O8.OO
———— happy reading ————
Bright kembali melihat layar telponnya yang terpampang jelas pesan dari Win.
Ia menatapnya lama, disana Win sudah memberi lokasi dimana letak pasar malam yang ia maksud.
Tak jauh dari rumahnya.
"Bukankah aku sudah bilang tidak?"
Bright yang kesal pun membiarkan pesan tersebut. Ia tidak akan datang kesana.
Lagipula jika ia tidak datang dalam beberapa menit pasti Win akan pulang kembali ke rumahnya bukan?
Bright lebih memilih membuka bukunya dan mulai mengerjakan tugas rumahnya agar esoknya dia bisa beristirahat dengan tenang.
Ah bukan, bukan tenang yang seperti itu. Maksudnya tenang adalah santai karena sudah tidak ada tanggungan.
Ya, begitulah.
Sampai ia tak sadar, waktu yang tadinya pukul 19.00 kini berubah menjadi 21.00.
Ia kembali mengecek telponnya, berharap ada pesan dari Win yang terus memaksanya untuk kesana.
Namun, nyatanya nihil. Tidak ada pesan sama sekali dari Win.
"Mungkin dia sudah pulang ke rumahnya." Ucap Bright lalu menaruh telponnya lagi.
Tapi tak lama kemudian ia mengambilnya kembali dan mengetik sesuatu disana.
pengganggu
kau di rumah kan? |
Entahlah, dia mengetik itu hanya untuk bertanya saja. Tidak lebih.
Satu menit ia menunggu.
Sepuluh menit ia menunggu dan tidak ada balasan sama sekali dari Win. Bahkan pesannya tidak dibaca.
"Apa dia sudah tidur?" Gumam Bright.
Entah keinginan darimana, dirinya langsung mengambil hoodie hitam miliknya dan memakai sepatunya.
Ia langsung berlari keluar rumah dan menuju ke tempat yang sempat Win kirimkan lokasinya.
Tapi kenapa tiba-tiba?
Tidak tahu, ia hanya penasaran? Mungkin?
Tak butuh waktu yang lama untuk Bright sampai disana.
Ia menoleh kanan dan kiri. Para penjual atau pedagang sudah mulai berkemas dan hendak menutup stan mereka.
"Ah ternyata benar sudah pulang." Gumam Bright lalu berbalik.
"Kau datang?"
Sungguh, Bright terkejut bukan main saat melihat lelaki di depannya.
Itu Win yang sedang meminum air putih lewat sedotan.
"Aku kira kau tidak datang hehe. Aku sudah menunggu disini selama dua jam setengah." Ucap Win.
Kenapa– Bright seperti merasa bersalah padanya?
"Kenapa diam? Ini." Tanya Win sembari memberikan satu botol air mineral pada Bright.
Bright menerimanya, "kau belum pulang?"
Win menggelengkan kepalanya, "aku tahu kau akan datang meskipun terlambat, jadi aku menunggu." Ucapnya.
Sepolos inikah Win?
Bukan masalah menunggu atau tidak. Yang menjadi masalah adalah ia sudah menunggu selama dua jam setengah bayangkan.
"Ah tapi semua stan sudah tutup. Lebih baik kau pulang." Kata Win menyuruh Bright.
Bright diam. Sungguh dia tidak tahu harus berkata apa. Dia hanya merasa bersalah pada Win yang sudah rela menunggunya.
"Kenapa kau tidak menghubungiku?" Tanya Bright.
Win menunjukkan telponnya, "meninggal." Ucapnya dengan senyum konyolnya.
Bright tersenyum tipis sekali, bahkan Win tidak akan bisa melihatnya. Ia tersenyum karena melihat kekonyolan Win. Ternyata alasan Win tidak menghubungi dirinya itu karena telponnya kehabisan baterai.
"Aku akan mengantarmu pulang." Ujar Bright.
Win berbinar senang, "benarkah?"
Bright mengangguk.
"Kalau begitu ayo! Sebelum terlambat." Ucap Win.
Bright mengerutkan keningnya, "terlambat bagaimana?"
"Ah tidak tidak! Ayo cepat sudah malam!" Kata Win lalu berjalan duluan meninggalkan Bright yang kemudian menyusulnya.
Dan ini untuk pertama kalinya Bright mengantarkan Win pulang ke rumah meskipun dengan jalan kaki.
Ia hanya merasa bersalah karena sudah membuat Win menunggunya terlalu lama.
———— THANK YOU ————
Oktober 2020
—pipewnuna : next ?
sumpah asli gue kesel😠
wp gue error ueueueue
gue mau nanya dong
di kalian ini jumlah readers gue skrg berapa?
di gue dri kmrn ga nambah2 anjir soalnya 🙃 masa tetep 500🙃
apa ini pertanda kalo gue udh gaboleh nulis cerita lagi yyy😭
gue out dari dunia per-author-an kalo gini caranya nih 😭😭
duh kzl:(
kzl sm diri sndiri knp gblok😠😠
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top