69

Assalamu'alaikum

Gimana kemarin, chapter 68 ny puas g???

Yg kangen triplet pasti udh terobati kannnn....

Tp klw aku jd kalian pasti msh ngerasa kuraang, maunya lagi... Up lagi...

Hehehehe..
Karena aku lagi baik, jd aku dateng bawa chapter 69 buat kaliannnn...  Yeeyyyy!!!!

Tepuk tanggannya mana????
Kasih nggak!!!
Klw g ngasih tepuk tangan, jangan harap Chapter 70 muncul hari ini!!!

Btw, mksh bngt buat kalian yg udh komen dan vote kemarin. Meskipun kmrn smpt error, susang bngt mau krm komen dan sbg ny. Tp aku apresiasi buat usaha kalian mensuport cerita ini.

Ktanya Triplet, "We Love You! Borahaeee..💜💜💜"

Ya udh, chapter kali inipun aku harap kalian bisa komen lagi dan vote lagi dan komen lagi dan vote lagi, dan yg belum pernah komen tp rajin bngt vote,. Ayooo gabung.. biasakan untuk komen ya, nnt balasin kok.

Okelah, yuk baca!

Happy reading, kesayangan ku!

Ingt jejak kalian harus di tinggalkan!

See u next chap!

Saranghae
💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜


______________________________________

London, Cho Mansion.
Midnight.

Cho Kyuhyun, atau ia lebih sering di panggil dengan Tuan Cho sejak ia resmi mengambil alih seluruh tanggung jawab Bisnis keluarga begitu menyelesaikan gelar masternya di universitas, tampak sedang sibuk memeriksa laporan-laporan bisnis yang tidak ada habisnya itu.

Menjadi orang nomor satu di kerajaan bisnis Cho Grup bukanlah hal yang menyenangkan. Hampir setiap waktu ia habiskan untuk membaca laporan dari para bawahannya. Seperti saat ini, bahkan waktu yang sudah berdentang menunjukan tengah malam itu, ia masih sibuk dengan berkas-berkasnya, meninggalkan sang istri yang sudah tidur nyenyak di ranjang empuk mereka.

Bukannya gila kerja, hanya saja Ia akan cuti untuk sementara waktu dan kembali ke Korea untuk menyelesaikan beberapa hal penting. Karena itulah ia berusaha menyelesaikan semua pekerjaannya sesegera mungkin.

Karena ia yakin, orang-orang di Korea sana pasti sudah kebingungan dengan ulah bayi singa nya dan kedua sahabatnya itu.

Tuan Cho begitu fokus dengan dokumen-dokumennya hingga saat handphone nya berbunyi nyaring menandakan ada panggilan masuk, ia langsung mengangkatnya dan mendekatkan ke telinga tanpa melirik nama si penelpon tersebut.

“Yak! Cho Evil…”

Teriakan keras itu berhasil mengagetkan Tuan Cho yang sejak tadi fokus nya masih pada berkas laporan yang ia baca. Suara nyaring itu, ia tahu sekali siapa yang menelponnya tidak tahu waktu ini. Hanya orang itu yang memanggilnya dengan sebutan Cho Evil. Julukan yang ia dapatkan selama masa sekolahnya dulu.

Siapa lagi kalau bukan Kim Heechul, Sunbae yang sudah seperti saudaranya, Hyung yang bahkan lebih evil darinya.

“Hyung, kau tidak perlu berteriak begitu jika merindukan ku.” Kata Tuan Cho sembari memutar matanya, ia sudah melepaskan berkas-berkasnya tadi, makhluk aneh macam Hyung nya ini tidak akan bisa diladeni jika tidak benar-benar fokus pada omongannya.

“Aish! Hanya orang gila yang merindukan makhluk evil seperti mu..” Kata Heechul lagi dari seberang sana.

“Dan orang gila itu adalah kau, Hyung!”

“Kalau aku orang gila, maka kau adalah orang pertama yang merasakan kegilaan ku! Yak, katakan dimana bocah alien itu! kami semua sudah mengerahkan tim pelacak ke seluruh Busan dan Korea tetapi mereka tidak juga ditemukan!”

Sudah ia duga, alasan Hyung nya ini menghubungi pasti ada kaitannya dengan bayi singa nya! Baby Lion satu itu memang sangat menyusahkan jika sedang ingin bermain. Tidak akan ada yang bisa menahannya jika itu bukan kehendaknya sendiri.

