92
Assalamu'alaikum~~~
Selamat malam semuanya~~~~
Apa kabar?
Baik?
Sehat?
Udah makan?
Udah nungguin ya??
Aduhhh kasian~~~~
Siapa yang bolak-balik ngecek notif wattpad hayooo~~~
Ngaku ajaa!
Ayo acungkan jari~~~
Sorry pakai banget yaa gaes, ternyata mau nyetak buku itu syusyah juga gaes!!!!
Menyita waktu gaes! Waktu ku udh kebagi-bagi harus di bagi lagi buat ngurusin itu. Mangkanya aku sibuk bgt gaes, g sempat pegang hp gaes.. pegang sih, tp cuma untuk kerja doang gaes..😆
Kebanyakan gaes kan jadi nya...
Ya udh lah ya.. kalian pasti udh g sabar. Silahkan di cek kebawah yaa..
Jgn lupa jejak langkah jari tangan kalian yang terus me-scroll nih cerita sampai bawah di tinggalkan di kolom komen dan tanda bintang ny 🌟
Jgn cuma baca doang, malas aku tuh liat nya angka pembaca nambah tapi bintang dan komennya kagak nambah!🤪
Nnt klw aku malas aku ogah up lagi, biarin aja nih ceritaa terbengkalai sampai ada niat buat lanjut lagi.
Ingt ya yg baca di wattpad cerita ini gratisan, g bayar, palingan kuota kalian aja yg berkurang dan g sebanyak berkurang klw maen gem yaa...
Jd tolong di hargai, bukan untuk apa sih. Klw aku emng seneng aja ngeliat ada yg komen gitu senang sekali rasanya bahagia hati ini bacanya, dan jd semngat buat trus up.
Jd jgn malas buat komen, ingt komen! Jgn bintang doang, feedback ny g ada..
😒😒😒😒
Udh ah, langsung aja.. di scroll
Ke bawah!
Lah, kok mandek? Lanjut gaes!
Mandek lagi? Piye toh iki rek?
Jangan males, ayoo scrolll
Nemu? Nnt pasti ketemu? Tahu kan tandanya! Itu loh yg ini 💜👈
Borahaeee 🤗🤗🤗🤗
Nah ketemu kan!
Hehehe.. see next chap yaaa
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜
____________________________________________________________________________
"Pagi yang indah! Bukan begitu?" Sapa Jimin pada teman-temannya yang baru saja bergabung bersama meja mereka di Kafetaria asrama untuk sarapan pagi.
Entah ada apa gerangan, baik Jimin, Jungkook maupun Taehyung bangun lebih pagi dari jadwal biasanya serta segera bergegas ke kafetaria untuk mericuhi para Chef dan Ahjumma yang bekerja disana.
Tidak seperti penghuni asrama lain yang tempat makannya penuh dengan sarapan khas korea, piring ketiganya justru terisi dengan makanan yang berbeda.
Plain sereal dengan segelas vanilla milk serta apel di milik Jimin.
Roti panggang dengan selai coklat dan irisan buah pisang ditengahnya dan segelas banana milk untuk Jungkook, tidak lupa sebungkus kecil cookies coklat berisi tiga keping sebagai tambahan.
Untuk Taehyung, tentu saja setengah potong sandwich tuna tanpa sayuran, segelas stroberry milk dan sekotak kecil stroberry segar.
Bukannya mereka diperlakukan special, semua orang di Bangtan Academy tahu ketiganya tidak suka makan dengan nasi ataupun makanan berat lainuntuk sarapan terkecuali dalam beberapa keadaan yang mengharuskan.
Dan lagi pula semua sarapan itu mereka buat sendiri, mereka hanya meminjam dapur dengan bahan-bahan yang memang tersedia disana.
Jungkook yang sibuk mengunyah roti panggang nya mengangguk setuju dengan ucapan Jimin tadi, "Hem, aku seperti melihat pelangi begitu membuka mata tadi! Sungguh menyenangkan hati." katanya sambil mengecap rasa selai coklat yang dia tambahkan irisan pisang diatasnya.
