36

Yuhuuuuu...

Balik lagi...

Pemanasan udah!!!!

Sekarang waktunyaaa....lanjuttt!!!!

Okeh, sebelum lanjut makasih buat para readernim yang sekaligus menjabat sebagi komentator pada lapak cerita kali ini...

Semoga semua sinyal dan kuota yg di keluarkan terbayarkan dengan kepuasan dr membaca cerita yang tidak seberapa ini.

Okehhh

Tanpa banyak kata, mari jadikan komen sebagai budaya pada lapak cerita yg saat ini kita datangi dan menjadikannya bagian dari kebiasaan  dalam hidup kita di dunia oranye ini..


Kok aku jd kyak orasi ya rasanya!!!🤣🤣🤣🤣

Ya udh cus lanjutt...

Sebelumnya I Luv U 😘😘😘😋

Ingt komennnnnn!!!!

💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜





______________________________________









Mansion Cho



Tiga jam!




Waktu terlama yang ia habiskan untuk duduk bersantai disebuah cafe dan berbincang santai tanpa desingan peluru, jeritan dan ledakan, hanya kegiatan normal seperti anak muda kebanyakan. Sungguh itu merupakan hal yang sangat langka untuk orang sepertinya, pikir Taehyung!

Setelah tiga jam berbincang dnegan Mikyeong, Taehyung memutuskan untuk pulang ke Mansion Cho sebelum pulang ke apartemennya kali ini, ia punya banyak hal untuk di lakukan.





“Aku pulang...!”



“Selamat datang Tuan Muda!” sambut para pelayan disana




“Dimana Mommyku?!”


“Nyonya sedang dirumah kaca merawat tanaman-tanaman bunga yang sedang mekar bersama Tuan yang menemani..”




“Oh, Daddy tidak jadi ke Bandara? Katanya ada perjalanan bisnis ke Jepang?”



“Kami tidak tahu Tuan Muda, Tuan tadi sudah bersiap untuk beragkat tetapi kemudian beliau mendapat telepon dan menunda keberangkatan ke bandara”





“Telepon?”





“Benar Tuan muda!”




“Baiklah, terima kasih! Tolong siapkan air hangat di kamarku ya! Aku ingin berendam sebentar setelah menemui mereka dulu..”




“Baik Tuan Muda!”




*****




Mansion Cho
Rumah Kaca




Butuh beberapa  menit untuk sampai dirumah kaca milik keluarga Cho. Mansion besar dan megah itu memang memiliki rumah kaca yang cukup luas dan indah di bagian belakangnya, rumah kaca itu  sengaja dibangun Tuan Cho untuk sang Istri yang sangat menyukai tanaman.



Berbagai bunga-bunga indah dan tanaman-tanaman dari berbagai belahan dunia ada disana, semuanya terawat dengan baik berkat ketelatenan sang Nyonya Cho. 







CKLEK..





“YAKKKKK... Mataku ternoda!!!!!”







Suara teriakan Taehyung yang menggema di ruangan kaca yang tertutup itu mengagetkan sepasang suami istri yang asik bermesraan hingga tidak menyadari jika sang anak telah berada di sana melihat bagaimana sang Daddy yang memagut mesra bibir sang Mommy,


jika saja teriakan kaget Taehyung tidak menyadarkan mereka, mungkin hal itu akan berlanjut ketahap yang lebih jauh..



“Ck, mengganggu saja!” Kata Tuan Cho sensi, sepertinya Tuan Cho merasa kesal karena kegiatannya yang baru saja terganggu oleh putra kesayangannya itu.




“Ekhem...Taetae?! kenapa hanya berdiri disana!” kata Nyonya Cho berusaha mengalihkan rasa malunya karena terpergok sedang bermesraan dengan sang suami.


Rasanya seperti sedang ketahuan berbohong saja.




“Seharus jika mau berbuat mesum jangan di sini Mom, Dad! Bagaimana jika ada yang masuk! Kalian mencemari mata polosku! Aish, Jinja!!!”






Hey, siapa yang tidak merasa kesal jika kalian disuguhi pemandangan yang seharusnya tidak kalian lihat!






“Polos! Sejak kapan kau polos Baby Lion! Kau pikir Daddy tidak tahu jika kau pernah menonton yang lebih dari ini, Hem?!”




“Sok tahu! Aku anak baik-baik tahu!”





“Katakan itu pada orang yang menyimpan majalah dewasa di bawah kasurnya!”





MWO, itu bukan punyaku!”




Daddy tidak bilang itu punyamu kan?! kenapa kau jadi marah Baby Boy?! Jadi Daddy benar ya?”





Sial, dia terjebak! Daddynya ini memang pintar sekali bersilat lidah. Memang apa salahnya  kalau Taehyung juga pernah menonton video-video dewasa.