“Ck, jadi kau menghubungiku sambil berteriak- teriak hanya untuk menanyakan anak kesayanganku?” Kata Kyuhyun dengan santai.

Sifat aneh Hyung nya ini memang tidak pernah hilang, bahkan ia yakin sekali, jika sikap aneh Taehyung yang semakin menjadi saat tumbuh dewasa adalah karena pengaruh pria eksentrik itu.

“Tentu saja! memangnya untuk apa lagi! katakan dimana dia beserta kedua antek-anteknya itu!"

Lihat bukan, kebiasaan Taehyung menyebut nama-nama aneh untuk orang-orang sepertinya karena pengaruh Hyung nya ini, bagaimana mungkin ia menyebut kedua sahabat  anaknya sebagai antek-antek? Memangnya anaknya itu penjahat. Sungguh ia tidak habis pikir.

“Yah, Hyung mana aku tahu dimana mereka sekarang! Taehyungie tidak menghubungi aku maupun Heera sejak ia kembali ke Korea hampir seminggu yang lalu. Istriku itu bahkan terus menggerutu karena Baby Lion kesayangannya itu tidak menepati janji untuk menelponnya.” Jawab Kyuhyun dengan jujur.

Dia memang tidak tahu dimana posisi pasti anaknya itu saat ini. Yang bisa ia pastikan hanya anak itu berada di Korea itu saja.

“Kau bilang ia kembali ke Korea seminggu yang lalu? Itu artinya sebelumnya anak nakal itu tidak berada di Korea begitu tugas mereka selasai.”

Kyuhyun mengingat-ingat apa saja yang Taehyung lakukan selama ia datang ke London seminggu yang lalu. “Taehyungie mengunjungi kami di Landon begitu tugasnya selesa, untuk melakukan kunjungan rutin tahunan di perusahaannya. Hanya tiga hari setelahnya anak itu pergi.” Jawabnya.

Sebenarnya jika ia jabarkan semua aktivitasnya akan sangat panjang dan memakan waktu jadi dipersingkat saja, pikirnya.

“Kenapa kau tidak mengatakan jika dia ada bersama kalian, Huh! Aish, kami semua mencari-cari keberadaan anak-anak itu!”

“Kau tidak bertanya, ya mana aku tahu kalau kalian mencarinya!”

“Yak, kau itu salah satu petinggi juga Bagaimana mungkin kau tidak tahu jika kami sedang mencari mereka!”

“Kalian memutuskab semua akses ku  dengan markas sejak beberapa bulan yang lalu ingat?”

Inilah yang terjadi saat Prince of Evil Cho Kyuhyun dan King of Evil Kim Heechul diadu. Saling terteriak dan tidak mau disalahkan. Mereka sama keras kepalanya dan entah bagaimana memiliki beberapa sifat yang hampir serupa.

“Ah, aku lupa! kau sudah masuk dalam daftar hitam mereka!” kata Heechul setelah sadar bahwa yang dikatakan Kyuhyun benar, bahwa ia sudah tidak bisa bergerak dengan bebas lagi sejak beberapa bulan lalu kerena di intai oleh musuh secara diam-diam.

Beruntungnya Kyuhyun dan mereka semua menyadarinya sebelum para musuh itu berhasil mendapatkan informasi lebih tentangnya dan keluarganya. Dan untuk mencegah bertambahnya kecurigaan, pihak Lion sengaja memutus semua akses mereka dengan Kyuhyun dan keluarga Cho selama beberapa bulan ini. Dengan kata lain ia masih dibebas tugaskan untuk sementara.

“Ck, kalian harus segera menangkap mata-mata itu! Ini sungguh menjengkelkan. Bagaimana bisa seorang Jendral malah harus duduk manis dan berpura-pura tidak tahu keadaan pasukannya! Sungguh menggelikan!”


“Kau kesal? Jangan protes padaku! Sana protes pada para Tetua, kau masih enak hanya perlu duduk manis memeriksa laporan. Kau tidak tahu! Aku bahkan harus kembali menjadai guru untuk anak-anak manja!”

“Cih! Itu dari dulu memang sudah menjadi kerjaanmu Hyung. Jika aku bisa menghubungi mereka untuk protes, maka sudah aku lakukan sejak berbulan-bulan yang lalu!"

