60

Assalamu'alaikum

Aku kembali...

Ini yg keberapa ya? 4 atau 5? Ah aku lupa! Yg jelas balik aja.

Oke udh malem segini dulu.. udh tak sanggup diriku untuk mengedit lagi..!

Sambung lain waktu ya!

C+V ny jgn lupa!

See u next Chap!



Love U

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜

______________________________________








Tinggalkan Hoseok dengan gerutuan nya tentang Jomblo tersakiti itu, mari beralih pada pasangan kasmaran yang menjadi penyebab sakit hati Hoseok si Jomblo yang tidak mau dibilang sejati.

Tidak ada percakapan apapun setelah kejadian beberapa menit lalu yang berujung ditinggalkannya mereka berdua di ruang tengah yang besar dan luas itu. Keduanya terlihat sibuk dengan kegiatan masing-masing, Seokjin dengan bukunya dan sang tunangan dengan acara TV show nya yang sedang memutar acara music itu.


Sebenarnya jika diperhatikan dengan seksama, ada yang sedikit aneh disini, Seokjin yang sejak tadi tampak duduk anteng dengan buku terbuka di tangannya sesekali terlihat melirik sang kekasih dan menatapnya dengan pandangan ragu seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi tidak jadi, begitu terus selama setengah jam.

“Arrghhh! Masa bodoh, dari pada aku penasaran!” teriaknya tanpa sadar dan tentu saja membuat kaget satu-satunya orang yang ada di sana bersamanya.


“Kenapa Oppa berteriak begitu, membuat kaget saja!”


Seokjin menatap wanita yang telah berhasil merebut hatinya sejak pandangan pertama itu.  ia yang tidak percaya pada cinta pada pandangan pertama dulunya sekarang malah mengalaminya sendiri dan yang lebih para ia sudah jatuh terlalu dalam pada sosok dihadapannya saat ini.

Chagi.. tadi kau bilang melihat ku dan Hoseok bertengkar mengingatkan mu pada seseorang! Siapa orang itu? apa mantan pacar mu?”

Pertanyaan tiba-tiba itu tentu saja menghasilkan tatapan penuh tanda tanya.

Wae? Kenapa tiba-tiba menanyakan hal itu? Oppa cemburu?” katanya



“Bukan begitu! Kau sampai mengingatnya hanya dengan melihatku dan Hoseok berdebat seperti itu, pastilah orang itu memiliki tempat yang special di hati mu! Apa aku benar?”



Ahh! Dia paham sekarang! Pria nya ini sedang cemburu ternyata! Pantas saja sejak tadi terlihat gelisah tidak jelas. Jika kalian bertanya bagaimana ia bisa tahu? Maka jawabannya tentu saja karena ia menyadari sejak tadi Seokjin terus menerus menatap ragu ke arahnya, hanya saja ia biarkan dan menjadi kura-kura dalam perahu dengan pandangan tetap pada Televisi di hadapannya.


“Yaa…. orang itu memang memiliki tempat yang special di hati ku, seperti Oppa! Tetapi jika Oppa berpikir itu mantan kekasih ku, maka itu salah!”


“Jadi bukan mantan kekasih? Ah, syukurlah! Lalu?”

Seokjin itu orang yang ekspresif, raut wajahnya benar-benar bisa menunjukan perasaannya dengan jujur, lebih jujur dari perkataanya kadang.

“Oppa masih ingat saat aku berkata ingin mempertemukan dan mengenalkan Oppa pada seseorang sewaktu Oppa melamarku?”



Ia sangat ingat momen itu! bagaimana ia bisa lupa saat ia harus mengumpulkan segenap keberaniannya untuk mengucapkan empat kata keramat untuk pertama kalinya sepanjang hampir dua puluh enam tahun hidupnya ini. Ia bahkan menjadi bahan olok-olok ketiga adiknya sepanjang minggu karena ia yang tidak bisa berhenti gemetar sebelum berangkat ke tempat yang telah ia siapkan untuk momen special itu.



“Orang  yang kata mu sudah kau anggap sebagai adik mu itu kan? Dokter muda yang menjadi atasanmu selama tiga tahun itu?” kata Seokjin


“Ya, dia orangnya! V Kim, orang itu adalah V Kim!”



