31. Fakta
"Riku, Nanase Riku dan kalian tidak salah jika menebak aku keturunan Michael dan Lucifer. Ibuku, Rika dan ayahku, Nanase Takeshi. Mereka generasi ke-20 dari keturunannya masing-masing dan aku keturunan ke-21." jelas Riku mengambil jarak dari ketiga iblis itu.
Ketiganya tertawa saat mendengar penuturan dari Riku. Siapa yang tidak tertawa saat mendengar jika Riku adalah keturunan dua ras terkuat yang tidak boleh bersatu. 'Sudah kuduga mereka tertawa, kecuali Michael-sama.' pikir Riku dan dia merasakan sesuatu di tangannya.
"Aku akan membantumu, nak. Kunci mereka di dunia neraka agar keseimbangan tetap bertahan." Riku mendengar suara yang tidak asing dan dia mengangguk pelan.
"Ha'i, wakarimashita, Michael-sama." pedang yang ada di tangan Riku kini berganti, bukan lagi pedang iblis melainkan pedang keseimbangan atau nama lainnya adalah pedang hukuman.
Ketiga penguasa dunia neraka itu sontak berhenti tertawa dan melihat ke arah Riku yang kini memegang pedang hukuman. Mereka terkejut saat melihat siapa sosok yang ada di dekat Riku. Jika itu hanya orang awam, maka Riku hanya seperti dikelilingi cahaya putih dengan aura hitam di depannya. Namun, jika mereka memiliki garis keturunan terlarang, maka akan jelas melihat sosok yang bersama dengan Riku.
Garis keturunan terlarang adalah dua ras/keluarga yang seharusnya tidak bersatu karena akan melawan hukum alam dan bisa menyebabkan bencana besar nantinya. Hal ini sudah terulang setidaknya 3 kali dalam sejarah keluarga Nanase.
Bagi iblis neraka, hal itu mustahil terjadi karena keduanya memiliki perbedaan besar. Kedua ras itu tidak mungkin bersatu seperti air dan minyak, namun orang pertama yang membuatnya mungkin adalah kakek dari Reika dengan moyang dari Nanase keturunan ke-4.
Michael tahu akan hal itu dan berusaha untuk membuat keduanya berpisah. Namun, cinta keduanya sudah tertulis di buku takdir dan Michael hanya bisa mengawasi keduanya. Hingga saat setelah kejadian Asmodeus pergi ke dunia permukaan dan di hentikan oleh Reika, cucu dari Reika ternyata juga memiliki jodoh seorang Nanase dan Michael mulai merencanakan sesuatu agar keseimbangan dunia tetap terjaga.
Pertama, dia menyelamatkan keluarga Nanase, Yaotome, dan Kujou yang memiliki hubungan erat dengan 7 penguasa neraka dan menyembunyikan identitas asli mereka. Kemudian, dia menyuruh Reika untuk mencari keturunannya yang bisa menguasai dua kekuatan besar. Terakhir, dia akan menyuruh Lucifer untuk mengirim penguasa neraka lainnya untuk membebaskan Asmodeus saat waktunya sudah tiba.
"Hawa malaikat agung sialan itu ada di sini." begitu Satan mengatakan hal itu, Riku mengeluarkan pedang iblis di tangan kirinya sedangkan pedang hukuman ia bawa di tangan kanan. Tentu saja, hal itu membuat ketiga iblis itu terkejut bukan main.
"Hei....kau benar-benar seorang keturunan terlarang, ya. Kenapa Lucifer tidak menghapuskan dirimu saja?" kata Beelzebub mulai mengeluarkan senjatanya.
"Lucifer tahu dan aku pernah bertemu dengannya sekali, secara tidak sengaja. Dia juga memberiku sedikit kekuatannya dan salah satu senjatanya, pedang iblis ini dan kekuatan iblis yang berlimpah ini adalah pemberian Lucifer-sama." jelas Riku mengangkat pedang iblis dan menebaskan ke arah Leviathan dengan sedikit tambahan kekuatan. Tebasan itu mengenainya dan lukanya menutup sedikit lama.
"Dia...benar-benar memiliki kekuatan Lucifer. Bagaimana bisa Lucifer membiarkan dirimu hidup?!" kata Satan tidak percaya.
