FAMTS for All.
Berikut adalah pendapat para penghuni FAMTS. Jadi terharuuu😭🔥❤️❤️ love u all.
***
Terima kasih kepada seluruh jajaran genjang, keluarga besar FAMTS yang sudah mengizinkan saya menjadi penghuni kos-kosan.
Penghuninya seru abis, ada tukang khayal, ada tukang sikut, ada tukang ngumpet, ada tukang pukul, ada tukang coba-coba. Kalau sudah ngumpul, gak karuan tingkahnya.
Gamenya seru-seru, bikin otak mikir, jempol kerja keras, sama perut mulas karena ada aja yang bikin gemas. Terima kasih buat adminnya yang sudah kasih hukuman sampai lemas-lemas.
Buat para penghuni kos, terima kasih sudah rusuh. Kalau gak ada kalian, kos-kosan bisa jadi sepi. Bisa kalah sama kuburan yang masih ramai. Saya gak bisa jadi tim rusuh, jadi tim hore aja.
Para pengurus kos-kosan, terima kasih sudah bikin challenge hebat yang bikin saya bengong seketika. Apalah saya yang remahan peyek kacang ijo ini. Cuma bisa nyimak sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal.
Buat para penghuni klan-klan, terima kasih sudah berjuang sejauh ini. Kalian hebat-hebat, sudah sanggup ngerusuh sampai sejauh ini. Semoga kalian bisa bertahan terus di FAMTS.
Apa pun yang terjadi, FAMTS semoga terus bertahan di tengah-tengah persaingan yang ketat ini. Makin seru, makin kreatif, makin banyak dikenal.
Semangat para pengurus FAMTS dan para penghuni kos-kosan semoga selalu betah dan bisa terus meramaikan. Kompak selalu.
***
Thank You, FAMTS!
Ehm, aku gak tau harus mulai dari mana but terima kasih aku jadi berkesempatan mengungkapkan apa yang gak sempat aku ungkapkan selama ini.
Inget gak sih ketika dulu kita pernah randomly bahas gimana kita nyebut atau baca 'FAMTS'? Mungkin ada yang lupa, mungkin ada yang masih inget. Aku pribadi inget sama obrolan itu karena sejak saat itu aku mulai memikirkan ulang tentang FAMTS buatku.
Aku selalu baca FAMTS sebagai satu silabel, satu suku kata, FAM(T)S dengan huruf T lebur. Kemudian, aku sadar kalau pengucapan itu sama kayak 'fams' untuk keluarga. Fams from family. Dan makin sini, aku makin sadar kalau FAMTS bukan sekadar komunitas buatku. Kosan FAMTS yang hampir setengah tahun aku tinggali berubah dari tempat belajar jadi rumah. Dari teman jadi keluarga.
Mungkin, kita gak sedekat itu buat jadi family like friend ya? Tapi, buatku gitu. Keluarga tempat sharing apa aja, tempat berbagi kesusahan, tawa, tempat istirahat.
FAMTS ngajarin aku banyak hal lewat aktivitas sehari-hari dan event-event-nya. Terutama, ngajarin kerja sama di event BWBC kemarin. Jujur aja, individualis kayak aku, yang biasanya kerja sendirian tiba-tiba diminta work as a team. Kaget dan ragu sih awalnya. Tapi, karena ini FAMTS, akhirnya aku bisa. Bahkan tim yang menaungi aku jadi the best di antara semua tim. Gak bisa dipercaya!
So, thank you famts! Terima kasih udah bantu aku, si individualis yang insecure menemukan path, menemukan jalur, menemukan jati diri sebagai seorang penulis. Especially, di genre famts.
Thank you juga udah jadi bagian dari 2020-ku<3
See you on top!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top