Bolong jika ia tidak merasa cemburu saat sang kekasih kerap kali menceritakan tentang pemuda yang bahkan jauh lebih muda dari mereka berdua itu dengan mata berbinar-binar penuh semangat.


Ia masih seperti laki-laki kebanyakan yang akan merasa cemburu saat kekasihnya membicarakan tentang pria selain diri mereka. Tetapi ia berusaha menahannya dan mencoba untuk memahami jika itu hanya kekaguman yang sudah ada bahkan sebelum mereka saling mengenal.




“Namanya aneh sekali untuk ukuran orang Korea! Memang dia keturunan campuran ya?” tanya Seokjin asal.



Ia sebenanya penasaran dengan orang yang bernama V Kim itu. Ia bahkan sampai sempat mencari tahu di internet karena kekasihnya itu mengatakan jika ia adalah orang yang terkenal. Dan benar saja banyak sekali artikel tentang orang itu dimuat, tetapi anehnya dari sekian banyak artikel tidak ada satupun yang memuat wajah atau gambar orang itu.


Tidak satu pun! Saat ia bertanya kenapa tidak ada gambarnya dimanapun bahkan satupun, sang kekasih berkata jika orang itu memang tidak pernah mau untuk difoto. Dia bilang itu untuk menjaga privasinya.



Gadis itu mengedikan bahu tanda bahwa ia tidak tahu. Walaupun bekerja bersama pemuda itu selama tiga tahun lamanya, bukan berarti ia mengetahui segalanya tentang V Kim, sudah dikatakan bukan bahwa informasi pribadi tentang V Kim memang sangat dijaga ke rahasiaannya.



“Tidak tahu juga! Tetapi dari wajahnya sih terlihat sangat Korea sekali, dan lagi dia bilang itu nama baptisnya, bukan nama aslinya. Karena dia lulusan Harvard ia terbiasa menggunakan nama itu karena orang Amerika sulit menyebut namanya dengan benar, jadi dia menggunakan nama itu agar memudahkan saja dan lama kelamaan malah menjadi identitas lain baginya. Begitu yang ia katakan pada ku..”


“Lalu kenapa kau tidak jadi mempertemukan kami?”


“Bukan tidak jadi! Itu karena saat aku sudah bisa menghubunginya dan bertemu dengannya Oppa Malah sedang dinas keluar negeri, begitu Oppa pulang dia yang tidak bisa ku hubungi lagi! Handphonenya tidak aktif! Entah dimana dia saat ini. Keunde…. Oppa tahu?”



Seokjin kesal kawan! Harusnya ia tidak membicarakan si V Kim itu. ini tidak akan berakhir cepat. Atau mari coba cara lain agar pembicaraan ini berakhir! pikirnya


“Tidak tahu..!” Yap! Cara cepat, memotong perkataannya dan alihkan pembicaraan pasti sukses! Ini rencana cepat Seokjin, tetapi apakah akan sesuai dengan ekspektasi? Kita lihat saja!


Memang siapa orang di dunia ini yang suka omongannya di potong seenak hati? Ada? Ya, tidaklah. “Ish, Aku belum selesai berbicara! Jangan memotong begitu..!” ucap gadis itu kesal



Ayo Seokjin alihkan pembicaraan ini, buang jauh-jauh nama V Kim dari percakapan kalian ini! yah suara hati yang hanya bisa Seokjin dengar dipikirannya sendiri untuk menyemangati dirinya.“Ha..ha.. haa.. habisnya ekspresi wajahmu lucu sekali saat aku perhatikan! Mau kencan tidak?”



“Ck, sudah! Dengarkan aku dulu..! tidak usah mengalihkan pembicaraan begitu! Aku bersungguh-sungguh Oppa, Aku seperti melihat V saat aku berhadapan dengan Harabeoji! Emm, bukan dengan Harabeoji saja sih sebenarnya, dengan kalian berempat juga!”


