15

Dua hari berlalu setelah pesta Cho Grup dan insiden Taehyung yang pingsan tiba-tiba serta Tuan besar dan Nyonya Besar Cho yang telah kembali ke Amerika. Semua sudah kembali normal, Taehyung sudah sehat bahkan anak itu masuk kuliah setelah seminggu penuh absen.

Tadi pagi, setelah berpamitan kepada sang Daddy dan Mommy untuk kembali ke Apartement pribadinya -yang tentu saja sangat di tentang oleh Nyonya Cho bahkan dia harus berdebat dulu dengan sang Mommy dan menjelaskan bahwa misinya harus segera dimulai, yang dengan sangat terpaksa Nyonya Cho membiarkannya kembali ke Apartement dengan syarat dia harus mengunjungi Mansion Cho paling sedikit sebulan sekali-

Taehyung langsung memacu Mobil Sport biru metaliknya ke kampus. Ternyata dia cukup rindu teman-teman berandalnya.

Tentu saja! Kim taehyung dimana, dan kapan saja selalu menjadi topik hangat bagi para penghuni kampus Big Hit University. Seperti biasa yang pertama penampilannya tentu saja! apa kalian bisa menebak kira-kira bagaimana penampilannya saat ini? Ah, bodohnya aku tentu saja tidak! Hahaha -sorry

Baiklah, untuk kali ini lagi-lagi dan lagi Taehyung merubah penampilannya kembali ke image Bad Boy andalan nya. Ripped Jeans berwana abu-abu dipadukan dengan kos hitam dan kemeja kotak-kotak berwana merah maroon ditambah dengan sneakers berwarna maroon.

Dan yang paling mencolok dari penampilannya tentu saja rambutnya yang telah berganti warna dari dua hari yang lalu berwarna hitam sekarang menjadi biru dan tidak lupa tiga anting kecil ditelinga kirinya serta aksesoris seperti gelang dan cincin yang selalu dia kenakan.

Tap

Tap

Tap

Taehyung terus melangkah menuju kafetaria, tempat yang ia yakini sebagai tempat keberadaan para berandal abal-abal nya berada. Dan benar saja saat tiba di sana mata nya dengan mudah menemukan kumpulan teman-temannya tepat ditengah kafetaria.

Dia sadar sejak menginjakan kaki nya di kampus hari ini, semua mata penghuni kampus seolah hanya mengarah padanya, mungkin banyak dari mereka yang heran baru melihatnya setelah seminggu lebih tidak nampak di manapun bersama teman-temanya.







"Yakkkk... Kim Taehyung!!!!!!"


Hongbin yang pertama menyadari keberadaan Taehyung di kafetaria dan sedang berjalanmenuju meja mereka berteriak dengan suara keras yang membuat perhatian semua teman-teman nya dan seluruh penghuni kafetaria menatap kearah Taehyung.

PLAK

"Ck, Dasar Hongbin pabo!!! Kenapa pakai teriak segala, membuat malu saja!!" kata Mingyu setelah memukul kepala Hanbin dengan botol air mineral kosong yang ada di meja mereka

"Kau berisik sekali Hongbinie..." kali ini Jihoon yang menimpali, sebenarnya dia ingin menyumpal mulut Hongbin yang berisik itu tetapi sudah keduluan Mingyu

"Ck, Biasa saja kenapa. Kau seperti melihat artis saja Hongbin Pabo!!" kali ini Bambam yang menimpali

Mereka terus berdebat hingga tidak menyadari jika Taehyung sudah berdiri tepat di sisi meja yang mereka tempati


"Seminggu lebih tidak bertemu dan beginikah sambutan kalian pada ku?" kata Taehyung dengan tangan terlipat di depan dadanya

"Ck, jangan pura-pura bodoh Kim Taehyung-ssi, kita bertemu beberapa hari yang lalu.." kata Mingyu

"Bertemu? seingatku beberapa hari yang lalu aku sedang terbaring di kamarku karena demam!" jawab Taehyung santai sembari duduk dan meminum jus jeruk yang entah milik siapa

"Yakkk,Taeee!! Itu jus jeruk ku..." ahh ternyata jihoon si pemilik jus jeruk tadi

"Kita bertemu!! Lebih tepatnya kami melihat mu!" kata Bambam


"Jadi Kim Taehyung, ahhh... tidak atau harus kami panggil Cho Taehyung?" lanjut Hongbin

Taehyung terkekeh mendengar perkataan teman-temannya yang terucap dengan nada kesal yang luar biasa. Bahkan dia berasumsi jika ke empatnya sudah menunggu-nunggu dirinya sejak beberapa hari yang lalu untuk menjelaskan yang sebenarnya.

