Pantulan
"Di dalam cermin? Perak atau logam lain yang memantulkan cahaya, lalu dilapisi kaca bukan? Kecuali kalau di tempatmu masih menggunakan lempengan obsidian yang dipoles sampai mengkilap."
"B-b-bu ... bukaaan!"
Langkah-langkah santai Alman terhenti, lalu dengan cepat membalik badan. Bias cahaya fajar yang baru saja terbit membuat kibasan rambut merah ikal di hadapan Brendan terlihat seperti lidah api yang berkobar.
"Memang omonganku tadi salah di sebelah mana?"
Tidak ada ancaman dalam pertanyaan itu, tetapi begitu saja sudah membuat sepasang sayap hitam yang menyembul dari kepala cokelat Brendan terkulai layu. Kedua tangannya mengeratkan genggaman pada tongkat ulir yang sedari tadi dia bawa dengan sangat hati-hati. Kepalanya tertunduk. Mulutnya batal menjelaskan maksud yang hendak dia sampaikan.
Alman mendengkus lalu kembali berbalik arah, melanjutkan langkahnya.
"Tongkat di tanganmu itu, ya ... daripada cuma dipeluk-peluk saja, mending gunakan untuk menopang kaki-kaki loyomu. Dengan kecepatan segini, baru siang nanti kita bisa sampai puncak bukit."
"...Maafkan aku," gumam Brendan, sangat lirih. Kedua sayap telinganya semakin tersembunyi dibalik helai-helai rambut. Lalu kembali berjuang membuntuti Alman sembari membisu.
Hari sebelumnya, ketika matahari belum lama terbenam. Perjalanan mereka dihadang oleh sesosok makhluk yang tiba-tiba saja muncul. Di jalan setapak yang kanan-kirinya rawa yang entah sedalam apa, pilihan mereka hanya terus maju atau berbalik dan mencari jalan lain.
Alman segera memilih yang pertama. Beruntung makhluk penghadang mereka, walau tampak seram, tidak agresif. Dia hanya memberikan syarat untuk menjawab satu pertanyaannya bila mereka ingin terus maju.
"Semu bagai ilusi, mengikuti bagaikan bayangan ... apakah aku?" tanya suara berat sosok singa berkepala manusia itu.
Alman terkekeh, nyala obor di tangannya ikut bergoyang. Lalu dengan telunjuk teracung menjawab, "Kamu sih sudah pasti Spi- ...."
"Cermin?" ucap Brendan. Sangat pelan, nyaris seperti bertanya balik pada makhluk itu.
"Betul sekali! Nah, para petualang. Kalian bisa mendapatkan pengetahuan mengenai pulau ini bila mendaki bukit yang ditunjukkan oleh cahaya ini."
Beberapa kata terakhir menggema di udara bersamaan dengan lenyapnya sosok itu. Sebutir cahaya yang tersisa meluncur membelah langit malam menuju ke Utara.
"Asal kau tahu saja, ya ... Tadi itu aku cuma bercanda. Aku juga sudah tahu jawabannya cermin!" Alman buru-buru menambahkan saat mereka bergegas mengejar suar yang ditinggalkan oleh Spinx. "Lagipula, kenapa harus menjawab teka-teki segala, sih ... Satu-dua makhluk seperti tadi, sih bisa kita kalahkan dengan mudah, kan?"
Brendan tak menjawab. Baginya cakar-cakar raksasa Spinx cukup mengancam walau wajah manusia makhluk itu terlihat ramah. Dan terutama karena ukuran sebelah kaki depannya saja hampir sebesar tubuh Brendan.
Mungkin pemuda itu salah, tetapi sepertinya Alman sudah menilai dirinya terlalu tinggi. Hanya karena mereka sesama Druid. Brendan melirik pada tongkat kayu ulir di tangannya, mungkin kesalahpahaman itu juga diakibatkan oleh benda terlalu bagus yang dia bawa.
Perilaku orang terhadapmu adalah cerminan dari kelakuanmu sendiri. Di mana Brendan pernah mendengar kalimat itu, dia tidak begitu ingat. Tetapi teka-teki Spinx cukup membuatnya kata-katanya terngiang dalam benak di sepanjang perjalanan.
"Umm, Red ...?" tanyanya ragu, ketika jalan yang mereka lalui masih cukup landai dan rawa-rawa mulai berganti helai-helai rumput yang memantulkan cahaya obor. "Saat kau melihat cermin ... apa yang ada di situ?"
"Apaaa ... Teka-teki lagi?"
"K-kalau kau tidak mau menjawab, tidak apa-apa ...." Brendan merepet lirih.
"Itu, sih ...." Kata-kata Alman terhenti ketika melirik ekspresi pemuda yang tertinggal beberapa langkah di belakangnya.
Serius. Sangat serius sampai orang bisa mengira Brendan sedang sembelit atau semacamnya. Dia menggaruk kepala merahnya, frustrasi. Pembicaraan ala konseling semacam ini bukan keahlian Alman. Untuk sekarang, dia jawab asal-asalan saja dulu pertanyaan Brendan itu.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top