Okeh..! ternyata gagal kawan-kawan. Rencana cepat dan instan Seokjin gagal dalam percobaan pertama. Memang sesuatu yang instan itu tidak baik bukan! Jadi sepertinya memang ia harus menanggapi agar semua ini cepat selesai.


“Ha? Maksud mu? Jangan-jangan kau ada rasa lebih pada nya hingga terbayang-banyang terus!” kata Seokjin


Ck. Kenapa kekasih tampannya ini salah tangkap terus sih! Kesal tapi cinta, “Bukan terbayang seperti itu! ini lebih seperti aku melihat kemiripan kalian dengannya!”ucapnya dengan tegas, tentu saja untuk menghindari kesalah pahaman tak perlu di antara mereka.



“Baiklah, kita anggap kau benar-benar tidak memiliki perasaan lebih… Auch! Kenapa memukulku!”



Seokjin itu terkadang lebay, ini salah satu kesamaan ia dengan Hoseok yang kadang tidak mereka sadari, mendramatisir dengan berlebihan.


“Kata-kata mu itu mengesalkan! Seakan-akan aku main perasaan dengan laki-laki lain saja!”


“Yahh, yang pentingkan itu tidak benar! Aku hanya bercanda jangan cemberut seperti itu! atau..”




“Atau apa..?”







“Kau Minta Poppo? Kiss? Kemarilah akan Oppa berikan..ayo kemari!!”



Lelaki tetap saja lelaki! Mau sebaik, sesopan dan se se yang lainnya tetap saja otak mereka tidak bisa jauh dari hal-hal mesum.


“Aishh hentikan! Kau seperti Ahjussi mesum saja!”


Dasar memang Seokjin itu rasa percaya dirinya sudah terlampau tinggi dan lewat ambang batas, tentu saja ia tidak terima dikatai ajhussi mesum oleh kekasih sendiri, dan malah balik menyombongkan diri.

“Enak saja, aku itu pria muda paling tampan sedunia yang menjadi idaman para gadis dan ahjumma di luaran sana untuk dijadikan menantu tahu! Aku calon suami paling potensial yang pernah ada! Auch..!”


Sang kekasih hanya bisa menggelengkan kepala saat menyadiri pembiraan mereka sudah jauh dari topic yang ingin ia sampaikan. “Sudah kenapa malah jadi melenceng begini!”




“Kau yang mulai..! Aaaa… baiklah-baiklah! Aku berhenti! Jadi jelaskan maksud mu tadi!” Kata Seokjin sembari mengusap telinganya yang tadisempat di tarik oleh sang pujaan.




“Seperti yang ku katakana, saat aku benar-benar memperhatikan kalian aku seperti melihat kemiripan V dengan kalian. Terutama dengan Harabeoji! Jika aku perhatikan baik-baik, kau memilki bentuk mata yang hampir sama dengan V , mata dengan bentuk monolidd yang besar dan jernih.

Bedanya hanya dari cara kalian menatap, jika tatapan mu terasa hangat dan jujur, maka tatapan V terasa dalam dan penuh misteri.


Kemudian Yoongi, jika dari wajah mungkin tidak ada yang terlalu menonjol kemiripannya selain tatapan tajam yang kadang kala muncul itu, tetapi jari-jari mereka terlihat sangat mirip. Yoongi memiliki jari tangan yang panjang dan lentik, begitu juga dengan V.

Untuk Namjoon aku melihat cukup banyak kesamaan di antara mereka. Namjoon itu Jenius, begitu juga dengan V tidak diragukan soal kecerdasan keduanya, yang kedua adalah bentuk alis mereka dan kesukaan mereka pada segala sesuatu yang berbau stroberry.

Lalu Hoseok! Pertama, aku tidak terlalu memahami bagaimana karakter V di luar dari yang selama ini aku lihat di rumah sakit, tetapi sikap perhatian dan tingkah laku mereka cukup mirip. Apalagi profesi mereka yang sama, seorang dokter.

Sedangkan dengan Kim Harabeoji! Aku benar-benar tidak bohong, sungguh  Kim Harabeoji terlihat seperti V hanya saja dalam usia yang lebih tua atau malah sebaliknya.”


