35. Tugas Selesai

"Aku suka wajahmu Riku-shounen. Aku tidak menyangka jika aku salah sasaran, tapi aku cukup beruntung karena bisa melihat raut wajah itu di wajahmu."

Riku menatap ke arah suara dan dia mendapati Asmodeus yang datang bersama dengan banyak manusia di belakangnya.

"Kau... jadi kau yang melemparkan tombak itu ke Shinta? Asmodeus." kata Riku geram dan dia mulai berdiri menghadapi Asmodeus.

Anggota militer yang lain ingin menghampiri Riku, namun mereka sedikit takut karena yang di depan Riku saat ini adalah Asmodeus.

"Jaka-san, pergi ke tenda medis dan ambil alih lah jasad Shinta. Biar aku yang hadapi." Jaka tidak bisa berkata apapun karena dia sendiri juga takut kepada Asmodeus.

Keduanya berhadapan dan saling memancarkan aura hitam yang sama-sama pekatnya. Mereka yang tidak bisa menahannya akan langsung pingsan karena kepekatan aura keduanya.

"Saatnya serius." Riku pun berdiri 5 meter dari Asmodeus. Asmodeus menatap Riku penuh kebencian karena melihat diri Reika di dalam diri Riku walau ada yang berbeda.

"Otou-sama, panggil Tenn-nii dan kita akan selesaikan hari ini juga." ucap Riku tanpa mengalihkan pandangannya dari Asmodeus di hadapannya dan mengambil Pedang Kehancurannya.

"Wakatta, kau hati-hati." Takeshi berteleport ke bunker untuk memanggil Tenn.

Cincin ruby yang ada di tangan Riku kini sudah hancur karena kekuatan iblis Riku yang meluap keluar. Banyak sekali orang yang pingsan karena aura kekuatan Riku yang sangat besar, bahkan setara dengan Asmodeus atau mungkin lebih kuat.

"Kau benar-benar menjengkelkan, nak. Sama seperti anak bernama Reika itu." kata Asmodeus yang melihat siluet Reika di belakang Riku.

Tenn akhirnya datang ke medan pertempuran bersama Takeshi dan dia nyaris pingsan jika tidak menjaga kesadarannya. Betapa terkejutnya dia saat melihat Riku berhadapan langsung dengan Asmodeus dengan mengeluarkan aura kekuatan yang sangat kuat.

"Tenn, ingat kalau tugasmu hanya membantu Riku membuka pintu penjara di alam neraka. Jangan melakukan hal lain, mengerti?" perintah Takeshi menciptakan pelindung berlapis yang cukup kuat untuk menahan kekuatan besar.

"Demo Otou-sama, bagaimana dengan Riku?" tanya Tenn khawatir dengan adik kembarnya.

"Dia bukan adikmu yang dulu, Tenn. Dia bukan adik yang harus di lindungi lagi seperti dulu." kata Takeshi serius. Tenn sesaat memandang kembarannya sebelum mulai mengumpulkan Mana untuk membantu Riku.

'Kau harus berhasil tanpa terluka, Riku. Izumi sudah kehilangan salah satu sosok yang berharga, jangan sampai kau menyusul Shinta.' batin Takeshi yang terus mengawasi Riku dari jauh sembari terus fokus mempertahankan pelindung.

Kembali ke pusat pertempuran yang bahkan belum dimulai lagi. Riku dan Asmodeus masih sama-sama diam, memperhatikan satu sama lain dan bersiap untuk bertempur.

Dari kejauhan, ternyata 3 iblis lainnya memperhatikan bagaimana jalannya pertempuran tanpa ada niatan melerai ataupun membantu karena mereka tidak ingin terkena getahnya.

"Asmodeus terlalu gegabah, kan?" tanya Satan yang memperhatikan sembari merebahkan diri dengan santai.

"Jangan ditanya. Asmodeus memang seperti itu, sudah Lucifer peringatkan pun masih saja dilanggar." balas Beelzebub tidak memperdulikan apa yang Asmodeus lakukan.

"Sudahlah, lagipula Lucifer akan membukakan pintu sebentar lagi. Selagi menunggu, kenapa tidak menonton saja? Apa kalian tidak penasaran dengan kekuatan Nanase-shounen?" mendengar saran dari Leviathan, kedua iblis yang awalnya bersantai tanpa memperhatikan pertarungan pun akhirnya tertarik.

"Kau memang hebat dalam membujuk, Leviathan. Dia memiliki aura yang kuat untuk seukuran blesteran. Dia juga punya kembaran, walau tidak sekuat dia." kata Satan yang tiba-tiba saja memegang makanan entah darimana.

//Satan: kan anda yang kasih, Amy.

