Prolog
"Ibu pria itu bukanlah wanita baik-baik. Tak jelas siapa ayahnya. Wanita itu telah membohongi suami, orang tua, bahkan semua orang."
"Ayah tidak mengenal keluarganya," balas gadis itu pelan sambil meremas jemarinya kuat. Mencoba bersikap tenang meskipun ia sudah berada di ambang batas.
"Justru kamu yang tak tahu dengan siapa kamu berhubungan, Nak."
"Beri alasan yang masuk akal yang membuktikan jika kata-kata Ayah bukanlah suatu kebohongan."
Pria yang memandang putrinya lekat itu menarik napas berat. Mencoba menimbang apakah ia harus mengatakan kenangan pahit di masa lalu kepada putri kesayangannya atau tidak.
"Yah...." Suara gadis di hadapannya terucap pelan.
"Ibu pria itu hamil empat belas minggu bahkan di saat pernikahannya baru berjalan dua minggu."
Si gadis mendongak memastikan kebenaran dari apa yang ayahnya sampaikan. Saat mengamati wajah sang ayah, ia tahu ayahnya tak mungkin berbohong. Pria ini tak akan mungkin membohonginya. Dia adalah pria terjujur yang pernah ia kenal.
"Mungkin wanita itu sudah melakukan hal terlarang itu sebelum menikah dengan suaminya. Saat menyadari dirinya hamil mereka memutuskan menikah."
"Kamu salah."
Gadis itu mengerutkan kening. Tak paham dengan maksud sang ayah.
"Suaminya bahkan belum pernah menyentuhnya karena dua hari setelah pernikahannya pria malang itu harus berangkat berlayar."
"Dia teman Ayah? Kenapa Ayah terlihat begitu mengenalnya?"
Pria itu menggeleng.
"Lalu masalahnya ada di mana, Yah? Kenapa Ayah begitu keras melarangku untuk berhubungan dengannya? Yang akan menikahiku bukan ibunya atau ayahnya, tapi dia. Bagaimanapun latar belakang keluarganya, aku bisa menerimanya karena dialah satu-satunya pria yang bisa menerima keadaanku apa adanya. Tidak seperti pria-pria lain di luar sana yang hanya bisa mencari keuntungan dan membohongiku." Gadis itu akhirnya meluapkan emosinya. Ia masih belum menemukan hal yang logis dari semua penjelasan ayahnya.
"Nak, pria yang telah dibohongi oleh wanita itu apa kamu tahu siapa?" Suara wanita yang sedari tadi hanya menjadi penonton adegan perdebatan ayah dan anak itu akhirnya terdengar.
Gadis itu mengalihkan pandangan pada sang ibu, menggelengkan kepalanya cepat.
"Siapa dia?"
"Dia mantan istri ayahmu. Ayahmulah pria yang telah dibohongi oleh ibu pria itu."
Gadis itu melebarkan mata tak percaya. Entah kenapa, ia seketika merasakan jalan yang gelap di depan sana. Begitu gelap hingga ia tak yakin mampu melewatinya.
###
Bingung bacanya? Emang sengaja wkwkkwkwk....
Kl teman2 pengen intip2 siapa sih yang lagi dibicarain sama ketiga orang itu, teman2 bisa mampir ke KELAM. Atau jika kalian adalah pembaca lama pasti tahu ketiga orang itu siapa. Yuk, main tebak2an aja. Siapa sih mereka bertiga? Kalau jawabannya banyak yg benar, bab satu akan segera meluncur.
Nia Andhika
14042021
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top