3

Yuk mari lanjut lagi...

Jgn setengah-setengah.. kata mama itu g baik...

Langsun ciiinnn.. cus dahh

Seperti biasa jgn lupa vote dan comment ny yaaa..

Saaaaaaaaaaayang kaliann...!!!

See u next chap!

Saranghae....

😘😘😘😘

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

______________________________________












Busan
Jangsan Mountain

Penghujung musim gugur selalu menjadi pemandangan terindah ditengah hutan gunung Jangsan yang sepi dan tidak terjamah oleh masyarakat, tentunya!

Tetapi lain bagi sesosok pemuda dengan kulit putih pucatnya yang tengah menatap dalam pada hamparan danau dengan pepohonan menguning yang mulai menggugurkan daunnya itu!

Hari ini ia bolos pelajaran dan melarikan diri ke hutan bagian selatan yang selalu menyediakan pemandangan alam seindah lukisan dan hanya bisa dinikmati oleh mereka yang menghuni hutan ini.

Mereka yang menghuni hutan ini adalah rahasia dari rahasia, tentu saja hutan ini sudah seperti rumah yang mereka hafal luar dan dalamnya. Sudah dua jam lamanya ia duduk dipinggir danau bersandar di bawah pohon besar dengan daun yang berguguran, rambut hitam legamnya bergerak-gerak terhembus angin dingin musim gugur yang cukup menusuk bahkan tidak membuatnya berpindah barang seincipun.

"Haaaah... musim gugur akan segera berganti ya...." Kata remaja tadi setelah menghela nafas untuk yang kesekian kalinya dalam dua jam belakangan.

"Mungkin ini akan jadi musim gugur terakhir yang aku habiskan di tempat ini untuk beberapa tahun kedepan!"

Remaja itu terus menerus menggumam sendiri, mungkin jika ada orang lain yang melihatnya dia akan dianggap gila.

Bayangkan saja seorang remaja tanggung berusia sekitar 17 tahun berbicara sendiri dengan tatapan kosong menghadap sebuah danau mungkin orang akan berpikir anak itu terlalu stress karena belajar persiapan masuk universitas. Sayangnya belajar ataupun tidak ia tetap akan masuk ke univeritas manapun yang ia mau, tetapi sepertinya anak itu tidak terlalu tertarik.

"Hei...! Kau yang disana! Mochi bantet yang bolos jam pelajaran!!!" kata sebuah suara dari arah belakang si pemuda itu berada

Mengenali suara itu, remaja yang dipanggil mochi tadi membalikan badannya dan disana dia menemukan sesosok Alien gila yang sayangnya sangat tampan -itupun kata teman-teman perempuannya yang suka bergosip dikelas- sedang berdiri dengan dandanan ala nerd yang sangat ia sukai

dan seekor kelinci kelebihan otot yang dengan berat hati juga bisa dikatakan tampan -ekhem sangat tampan ekhem- berada disampingnya sembari memeluk sekantong kripik kentang ukuran besar yang bisa ia pastikan isinya tinggal setengah atau malah seperempat.

"Sedang apa kalian disini?" tanyanya heran

"Sedang tidak ada kerjaan! Mochi bantet teman sekelas ku hilang tidak kembali sejak bel istirahat kedua berakhir, karena takut ia diculik orang dan dijual di toko kue pinggir jalan, ku putuskan untuk mencarinya!"

"Ck, dasar alien sinting! Lalu kau kelinci kelebihan otot, kenapa kau juga kemari?"

"Tidak tahu, Alien ini menyeretku bersamanya! Dia bilang akan membelikan aku kripik kentang ukuran jumbo dan lihat!!! Dia benar-benar memberikannya jadi aku turuti!" jawab pemuda yang dipanggil kelinci itu

"Kau sendiri sedang apa ditengah hutan belantara ini dan duduk di pinggir danau begitu? Mau bunuh diri? Biar tidak bisa ditemukan jadi kau pilih tempat sepi ini?" Tanya si pemuda alien

"Apa aku terlihat sefrustasi itu?! Tapi usulmu bagus juga! Mungkin nanti akan aku pertimbangkan untuk melakukannya!"

PLAK



"YAK!!! KENAPA KAU MEMUKULKU!!!!! DASAR KELINCI BUNTAL!" teriak si pemuda Alien itu dengan tidak santai

"Itu karena kau memberinya ide sembarangan! Tidak elit sekali bunuh diri ditempat sepi begini!!! Tidak dramatis! Lompatlah dari tebing sisi bagian utara gunung ini, dibawahnya ada laut yang cukup dalam dan bebtuan karang yang jukup curam! Ku jamin efek dramatisnya akan kau dapatkan!!"



PLAK




"ITU SAMA AJA KAU JUGA MEMBERINYA IDE UNTUK BUNUH DIRI!!!"

"Appo.. tidak usah memukulku kan bisa!! Aish jinja appooo!"


"Hahahahahahahaaha... aigooo !!"


Pertengkaran tidak penting itu terhenti saat suara tawa dari subjek yang mereka ributkan itu terdengar.

"Aigooo, kalian benar-benar aneh!! Untuk apa meributkan hal seperti itu! Dan Kookie kau terlalu sering menonton drama Hahahaha.. Aigoo perutku!!"

"Kau juga sama anehnya Park Jiminie!!"


