1


senyum manis terukir tiap kali mata itu menatap lekat objek di depannya. seperti tersihir oleh mantra tiap langkah yang ia buat tak pernah berhenti ataupun mengeluh lelah sakali pun tidak pernah, atau mungkin belum. biarkan seperti ini, ia sangat menyukai sensasi yang menggelitik perutnya hingga detak jantung yang berdebar debar tidak karuan. sering sekali ia mendengar hal tersebut dinamakan jatuh cinta.

seorang Beomgyu jatuh cinta.

anak itu terus menyembunyikan dirinya dibalik dinding, semak semak, atau pepohonan yang sekiranya tidak menampakkan tubuhnya. membuat si objek tidak mengetahui keberadaanya adalah menjadi tujuannya. tidak mempedulikan dirinya yang akan berakhir memiliki banyak goresan pada tubuhnya.

kerap kali ia mendapati sang kakak yang akan murka terhadapnya ketika pulang kerumah. berkali kali juga ia selalu berdebat panjang dengan sang kakak yang memintanya untuk berhenti, ia yang akan selalu menyangkal dan tetap bersikeras. ini pilihannya tidak mempedulikan omongan sang kakak, ia mengakhiri dengan pergi masuk ke kamarnya dan menutup pintu serta menguncinya agar tidak ada yang mengganggunya.

"aku hanya mengkhawatirkannya." hembusan nafas lelah keluar dari mulut sang kakak ketika melihat sang adik yang pergi begitu saja setelah adu mulut dengannya. dapat ia lihat genangan air menumpuk di mata sang adik yang bisa saja tumpah di hadapannya jika ia masih meminta sang adik untuk menetap, namun lagi lagi ia hanya dapat mendengar isakan kecil dari kamar sang adik.

pagi pagi buta suara benturan benda benda dapur terdengar hingga memasuki kamar sang kakak. keluar dengan piyama bercorak garis garis vertikal berwarna putih yang didominasi warna hitam nampak sedikit kusut. menumpu tubuhnya pada meja bar dapur menyilangkan tangannya memperhatikan tiap gerakan kecil yang dibuat oleh sang adik. sebenarnya pemandangan di depannya ini bukanlah sesuatu yang mengejutkan untuknya, sebab hampir tiap hari ia akan mendapati sang adik yang sibuk menyiapkan bento.

jika hanya menyiapkan untuk dirinya sendiri mungkin Beomgyu tidak perlu harus bangun di pagi pagi buta, namun ia menyiapkan dua bento tiap harinya sehingga ia harus bangun pukul lima pagi. semua telah siap, ia meletakkan dua kotak bentonya di meja bar, dan menatap sinis sang kakak. berjalan melewati sang kakak.

"morning! untukku mana?."

Beomgyu menghentikan langkahnya, memutar tubuh menghadap sang kakak, berkacak pinggang kembali melontarkan tatapan sinis.

"suruh kekasihmu itu membuatkannya!"

Jungkook terkekeh mendengar jawaban sang adik, ia melangkah mendekati Beomgyu lalu mengacak rambut sang adik. "jutek sekali, sana pergi bersiap siap hyung tunggu sepuluh menit."

"mana bisa begitu hyung! aku belum-,"

"oke! lima belas menit, siap tidak siap hyung tunggu di mobil." Jungkook melangkah memasuki kamarnya dengan senyum jahil terpatri di wajah tampannya.

"kenapa masih diam saja? mau hyung tinggal?"

"menyebalkan!"

Jungkook menunggu di dalam mobil, ia sibuk dengan ponsel pada genggamannya, mengirimi pesan kepada seseorang.

dia masih melakukan hal seperti biasanya.

melupakan eksistensi sang adik yang sedari tadi mengetuk kaca mobil, terburu buru membukakan pintu. Jungkook merutuki dirinya yang malah mengunci pintu mobil karena saking asiknya berbalas pesan dengan kekasihnya. mendapati wajah kesal sang adik, ia mengusap pelan rambut Beomgyu, lalu memasangkan seat belt ia cukup tahu jika seperti ini pasti sang adik ingin dimanja. hidup dalam kemewahan membuat Beomgyu banyak menerima perlakuan yang membuatnya menjadi cukup manja.

