" tanyanya pada siapa saja yang bersedia menjawab.
"Saya terluka, karena kecerobohan saya Mr. Kai. Maafkan saya." Gaela menunduk.
Seorang maid mengundurkan diri di saat yang tidak tepat, seorang lagi terluka. Akio mulai merasa dua orang tamu Estate yang datang tempohari itu membawa sial saja. Butler itu melirik pada Jane yang sepertinya juga memikirkan hal yang sama. Mereka kembali ke titik yang sama sebelum Gaela masuk, kekurangan tenaga kerja.
"Apa yang dikatakan oleh Dokter?" dia kembali bertanya. Menginginkan informasi yang tepat sebelum memberi keputusan.
Jane terlihat menarik napas panjang dengan tangan yang saling bertaut erat di atas apron, sebelum mulai menjawab.
"Miss Adaline terluka dan Dokter Wayne membalutnya, Mr. Kai. Dokter Wayne berpesan untuk meringankan pekerjaan Miss Adaline dan tidak membiarkannya tidur sendiri, yang belum saya setujui. Mengingat begitu banyak hal yang harus disesuaikan dengan kepergian Miss Taylor."
Wanita itu menipiskan bibirnya, seperti menahan diri dari berkata hal lain.
Emosi yang jarang terlihat dari Head Maid McFadden, membuat Akio merasa harus menurunkan intensitas nada bertanya nya. Dia tak boleh sampai kehilangan pekerja sehandal Jane.
"Ada apa, Mrs. McFadden, sepertinya ada sesuatu yang hendak Anda katakan?" tanya Akio, lebih hati-hati dari sebelumnya.
"Tidak ada, Mr. Kai." Jane kembali menarik napas panjang dan perlahan melonggarkan genggaman tangannya.
"Saya rasa saya harus mengatur ulang jadwal harian pekerja sebelum kepergian Miss Taylor memberi dampak yang lebih besar terhadap keseharian Manor. Untuk itu saya pamit dulu, Mr. Kai."
Kemudian wanita itu menoleh ke arah Gaela. "Untuk hari ini beristirahatlah, besok kau akan kuberikan pekerjaan yang tidak berhubungan dengan air sampai lukamu mengering, tapi tidak ada pengurangan pekerjaan ataupun rekan yang akan menemanimu di kamar. Apakah kau mengerti, Miss Adaline?"
"Mengerti, Madam," jawab Gaela, patuh.
Menahan diri sepertinya bisa dikatakan sebagai forte bagi para pegawai di Estate. Entah apakah itu sesuatu yang perlu disesalkan atau disyukuri. Sedikit banyak, Akio memahami dirinya turut andil atas kebiasaan pegawai yang satu itu.
Dia melihat ke arah Gaela, yang masih baru. Sejauh ini pekerjaannya cukup rajin dan dia cukup tahu kapan untuk membuka mulut. Apabila tidak termakan rayuan Harold, bukan tak mungkin gadis muda itu bisa menggantikan Jane suatu saat nanti.
"Saya setuju dengan apa yang dikatakan Mrs. McFadden. Untuk pekerjaan Ms. Adeline besok, biar saya bicarakan lagi dengan Doctor Wayne."
Keputusan yang diberikan Mrs. McFadden pada Gaela setelahnya sudah cukup tepat, hingga Akio tidak merasa perlu menambahkan apa-apa lagi. Dia hanya memberikan pesan bahwa pekerjaan Gaela besok ditentukan dari hasil diskusi ulangnya dengan Harold.
"Tetapi, bila kau merasa keadaanmu memburuk atau lukamu mulai terbuka lagi, jangan segan-segan untuk mengontak saya atau Mrs. McFadden, sebelum meminta pertolongan Dokter Estate ini."
"Mengerti, Mr. Kai, terima kasih. Terima kasih juga Mrs. Mcfadden" ujarnya, sembari mengangguk kecil.
Mengagumkan melihat sosok Head Maid yang tetap menjaga sikapnya ketika melangkah meninggalkan Living Room dengan ekspresi setenang mungkin, walau ada emosi yang sempat merembes keluar sebelumnya.
Gadis muda itu segera undur diri setelahnya.
Sepeninggal keduanya Akio masih tetap diam di tempatnya. Pikirannya penuh. Pegawai-pegawainya sangat kompeten, dia tahu mereka pasti bisa meneruskan bekerja dengan baik seperti sebelumnya.
Namun dia tidak bisa mengenyahkan perasaan tak nyaman yang timbul sejak para tamu itu datang. Tidak. Mungkin perasaan tidak nyaman itu sudah cukup lama bercokol dalam benaknya, hanya saja dia belum menyadari keberadaannya.
Sesuatu. Dia harus melakukan sesuatu. Segera.
Samar telinganya menangkap suara-suara kesibukan. Para pegawai sedang berjuang mengerjakan tugas masing-masing di Manor. Syarafnya yang sempat tegang perlahan mengendur. Ekspresinya perlahan kembali seperti sedia kala.
Akio menarik napas dalam-dalam.
Mungkin masih bisa. Dia tak perlu terlalu terburu-buru. Masih bisa dibicarakan, tetapi tidak di dalam Manor. Di tempat lain, mungkin yang lebih berjarak.
Dia tidak boleh mengganggu ketentraman Master.
Malam itu setelah semua pegawai lain tidur dia mendatangi kamar Harold. Pintunya terkunci. Setelah mengetuk beberapa kali masih belum ada jawaban, Akio menyelipkan kartu pesan melalui sela pintu kamar pribadi Dokter itu.
Setelahnya dia memutar badan kemudian dengan langkah senyap kembali ke ruangan pribadinya sendiri.
(Bersambung ke hari berikutnya)
Karakter yang terlibat dalam chapter ini:
Kai Akio/Akio Kai, karakter milik saya sendiri. Dari karya: The Butler - Mystery of Myrtlegrove Manor.
Mario Mitford, karakter milik izaddina. Dari karya: The Ambiguous Reporter-RP NPC 2023.
Gaela Adaline, karakter milik Nanaasyy. Dari karya: The Maiden of Secret
Jane McFadden, karakter NPC digerakkan oleh Admin NPC2301, PhiliaFate.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top