"Bukan hanya Lucifer yang memberi anak ini anugerah, Michael-sama juga memberi anak ini banyak anugerah daripada yang kalian duga para iblis rendahan." di depan Riku, muncul 3 sosok yang tidak asing bagi Riku.
"Ara-sama, Ata-sama, Tora, kalian kenapa kemari?" ucap Riku begitu 3 sosok tersebut memunculkan wujud mereka sepenuhnya. Tora mendekat ke arah Riku dan memaksanya untuk menaiki dirinya.
"Kalian....pelayan Michael. Kenapa anak ini dipenuhi anugerah dari dua sisi berlainan?!" kata Leviathan cemburu dengan apa yang Riku dapatkan dari dua penguasa alam surga dan neraka. Tentu saja iblis lain juga cemburu, namun mereka tidak bisa memandang remeh Riku yang memiliki sebagian dari kekuatan Lucifer dan Michael.
"Kami hanya ingin membebaskan Asmodeus, apakah harus menghadapi dirimu dahulu?" Kata Beelzebub yang mulai menyerah.
"Iie, kau hanya perlu menghadapi kami berdua dan mungkin keturunan Asmodeus dan Leviathan." Satan menyuruh Leviathan dan Beelzebub untuk mundur terlebih dahulu karena sekarang belum waktu yang tepat untuk membebaskan Asmodeus.
Ketiga iblis itu pergi dan meninggalkan Riku sendirian di danau. "Membuat orang turun dari alam saja. Riku-kun, daijoubu?" kata Ara mendekati Riku yang sudah kembali ke mode normal.
"Ha'i, daijoubu desu Ara-sama. Terima kasih karena kalian datang, kukira aku akan menggunakan kekuatan besar itu sebelum waktunya." Riku
"Sekarang kau pulang, nak. Yang lainnya sudah menunggu dan ada yang lebih khawatir daripada orang tua dan kakakmu." Riku seketika teringat Shinta yang memang sedang di ReMa, dia memaksa ikut karena Izumi yang tidak bisa berhenti menangis jika Riku pergi.
"Yabai! Aku lupa jika istri dan anakku ada di sekolah!" Riku langsung berteleport ke lokasi Shinta dan Izumi. Ara, Ata, dan Tora sweatdrop dengan kepanikan Riku yang terlambat. "Dia....lupa jika sudah berkeluarga ya?" gumam Ata dan diangguki dua sosok lainnya—ah salah, tiga sosok.
Riku akhirnya muncul di lokasi Shinta, yaitu di aula sekolah, bersama yang lainnya. "Shi-chan daijoubu ka? Ada yang luka? Kau kelelahan? Bagaimana dengan Izu-kun?" tanya Riku beruntun.
"Ha'i ha'i, watashi ga daijoubu. Izu-kun tidur di gendongan neneknya. Kau kemana saja? Kucari kau tidak ada dan Izumi-san bilang jika kau mencari penjahatnya." kata Shinta menunjuk ke arah Rika yang sedang menggendong Izumi yang tertidur.
"Memang aku mencarinya dan mengusirnya. Kenapa?" Shinta memeluk Riku erat selama beberapa saat sebelum melepaskannya lagi. 'Lebih tepatnya dengan bantuan Michael-sama aku bisa mengusir Satan, Beelzebub, dan Leviathan.' pikir Riku mengingat bagaimana ia tadi menghadapi 3 penguasa neraka bersama Michael dan juga penjaganya.
"Jangan membuatku khawatir lagi. Tapi...bau bajumu seperti baru dari alam neraka, siapa yang kau hadapi?" Riku sedikit gelagapan dengan pertanyaan Shinta dan dia menariknya ke tempat yang sepi untuk berbicara.
Rika ingin mengembalikkan Izumi kepada Shinta, namun ia tidak menemukan menantunya di manapun di bagian aula. Lalu ia mencoba melacak hawa keberadaannya dan menemukan jika Shinta bersama Riku di salah satu ruangan yang sepi. 'Mungkin mereka ingin berbicara berdua dan aura musuh sudah hilang. Siapa sebenarnya musuh yang datang ke sekolah? Auranya terlalu pekat.' pikir Rika dan dia mendekat ke arah para guru yang sedang berbincang-bincang.