"nanti hyung yang jemput! tidak ada penolakan." kata Jungkook mutlak sebelum sang adik sempat membalasnya.

"hyung akan menjemputmu lima belas menit sebelum jam pulang sekolah, oke."

Jungkook dapat menangkap ekspresi penolakan yang sangat kentara di wajah Beomgyu, ia mengisyaratkan sang adik agar memasuki gedung sekolah. pergi dengan senyum yang tidak pudar menuju tempat kerjanya dan bertemu pujaan hatinya. siap menceritakan semua tingkah sang adik sebagai bahan pembicaraan ketika menghabiskan waktu. melangkah memasuki gedung tempatnya bekerja, menerima banyak sapaan ketika saling berpapasan. meraih bahu seseorang ketika sampai pada salah satu meja kerja pegawainya, memutar kursi itu agar menghadapnya. Jungkook tertawa lebar ketika melihat wajah manis di depannya terkejut karena ulahnya.

"kau membuatku terkejut." memukul pelan bahu Jungkook.

"ayo ke ruanganku." Jungkook menarik tangan itu untuk bangkit dari tempat duduk dan mendorong bahu itu menuju ruangannya. mengabaikan tatapan biasa dari para pegawai kantor, sebab hal tersebut sudah menjadi kebiasaan Jungkook.

"mau menceritakannya?" tanya Jungkook ketika mereka sudah pada ruangan yang cukup luas untuk satu orang menempati tempat itu. sofa besar yang ada di dalam ruangan tersebut menjadi tempat untuk dua orang yang akan berbicara sedikit serius.

"ini berita buruk Jungkook."

"kau bisa mengatakannya Taehyung."

Taehyung menghembuskan nafasanya, ia tidak berani mengatakan hal ini. ia terlalu takut, ia bahkan tidak akan mengelak ketika banyak orang mengatainya payah. Taehyung terlalu baik dan tutur katanya lembut, hal tersebutlah yang membuat Jungkook jatuh cinta.

"perjodohan itu tetap akan terjadi Jungkook, a-aku tidak tahu cara mencegah hal itu aku benar benar tidak berani berkata apa pun. Maaf." ucap Taehyung dengan lirih.

"aku paham, biarkan saja Tae."

Taehyung berjengit mendengar respon yang Jungkook berikan, ia hanya bisa memperlihatkan senyum terbaiknya. pikirannya menerawang pada dua hari lalu dimana ia yang hanya bisa memperhatikan empat orang dewasa yang sedang berbicara serius. terlalu takut untuk mengutarakan tanggapannya ketika pandangan empat orang dewasa itu tertuju padanya. yang bisa Taehyung lakukan hanya anggukan semata yang membuat senyum merekah dibibir mereka.

setelah pertemuan itu Taehyung mulai sedikit murung, sang adik yang mengetahui hal tersebut berusaha memberikan hiburan kecil di pagi hari. Taehyung tertawa karena ulah sang adik, lalu meraih lengan sang adik menyeretnya menuju mobil siap untuk berangkat kerja dan sang adik yang siap ke sekolah. sepanjang perjalanan Taehyung menatap jalanan yang tidak terlalu padat. fokusnya teralih ketika merasakan getaran pada saku celana, membalas pesan seseorang.

tolong aku tidak ingin melihat senyumnya pudar.

.

.

.

.

.

Hii babygray here. 👋 Book ini terinspirasi dari lagu that woman 😆

Ini gak akan panjang 2/3 chapter aja kok.

Semoga suka. Oh iya ini lil bit angst mau nyoba yang sedih sedih dulu. 😬


See u 💌

©babygray_
13'09'21

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top