Shhhh diam saja anda dan lanjutkan tugas anda. //

"Diam saja dan nikmati pertunjukan langsungnya. Jarang kita mendapatkan hiburan seperti ini bukan?" kata Beelzebub yang sudah siap dengan kamera yang entah darimana lagi mendapatkannya.

//Beelzebub: anda yang kasih, anda juga yang tidak tau darimana dapetnya.

Sudah kubilang, KERJAKAN SAJA TUGASMU!

Satan&Leviathan: erghhh galak.

Riku: udah biarin.//

Kembali ke tokoh utama pertarungan, keduanya masih saling terdiam sembari mengeluarkan aura kekuatan masing-masing.

"Kekuatanmu cukup besar untuk sebatas blesteran, Riku-shounen. Sepertinya kau juga membawa bantuan ya?" kata Asmodeus yang mulai mengeluarkan tombaknya saat melihat Tenn dan Takeshi.

"Aku sudah berlatih selama bertahun-tahun lamanya dan jangan menganggap ku remeh hanya karena aku blesteran." Riku tersenyum sinis dan mengeluarkan Pedang Kehancuran dari sarungnya.

"Ho? Jadi kau menantangku?" Riku mengacungkan ujung pedang kehancuran ke arah Asmodeus dan menyalurkan kekuatannya ke pedang itu.

"Aku sudah bersumpah untuk mengembalikanmu ke alam neraka apapun caranya." kata Riku dengan serius.

"Bahkan jika nyawamu yang jadi taruhannya? Konyol sekali." kata Asmodeus meremehkan.

"Maaf saja, tapi aku tidak akan mati semudah itu. Lagipula aku tidak takut akan kematian karena aku sudah pernah mengalami sebanyak 3 kali." bukan hanya Asmodeus, namun semua yang sedari tadi memperhatikan pertarungan ikut terkejut dengan apa yang Riku sampaikan.

"Oi oi oi... anak itu... benar-benar pernah merasakan kematian? 3 KALI?!" tanya Satan tidak percaya bahkan minuman yang ia minum tersembur, beruntung tidak mengenai seseorang.

"Jujur aku juga tidak tahu, Satan. Apa anak itu benar-benar pernah atau hanya karangannya saja?" kata Leviathan dengan wajah tidak percaya.

Tenn dan Takeshi juga saling menatap tidak percaya dengan apa yang Riku katakan. "Itu... tidak benar bukan?" tanya Tenn memasang wajah terkejut dan tidak percaya.

"Tou-san tidak tahu akan hal ini. Jangan sampai Rika mendengarnya atau Riku akan menerima omelannya." kata Takeshi yang juga tidak percaya.

//ya.... mungkin terjadi karena itu fenomena mati suri. Tapi sampai 3 kali itu... yah...

Riku: sekarang giliran Amy. Kapan selesainya kalau di sambil.

Oke oke, aku kembali kok.//

"Apa maksudmu bocah? Tidak mungkin kau pernah mengalami kematian sebanyak itu dan kau masih hidup sekarang." dahi Riku berkedut kesal saat dipanggil 'bocah'.

"Pertama adalah saat aku menerima anugrah dari Michael-sama, kedua adalah saat aku menerima sebagian kekuatan Lucifer, dan yang terakhir saat aku bertarung dengan bawahanmu entah kapan."

"Jika saja Tora tidak memberiku 3 dari 9 jiwanya, kau akan menghadapi kakakku, bukan diriku." terkejut, semua yang ada di sana terkejut saat mendengar penjelasan Riku.

"Mustahil! Orang mati tidak bisa di hidupkan kembali! Kau pasti mengada-ada, mana buktinya?!" seru Asmodeus tidak percaya.

Riku menampilkan sebuah kilasan ingatan kepada semua yang fokus pada mereka dan reaksi mereka semua adalah terkejut.

Melihat Asmodeus melengahkan perhatiannya, Riku langsung mengambil kesempatan untuk menyerang. Namun dengan cepat, Asmodeus menyadarinya dan langsung menghindar walau ia tergores sedikit di bagian lengannya.

"Cih kukira kau lengah." Riku mulai membenarkan kuda-kuda nya dan kembali menyerang Asmodeus.

"Sihir Pedang Iblis, 1000 Tebasan Maut."

Riku mengayunkan pedangnya dengan cepat tanpa adanya jeda. Walau hanya luka kecil, tetapi itu cukup untuk mengurangi energi Asmodeus dengan cepat.

Pertarungan kembali meletus dan kedua belah pihak sama-sama masih berdiri, atau lebih tepatnya hanya Riku dan Asmodeus saja.

