CHAPTER 05

DI PUBLISH ULANG YA!
Kalau yang udah baca, boleh skip. Tapi, ada perubahan di setiap Chapter nya. Baca ulang bisa yookk 🙃

TOLONG TANDAI TYPO!

Happy reading...

Jangan lupa Vote dan Komen

𝓣𝓱𝓪𝓵𝓲𝓽𝓪'𝓼 𝓦𝓸𝓻𝓵𝓭

HARI MINGGU, jam sudah menunjukkan pukul 08.30 pagi, tapi Thalita masih betah bergelung di bawah selimutnya. Dengkuran halus menjadi bukti bahwa gadis bersurai panjang itu masih di alam mimpi.

Pintu kamar terbuka dengan derit pelan, Nirina-Mami Thalita masuk dengan langkah hati-hati. Dilihatnya putri kesayangan nya itu dengan lekat. Senyum kasih sayang terbit dari bibir wanita paruh baya itu.

"Sebenarnya, apa yang sedang kamu hadapi Ta?" Gumam Nirina "Kenapa kamu selalu terlihat sedih." Lanjut nya sambil mengusap pelan surai anak nya.

Kemarin malam, saat dirinya dan sang suami pulang, mereka tidak menemukan Thalita. Kata Mbak Ratih, Tata pergi dengan Adipati. Tentu saja Nirina senang mendengar kabar tersebut, karena seingat nya, anak nya itu sudah sangat jarang menghabiskan waktu dengan sang tunangan. Namun, sesaat setelah Nirina selesai membersihkan diri dan berniat makan malam, dia di buat terkejut karena berpapasan dengan Thalita yang hendak menaiki tangga.

Tadi nya, Nirina ingin menegur. Namun, melihat Thalita menaiki anak tangga dengan kepala menunduk, dan sesekali tangan gadis itu mengusap pipi. Nirina tahu, ada yang tidak beres dengan anaknya, Thalita menangis.

Alhasil, belum sempat Nirina menyapa, Thalita lebih dulu menyadari keberadaan nya "Eh Mami. Udah pulang." Ucap Thalita malam itu "Aku ke kamar dulu ya Mam, pengen istirahat. Good night." Lalu Thalita pergi begitu saja tanpa perlu menunggu jawaban dari Nirina.

Dan kini, melihat Puteri nya tertidur pulas dengan mata yang cukup bengkak, Nirina yakin ada yang salah dengan Thalita. Apa Thalita menangis semalaman?

"Sayang, bangun yuk." Nirina berucap lembut sambil menggoyang bahu puteri nya "Tata. Udah siang nih."

Thalita menggeliat, matanya menyipit karena silau matahari. Perih langsung terasa saat dirinya membuka penuh matanya, namun Thalita tahu, perih ini bukan karena silau matahari. Melainkan karena akibat menangis semalaman.

"Mam." Thalita tersenyum mendapati Mami nya.

"Capek banget ya? Sampe bangun siang."

"Heem. Cape nangis." Ucap Thalita dalam hati "Enggak Mam, kemarin nonton drakor sampe tengah malam. Jadi kesiangan." Nirina hanya mengangguk sebagai jawaban. Walau dirinya tahu, puteri nya tengah berbohong.

Nirina tidak akan memaksa jika Thalita belum mau bercerita. Thalita itu anak yang kuat, jika ada masalah dan Thalita belum mau mengadu, maka Thalita masih bisa mengatasinya sendiri. Dan Nirina tahu, jika nanti pada saat nya Thalita bercerita, itu artinya Thalita butuh saran dan dukungan dari nya.

"Ya sudah, sekarang kamu bangun. Mandi, bau acem tau." Gurau Nirina.

"Iya Mam."

***

"Den Dirga, ini tadi mbak setrika baju-baju. Ternyata ada jaket jeans, ini punya aden bukan ya? Soalnya bau parfum nya beda." Mbak ratih menghampiri keluarga Andan yang siang ini sedang bersantai di ruang TV. Ada Faizal, Nirina, Dirga dan tentu saja Thalita. Ditangan wanita paruh baya itu ada jaket jeans yang sudah rapi tergantung di hanger.