"Ne... ne..ne aku lupa, kita sama anehnya.. Puas?!"


"Emmm, sekali!!!"


"Haahahahahahahahahha"


Akhirnya tawa itu pecah juga, seperti inilah mereka. Mungkin bagi orang lain yang melihat dan mendengar percakapan mereka barusan akan menggap mereka tidak waras, tetapi bagi ketiganya sepeti itulah cara mereka menghibur satu sama lain.

Saling mengejek dan menyindir adalah adalah hal terbaik yang bisa mereka lakukan tanpa menyisakan kecanggungan yang tidak perlu.


"Kemarilah! Coba lihat ini!" kata Jimin si penghuni hutan yang bolos kelas hanya untuk tidur di tengah hutan

Mendapat undangan bergabung dipinggir sungai yang jernih dan ditemani guguran dedaunan sepertinya merupakan undangan yang tidak patut ditolak! Pikir kedua remaja lainnya, Taehyung dan Jungkook!

Pada akhirnya disanalah mereka, tiga pemuda dengan seragam Senior High School berwana putih dengan rompi rajut berwarna kuning cerah dan celana hitam duduk diam menghadap danau.

"Wah ternyata dari sini terlihat lebih indah.." kata Taehyung


"Hem, begitulah! Bukankah dari sini kau bisa melihat jenihnya air danau? Bahkan akar-akar pohon dipinggir danaupun terlihat jelas!" sambung Jimin

"Airnya terlihat jernih dan bening.." kata Jungkook menimpali

"Karena itulah aku suka berada disini, melihat dasar danau dari atas permukaannya yang bening dan jernih membuat suasana hatiku lebih tenang."


"Kau masih memikirkan perkataan Jendaral?" Tanya Jungkook tiba-tiba


"Kookie...!!! Kau merusak suasana!!" kata Taehyung



"Apa jika aku berkata tidak kalian akan percaya?!" Tanya balik Jimin






"Tentu saja...........!!!!!! tidak!" kata keduanya bersamaan



Jimin yang mendengar itu mau tidak mau dibuatnya terkekeh, inilah yang selalu ia sukai dari keduanya! Mereka sangat menghibur dengan tingkah konyol itu, yah diapun juga sama tentu saja.


"Jangan terlalu dipikirkan Chim.. hanya sebentar! Tidak akan terasa!" kata Taehyung pada Jimin



"Tae? Kau berkata seperti itu untuk menghiburku atau menyemangati dirimu sendiri?"

"Keduanya! Tetapi tujuan utamanya ya untuk mensugesti diriku sendiri!" kata Taehyung sembari memejamkan matanya merasakan hembusan angin sore yang menyegarkan

"Yah itu memang harus dilakukan! Bukan begitu? Semua sudah diputuskan kita dalam posisi tidak bisa menolak apapun saat ini!" kata Jungkook tegas


"Kookie, kau sepertinya sudah sangat siap?"

"Tidak siap pun harus tetap dilakukan jadi terima saja! Entah bagaimana akhirnya aku akan ikut arus saja untuk saat ini!"


"Menjadi salmon pun disaat seperti ini akan sangat percuma! Para beruang itu sudah bersiap dengan cakar nya untuk berburu salmon di tengah musim gugur ini!" sambung Taehyung


"Tunggu sampai musim dingin tiba dan para beruang itu hibernasi! Maka akan bebas bagi salmon kecil seperti kita untuk berenang melawan arus" lanjutnya

"Itu sangat lama! Karena sepertinya musim dingin kali ini enggan datang lebih cepat!" kali ini Jungkook yang menimpali hingga pada akhirnya mereka bertiga terdiam memikirkan itu

"Musim dingin enggan datang karena musim gugur tidak mau mengalah sedetikpun, dia mencoba menjadi serakah!" kata Jimin



"Karena dia serakahlah kita diharuskan menyingkirkannya!" balas Jungkook

"Musim harus tetap pada hakikatnya! Tidak boleh berkurang atau bertambah! Mereka saling menopang untuk menjaga keseimbangan! Yang harus kita singkirkan adalah unsur serakah itu!" kata Taehyung



"Serakah selalu membawa petaka! Bukan begitu?" timpal Jimin dengan senyum manisnya


"Hem.. bisa berbahaya!" kata Jungkook

Tidak ada percakapan apapun lagi setelahnya! Mereka hanya terlalut dalam keheningan yang menenangkan, hingga mereka sadar matahari mulai terbenam di ufuk barat meninggalkan berkas-berkas warna jingga dan mega-mega kemerahaan yang indahbercampur dengan warna kelabu dilangit sana.






"Jadi salmon atau apapun ada akhirnya hanya kesabaranlah yang harus kita miliki untuk saat ini

Atau mungkin beberapa tahun kedepan!" kata Taehyung



"Semua benang merah di dalam hidup sudah mempunyai alurnya masing-masing! Jika memang kali ini saatnya benang merah yang kita miliki menuju jalur itu, maka ikutilah. Akan ada banyak kejutan disetiap pintu yang kita lalui nanti!"

"Chim, kau berkata seperti peramal di pinggir pasar saja..!"

"Dia bukan peramal tetapi smurf sayang saja dia putih!"




















"Mau Smurf ataupun peramal, yang aku tahu aku tetaplah aku! Park Jimin!"

TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top