Riku mengeluarkan Pedang Iblis-nya dan kembali menyerang Asmodeus dengan kekuatan penuh.

Pertarungan itu berlangsung cukup lama dan Asmodeus mulai kehabisan tenaga. Riku sendiri masih bisa berdiri walau jika dilihat dari nafasnya, tenaganya hanya tinggal beberapa lagi sebelum dia pingsan.

"Dia.... kuat, dia darah campuran tetapi bisa sekuat itu." komentar Satan yang benar-benar memperhatikan setiap detail pertarungan.

"Tapi dia sebentar lagi akan kehabisan Mana. Lihat saja nafasnya dan wajahnya yang sudah seperti mayat." kata Beelzebub yang memang hanya memperhatikan Riku sedari awal. Maklum saja, dia penasaran dengan salah satu keturunan Lucifer yang ini karena diluar bayangannya.

"Lucifer akan membuka gerbangnya. Sebaiknya kita masuk dahulu dan menontonnya dari sana." kata Leviathan saat melihat tanda-tanda gerbang alam neraka akan terbuka.

Keduanya mengangguk dan langsung melesat ke arah gerbang akan di buka nantinya. Tentu tidak lepas pandangan dari pertarungannya.

'Anak ini... dia berbeda dengan Reika. Dia setingkat dengan Lucifer dan Michael. Bahkan hanya dengan auranya saja bisa membuat penyembahku tumbang tanpa sisa.' pikir Asmodeus saat menyadari jika hanya tinggal mereka berdua saja yang masih berdiri.

Pandangan Riku mulai berkunang-kunang, namun ia tidak bisa tumbang begitu saja. Ara warga yang penasaran mulai keluar dari bunker karena merasa keadaan diluar perlahan aman untuk mereka.

Rika pun ikut keluar bersama Izumi. Melihat anak dan suaminya yang berada di sebuah pelindung berlapis-lapis, membuatnya khawatir dengan salah satu anaknya.

"Riku-chan.... " Rika menatap tidak percaya apa yang terjadi di hadapannya. Riku terluka hampir di seluruh tubuhnya dengan kedua tangannya memegang pedang.

Terlihat dari nafasnya, Riku sudah diambang batasnya. Rika ingin mendekat namun suara Takeshi membuatnya membatalkan niat.

"Dia pasti bisa Rika, jangan khawatir. Kita tidak akan kehilangan." Rika mengangguk pelan dan semakin mengeratkan pelukannya terhadap Izumi.

Akai Ryuu juga ikut terkejut karena Riku bisa terluka separah itu saat pertarungan. Shira yang sedari tadi merasa khawatir pun langsung lemas saat melihat adiknya diambang batas, beruntung Grycellia menangkapnya.

"Riku.... tidak mungkin... " Shira menutup mulutnya dan dia menangis dalam diam. Dia tidak kuat saat melihat Riku terluka seperti itu, dia tidak ingin hal yang sama seperti 5 tahun lalu saat kematian Deryn terulang kepada Riku.

Riku sendiri tidak peduli dengan kondisinya yang sudah diambang batas, pikirannya hanya tertuju pada Asmodeus yang mulai lemah.

'Astaga, besar juga kekuatannya. Sama seperti Lucifer saat itu walau tidak sebesar dia. Aku harus menyelesaikannya dengan segera karena... ' Riku melihat ke arah langit dan suatu gerbang terbuka di sana.

Di dalamnya menampilkan sebuah kawasan yang panas dan mengerikan atau bisa di bilang itu adalah Alam Neraka. Dari gerbang itu juga muncul suara yang sangat mengerikan.

"Tepat waktu.... saatnya mengakhiri." Riku mulai bersiap kembali dan sebuah suara langsung menyapa telinganya.

"Nak, sampai kapan kau mau menahannya? Lemparkan saja dia itu." Riku mengenali suara itu dan dia langsung mengambil tindakan.

"Tenn-nii! Buka pintu penjaranya! Sekarang!" seru Riku dan Tenn yang sudah siap sedari 1 jam yang lalu pun mengucapkan sebuah mantra.

Bersamaan dengan itu, Riku mulai menuntaskan tugasnya. 'Semoga berhasil...' pikirnya sebelum dia bertindak.

"Sihir Iblis, Rantai Kegelapan."

Dari bawah tanah muncul rantai besar berwarna hitam pekat dan langsung merantai Asmodeus yang nampak lengah karena energinya mulai habis.

"Sial, aku lengah." kata Asmodeus saat rantai itu mengikat dirinya.

"Saatnya kau kembali dan bersiaplah menghadapi Lucifer." Riku mulai membawa Asmodeus ke depan gerbang neraka yang terbuka dan nampak pintu penjara neraka juga sudah terbuka.