Kesimpulan itu dia ambil setelah melihat dan mendengar perkataan teman-temannya ditambah lagi handphone nya yang tidak berhenti berdering sewaktu dia sakit kemarin, hingga Mommy nya mengamuk dan berakhir dengan Handphone itu hancur berkeping-keping di tangan sang Mommy.

"Yakkkk, kenapa kau malah tertawa, sialan!! Jelaskan sekarang Juga!!!"

"Ck, galak sekali. baiklah apa yang ingin kalian ketahui???"

"semuanya!!!"

"Aku adalah anak angkat dari pasangan Cho Kyuhyun dan istrinya Cho Haera pemilik dari Cho Grup, Puas!!"

"Belum!! Kenapa selama ini kau tidak pernah cerita hah!!"

"Untuk apa?? Toh aku hanya anak angkat! Lagi pula apa kalian menyesal berteman dengan ku??"

"Tentu saja tidak pabo!! Kami hanya tidak menyangka kalau kau adalah anak angkat mereka. jika kami tidak datang ke Pesta ulang tahun Cho grup mungkin kami tidak akan pernah tahu."

"Bukan kah kita teman, kenapa merahasiakan hal ini dari kami!"

"Baiklah, mianhae. Aku punya alasan kenapa tidak memberitahu kalian. Aku tidak ingin orang lain berteman dengan ku hanya karena apa yang aku miliki. Aku yakin kalian pasti juga sudah mengetahui jika aku juga merupakan pewaris tunggal dikeluarga Cho walaupun statusku hanya anak angkat. Aku ingin seseorang yang tulus menerima aku apa adanya."

"hahh, aku tahu maksudmu. Sulit mencari orang yang tulus untuk berteman dengan posisi orang-orang seperti kita. Kebanyakan hanya penjilat!"

Prok

prok

"baiklah sudah cukup konfrensi pers nya. Sekarang katakan, kemana saja kau? Kenapa kau tidak masuk kuliah padahal pesta itu sudah berlalu 5 hari yang lalu?"

"Aku hanya demam setelah pesta itu, tetapi Mommy melarang ku untuk kuliah sebelum benar-benar sembuh"

"kau bisa sakit juga?"

PLAK


"Tentu saja bisa, aku juga manusia, Mingyu si malika hitam"

"Sialan, kau juga hitam"

"Aku Tan, bukan hitam"

Sementara itu di sisi lain kafetaria tepat nya dipojok, tampak sepasang mata yang terbingkai oleh kacamata bulat yang tebal hampir menyamai pantat botol menatap kearah kelompok Taehyung.

Ah, salah tepatnya menatap Taehyung. Mata itu terus mengawasi walaupun terlihat sedang fokus pada buku bacaan yang sejak tadi dia baca. Lelaki culun itu tidak melepas sedikitpun pandangannya dari Taehyung, hingga getaran di saku celananya membuatnya sedikit terkejut dan buru-buru mengecek pesan yang masuk.







"Ck, dasar gila" ucapnya sebelum berlalu dari kafetaria





Taehyung bukannya tidak menyadari diperhatikan sejak tadi, bukan dari orang-orang di kampus (kalau ini sudah biasa), tetapi maksudnya seseorang yang sangat ia kenal sejak tadi diam-diam melihatnya.

Dia sengaja tidak menatap balik, karena tidak ingin teman-teman berandalnya nya ini mengetahuinya. Dia mengetik pesan untuk orang itu. dia tahu orang itu pasti sangat mengkhawatirkanya sejak dia pergi hiking waktu itu. Setelah mengirim pesan singkat ia kembali sibuk meladeni percakapan teman-temannya.

Matanya sengaja melirik tempat orang itu berada dan terkekeh saat melihat orang itu mengumpat dan pergi dari kafetaria. ia melihat lagi handphonenya yang ternyata mendapat balasan dari orang itu dan membuatnya terbahak.









Mari kita ulik sedikit isi pesan singkat mereka!!











From: Taelien

Chimminie~~~~~~~
Apa kau merindukanku? Kenapa menatapku terus...
Ahh, purple U Chimminie....
Come here, comes to Daddy....



From: Chimmochi

Dasar alien Gila..
Pergilah ke habitat mu di pluto...


******



Matahari telah hilang ditengah cakrawala dan berganti dengan rembulan yang tampak bersinar redup dimalam musim dingin di bulan Februari. Malam yang dingin adalah waktu yang paling tepat untuk menghabiskan waktu berbaring dibawah selimut tepat dan bergelung nyaman di kasur yang hangat.

Tetapi sepertinya hal itu tidak akan dilakukan oleh tiga orang pemuda yang kini sedang berdiri diatas sebuah gedung dengan pakain serba hitam lengkap dengan ransel, topi dan masker.

"Ah, sudah lama sekali sejak terakhir kita bisa bermain seperti ini!"

