Keping 13 Liburan Musim Panas


Bumi sudah aman dan tentunya aku pun begitu lega. Lega dalam artian yang berbeda. Semua kembali berjalan normal. Aku sudah membuat bagaimana orang-orang tertentu melupakan kejadian itu dan menganggapnya sebagai mimpi belaka. Jika orang-orang tahu mungkin aku akan dianggap sebagai anak yang tidak normal.

Namun, ada beberapa anak yang menganggapnya kenyataan karena peristiwa itu sangat nyata sekali. Bahkan saat ini tangan kananku terbungkus perban banyak yang retak butuh sekitar seminggu untuk memulihkannya itu karena kekuatanku juga habis. Aku pun menulis dengan tangan kiri.

Beberapa anak menyadari kalau peristiwa itu benar-benar nyataitu karena mereka melihat bahwa tangan kananku terbalut perban dengan rapat. Ini satu keanehan yang membuatku sedikit penasaran. Bukankah yang terluka kemarin adalah dada dan perutku? Kenapa lenganku yang begitu parah?

“Hei, sebelum aula berantakan, bukankah kemarin ada hujan kristal?” Bisik seorang temanku kepada teman lainnya.

“Itu lebih seperti elemen pelindung yang luluh lantak. Dan sejak awal sekolah ini di lapisi kubah pelindung, kemungkinan itu adalah hancurnya kubah itu,” Seorang anak yang lebih pandai menyahut dari jarak yang cukup jauh. Mereka mengangguk paham.

Aku hanya mendengus kesal. Aku baru menyadari, lenganku telah rusak sebelum aku terkena panah itu. Benar, tangan kananku yang mengendalikan kubah kristal untuk menahan serangan halilintar Dewa Langit. Namun, kurasa itu bukanlah masalah besar. Sekarang, masalahnya adalah aku kehilangan Agam. Dia melarikan diri begitu saja. Seharusnya, dia menjagaku sampai sembuh dan aku akan mengembalikannya ke Dimensi Bulan. Aku kembali terbebani oleh masalah yang sama sekali di luar prediksi.

Agam. Anak itu terlihat pendiam dan penurut. Ternyata setelah beberapa waktu bersamanya aku tahu, dia sama menjengkelkannya seperti Agas. Setelah aku pilih, aku harus segera mencarinya. Harus.

Aku terhenyak ketika Alfa memasuki ruangan bersama Jim. Mereka terlihat sedang akrab. Mereka tersenyum padaku, senyum tulus tetapi ada seraut penyesalan di sana, serta beberapa butir rasa bersalah. Jim duduk di sampingku, sedangkan Alfa menuju ke depan kelas. Kemudian, mengisyaratkan seluruh siswa duduk. Jim hanya nyengir lebar di sampingku.
Alfa membuka pembicaraan dengan berdeham pelan.

“Selamat pagi, hari ini ada berita bagus sekaligus membahagiakan. Dengar teman-teman semua, minggu depan kita akan liburan musim panas. Liburan ini ada dalam rentang waktu satu bulan. Nah, ada sebuah kebijakan dari sekolah untuk membuat liburan tahun ini menarik seperti tahun-tahun sebelumnya. Kita akan ke Pantai Adenium selama seminggu pada minggu pertama liburan musim panas,” Kata Alfa dengan wajah begitu bersinar.

“Hore!!” Teriak ricuh seisi kelas.
Apa aku harus berteriak kegirangan seperti mereka?

Kurasa tidak perlu.


Namun, bersama segala keraguan dan kebimbangan, aku tetap mengikuti liburan musim panas di Pantai Adenium. Semua berjalan damai. Aku berusaha menjadi anak perempuan yang anggun, tidak banyak bicara, dan lebih sering duduk dan tenggelam membaca buku.