"Bagaimana Rika-sensei? Apakah sudah aman?" tanya Sousuke saat melihat Rika mendekat.
"Semuanya bisa kembali ke kelas dan kembali memulai pelajaran yang tertunda. Musuh sudah tidak ada di wilayah sekolah." ucap Rika tegas dan para guru pun menghampiri kelas mereka masing-masing untuk kembali ke kelas dan melanjutkan pelajaran.
Kelas 5-1 menjadi yang terakhir keluar aula karena Riku belum kembali, Rika terpaksa harus mengambil alih kelas Riku hingga Riku kembali, tentu masih dengan Izumi di gendongannya. Selama perjalanan ke kelas 5-1, murid-murid Riku bermain dengan Izumi yang terbangun.
"Namanya Izumi ya? Kirei no namae da. Riku-sensei pintar memilih nama." komentar Tsumugi saat mengetahui nama Izumi.
"Pap....pa..." gumaman bayi yang keluar dari mulut Izumi sontak mengundang atensi seluruh murid, termasuk Tenn dan Rika. Bagaimana bisa bayi yang baru beberapa hari yang lalu lahir bisa mengatakan satu kata singkat.
"Papa....Mam....ma.....Mama." murid perempuan gemas dengan Izumi sedangkan yang laki-laki kagum dengan apa yang bayi itu katakan.
"Tenn, keponakan mu itu pintar juga ya." komen Gaku yang berdiri di dekat Tenn.
"Aku sendiri terkejut." gumam Tenn menjawab Gaku.
"Kenapa kalian masih di sini? Kalian seharusnya sudah ada di kelas bukan?" mendengar suara yang tidak asing ditelinga mereka, membuat mereka melihat ke asal suara di mana Riku sedang berjalan bersama Shinta di belakangnya.
Seolah merasakan keberadaan orang tuanya, Izumi langsung memanggil keduanya dengan suara yang sedikit keras. "Mama....Papa....Mama....Papa" panggil Izumi dengan suara sedikit keras dan juga tangannya yang seolah melambaikan ke arah orang tuanya.
"Ara? Izu-kun merindukan kami ya? Gomen ne, Mama dan Papa sedang dalam situasi gawat. Izu-kun dengan Obaa-sama dulu ya?" kata Shinta mengelus kepala Izumi lembut.
"Sou yo Izu-kun, gomen ne. Tapi sementara kau harus bersama Obaa-sama dulu ya, kita akan bermain lagi jika sudah selesai ya." sambung Riku tersenyum lembut, senyum yang jarang ia perlihatkan kepada orang lain.
"Memang kalian mau kemana?" tanya Rika penasaran. Riku dan Shinta saling memandang sejenak sebelum menganggukkan kepalanya sejenak.
"Ada hal yang harus kami urus hari ini dan tolong bimbing murid-murid juga jaga Izumi untuk kami. Malam nanti kami usahakan kembali." jawab Riku dengan nada tegas dan jika di lihat dari raut wajahnya yang serius, bahkan tidak ada senyuman tipis, Rika tahu jika Riku harus menghadapi sesuatu yang tidak ia ketahui.
"Wakatta, kalaupun harus aku larang, kalian tetap akan pergi. Pergilah dan kembali dengan selamat." Riku dan Shinta mengangguk kemudian mereka pergi ke suatu tempat menggunakan teleportasi.
Tenn menatap Rika khawatir dan Rika menyadarinya. "Adikmu akan baik-baik saja, dia itu kuat. Kau tidak perlu khawatir lagi, Tenn-chan." Tenn mengangguk pelan dan mereka kembali melanjutkan aktivitas mereka yang sempat tertunda tadi.
Di sisi lain, Riku dan Shinta kembali ke rumah mereka berdua yang dahulunya hanya markas mereka berdua. Di sana mereka langsung pergi ke ruang bawah tanah yang merupakan tempat penelitian Shinta tentang 7 iblis penguasa neraka.
"Jadi, tadi yang ada di sekolah itu 3 dari iblis penguasa neraka. Siapa saja mereka?" ucap Shinta mulai serius. Riku duduk di salah satu kursinya yang ada di sana dan menyilangkan tangannya di meja.