"Bukan punya aku kayaknya Mbak." Jawab Dirga setelah mengamati jaket Jeans yang mbak Ratih maksud.

Mata Thalita memicing, sepertinya ia kenal siapa pemilik jaket itu "Mbak, bawa ke kamar Tata aja. Itu punya teman nya Tata." Jawaban Tata membuat semua mata menoleh pada gadis itu.

"Punya Adi?" Faizal-Sang Papi bertanya.

"Bukan."

"Terus?" Tanya Nirina dan Dirga bersamaan.

"Terus?" Thalita malah bertanya bingung "Terus apa?"

Dirga berdecak kesal "Terus punya siapa pintar?"

"Oh.. punya nya Arion."

"Arion?" Nirina membeo. "Arion siapa?"

"Iya. Temen Tata di sekolah."

"Cowok??" Kali ini Faizal yang bersuara.

"Heem. Kenapa sih?"

"Ya enggak kenapa-napa. Tumbenan aja Lo ada temen cowok, kan biasanya sama Adi." Jawab Dirga enteng.

Tanpa mau menjawab, Thalita hanya mengedikan bahu santai. Dan semua kembali fokus pada berita yang tayang di televisi mengenai gosip seorang penyanyi perempuan remaja berhijab yang berselingkuh dengan pria bersitri. Thalita bergidik ngeri, dalam hati mengucap amit-amit berulang kali agar hal seperti itu jauh dari hidupnya.

Thalita menghela nafas panjang, teringat kembali jaket milik Arion. Dan juga teringat perkataan Dirga yang sedikitnya mengganggu Thalita. Gadis itupun baru sadar, kenapa bisa berteman dengan mudah bersama Arion? Ah, bisakah mereka disebut teman, karena nyata nya mereka belum sedekat itu.

Jujur saja, Thalita tidak pernah sekalipun memerhatikan cowok-cowok di sekolah nya. Pusat perhatian Thalita hanya pada Adipati, sehingga memilih abai pada sekitar. Thalita memang kerap mendengar nama Arion selalu di sebut oleh siswi-siswi yang bergosip di kantin, tapi Thalita tidak pernah benar-benar mencari tahu tentang Arion. Dia sudah punya Adipati, dan tidak tertarik kepada lelaki lain.

Hingga sebulan yang lalu, Thalita baru menyadari keberadaan Arion. Sosok yang dingin tetapi mempunyai hati yang baik. Sosok lelaki pemilik mata hitam legam, yang membuat Thalita penasaran.

***

Setelah selesai makan siang, Thalita kembali ke kamar nya. Meraih ponsel yang ia letak di atas nakas untuk menghubungi seseorang. Kening nya berkerut saat ternyata di ponsel nya tidak menemukan kontak Arion "Loh, aku gak punya nomor Arion ternyata." Gumam nya.

Lalu Thalita beralih pada Instagram, menebak-nebak user id lelaki itu "Ck, kok gak nemu sih." Kesal Thalita "Arionmahatma gak ada, Arionmahatmahagam gak ada, Mahatmaarion gak ada juga." Celoteh gadis itu sembari berguling di kasur.

"Aahh iya. Aku cari aja di akun sekolah. Siapa tahu admin nya follow Arion." Lalu Thalita berkutat dengan ponsel nya, hingga beberapa menit kemudian akun yang ia cari sedari tadi ketemu.

"Hagamarion17." Gumam Thalita sambil mengklik profil Arion.

"Wiiihh follower nya banyak juga." Decak kagum keluar dari mulut Thalita "W-what?!! gak ada yang di follow sama dia?" Thalita terkejut "apaan, postingannya juga cuma tiga biji doang."