Hey, dia juga manusia biasa! Yang masih memiiki hawa nafsu teman, dia Normal! Itu hal wajar, apalagi untuk pemuda sesusianya.





“Sudah hentikan perdebatan tidak pentin kalian itu! dan Taetae baby kesayangan Mommy, berhentilah berpura-pura polos! Mommy bahkan pernah melihatmu sedang berci....”









MOMMMMMYYYYYYYY STOOOPPPPP IT! Jangan dilanjutkan! Aku sedang tidak ingin mengingat apapun itu!”




“Kau lucu sekali baby boy! Takut tidak bisa menahan rindu ya...!” kata Tuan Cho menggoda sang anak yang terlihat semakin kesal itu sangat menyenangkan ternyata.





“Ck, bukan urusan Daddy! Kenapa Daddy masih disini bukankah seharusnya Daddy sudah berada di pesawat menuju Jepang sekarang?”





Taehyung sedang tidak dalam mood untuk membicarakan percintaanyanya rumit itu. untuk sekarang ada hal yang lebih penting yang harus ia lakukan dari pada itu.




“Mengalihkan pembicaraan.. baiklah Daddy ikuti. Perjalan Dinas ke Jepang dibatalkan! Karena itulah Daddy ada disini bersama Mommy tercintamu ini!” jawab Tuan Cho





“Batal? Kenapa? oh lupakan, aku sedang tidak ingin tahu masalah perusahaan! Ada hal yang lebih penting yang ingin aku sampaikan kepada kalian!"





Nyonya Cho yang sejak tadi sudah menyibukan dirinya kembali dengan tanaman-tanaman yang ada disana dan mengabaikan percakapan anak dan suaminya mengalihkan atensi pada sang Anak.




Setelah melepas sarung tangan dan meletakan gunting taman yang sedang ia gunakan barusan, ia berjalan kearah sofa yang berada di sudut rumah kaca itu, seperangkat sofa keluarga itu memang sengaja diletakan disana lengkap dengan beberapa rak buku sebagai tempat bersantai.






Itu adalah tempat favorit sang Nyonya rumah saat sedang berada di Seoul, Tuan dan Nyonya Cho memang sangat jarang berada di Seoul atau di Korea sediri. Baru sekitar tiga tahun belakangan Mansion Cho di Seoul itu menjadi tempat yang paling sering didatangi oleh mereka.




Walaupun Perusahaan Cho memang berpusat di Seoul, tetapi Mansion Utama keluarga mereka adalah yang berlokasi di Busan. Biasanya Mansion di Seoul hanya akan menjadi tempat singgah atau tempat menjamu tamu-tamu bisnis mereka saja.






Yeobo, Taetae, kemarilah kita bicara sambil minum teh!”





Kedua pria beda usia itu berjalan mendekat kearah satu-satunya wanita disana. Taehyung yang pada dasarnya memang sangat suka bermanja-manja ria pada orang tua angkatnya itu duduk dikarpet didepan sofa tempat  sang Mommy yang sudah duduk dengan santai setelah menuangkan teh untuk sang Daddy dan dirinya.




“Jadi Baby, kau bilang ada hal yang lebih penting! Bisa katakan pada kami apa itu?!”





“Tugas kami akan segera dimulai mungkin dalam beberapa hari ini, jadi mungkin kalian tidak akan melihatku berkeliaran dalam beberapa waktu kedepan!”





“Jadi sudah dimulai ya..? bagaimana dengan study kalian?” tanya Nyonya Cho pelan.






Sejujunya berat untuknya kembali jauh dari sang anak. Mereka baru saja bisa tinggal bersama seperti keluarga pada umumnya, tetapi sepertinya kata umumnya tidak akan pernah bisa melekat pada keluarga mereka.



Ia tahu bahwa purta angkatnya ini memiliki tanggung jawab yang harus dia emban, begitupun juga dengan ia dan suaminya. Mereka mempunyai tugas tersendiri sebagai bagian dari keluarga rahasia mereka.







“Mungkin kami hanya akan meninggalkannya begitu saja! yang jelas aku dan yang lain sudah menyelesaikan segala urusan penting berkaitan dengan kampus, yang terakhir adalah acara festival sebulan yang lalu..”





“Tugas kali ini bukanlah tugas biasa Taehyung-ah, banyak yang kita pertaruhkan kali ini. aku harap kalian tidak gegabah dan selalu berhati-hati!

Musuh  kita adalah orang yang sangat licik dan mereka berada dalam selimut yang sama dengan kita, jangan sampai salah langkah..” kata Tuan Cho serius.






Taehyung yang menyadari sang Daddy tengah memperingatinya dengan serius, memberikan perhatiannya pada sang Daddy. Daddynya adalah panutan utamanya. Apa yang dia katakan adalah berdasarkan pengalaan yang pernah ia lalui. Semua itu akan menjadi pembelajaran dan informasi untuknya.






