Chapter 8
"Ini udah ketiga kalinya dia gendong aku,"
- Andira Prameswari.
******
Andira, gadis itu berlari dengan tergesa setelah mengganti pakaian dengan kaos olahraga. Hari ini kelasnya ada jadwal olahraga dan gadis itu sedikit terlambat untuk mengganti pakaiannya tersebut.
Setelah tiba di lapangan dimana para siswa sudah berbaris untuk melakukan pemanasan, Andira sedikit terkejut karena dia menangkap sosok Keenan yang berdiri di belakang dengan raut datarnya.
"Kelas kita di gabung sama kelas sebelah," bisik Lula saat Andira berdiri di sebelah cewek itu, Dira hanya mengangguk saja lalu guru olahraga mulai melakukan aba-aba untuk pemanasan.
15 menit sudah dilakukan pemanasan lalu lima orang siswa tiba dengan membawa bola basket karena jadwal untuk Minggu ini adalah basket.
"Baik anak-anak sekalian, hari ini ada latihan pertandingan basket. Untuk putri IPA 1 melawan IPA 5, begitu juga dengan siswa Putra IPA 1 melawan IPA 5," ujar guru lelaki paruh baya itu.
"Wah, kita lawan anak kelas sebelah." Kata Keira.
"Hooh, males banget sih gue kalo ada Laura dan antek-anteknya." Timpal Lula memutar bola matanya malas sambil menatap sinis pada kelas sebelah dimana ada Laura yang menggandeng lengan Keenan dengan manja, dan itu membuat kedua gadis tersebut berdecih sinis.
"Laura sekelas sama Keenan?" Tanya Dira.
"Ck, Ra, mereka tuh udah sekelas dari kelas sepuluh! Gue muak banget liat Laura yang gaada malu nya udah di tolak berkali-kali." Kata Keira sambil mengibaskan tangannya karena panas matahari saat itu cukup terik, Andira hanya mengangguk saja tanpa mau menatap ke arah Keenan lagi.
"Yaudah yuk kita latihan dulu," ajak Lula diangguki yang lain.
*****
Permainan siswa putra dimenangkan oleh tim kelasnya Keenan. Dan kali ini pertandingan Putri berlangsung, sesekali Andira mendribble bola dan dioper ke teman sekelasnya. Dan tak jarang pula Laura dengan sengaja menyenggol keras Andira tapi untungnya gadis itu tak jatuh.
Bola sedang di dribble oleh Lula kemudian cewek itu melempar tinggi bola tersebut ke arah Dira yang notabenenya dekat dengan ring, dan dengan mulus Dira menangkap bola tersebut lalu di dribble nya, dengan ancang-ancang gadis itu ingin melompat tinggi agar bola tersebut bisa masuk ke dalam ring, seakan lupa kalau dirinya belum sepenuhnya pulih atau bisa saja dia cedera karena hal tersebut.
Dan hal itu membuat Keenan menatapnya dari jauh dengan ke khawatiran atau sesekali mengumpat kala Laura dengan sengaja mencurangi permainan, dia takut terjadi sesuatu pada Dira.
Benar saja, ketika sedang melompat. Dengan sengaja Laura menyenggol Dira dengan kencangnya membuat gadis itu terjatuh dan bola berhasil direbut olehnya. Teman Andira sontak terpekik karena hal tersebut, lain dengan Dira yang hanya bisa meringis dengan mata terpejam kala rasa sakit menghampiri tulang kakinya.
Lula maju dan langsung menarik Laura "MAKSUD LO APA? LO SENGAJA KAN DORONG DIA?!" teriak cewek itu.
Laura yang di serang seperti itu tak terima sambil menghempaskan tangan Laura dari bajunya "KALO IYA EMANG KENAPA? LO GAK TERIMA?!" balasnya.
"LO BENER-BENER KURANG AJAR YA!!" Dengan sekuat tenaga Lula langsung menarik rambut Laura sekuat-kuatnya, dan sebaliknya, Laura juga menarik rambut Lula. Para cewek terpekik mengerumuni mereka, ada yang bersorak juga ada yang berteriak meminta mereka untuk berhenti.
Andira hanya menatap malas dalam kerumunan tersebut, dan tiba-tiba sebuah tangan terulur di depan wajahnya. Dira mendongak dan terkejut mendapati Keenan di hadapannya.
Perlahan gadis itu menerima uluran tangan tersebut, lalu berdiri. Beberapa detik setelah itu gadis itu malah terpekik dan terjatuh kembali. Ternyata rasa sakitnya hingga membuat cewek itu tak bisa berdiri, kaki nya terkilir.
Andira hanya meringis sampai kejadian di luar dugaannya terjadi lagi, saat Keenan menaruh tangannya pada kedua lututnya. Lalu di bawa nya gadis itu dalam gendongannya.
Kerumunan yang tadi ramai karena perkelahian para cewek itu, mereka hening sejenak saat melihat kejadian tepat di depan mata mereka. Keenan menggendong seorang gadis.
Bahkan saat ini Andira pun hanya bisa menahan nafasnya, walaupun ini bukan pertama kalinya gadis itu di gendong oleh seperti ini oleh Keenan.
"Ini udah ketiga kalinya dia gendong aku," batin Andira.
*****
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top