Postingan lelaki itu hanya foto blank hitam di sisi kiri dan kanan. Sedangkan di tengah-tengah antara postingan itu, ada foto yang membuat Thalita penasaran. Siapakah gadis berambut sepunggung didalam foto yang Arion unggah? Thalita tidak bisa melihatnya dengan jelas, karena foto gadis cilik itu posisi nya menghadap belakang, alhasil Thalita hanya dapat melihat punggung nya saja "dari belakang aja nih bocah keliatan cantik." Thalita berdecak kagum.

Meninggalkan feed ig milik Arion, Thalita memilih untuk menekan follow lalu dengan cepat mengirim direct Message.

---

Thalitaandan

Arion, ini Tata.

Thalita

---

Thalita memandangi ruang obrolan nya dengan Arion, lelaki itu aktif sembilan jam yang lalu. Kemungkinan Arion tidak akan langsung membalas. Lebih baik Thalita mengerjakan tugas saja dulu. Namun, baru saja mau beranjak, sebuah notif dari Instagram membuat niat Thalita urung.

Hagamarion17 mulai mengikuti anda

Tanpa sadar senyum Thalita terbit melihat itu. Yang gadis itu tidak sadari adalah, hal sekecil ini ternyata mampu membuatnya senang.

Lalu, notif lain nya muncul. Arion membalas DM Thalita.
---

Thalitaandan

Arion, ini Tata.

Thalita

Hagamarion17

yaa?

Thalitaandan

Aku mau kembalin jaket kamu.

Hagamarion17

Besok aja.

Thalitaandan

Okay.

---

Thalita merebahkan diri diatas kasur setelah membalas pesan Arion. Gadis itu jadi bingung, apa iiya seharian ini dia harus di rumah saja? Thalita sih ingin nya keluar, ingin menyenangkan diri agar bisa lupa pada Adipati.

Ngomong-ngomong soal Adipati, kemarin malam lelaki itu tidak berbicara sepatah kata pun hingga sampai rumah. Thalita juga enggan bersuara karena tidak ada mood untuk memulai obrolan. Thalita tertawa miris, apa katanya tadi? Obrolan? Obrolan macam apa yang hanya dilakukan oleh satu orang. Karena Adipati sering mengabaikan.

Sebenarnya, jika dalam keadaan biasa saja. Thalita akan men-spam pesan pada Adipati, meminta lelaki itu menemani nya jalan di hari minggu, dan itu selalu Thalita lakukan dalam satu tahun terakhir ini. Memaksa Adipati agar meluangkan waktu untuknya, dan mungkin dengan terpaksa Adipati kadang menurutinya. Thalita senang, walau hanya di ajak jalan di taman komplek saja. Itupun hanya setengah jam, karena sesudah nya Adipati akan meninggal kan nya sendirian.

Tentu saja hanya untuk menjemput kekasih lelaki itu, Shenina.

Tapi hari ini, Thalita bahkan belum mengirim pesan pada tunangan nya itu sejak pagi. Dan Thalita memang tidak berniat mengirim pesan, entahlah.. rasanya.. Thalita mulai lelah, terus diabaikan.

Thalita menggulingkan badan nya dengan berdecak, benar-benar bingung harus mengajak siapa untuk menemani nya main. Selia dan Nadine, tidak bisa karena memang kedua gadis ada urusan katanya.

"Apa aku ajak jalan Abang aja?" Katanya bergumam.

Bermenit-menit Thalita diam, menatapi jendela kamar yang menampilkan cuaca terang. Sebelum kemudian suara notifikasi dari ponsel nya membuat lamunan Thalita berhenti, gadis itu meraih ponsel yang ia selipkan di bawah bantal. Matanya membulat saat melihat seseorang mengirimkan direct message padanya.

Hagamarion17

Lo ada waktu buat keluar hari ini?

***

Arion menatap layar ponsel nya frustasi. Astaga, apa yang ia lakukan? Mengajak Thalita keluar hari ini?! Hell! Agak nya Arion harus cepat-cepat mengganti kedua jari jempol tangan nya ini, berani sekali mereka mengirim pesan memalukan itu pada Thalita!