"Humm, kau benar! 2 tahun? 3 tahun?"

"3 tahun yang lalu sebelum kelulusan! Kalian siap?"

"Ayo kita bersenang - senang!"



"Let's go!!"


"Ckckckck... Welcome to own world, baby!!!"


Setelah percakapan singkat itu, mereka bertiga mulai berpencar ke arah yang berbeda dengan melopati dinding dan atap-atap bangunan.


Pemuda pertama yang berlari kearah selatan tampak menikmati kegitan melompat-lompat nya hingga tiba-tiba menajatuhkan diri dan berhasil mendarat dengan mulus di sebuah gang kecil yang tampak gelap-gulita.

Dengan gerakan cepat pemuda tersebut membuka pakain serba hitam nya yang ternyata menyembunyikan penampilan modis yang tampak seksi dipakai oleh pemuta itu. Topi dan maskernya dibuang begitu, memperlihatkan rambut abu-abu yang tampak tebal dan halus mengundang untuk disentuh.

Hanya dalam hitungan menit pemuda itu telah berubah 180 derajat dari tampilan awalnya yang misterius. Dengan langkah penuh percaya si pemuda keluar dari gang kecil itu dan berjalan kearah mobil sport yang terparkir tepat didepan gang itu, dan melajukan nya meninggalkan area tersebut.


Lima belas menit! Dan pemuda itu sampai disebuah bar yang tampak sangat ramai antrian untuk masuk di depannya. The Richee merupakan salah satu Club yang cukup terkenal dikalangan anak muda terutama yang berkantong tebal. Semua mata yang ada di depan pintu masuk itu terperangah melihat seseorang yang keluar dari mobil sport keluaran terbaru itu, orang itu tampak begitu menarik bahkan sulit mengalihkan pandangan hanya dengan sekali menatapnya.

Aura pemuda itu begitu terasa, tubuhnya tidak tinggi dan berotot seperti aktor atau model tetapi menarik bagi orang lain untuk melihatnya. Tingginya pas dengan porsi tubuhnya yang terkesan kecil dengan bahu yang tidak terlalu lebar, dengan surai abu-abu nya yang ditata katas memperlihatkan kening indahnya.

Sexy adalah hal yang pertama terlintas dibenak siapapun yang melihat pemuda itu. aura sexy itu seolah melekat pada diri si pemuda membuat siapapun terpana melihatnya.


"Boleh aku masuk?" kata si pemuda saat berada dibepan pintu masuk VIP yang dijaga dua orang penjaga yang bertubuh kekar dan sangar.


"Tolong member card nya tuan!"

si pemuda mengeluarkan sebuah kartu emas yang merupakan member card VVIP yang bisa digunakan diseluruh jaringan Club dan Bar elit di daerah Seoul. Kedua penjaga itu buru-buru membungkuk hormat dan meminta maaf.

Demi apa, pemegang kartu emas bukanlah orang sembarangan, rata-rata mereka adalah orang yang memiliki kedudukan sosial yang tinggi. Bisa bahaya jika membuat para pemegang kartu VVIP Gold marah, biasanya mereka bisa membuat orang kecil seperti mereka menjadi geladangan dalam satu malam.

"Maafkan kami Tuan, Silahkan masuk!"

Kata salah satu penjaga pintu, keduanya serempat menunduk dan membungkukan tubuh dan berkata maaf karena kelancangan mereka. mereka hanya tidak tahu, karena biasanya para pemegang kartu itu lebih suka masuk melewati pintu khusus yang letaknya berbeda dari pintu masuk yang biasa.

"Tidak masalah, bukan salah kalian aku hanya ada perlu sebentar disini"

"Ah tolong parkirkan mobilku juga, aku tidak akan lama jadi tolong 25 menit lagi antarkan mobilku kepintu keluar, okay?"

"Ne, Tuan! Akan kami laksanakan!"

"Baiklah, terimakasih!"


Pemuda itu berlalu memasuki Club yang ternyata sangat ramai itu. mata dan telinganya langsung disambut dengan musik yang mengalun sangat keras dan pemandangan orang-orang yang tampak menari di tengah lantai dansa, entah hanya sekedar menari ataupun yang memang sudah mabuk.

Mengedarkan pandangannya, sampai akhirnya matanya menangkap sesosok pemuda dengan seragam khas bartendernya tampak sibuk meracik minuman. Ah, itu dia orang yang dia cari.

"Berikan aku segelas whisky!"

Kwon Jisoo, orang yang menjadi tujuan si pemuda menatap sipemilik suara yang memesan Whisky, mata sipit yang tajam adalah hal pertama yang tertangkap oleh retina nya. Sudah lama sekali ia tidak melihat pemuda didepannya ini.