Seokjin memperhatikan dan menyimak baik-baik kata-kata sang tunangan dengan seksama. Tetapi sepertinya tanggapan yang ia berikan malah menunjukan sekali bahwa ia mengalami cemburu berat karena sang terkasih bahkan bisa terbayang-bayang pria lain.



“Emmm, Chagi.. kau yakin tidak memiliki perasaan berlebih pada si V.. V…V… siapa tadi namanya?” katanya pelan


“V Kim! Dasar pak tua, begitu saja lupa! Apanya yang menantu dan pria idaman..”




“Yaaa, aku kan belum pernah bertemu dan berkenalan langsung dengannya! Mana aku ingat!”



“Alasan…”


“Ekhem.. kembali ke topic! Jawab yang jujur kau benar-benar tidak ada rasa lebih pada bocah itu kecuali rasa sanyang sebagai adikmu, kan?” masih belum puas karena tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan Seokjinpun kembali menanyakan hal yang sama, membuat wanita cantik itu gemas!


“Ya Tuhan Oppa tidak! Jika aku memang menyukainya sebagai seorang pria maka aku sudah menjadikan ia sebagai kekasihku sejak tiga tahun lalu!”


Bagaikan air dingin yang menyegarkan di padang pasir. Jawaban itu adalah yang diharapkan dan dianantikan oleh Seokjin sejak tadi.


“Hei.. jangan marah begitu! Aku hanya bercanda saja. aku tidak pernah meragukan perasaan mu padaku. Dan mengenai kemiripan yang kau katakan. Kurasa itu hanya perasaan mu saja!

Kau bilang merindukannya bukan karena sudah lama tidak bertemu. Mungkin karena kau terlalu memikirkannya sehingga saat kau melihat orang lain kau jadi terbayang-bayang padanya.”


“Apa benar begitu? Atau aku yang sudah gila karena terus merasa bahwa kalian mirip?”


“Bisa saja! aku tidak tahu jika kau gila soal itu, tetapi yang aku tahu kau tergila-gila padaku..”

Gombalan lagi, bibir tebal dan penuh itu selalu saja bermanis-manis tanpa bisa di kondisikan. Lihat saja, jika sampai kata-kata gombal seperti keluar dari bibirnya untuk wanita lain, peralatan jahit dirumah sakit akan ia pinjam untuk menjahit bibir itu!

“Ishh.. apa-apaan! Jangan jadi gembel yang suka menggombal!”


“Lalu aku harus jadi apa?”


“Cukup jadi pria manis dengan gombalan romatis tetapi minimalis mu yang biasanya saja, dan hanya untuk ku!” katanya.

Astaga apa-apan ini, sepertinya kata-kata Hoseok tadi memang benar adanya, orang kasmaran dan sama-sama mabuk kepayang tidak akan ada yang waras!




Seokjin? Tentu saja senang mendapat balasan tak terduga dari gombalan recehnya itu, “Hahahaha.. kenapa malah kau yang balik menggombaliku!”



“Tidak tahu tiba-tiba saja…”


“Kau mau aku gombali balik lagi?” kata Seokjin sambil menaik turunkan alisnya.

“Tidak usah?”


“Yakin?”

Inilah kombinasi saat pebisnis muda dan perawat muda saat mereka menjalin asmara! Tidak ada alur yang pasti tentan romantisme, bahkan gombalan receh pun menjadi ajang ber romantis ria.

“Hem!”

“Baiklah akan aku gombali”


“Yaaakk, kan aku bilang tidak usaha!” bibir berucap tidak usah, tetapi wajah memerah penuh rona, dasar wanita! Selalu tidak sinkron antara perkataan dan keinginan hati.



“Tapi aku mau, lalu bagaimana?” Si pria juga! Sudah tau wanita itu selalu berkata kebalikan dari isi hatinya, masih saja suka menggoda!



“Ish, jangan mendekat! Sana kembali pada buku mu saja!”


“Tidak mau! menggoda mu lebih menarik..!!”


“Yakk Kim Seokjin…."


“Ne Chagi…”



“Yaakkk.. pergi sana…”



Cinta memang indah bagi yang sedang kasmaran, sedangkan bagi yang single, terima nasib saja!





  TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top