"Woah! Ini dia kekuatan aslinya!" seru ketiga iblis yang sedari tadi menonton dari kejauhan dan kini sudah ada di dekat pintu penjara alam neraka, demi melihat kekuatan besar itu.

"Kalian ini jangan terlalu dekat saat menonton, atau kalian akan terpenjara bersama Asmodeus." mendengar arahan Lucifer, mereka langsung menjauh ke zona yang lebih aman.

Kembali ke Riku yang benar-benar mengerahkan tenaganya tanpa terkecuali, "Saatnya memakai kekuatannya." gumam Riku dan dia pun mengeluarkan pelangi suci yang ada di dalam tubuhnya.

Semua orang yang ada di bawah terkagum saat melihat pelangi suci yang menurut mereka indah. Rika dan Takeshi yang melihat pelangi suci itu memandang khawatir Riku di atas sana.

'Riku-chan, Kaa-san mohon jangan menyusul Shinta-chan ya. Izumi-chan menunggumu di sini.' batin Rika khawatir.

Riku kemudian melapisi pedang kehancuran dan pedang iblis dengan pelangi suci. Riku kembali mengucapkan mantra yang cukup rumit dan kedua pedang itu pun bersinar terang, bahkan menyilaukan.

"Sihir Suci, Segel Pelangi Suci."

Pelangi suci yang awalnya ada di langit kini berubah menjadi rantai besar dan merantai iblis beserta kekuatannya, menggantikan rantai yang sebelumnya.

Riku pun melempar iblis itu menuju penjara di alam neraka sedangkan Tenn mempertahankan pintu karena Riku berada di tengah pintu tersebut.

Setelah memasukkannya ke dalam penjara, Riku menyegelnya hingga tidak terhitung berapa segel yang dia buat.

Kemudian sentuhan akhirnya, Riku menyegel dengan sihir yang tidak terduga.

"Sihir Gabungan, Segel Twilight."

Penjara neraka langsung di tutupi oleh kubus hitam. Iblis yang ada di sana terkejut, termasuk Lucifer, dengan Riku yang bisa menyegel Asmodeus dengan penggabungan sihir dari pedang iblis dan pelangi suci.

"Terima kasih sudah mengembalikannya kemari, Riku-shounen." ucap Lucifer saat semuanya sudah selesai.

"Tugasku di dunia ini adalah mengembalikannya dan... terima kasih sudah meminjamkan kekuatan kepadaku. Aku... akan pergi... " Riku menjauh dari gerbang, dan gerbang ke alam neraka hilang bersamaan dengan pelangi yang muncul di seluruh dunia secara bersamaan.

Riku menatap langit dengan senyuman lebarnya, dunia akhirnya aman dari ancaman iblis dan semua manusia akhirnya bisa tersenyum tanpa ada kesedihan atau ketakutan.

"Kau berhasil, Riku-kun. Maaf kami harus pergi karena tugas kami sudah selesai." ucap Ara dan Ata yang bayangannya muncul di depan Riku.

"Un daijoubu, aku paham. Terima kasih karena sudah membantuku berkali-kali." Ara dan Ata menghilang bersamaan dengan Riku yang terjun bebas karena ia kehabisan Mana.

Takeshi yang menyadarinya langsung menangkap Riku saat akan menyentuh tanah dan membawanya ke tenda darurat untuk perawatan medis.

𝙽𝚎𝚡𝚝...

Yuhu~Amy is back~

Bbb: dah tamat ke Amy?

Eh belum lagi, ada 2 atau tak 3 chapter lagi dah. Kejap lagi tamat^^

Kaizo: dah boleh kerjakan projek kita ke?

Tengah fikir naskah ni, sabar la.

Mao: kami bagaimana?

Sabar, satu-satu atuh. Pening aku nanti

Ailsa: resiko kau la

Amboi budak ni, ku buat kau sad ending nak?

Zein: aku tak sedap hati dengar kau macam tu

Tau tak pa. Oh ini update terakhir di 2022 dan sebelum berganti tahun, Amy cuma pengen bilang beberapa hal

Pertama, maaf karena sering lama update dan suka menghilang entah kemana. Kedua, terimakasih buat kalian yang masih setia standby dan juga vote//hiks//terharu karena kalian masih mau nunggu.

Terakhir, Amy berdoa buat kalian semua biar kalian tetep bahagia dan lancar dalam segala urusan kalian masing-masing. Semoga impian kalian terwujud di tahun yang baru dan mari kita buka lembaran baru.

Sampai jumpa di tahun 2023 ya readers tachi~

All chara: Happy New Year Minna-san!

31/12/2022

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top