"Ada 7 iblis dan kau seharusnya sudah tahu ke-tujuh iblis itu bukan?" Shinta menganggukkan kepalanya.
"Belphegor, Satan, Beelzebub, Leviathan, Asmodeus, Mammon, dan yang terkuat dari mereka semua adalah Lucifer." Riku mengangguk dan dia menunjuk ke arah tiga papan nama iblis, yaitu Satan, Leviathan, dan Beelzebub. Tiga iblis yang ia temui tadi.
"Mereka bertiga naik ke dunia permukaan demi mencari kunci ke dunia bawah." kata Riku bersender di kursi. Shinta sontak membelalak tidak percaya, 3 iblis langsung naik ke dunia permukaan demi bisa mencari kunci ke dunia bawah yang dipegang oleh keluarga Nanase selama beberapa generasi.
"Lalu mereka mendapatkannya?" Riku menggeleng dan itu membuat Shinta bernafas lega. "Penjagaku mengusir mereka jadi mereka tidak bisa mendapatkannya." Shinta kembali menghela nafas lega.
"Lalu...apa yang mereka cari di dunia bawah? Bukannya tidak ada apapun di sana?" Riku tidak menjawab pertanyaan dengan suaranya, melainkan dia menunjukkannya dengan sebuah gambar.
Gambar sebuah penjara yang di kelilingi aura hitam pekat dan juga di sekelilingnya terdapat banyak kertas yang berisi kan mantra penghalang. Sosok hitam di dalamnya terikat rantai yang juga memiliki kertas mantra yang tak kalah banyak dengan jeruji penjara.
"Tawanan di penjara dunia bawah? Siapa dia?" Riku menggumamkan nama tanpa suara, namun Shinta langsung tahu jika nama yang dimaksud adalah Asmodeus, iblis dosa iri hati.
"Uso....jadi, kalian selama ini menahan Asmodeus sendirian? Kenapa tidak meminta tolong kepada kami yang ahli dalam menyegel?" Riku menggeleng dan menunjuk ke jantungnya.
"Darahmu adalah keturunan malaikat agunga, sedangkan yang bisa menyegel hanya kekuatan keturunan iblis penguasa neraka. Kau keturunan Gabriel sedangkan aku keturunan Lucifer. Kita sebenarnya berbeda, bahkan anak kita akan mewarisi 3 darah keturunan sekaligus." Riku menatap ke arah lain di mana nama-nama iblis penguasa neraka dipajang.
"3 darah itu apa saja? Bukannya kau hanya punya darah Nanase?" Riku menatap serius istrinya dan menyebutkan tiga nama sembari menunjukkan ketiga jarinya.
"Gabriel, Lucifer, dan Michael." Shinta tentu saja terkejut, darah terlarang berada dalam satu tubuh itu tidak memungkinkan untuk bertahan hidup lebih dari 3 hari karena ledakan yang akan ada di dalam tubuhnya, namun ini anak mereka yang sudah bertahan 1 minggu lebih.
"Aku menyegel kekuatan Lucifer di dalam diri Izumi. Dia tidak akan bisa membukanya jika tidak bisa menguasai 2 kekuatan lainnya. Kau tidak perlu khawatir." Shinta menunduk dan mengangguk lemah, dia masih tidak percaya jika fakta itu benar-benar berada dalam diri anak mereka.
Di tempat lain, Jaka yang masih nyaman dengan alam mimpinya tiba-tiba saja terbangun sembari berteriak keras. "Tuan, ada apa?" tanya pelayannya panik karena Jaka berteriak sangat keras bahkan satu rumah mendengar teriakan itu dengan sangat jelas.
"Aku...mimpi buruk lagi....untuk ke sekian kali. Astaga berarti itu akan terjadi entah kapan." Jaka langsung beranjak dari tempat tidurnya dan mengatakan jika dia ingin menemui Shinta. Dia tidak bisa menggunakan kekuatannya karena penyegelan otomatis yang dia gunakan untuk meminimalisir kehabisan Mana.
'Shinta, bertahanlah lebih lama sedikit hingga kakak sampai di sana. Jangan pergi secepat itu, tolonglah bertahan sedikit lebih lama.' batin Jaka saat ia sedang berlari menuju gate pesawatnya berada.
𝙽𝚎𝚡𝚝...
27/11/2022
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top