Tangannya dengan cekatan mengambil sebotol Whisky , dan menuangkannya kedalam gelas yang ia taruh dihadapan pemuda itu


"Segelas Whisky untuk teman lama!"


Si pemuda yang mendengar kata-kata itu terkekeh sambil menunjukan kepalan tangannya kepada si bartender. Tanpa diduga, Kwon Jisoo si bartender membalas dengan membenturkan kepalan tanyannya dan tersenyum pada si pemuda.


"Kau lama sekali, aku kira kalian sudah mati!" kata Jisoo



"Hahahaha, maafkan aku!! Ada sedikit masalah, sehingga mundur dari waktu yang ditentukan!"

"Aku sudah mendapatkan nya tetapi ada sedikit masalah, aku tidak bisa mendapatkan informasi tentang ketuanya. Dia sangat sulit dilacak!"

"Hemm, aku tau itu. mana ada ketua yang mudah dilacak! Jika ada maka ketua itu bodoh!"

"Igo, semua data mentah yang kalian butuhkan ada disana. Sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang berpengaruh." Kata si bartender setelah menyerahkan sebuah USB yang berisikan data penting itu.


"Gomawo Jisoo ya! Ini sangat membantu. Dan maaf aku tidak bisa lama-lama!" kata si Pemuda

"Ne, aku tau! Mereka pasti sudah menunggu mu. Pergilah, sampaikan salamku pada kedua nya!"

"Kau tahu saja! nanti aku sampaikan. Baiklah aku pergi!"


Setelah mendapatkan apa yag dia cari, si pemuda segera pergi dari Bar itu dengan melajukan mobil sportnya kearah sungai Han. Waktu sudah menunjukan pukul 23.14 KST saat dia sampai, walaupun sudah hampir tengah malam, tetapi sungai Han masih cukup ramai di datangi orang-orang untuk melihat pertunjukan kembang Api yang biasanya di selenggarakan setiap tengah malam di hari Minggu.


Si pemuda tadi turun dari mobil dan berjalan dengan santai di sepanjang jalan setapak yang berdampingan dengan jalur untuk sepeda. Saat tiba di salah satu bangku yang lumayan jauh sepi, ia mengeluarkan handphone dan memasang headset di telinga nya.

"Kau mendengarku!" kata nya

Tidak butuh waktu lama suara lain terdengar menjawab dari seberang sana

"Roger, aku sudah di posisi!"

"Baiklah target muu akan datang dalam beberapa detik lagi, pastikan kau mendapatkan sidik jari dan scan retina matanya!"

"Itu mudah, berapa menit waktu yang aku punya?"

"25 menit sebelum alarm berbunyi"

"Lumayan lama!"

"Ck, jangan main-main berlebihan dulu, kita masih harus melapor lagi malam ini!"

"Ne ne ne, aku tahu. Baiklah aku akan mulai sekarang, target ku sudah terlihat"


"Baiklah. Setelah selesai bertemu di tempat biasa!"

"Hem!"



Setelah mengakhiri sambungan pertama tadi, si pemuda terlihat sibuk menghubungi seseorang lagi



"Kau sudah selesai?"

"Hem, baru saja. dan tebak apa yang aku temukan?" kata seseorang diseberang sana


"Harta karun? Emas?"


"Ck! Bukan. Kau dan dia pasti akan suka!!!"


"Ck, katakan saja, jangan berbelit-belit bodoh!!"



"Kau sedang PMS ya ? Sensitif sekali"

"disini dingin tahu? Aku sudah tidak tahan hanya dengan pakaian ini."


"Baiklah-baiklah! Sekarang ambil bingkisan yang ada di dekat semak-semak di sebelah kananmu! Ambil dan bawa ke markas!....TUT"



"Yak, Alien gila sialan!!!!!! Seenaknya saja kau memutuskan sambungannya!!!!!!!!"



Ah, sial sekali dirinya. Gara-gara kalah bermain batu gunting kertas dengan Alien dan Kelinci itu, dirinya harus rela menjadi umpan untuk memancing para penghianat negara sialan itu.



"Ahh, seperti nya aku sedang sial! Baiklah, Mission is start so no time to break!"






Begitulah misi pertama mereka dimulai dengan Jimin dan kesialanya yang kalah melawan Tehyung dan Jungkook dalam pertandingan konyol mereka batu gunting kertas untuk menentukan siapa umpan yang tepat untuk memancing keluar musuh mereka.




TBC











Haiiiiiii...

Baiklah AmyZ siap menerima keluh kesah kalian yang udah menungu ff ini UP.

Satu kata Mianhae.......

Silahkan komen sesuka kalian dan kritik serta saran nya juga atas ff yang up ny lama banget ini.

Tanpa banyak kata lagi...

See U in Next Chap

Jangan lupa klik bintang nya ya..

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top