Jungkook memang penggemar berat dari coklat dan pisang serta makanan manis lainnya.
Tapi anehnya, tubuh pemuda itu tidak pernah menggemuk walaupun sering kali memakan-makanan tersebut, mungkin disebabkan karena hobi olahraganya yang sudah akut dan tidak ada obatnya kata orang-orang yang mengenal si tuan kelinci itu .
"Kurasa tata ku telah berhasil menyebarkan cinta ke seluruh alam semesta, aku rasanya bisa tersenyum sepanjang hari ini." kata Taehyung menimpali pembicaraan kedua sahabatnya sembari menggigiti strowberry yang dia minta pada penjaga kebun tadi pag-pagi sekali
Kim Yugyeom dan Kim Minjae beserta teman-teman mereka yang lain semakin bertambah bingung melihat tingkah ketiganya, apalagi mendengar kalimat aneh milik si Alien Kim.
Sebenarnya hal seperti ini biasa mereka saksikan sejak dulu. Namun melihat ini terjadi setalah kejadian kemarin mereka seperti orang yang tengah murka, rasanya sangat sulit dipercaya.
"Ada apa dengan mereka bertiga?" Tanya Jiyeol sambil berbisik pada Minjae yang berada disebelahnya.
"Tidak tahu. Sejak aku datang tadi mereka sudah seperti itu." sahut Minjae sambil menggeleng bingung. Pemuda itu sejak pagi sudah berada disana sebelum penghuni lain mulai berdatangan.
"Bukankah kemarin mereka masih nampak kesal? Bahkan saat makan malam aku masih merasakan aura kekesalan dari ketiganya." Kata Hae In dengan berbisik pada Seungwon yang berada di hadapan Jimin.
Mendengar apa yang temannya katakan, Pemuda itu menyenggol tangan Jimin yang ada diatas meja tempat mereka makan untuk mendapatkan atensi sang Park muda tersebut.
"Park Jimin." Panggilnya dengan nada biasa.
Jimin mengangkat kepalanya menatap Seungwon dengan senyuman manis yang masih bertahan di wajahnya, "Mwo?" Tanya nya.
"Kau baik?" tanya pemuda dengan marga Ha itu lagi dengan sedikit sangsi, pasalnya Jimin merespon dengan senyum manis dan suara yang terlalu lembut dari nada suaranya yang biasa. Dan saat hal itu terjadi, biasanya hal buruk akan mereka alami beberapa saat kemudian.
"Memang aku kenapa?" tanya Jimin lagi dengan ekspresi yang sama. Pemuda Park itu masih tersenyum manis sambil menggigiti apelnya. Sereal dan susunya telah ia habiskan dan tersisa si apel yang berwarna kemerahan segar.
Seungwon kehabisan kata, dia bingung bagaimana mengatakan betapa anehnya teman mereka itu pagi ini.
Jiyeol yang sejak tadi hanya menyaksikan semuanya menggelengkan kepala tidak habis pikir dengan kelakuan para pemuda tampan tersebut.
Memang tuhan itu maha adil dengan memberikan fisik yang sempurna dan begitu indah pada mereka, namun memberikan keanehan pada sikap dan tingkah lakunya. Bahkan wanita itu sudah melotot garang pada Jimin.
"Kau tidak sadar sejak tadi kalian bertiga seperti orang gila yang senyum-senyum sendiri? Dan lagi dari mana kalimat pagi yang indah yang kau ucapan tadi berasal? Langit saja sudah gelap dan gemuruh petir terdengar sangat keras, lalu kau tidak lihat air hujan yang turun begitu derasnya itu!" katanya dengan pedas.
Indah dari mana yang ketiga temannya ini maksud! Hujan saja sederas itu, belum lagi angin yang cukup kencang dan petir yang menyambar silih berganti. Ini adalah badai! B.A.D.A.I! yang artinya tidak ada langit cerah, pelangi ataupun sinar mentari yang biasa menemani kata cerah! Jerit Jiyeol lagi dalam hati.