"Nape sih Ar. Itu jempol salah apa lo pelototin mulu?" Bagas yang sadar akan sikap absurd Arion bertanya "Lo kalo ada masalah hidup cerita ke gue. Jangan kaya orang stres begitu lah."

Arion mendelik, malas menanggapi. Lelaki itu terus saja menatapi layar ponsel nya yang sudah padam.

"Nungguin balesan siapa?" Kini Ghani ikut bersuara.

"Thalita." Jawab Arion tanpa sadar.

Bagas yang tadi nya tiduran di atas sofa, langsung bangkit, seketika heboh sendiri "Siapa Ar?"

"Apa?"

"Lo lagi tunggu balesan siapa? Thalita? Thalita si Tata?" Arion mengangguk saja.

"Wiiddiih udah mau gerak sekarang? Enggak mau jadi Secret Admirer lagi?" Arion mengedikan bahu acuh, padahal dalam hati nya ia merutuki mulut nya yang asal menjawab. Mulut terkutuk!!

"Bagus lah. Ada peningkatan, biar gak jalan di tempat terus." Ghani menimpali

Bagas mengangguk "Gile aje. 10 tahun jadi pengangum rahasia. Kuat amat Lo Ar. Kalo gue mah, mending nyicil rumah. 10 tahun udah lunas kali."

Arion hendak menjawab, tapi getaran di ponsel lalu di ikuti notifikasi pop up membuat mata nya melotot. Bagas yang menyadari itu buru-buru melompat pindah sofa. Ikut mengintip layar ponsel yang kini ada di tangan Arion "Tata itu Tata. Buru Ar buka." Heboh Bagas.

"Ada. Kenapa memang?" Bagas membaca isi DM itu "Lo mau ngajak dia keluar?" Arion mengangguk dengan wajah frustasi.

Melihat kedua teman nya menyipit mata Arion menghela nafas

"Gue gak nyadar. Tiba-tiba jempol gue ngetik begitu."

"Buru bales Ar."

"Bales gimana? Bingung."

"Nge hotel yuk? Gitu." Bagas menjawab serius, namun melihat mata Arion yang berkilat marah lelaki berwajah lucu itu cepat-cepat turun dan bersimpuh di lutut Arion "Ampun bang jago." Katanya, sebelum Arion ngamuk.

Arion mendelik, kemudian menatapi layar ponsel lama. Menimang-nimang, harus membalas apa. Baru saja Arion akan mengetik, tiba-tiba ia merasa kaki nya di pegangi seseorang. Menunduk, Arion mendapati Bagas lah pelaku nya

"Lo ngapain?"

"Lo jangan gugup Ar." kata Bagas.

"Gue gak gugup!" Kata Arion sengit.

"Tapi kaki lo gemeteran." Jawab Bagas "Makanya gue pegangin." Arion melotot kesal.

"Lo gak percaya? Ini liat gue lepas tangan." Dan tepat ketika tangan Bagas terlepas, saat itu juga kaki Arion gemetar hebat.

"Ar. Ar, lo bucin sama cewek orang." Kata Bagas merasa kasihan.

Ghani mengulum senyum geli "Efek 10 tahun jadi Secret Admirer, sekalinya chatingan langsung ambyar ya Ar?"

Arion mendelik. Sepertinya, bukan hanya jari Arion yang harus di ganti. Kaki nya pun harus.

Daripada malu, Arion memilih bangkit dan hendak pergi. Namun baru saja melangkah, suara Ghani membuatnya berhenti "Berhenti merhatiin dia dari jauh Ar. Lo harus gerak, Thalita.. butuh lo."

Untuk beberapa detik Arion tertegun, sebelum langkah nya berlanjut dan sosok nya hilang di balik pintu.

***
Bersambung...

Published : 01 Juli 2021.

Udah punya kapal belum?

Ship mana?

Adipati?

Arion?

Lanjut gak? Spam sini 🤣

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top