Bukan Heechul saja yang frustasi dengan keadaan mereka, Ia juga. Ia seorang Jendral tetapi ia tidak bisa memberikan perintah apapun, ia hanya bisa melihat saja. itu sungguh tidak mencerminkan tindakan seorang prajurit.

“Itu hanya perkerjaan sampingan ku dulu! Para Tetua itu yang dengan seenaknya menunjukku sebagai mentor anak-anak aneh yang kalian bawa! Dan aku sudah merasa bebas saat mereka lulus tiga tahun yang lalu. Tetapi gara-gara hal ini, aku kembali  ditarik ke gunung ini! Sial sekali!”

Heechul itu seorang designer terkenal sebenarnya. Ia sudah memulai karirnya sejak masih kuliah, hingga akhirnya mempunyai Brandnya sendiri yang terkenal hampir diseluruh dunia.

Tiga belas tahun yang lalu ia mendapat perintah untuk menjadi mentor dari tiga orang anak yang di pilih sebagai pewaris kepemimpinan Lion selanjutnya. Sejak itu ia memang hanya bekerja dibalik layar dan tidak pernah muncul di televisi ataupun majalah-majalah fashion lagi karena harus menjaga kerahasian tugasnya, dan asistennyalah yang berperan dalam menjalankan semua fashion show yang digelar atas namanya.

“Sudahlah Hyung, jika kau kesal jangan curhat pada ku! Banyak sekali laporan yang harus aku periksa sekarang!”

“Cih, bilang saja jika kau menyuruhku menutup teleponnya!”

Kyuhyun terkekeh mendengar suara kesal Hyung nya itu, ia jadi rindu pada Korea, rindu pada teman-teman lamanya yang sudah lama tidak ia temui. “Itu kau tahu! Aku banyak kerjaan, sampai jumpa Hyung!”

“Yak..! aish! Dongsaeng Evil kurang ajar!” teriak Heechul pada Kyuhyun, Kyuhyun itu memang selalu kurang ajar padanya, sama dengan anak angkatnya itu. Sama-sama pintar membuatnya kesal.

Kyuhyun sudah akan menutup teleponnya saat teringat sesuatu.

“Ah, jika kau masih ingin mencari, cek lah bangunan vila-vila yang ada di daerah sekitaran Wang-Gwan! Seingatku mereka bertiga pernah membeli salah satu villa disana dan merenovasinya. Sampai Jumpa!”

Kyuhyun menutup sambungan itu begitu saja setelah mengatakan sesuatu yang mungkin bisa mereka gunakan untuk menemukan anak-anak itu.

“Ck, mereka itu! kenapa repot-repot mencari hingga keseluruh Korea segala. Padahal jika mereka berjalan-jalan di sekitar Wang-Gwan pasti akan melihat anak-anak itu berkeliaran bebas seperti biasa dengan mudahnya. Mau saja di bodohi anak-anak itu. Ck..ck..ck..” kata Tuan Cho sambil mengeleng-gelengkan kepalanya sok prihatin, padahal ia ingin mentertawakan hal itu.

Seperti kata pepatah, tempat persembunyian yang paling aman di dunia adalah tempat dimana musuhmu berada!

Jika ketiganya mengibaratkan Lion adalah musuh mereka, karena terus menerus mengejar ketiganya. Maka tempat teraman untuk bersembunyi adalah di tempat Lion itu sendiri berada.

Sungguh ironi, tidak satupun ada yang menyadarinya. Terkadang hal sederhana selalu berakhir diabaikan, benar kan?

*******

Sunday, 00.20 am KST
Tempat persembunyian. am KST

Minggu malam, biasanya orang-orang akan memilih tidur lebih awal di malam itu agar dapat menyambut senin pagi dengan semangat dan tubuh bugar dan suasana hati yang baik untuk memulai awal minggu yang panjang sebelum akhir pekan datang.

Itulah yang dilakukan oleh orang-orang yang saat ini tinggal di rumah bak istana yang saat ini terlihat  gelap dan sepi di dalam sejak pukul sepuluh malam tadi. Tetapi sepertinya ketenangan ini tidak akan berlangsung lama, lihat saja ruang tengah bangunan itu yang saat ini di penuhi para pemuda yang terbangun bersamaan.

