❲.C H ଽ 02012023 ✧ ❳
#04┊スカーフ、コート、クッキー
:¨·.·¨::¨·.·¨::¨·.·¨::¨·.·¨::¨·.·¨::¨·
s y a l , c o at , d a n c o o k i e s
___
rekaman keempat.
Copenhagen, 02 Januari 2023.
"Selamat ulang tahun~!"
Riuh gemuruh tepuk tangan itu bak memenuhi ruangan. Gadis yang kini menginjak baya 18 warsa itu tersenyum senang, beruntung teman-temannya mau hadir untuk acara kenduri kali ini. Karena seperti biasa, mengundang mereka pada musim dingin itu lengkara terjadi, banyak alasan yang terlontar kala gadis itu menyebar kartu undangan. Namun kini apa? Tuhan sedang berbaik hati padanya.
"Untukmu, terima kasih sudah mengundangku, ya!"
Gadis itu tersenyum ramah. "Aku yang seharusnya berterima kasih, Joanna."
Joanna terkekeh kecil. "Maafkan juga, musim dingin tahun lalu, aku tidak merayakan ulang tahunmu."
"Hahaha, tidak apa, Joanna," balasnya. "Ngomong-ngomong, bolehkah aku bertanya?"
Joanna mengangguk semangat. "Boleh!"
"Kenapa tumben sekali? M-maksudnya, acara ulang tahun ini ... aku biasa mengadakannya berdua bersama Jaemin, namun kali ini---"
Joanna memotong ucapannya, wanita dengan surai pirang itu mengusap punggungnya pelan sembari terkekeh. "Kau ini, seharusnya bersyukur dong kalau kami mau datang!"
"Aku tentu bersyukur, hanya saja, ini terlalu pelik untukku berpikir jernih."
"Kau hanya butuh suapan kue dari Jaemin,"
"Joanna, kau menyebalkan!"
Joanna mengerlingkan matanya, "Pria itu ada disana kalau mau tahu. Oh iya, sekali lagi terima kasih, ya! Maaf juga manabila hadiahnya tidak sesuai dengan ekspetasimu."
"Kembali kasih, Joanna."
"Kalau gitu, aku pergi dulu. Bye, cantik~"
"Na,"
Jaemin yang tengah asyik berbincang dengan teman sekampusnya itu lantas menoleh, menaik turunkan alisnya dengan kening yang berkerut lucu. Gadis itu hanya mengisyaratkan Jaemin untuk mendekat ke arahnya, namun sekali lagi, Jaemin itu terlalu bodoh untuk ini.
"Kemari, bodoh."
"Oh?" Jaemin menepuk satu persatu kawan satu kampusnya. "Aku permisi dulu sebentar, nanti aku akan kembali."
Akhirnya, Jaemin menghampiri sang gadis. "Ada apa?" bahana tanya itu menguar, gadis itu lantas tersenyum kecil untuk menanggapinya.
Jaemin mengrenyit, "Kau ini gila, ya? Senyum-senyum sendiri macam---"
"Terima kasih."
"Soal?"
"Kenduri ini."
Jaemin tersenyum, "Kau senang?"
Gadis itu tertawa kecil. "Sangat senang."
Jaemin mengangguk sirah lalu mengulurkan tangannya pada si gadis. "Kalau gitu, selamat ulang tahun, ya." kata Jaemin, mengundang kening si gadis untuk berkerut.
Jaemin menarik tangan sang gadis yang masih enggan untuk bersalaman. Gadis itu hanya terkekeh geli, sisanya mengaduh penuh pelik. "Kau sudah mengatakan itu, Na."
"Biar."
"Halah, percuma sekali aku berbicara dengan orang yang keras kepala."
"Kau pun sama kerasnya seperti ku, hei, sadar."
"Berisik. Mana hadiah ulang tahunku?"
Hening.
"Hadiah...?" tanya Jaemin ragu-ragu.
Gadis itu mengangguk semangat. "Iya, hadiah. Mana hadiah ulang tahunku?" ulangnya seraya melipat tangan di depan dada. "Jangan bilang kau melupakannya, ya?"
"Tentu tidak. Aku hanya---eum, sebentar," Jaemin memalingkan wajah tuk melihat sekitar, lalu menatap sekilas wajah puannya yang menunjukan sirat keheranan, termaktub pada senyumnya yang terlihat terpaksa. "Tunggu, ya! Akan ku ambilkan dulu hadiah ulang tahunnya!"
Selang lima menit kemudian,
"I-ini!"
"S-sebuah syal?"
Jaemin mengangguk, lalu menunduk sekilas. "Maaf kalau biasa saja, namun, aku tahu apa yang kau butuhkan malam ini."
"Salju yang turun sudah tidak selebat tahun lalu, Jaemin." gadis itu terkekeh kecil. "Lagi pula kau ada disini, aku tidak membutuhkan semua in---"
"Karena itu aku memberikanmu sebuah syal. A-aku hendak pergi, sudah lima tahun aku tidak pulang ke Seoul, Keira."
Perlahan, senyum yang selalu gadis itu cetuskan mulai luntur kala Jaemin mengatakan hal itu. Hal yang selalu ia hindari setiap potong kue kering dan coat hangat yang ia dapatkan kala musim dingin menghampiri.
[].tbc
· ˚ . ‧ ₊ ˚ ༘ ‧₊ · ˚ . ‧ ₊ ˚
+++
WKWKWK PERAN CEWEKNY
PAKE NAMAKU GK MASALAH KAN?😇💚
voment yuk, biar akunya semangat !
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top