“Aku tahu Daddy. Aku sudah bersiap-siap untuk segala kemungkinan terburuk, tapi aku harap apa yang aku pikirkan tidak akan terjadi!”





“Tidak semua hal bisa kita prediksi dan berjalan sesuai keinginan kita Taehyung-ah! Bukankah Daddy pernah mengajarkannya padamu.

Lakukan dengan meminimalkan segala kemungkinan terburuk, tidak dengan mengharapkannya tidak terjadi. Karena  selalu ada kemungkinan yang tidak bisa diprediksi, walaupun itu hanya 0,0001 persen sekalipun.”




“Seperti yang Daddy katakan Meminimalkan bukan menyempurnakan! Aku sedang berusaha melakukannya. Tentu saja banyak aspek yang pada akhirnya harus aku pertimbangkan lebih...


hah!! Aku akan mengajukan cuti untuk berlibur dan mengistirahatkan otakku setelah semua ini selesai..!!”






“Kau bisa megajukannya nanti sayang! Tapi sebelum itu apa kau sudah bertemu dengan para Hyungmu?”







Diam







Entah kenapa setiap kali menyebut Hyung-hyungnya, Taehyung selalu bingung bagaimana menanggappinya. Disatu sisi ia sangat ingin menemui mereka, tetapi disisi lainnya ia tidak tahu harus bagaimana jika bertemu.




“Tae, dengarkan Daddy! Daddy tahu apa yang kau rasakan, walau bagaimanapun mereka adalah keluargamu, sebagai seorang prajurit garis depan seperti kita!


Kesempatan adalah sesuatu yang sangat berharga! Bisa saja itu menjadi kesempatan terakhir kita bertemu dengan orang-orang yang kita sayangi, karena itu pergilah temui mereka, jika tidak berbicara, maka setidaknya kau melihat wajah mereka. mengeti maksud Daddy Baby Lion?”




Daddynya memang orang yang penuh dengan pikiran positif, mungkin hal itu adalah hasil dari tempaan pengalaman yang telah ia lalui selama masa mudanya. Suatu saat ia  berharap menjadi seperti Daddynya yang selalu bisa mengambil sisi positif dari setiap hal dihidupnya.





Hidup itu hanya sekali, bagi seorang prajurit sepertinya kehilangan nyawa adalah hal yang bisa terjadi kapan saja saat bertugas. Karena itu saat memiliki kesempatan bertemu dengan orang yang kita sayangi maka temuilah, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi saat tugas tengah berlangsung, bisa saja ia dan teman-temannya terkena ledakan bom atau tertembak peluru musuh yang mereka hadapi.. semua kemungkinan itu bisa terjadi!





“Aku akan menemui mereka ... aku... Kang Ahjushi pasti menungguku pulang.. setidaknya aku harus berpamitan dengan benar pada Kang Ahjushi benarkan Daddy!”







Tuan dan Nyonya Cho yang melihat anak itu tersenyum dengan nada suara yang lirih itu ikut tersenyum lembut, mereka tahu sulit bagi anak itu untuk menyatakan rasa sayangnya pada para saudaranya.




Ia hanya takut saat kata sayang yang ia ucapkan terbalas dengan kata-kata kasar yang tidak ingin ia dengar.. jadi lebih baik menahannya, itulah yang mereka tangkap dari sikap sang anak.







Nde, Itu baru Putraku! Daddy bangga padamu!”







Baby Taetae kami sudah dewasa! Kau akan mendapatkan semuanya jika itu memang milikimu baby! Jadi tidak usah khawatir.. jalani saja! semua akan indah pada waktunya.” Kata Nyonya Cho sembari memeluk Taehyung yang duduk di karpet lantai di depan sofa yang ia duduki.





Jika sudah seperti ini, Taehyung selalu merasa bersyukur atas kebaikan tuhan padanya, karena sudah mempertemukannya dengan sepasang suami istri yang berada di sisinya kini.



Mereka adalah hadiah terindah dan terbaik yang ia miliki selain kedua sahabatnya sejak kematian kedua orang tuanya.




“Taetae?” kata Nyonya Cho pelan







“Hemm, Wae?”










“Kau Bau....!!!”






Mommmm.....Ish tentu saja bau! Aku belum mandi dan berkeringat karena barupulang jogging..”







“Euhhh... Banyak kuman!! Mandi sana dasar bayi singa nakal!!”






“Hehehe, yang penting tetap tampan kan Mommy?”



“Tampannya tersamarkan karena bau keringat... sudah sana pergi mandi Captain Kim!!!”



“Siap laksanakan, Ma’am!”




TBC

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top