O4.OO

---- happy reading ----







Sial. Pulang sekolah hari ini turun hujan yang sangat deras. Dan yang lebih sialnya lagi Bright lupa membawa payung ataupun jas hujan.

Jadilah ia hanya menunggu di koridor sekolahnya yang sudah mulai sepi karena hampir seluruh murid sudah pulang ke rumah masing-masing.

"Sedang apa disini?"

Sudah senang hari ini berjalan dengan lancar tanpa gangguan dari Win.

Tetapi itu semua luntur tatkala Win menepuk bahu Bright lalu tersenyum dengan lebar.

Bright melihatnya, tapi tunggu-

Sepertinya ada yang aneh dengan lelaki di depannya saat ini. Entahlah.

"Oh aku lupa sedang hujan." Kata Win sambil mengamati hujan yang turun.

Bright hanya memutar bola matanya malas. Terlalu sering menghadapi Win, bola matanya menjadi sering berolahraga.

"Aku akan di jemput ibuku, apa kau pulang sendiri?" Tanya Win.

"Hm."

"Apa kau tidak membawa payung ataupun jas hujan?" Tanya Win lagi dan Bright pun menggeleng.

Win menganggukkan kepalanya berulan lalu melihat kembali hujan di depannya.

"Ah sedikit banjir, kalau kau menerobos pasti sepatumu akan basah." Ucap Win sembari menunjuk genangan air yang terbentuk akibat hujan di depannya.

Bright diam saja, ia sangat malas menanggapi Win seperti hari-hari sebelumnya.

Ia hanya berharap hujan cepat berhenti dan ia dengan cepat bisa pergi dari sekolah saat ini juga.

Win merogoh tas sekolahnya lalu ia mengambil payung disana.

"Ini." Katanya lalu memberikannya kepada Bright.

Bright menoleh lalu menatap payung dan Win secara bergantian. Bingung.

Win mengangkat kedua alisnya, "sebentar." Katanya lalu memaksa Bright untuk membawa payungnya.

Win kembali merogoh tas sekolahnya dan ia mengambil sandal disana.

Ia berjongkok dan mengganti sepatu miliknya sendiri dengan sandal yang ia bawa.

Bright menatapnya bingung untuk sekali lagi.

Win kembali berdiri dan memasukkan sepatunya bergantian ke dalam tasnya.

"Mana?" Ucap Win sambil meminta payungnya.

"Hah?"

Bright yang masih bingung kembali memberikan payung itu kepada Win.

"Terima kasih, dan ini untukmu." Ujar Win sembari memberikan plaster luka pada Bright.

Bright menerimanya, "untuk?" Tanyanya.

Win membuka payungnya, "jika kau nekat untuk pulang menerobos hujan, lepaslah sepatumu dan plaster itu untuk mengobati jika kakimu terluka." Katanya sambil tersenyum.

"Aku duluan, mobil ibuku sudah di depan gerbang." Katanya lagi lalu berlari dibawah hujan menggunakan payungnya meninggalkan Bright sendiri.

Bright menatapnya kesal.

"Sial! Aku kira dia akan meminjamkan payung atau sandalnya." Ucapnya sembari meremat dua plaster luka yang tadi diberikan oleh Win.

Tapi setelahnya ia memasukkan plaster itu kedalam saku celananya.

Membuka sepatunya dan berlari menerobos hujan karena sekolahan sudah tidak ada siapa-siapa.










---- THANK YOU ----
Oktober 2020

-pipewnuna : next ?


fyi- karena gue plinplan naujubileh akhirnya gue double up aja khusus hari ini hehe. Besok gue up lagi juga:) tapi jam 00.01 hehe
beda hari anjrit:)
kalo inget:)
kalo ga inget ya bablas ga up:)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top