“Ada apa ini?” Tanya Seokjin yang baru saja sampai di ruang itu bersama sang kekasih, MiKyeong yang tadi berpapasan dengannya saat berjalanan menuju tempat ini

“Kenapa ribut sekali? Ini sudah  lewat tengah malam.” Kata Mikyeong merenyuarakan isi pikirannya.

Tinggal di tempat ini selama beberapa minggu membuatnya hafal betul perilaku keseharian orang-orang yang tinggal bersamanya disini. Tidak akan ada yang membuat keributan di tengah malam begini, apalagi mengingat jika para pekerja yang bekerja disini tidaklah tinggal dibangunan utama, melainkan di bangunan lain yang berada tidak jauh dari bangunan utama tempat mereka.

Tidak ada yang menjawab pertanyaan keduanya, yang mereka dengar hanya suara Park Hoon salah satu anak dari keluarga Park yang bertanya kepada seseorang yang mereka lihat sedang duduk menyandarkan tubuhnya dengan penuh ke sofa.

“Yak! Siapa kau?! Kenapa bisa masuk ke rumah ini!” katanya

Seokjin dan Mikyeon berjalan mendekat untuk melihat lebih jelas. Mereka melihat seorang pemuda dengan celana hitam dan kaos hitam kebesaran di tubuhnya. Rambut pemuda itu cukup panjang hingga menutupi wajahnya saat ia menunduk.

Pemuda itu bahkan tidak menggunakan baju hangat maupun jaket padahal suhu udara sudah hampir minus mengingat sudah memasuki pergantian musim, apalagi ditambah tempat ini yang berada di dekat bawah kaki gunung.

“Heung..? rumah? Ini Wang-Gwan kan?”

Pemuda itu menganggat kepalanya, membuat rambut yg tadi menutupi wajahnya resingkap, ia bertanya dengan wajah linglungnya dan mata yang tertutup. Pemuda itu berkulit putih dan bersih. Kulitnya terlihat mulus dan tidak ada cacat.

“Yak, kami berbicara pada mu..” kali ini Namjoon yang ikut berbicara. Ia tadi hendak kedapur untuk mengambil minum, tetapi tidak jadi saat mendengar suara benda terjatuh yang cukup keras.

Dan sepertinya bukan hanya ia saja yang terbangun, karena begitu ia melangkah beberapa kali, pintu kamar lain terbuka dan menampakkan  Park Hoon hingga dan yang lainnya dari kamar masing-masing.

Karena suara  ribut tadi  terdengar lagi, mereka semua  bersamaan mendatangi asal suara yang ternyata ruang berasal dari  ruang tengah itu dan menemukan pemuda ini.

Bukannya menjawab, pemuda itu balik bertanya. Kenapa ada banyak orang di tempat ini. Pikirnya. “Kalian… siapa?”


“Sepertinya pemuda ini mabuk!” kata Hoseok saat ia mendekati pemuda itu, ia dapat mencium bau alcohol tercium pekat pada tubuh si pemuda.

Semua orang yang ada disana setuju dengan perkataan Hoseok, pemuda itu berbicara dengan cara yang aneh sejak tadi, jadi mereka sudah mengira jika orang itu sedang mabuk berat. Tapi yang jadi pertanyaan mereka adalah bagaimana pemuda ini bisa sampai disini.

“Tapi bagaimana caranya dia masuk? Bukankah penjagaannya sangat ketat? Dan lagi pintu depan masih terkunci” Tanya Hoseok yang bingung.

Ia sudah memeriksa pintu depan beberapa saat setelah menemukan pemuda itu dan hasilnya masih terkunci dengan rapat lagi pula pintu itu tidak bisa dibuka secara manual hanya bisa di buka dengan kartu pass khusus. Mereka semua terdiam tidak ada satu pun dari mereka yang bisa menjawabnya.

“Kau, siapa nama mu?”

Yoongi yang sejak tadi hanya diam itu berbicara dengan nada datarnya yang menusuk. Ia sangat merasa tergangu dengan insiden ini. Jika pemuda ini bisa masuk dengan mudahnya ke sini itu artinya tempat persembunyian mereka sudah tidak aman lagi.

Pemuda itu membuka matanya. Mata yang jernih dan bulat itu menatap Yoongi dengan lurus. Sesekali bahkan matanya mengerjap dengan polosnya,“Aku?.....










































Kookie..!"











TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top