Dan kalian tahu, itu tidak bertahan lama. Hanya dua hari pertama tidak ada yang berani mencoba menggangguku. Kini, kedua tanganku ditarik oleh Anna dan Clara, berserta Kashi, Aurel, dan yang lainnya. Mereka memintaku untuk ikut berseluncur di ombak besar di tengah sana.

Mereka mengira aku ahli. Aku bahkan tidak suka bermain air. Namun, apa dayaku mereka memaksa. Akhirnya, aku ikut berjalan beriringan ke tengah laut bersama teman-teman konyolku itu. Bersiap sedikit untuk menunggu runtutan ombak selanjutnya.

Ini membosankan. Setelah beberapa kali, aku benar-benar bosan. Aku melemparkan papan seluncurku saat ombak datang. Aku terjun ke dalam ombak dan mengikuti alur ombak, serta berenang lebih dalam. Aku membuka mataku di dalam laut, ini lebih menyenangkan. Aku bisa menjelajahi lautan ini seharian. Pemandangan di bawah laut menakjubkan. Ikan-ikan itu seolah berbicara dengan bahasa mereka. Mengomentari kedatanganku, memperhatikanku, dan menyapaku.

Sementara di pantai…

“Wah, asyik, bukan? Aku ingin lagi…,” Teriak seorang wanita remaja bertubuh atletis mengesankan. Siapa lagi kalau bukan Anna.

“Kau benar, ini sungguh hebat,” Kata si pirang Clara. Rambutnya yang pirang, di bawah matahari tampak berkilau seperti emas.

“Ya, bagaimana denganmu, Re? Apa kau-,” Kashi menoleh ke sekitarnya. Dia tidak menemukan sosok yang diajak bicara. Dia mencari diriku.

“Astaga! Ferre di mana?” Teriak Clara kemudian. Setelah menyadari aku benar-benar tak ada di sana.

“Aku mungkin terlalu memaksanya berlebihan, dia mungkin kelelahan dan tenggelam,” Anna menepuk jidatnya dengan keras. Lalu, menggigit bibir menyadari apa yang dia katakan tadi. Kemungkinan terburuk.

Tubuhku kecil, tapi cukup tinggi. Terlihat ringkih kala aku menampilkan seringai memelas dan berusaha menolak atau pun menghindari sesuatu masalah.

Ternyata mereka mencariku. Beserta teman-teman lainnya. Apa aku telah membuat mereka khawatir?

Hari mulai gelap, Planet Venus mulai terlihat. Kejora itu menghiasi langit yang mulai menampakkan sayap-sayap lembayung klasiknya. Kepalaku menyembul di permukaan. Kurasa cukup untuk hari ini.

Aku harus kembali ke daratan.
Saat aku berbalik dan bersiap menggunakan elemen air untuk cepat sampai di daratan, aku melihat sebuah kejanggalan. Mataku menyipit, dari jarak bermil-mil aku merasa seseorang mengawasiku. Bukan dari darat, tetapi dari laut lepas.

Aku berusaha menghindar dari rasa geli yang mengusikku. Aku menyelam, mataku memerah. Dari kejauhan, ada seekor hiu albino menembus lautan untuk menjauh ke laut yang lebih dalam. Aku tak mempedulikan lagi, toh sudah pergi dan hanya hiu. Namun, hiu albino?


Aku sampai di pantai. Mereka yang mencariku hanya terkejut sebentar lalu tertawa.

“Kau itu dicari sejak tadi!” Kata Anna ketua.

“Bagaimana keadaanmu?” Tanya Clara khawatir.

“Aku hanya tenggelam. Aku diselamatkan lumba-lumba, hingga aku sadar lalu mulai berenang kemari dengan bantuan elemen airku,” Aku berusaha berbohong.

“Aku takut air,” Tambahku. Kashi ikut mengangguk, tapi aku yakin dia tahu kalau berenang ke laut adalah keinginanku sendiri.

@@@
Hello lama gak update
TBC langsung ya

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top