Jimin terkekeh melihat salah satu teman dekat wanitanya itu terlihat begitu emosi, "Pagi yang indah tidak harus dengan cuaca yang cerah, Jiyeolie!" tanggap Jimin dengan santai dan lanjut menggigiti apelnya.
"Jungkook-ah. Ya, Jungkook!" panggil Yugyeom kali ini dengan keras karena tidak kunjung mendapat respon dari si Jeon muda itu.
"Ck, berisik Gyeom-ah!"
Jungkook yang kesal merasa kesenangannya pagi ini diganggu berdecak dan menatap tajam temannya tersebut. Tidak bisakah mereka membiarkan dirinya menikmati indahnya hari dengan suasana hati seringan ini? Sudah sangat lama baginya, Jimin dan Taehyung bisa se-senang ini. Bahkan bisa di hitung dengan jari kapan saja hal itu terjadi.
Yugyeom yang sudah benar-benar kesal menarik kerah seragam Jungkook dan mengguncang-guncang temannya tersebut dengan kuat, "Yak! Sadarlah kalian bertiga! Ada apa sebenarnya?" Ujar pemuda tersebut tanpa melepaskan Jungkook yang masih sibuk menikmati Cookie coklat kesukaannya.
Pemuda Jeon itu bahkan tidak perduli dengan apa yang Yugyeom lakukan dengan mengguncang tubuhnya. Sementara yang lain membiarkan saja, malah mereka ikut bertanya terus-menerus tantang hal yang sama.
"Apa kami melewatkan sesuatu? Yak berbagilah!" kata Eunwoo yang jengah melihat Jungkook bahkan Jimin tidak mau membuka mulut. Mereka hanya tersenyum lebar. Jangan tanyakan kenapa Taehyung tidak disebut.
Pemuda satu itu terlalu luar biasa sibuk hingga tidak bisa di ganggu. Luar biasa sibuk dengan dunianya sendiri.
"Hem? Ini masih pagi kenapa kalian ribut sekali?" Yah, itu adalah Kim Taehyung yang berujar dengan santainya.
Yang lain hanya dapat terperangah mendengar pertanyaan yang Taehyung lontarkan dengan polosnya tersebut.
"Alien satu ini sejak tadi berada di planet lain sepertinya!" gerutu Hana melihat sambil menatap kesal pada Taehyung yang tampak biasa saja masih tetap terlihat bahagia luar dalam.
Jadi sejak tadi mereka mengomel panjang kali lebar kali tinggi itu tidak masuk kedalam telinga si Kim yang satu ini? Yang benar saja! geram mereka semua dalam hati.
"Dia jelas tidak mendengarkan kita sejak awal."
"Taehyung-ah!"
"Wae?"
"Katakan dengan jujur, kenapa kalian bertiga tampak begitu bahagia?" Tanya Minjae dengan sorot mata menuntut. Pembicaraan ini tidak akan selesai dengan cepat sepertinya.
Taehyung menghentikan gigitan strowberry nya dan menatap pada wajah-wajah penasaran mereka, kecuali pada Jimin dan Jungkook tentu saja. "Kalian ingin tahu?"
"Hem!" mereka semua dengan kompak menganggukkan kepala tanpa ragu.
Pemuda Kim itu mengubah ekspresinya menjadi serius dan menatap mereka satu persatu. Tubuhnya mulai condong kedepan meja.
Jarinya bergerak memberi isyarat agar yang lain juga mengikuti. Dan mereka semua mengikuti isyarat yang Taehyung berikan, bahkan Jimin dan Jungkook pun juga.
Saat semua sudah melakukan apa yang dia isyaratkan, Taehyung mulai berbicara dengan suara yang berbisik seakan tidak ingin ada orang lain yang tahu dan apa yang mereka bicarakan adalah rahasia besar dan terlarang.
"Aku..."
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top