O5.OO

[neverending story – straykids]
———— happy reading ————







Ternyata plaster luka yang diberikan oleh Win ada gunanya juga bagi Bright.

Kakinya sedikit lecet karena menginjak batu kerikil saat menerobos hujan sore tadi. Jadi, salah satu plasternya ia gunakan dan yang satunya lagi ia simpan di dalam lemari belajarnya.

Tidak tahu apa gunanya haha.

Baru saja ia ingin menutup matanya dan menuju alam mimpi. Tapi itu semua ia urungkan saat melihat hp nya yang bergetar.

Win sedang menelponnya.

Dengan malas ia mengangkat panggilan telponnya.

"Apa?" Tanya Bright malas.

Tapi, tunggu–

Bahkan ini kali pertamanya Bright berbicara duluan jika Win sedang menelponnya.

"..."

Tidak ada balasan.

Bright sedikit menunggu dan hanya diam.

Sebenarnya ia merasa kesal. Kenapa Win sama sekali tidak berbicara apapun?

Tunggu lagi–

Kenapa ia terlihat seperti berharap?

"Aku lelah, aku matikan–"

"Tunggu!" Teriakan di sebrang sana sukses membuat Bright sedikit mengulas senyumnya tanpa sadar.

Entah mengapa tapi seperkian detik selanjutnya ia langsung merubah raut wajahnya lagi menjadi datar.

"Cepat!"

"Heum... Aku rindu padamu hehe."

Lagi. Bright dibuat senyum oleh Win dari sebrang sana. Semburat merah seketika timbul di kedua pipinya.

Entah kenapa Bright merasa jika Win sebenarnya menggemaskan. Tapi, ia hanya gengsi untuk mengakui itu semua.

"Hei, apa kau masih disana?"

"Kau ketiduran ya?"

"Ini baru jam sembilan malam dan kau sudah ingin tidur?"

"Tidak. Aku malas menanggapimu." Ucap Bright.

Lain di mulut lain di hati hanya karena gengsi.

"Uhuk uhuk–"

Suara batuk di sebrang sana membuat Bright mengerutkan keningnya.

Apa Win sedang sakit?

Itu yang ada di pikirannya.

"Kau sakit?" Tanya Bright pada Win.

Kenapa dia terlihat peduli?

"Kau khawatir padaku ya?"

Seketika juga Bright menyesal telah bertanya seperti itu kalau tahu pada akhirnya Win akan menggodanya seperti biasanya.

"Itu suara ibuku, aku baik-baik saja dan jangan khawatir." Ucap Win lagi yang membuat Bright mengangguk walau Win tidak bisa melihatnya.

"Aku akan pergi tidur, ibu sudah memarahiku. Selamat malam dan mimpi indah."

Pip–

Lagi dan lagi Win mematikan sambungan telponnya secara sepihak.

"Tadi dia yang bilang baru jam sembilan malam tapi kenapa dia yang tidur duluan?" Kesal Bright tanpa sadar lalu meletakkan telponnya dan kembali ke tujuan awalnya.

Tidur.


















———— THANK YOU ————
Oktober 2020

—pipewnuna : next ?


gue up nih anjrit😖
tenang aja, di book kali ini gaada konflik kok uhuk uhuk uhuk
🤧😩🙃
gue batuk ampe tebalik anjrit
☺️ nah udah balik
disini gaada konflik, ntar book selanjutnya juga keknya gaada konflik
gue tuh anti konflik-konflik kleb
sekalinya konflik paling ringan
yegak?
iyain!

srius asli gue udh tamatin ini di draft
gatel pen gue up
tapi pembaca belum memenuhi target

ntar kedepannya gue bikin crita angst aja biar pada nangis semua

tapi gue gabisa bikin orang nangis, bisanya bikin orang ngamuk:(

mmf bebih:(
udh ah segini dulu baracot aing

chan mai kocai with story chan
hufftt~

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top